Kondisi sanitasi yang buruk akan berdampak buruk pada banyak elemen kehidupan, mulai dari kerusakan lingkungan hidup masyarakat, pencemaran sumber air minum masyarakat, peningkatan kasus diare, dan timbulnya berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan perilaku keluarga tentang buang air besar sembarangan (BABS). Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional. Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Desa Lumban Barat Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 418 KK. Besar sampel sebanyak 100 orang dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisis data univariat, bivariat dengan uji chi square dan mulitivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur responden terhadap perilaku keluarga buang air besar sembarangan (p=0,617;PR=1,2). Ada hubungan pendidikan (p=0,002;PR=1,7), pengetahuan (p=<0,001; PR=3,8), sikap (p= 0,002; PR=1,8), ketersediaan jamban (p= 0,009; PR=1,6;95) terhadap perilaku keluarga terhadap buang air besar sembarangan. Variabel yang dominan berhubungan terhadap perilaku keluarga tentang buang air besar sembarangan berdasarkan analisis regresi logistik adalah variabel pengetahuan (p= <0,001;PR=9,7). Dengan demikian kepada tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi tentang manfaat jamban bagi keluarga