7 research outputs found

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI DESA LUMBAN BARAT KECAMATAN PARANGINAN

    Get PDF
    Kondisi sanitasi yang buruk akan berdampak buruk pada banyak elemen kehidupan, mulai dari kerusakan lingkungan hidup masyarakat, pencemaran sumber air minum masyarakat, peningkatan kasus diare, dan timbulnya berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan perilaku keluarga tentang buang air besar sembarangan (BABS). Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional. Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Desa Lumban Barat Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 418 KK. Besar sampel sebanyak 100 orang dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisis data univariat, bivariat dengan uji chi square dan mulitivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur responden terhadap perilaku keluarga buang air besar sembarangan (p=0,617;PR=1,2). Ada hubungan pendidikan (p=0,002;PR=1,7), pengetahuan (p=<0,001; PR=3,8), sikap (p= 0,002; PR=1,8), ketersediaan jamban (p= 0,009; PR=1,6;95) terhadap perilaku keluarga terhadap buang air besar sembarangan. Variabel yang dominan berhubungan terhadap perilaku keluarga tentang buang air besar sembarangan berdasarkan analisis regresi logistik adalah variabel pengetahuan (p= <0,001;PR=9,7). Dengan demikian kepada tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi tentang manfaat jamban bagi keluarga

    HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEPUASAN MELALUI PE890NGUKURAN HARAPAN DAN PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT BUN KOSAMBI TANGERANG

    Get PDF
    Kebutuhan masyarakat terus berkembang seperti kebutuhan akan pelayanan kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang aktifitas. Perbedaan karakteristik tersebut akan berakibat pada persepsi yang berbeda pula terhadap penilaian pelayanan kesehatan, sehingga pada akhirnya memberikan tingkat kepuasan yang berbeda pula pada rumah sakit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasioal. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit BUN Kosambi Tangerang pada Unit Layanan IGD. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang masuk ke dalam ruang unit IGD yang masih dalam keadaan sadar sehingga dapat berkomunikasi, sedangkan sampel ditentukan dengan menggunakan metode teknik Accidental Sampling. menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel penelitian sebanyak 80. Hasil penelitian ini menunjukkan Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara umur dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Tidak ada hubungan antara penghasilan dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang. Ada hubungan antara harapan pasien dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang.Ada hubungan antara persepsi pasien dengan kepuasan pasien pada layanan IGD RS Bun Kosambi Tangerang

    KESIAPSIAGAAN PETUGAS DALAM MENGHADAPI BENCANA (STUDI KASUS DI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA

    Get PDF
    To analyze the preparedness of officers to face disasters based on the administration of prevention and preparedness and HR preparedness at BPBD, a qualitative study was conducted at BPBD North Nias district, in January-June 2020. The informant of this study was snowball sampling which is part of nonprobability sampling. The objects observed or interviewed were the existing resources in the field of prevention and preparedness, namely 6 people, 1 Head of BPBD, 1 Head of Prevention and Preparedness, 1 Head of Prevention Section, 1 Head of Preparedness Section and 3 members. The data collection process will use interview, observation, and documentation methods. The results showed that the Prevention and Preparedness Policy in pre-disaster was not yet available. Coordination between related agencies was not well implemented, because there was no MOU. BPBD has not carried out monev and reporting, because there are no programmed preparedness activities, it is still limited to monitoring, evaluation and reporting when a disaster is reported per disaster event. The number of BPBD officers is adequate, but in terms of quality it is still not good, because all BPBD officers do not have a disaster education background and the lack of officers has received disaster training. BPBD has not maximally planned the Prevention and Preparedness activity program in disaster management. There needs to be formal coordination between related sectors during pre-disaster times, so that the activities of each agency during a disaster do not overlap in the field. BPBD needs to collaborate with related agencies, such as conducting joint training activities so that disaster management can run effectively and efficiently. SOPs need to be made starting from building organizational structures involved in disaster mitigation, compiling alternative plans by identifying potential obstacles, and ensuring the deadline for implementing the system with existing standards. Monitoring, evaluation and reporting are needed to assess the results obtained as a basis for future decisions. Officers Need to be provided with disaster education and training on an ongoing basis, in the context of developing and enhancing the skills and abilities of officers in carrying out disaster management efforts quickly and precisely. BPBD needs to make good planning and organization included in the BPBD budget, so that all activities that have been set out in the plan can run according to procedures so that all objectives can be achieved

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN 3M DALAM MENCEGAH INFEKSI COVID-19 DI RSUD ACEH SINGKIL

    Get PDF
    Angka kematian akibat virus corona di Indonesia  tertinggi di Asia setelah Cina, meninggal 181 orang, persentase kematian 9,11%, jumlah kasus virus corona 1.986 kasus, sembuh 134 orang.  Sampai tanggal 5 April 2020 terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 2.273 orang, sembuh 164 orang dan meninggal 198 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat melakukan 3M dalam mencegah infeksi covid-19 di RSUD Aceh Singkil. Penelitian ini merupakan penelitian survey bersifat analitik menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Desain penelitian cross sectional merupakan jenis survei yang mengamati sebuah objek penelitian, baik satu maupun beberapa variabel, dengan cara menghimpun data pada suatu masa yang sama. Hasil analisis bivariat diperoleh hasil Pengetahuan Perawat tentang Covid-19 dan 3M dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah Infeksi Covid-19   didapat nilai p = 0,000 < 0,05, Hubungan Sikap  Perawat tentang Covid-19 dan 3M dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah  Infeksi Covid-19 didapat nilai p = 0,011 < 0,05, Hubungan Ketersediaan fasilitas atau sarana yang mendukung pelaksanaan 3M tentang Covid-19 dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah Infeksi Covid-19 didapat nilai p = 0,039 < 0,05, Disimpulkan bahwa semua variabel independen berhubungan dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah  Infeksi Covid-19   di RSUD Aceh Singki

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Botung Kabupaten Padang Lawas Tahun 2023

    Get PDF
    Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan suatu keharusan selama proses kehamilannya. Pelayanan ANC harus memenuhi minimal di tiap trimester. Tujuan penelitian adalah menganalisis fakor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Botung Kabupaten Padang Lawas Tahun 2023. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dari wilayah kerja Puskesmas Tanjung Botung Kabupaten Padang Lawas Utara. Waktu penelitian pada bulan September 2022 sampai 10 April 2023. Sampel merupakan seluruh populasi ibu hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Botung sebanyak 42 orang. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Chi-square diketahui terdapat hubungan antara pengetahuan (p 0,000) , jarak ( p 0,031), dukungan suami ( p 0,003) dan dukungan petugas kesehatan (0,002) dengan kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil analisa multivariat dengan uji regresi logistik diketahui bahwa faktor dominan yang sangat berhubungan dengan kunjungan ANC adalah pengetahuan (p 0,003). Disarankan bagi ibu hamil agar dapat menambah wawasannya tentang pentingnya ANC   dilakukan 2 kali pada trimester 1, pada trimester 2 minimal 1 kali dan minimal 2 kali periksa kehamilan saat usia kehamilan memasuki usia 9 bulan. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meluangkan waktunya menjelaskan tahapan dan hasil pemeriksaan kehamilan serta konseling bagi ibu hamil agar mengetahui dampak buruk jika ANC tidak dilakukan serta memotivasi suami agar ibu hamil untuk rutin melakukan ANC

    ANALISIS KESIAPAN UPT PUSKESMAS LOTU MENGHADAPI AKREDITASI PUSKESMAS

    Get PDF
    The Community Health Center is a functional organization that organizes health efforts that are comprehensive, integrated, equitable, acceptable and affordable to the community. These health efforts are carried out with an emphasis on shipping by prioritizing promotive and preventive efforts to achieve the highest public health status in the working area. To ensure the quality of health services, puskesmas are required to be accredited. In North Nias Regency, one of the UPT Puskesmas must be accredited to improve the quality of services in the community. To carry out this accreditation, puskesmas are required to make preparations before accreditation. The research carried out is a qualitative research with the aim of providing a comprehensive, broad and in-depth picture of the readiness of the Lotu Health Center UPT to Face Lotu Health Center Accreditation. The data were collected by means of in-depth interviews and also by making observations. Furthermore, the data will be analyzed by researchers to make it easier to see the complete data. The results showed that the UPT Puskesmas Lotu was still not ready for accreditation. This is due to the incomplete requirements provided for accreditation such as the unpreparedness of puskesmas accreditation documents due to the Covid-19 pandemic, inadequate infrastructure such as laboratory equipment, dental examination kits. And seen from the human resources owned by the UPT Puskesmas Lotu, there are still a lot of shortcomings such as pharmacy staff, laboratory personnel, physiotherapy, and even general practitioners. Based on the results of the research, it is hoped that the UPT Puskesmas Lotu will immediately prepare for existing deficiencies such as completing accreditation documents, lacking facilities and infrastructure, preparing human resources, and increasing team cooperation so that preparations can be made more optimal. Coordination between the UPT Puskesmas Lotu and the North Nias Regency Health Office should be improved, especially in disbursing the accreditation budget

    STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA 7P ( PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION, PEOPLE, PROCESS, DAN PHYSICAL EVIDENCE)

    No full text
    Strategi Bauran Pemasaran Jasa 7P merupakan suatu alat pemasar yang umumnya digunakan dalam industri jasa pelayanan termasuk pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali upaya yang diperlukan oleh Manajemen RSUD Drs. H. Amri Tambunan untuk meningkatkan kunjungan pasien. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini sebanyak 16 orang yaitu Direktur, Wadir Pelayanan, Komite Medik, Kabid Keperawatan, Kasubbag Pemasaran Sosial, Kabag Kepegawaian RSUD Drs. H. Amri Tambunan dan 10 orang keluarga/pendamping pasien RSUD. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dengan metode Miles dan Huberman. Ternyata, persepsi informan terhadap Strategi Bauran Pemasaran Jasa 7P di RSUD Drs. H. Amri Tambunan sudah cukup baik. Komponen Strategi Bauran Pemasaran Jasa 7P yang paling mempengaruhi persepsi masyarakat terutama adalah people, product, process, dan physical evidence. Upaya manajemen RSUD Drs. H. Amri Tambunan untuk meningkatkan kunjungan pasien dengan melakukan peningkatan terhadap empat komponen tadi, yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan, menyederhanakan prosedur pelaksanaan pelayanan, meningkatkan kebersihan dan kenyamanan serta meningkatkan kegiatan promosi. &nbsp
    corecore