30 research outputs found

    KONDISI KAWASAN HERITAGE DI PUSAT KOTA DENPASAR

    Get PDF
    Material of this study are mostly sought primary data directly at the sites. In addition, also equipped with the relevant secondary data from journals or books results of previous studies. Based on the previous description, the following are some things that can be concluded that the need for conservation of architecture in the area of ​​Chinatown shops Jl. Gajah Mada. Maintaining an optimal architecture for the Bali office buildings, commercial, and private properties. Arrangement of villages in Bali and the revitalization of the museum behind the Dutch bell. Making playgrounds, bird cage, and water pumps in the Field Puputan. Redesign statue Puputan Badung and Denpasar additional historical function of diorama. Making small museums along the zone Z. Manufacture of bags / parking spaces around the Square Puputan Badung. Governments need to relocate the building to another location to Puputan Badung Square as a center of cultural heritage

    STUDI PERUBAHAN PERMUKIMAN DESA SUKAWANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELESTARIAN DESA KUNO DI BALI

    Get PDF
    Sukawana village is one of the ancient villages located around the mountains in central Bali, including the District of Kintamani Bangli Regency, Bali. In line with the modernization, the issue is whether it has the unique values ​​that can be maintained and developed to accommodate the present? Related to research methods, research paradigm used is phenomenology. The research process consists of three stages. Results obtained in the form of the local theory of traditional values ​​Sukawana village home stay longer then a dialogue with residence in the garden (garden house) village Sukawana and relevant theory. Concept of conservation outcomes Sukawana rural settlement divided into two physical concepts and non-physical concepts. Physical concept that changes in the use of roofing materials, wall construction, and the establishment of the phenomenon of house building live in the middle of the plantation and modern as permanent residences in the city that do not tend to use patterns in the village hall as the parent. Essence mandala under one roof still remains but has been adapted to current conditions. Factors that cause a change in the mindset and behavior changes that lead to modern life. Non-physical concepts include aspects of spiritual beliefs and cultural activities together or social activities. Their belief that living symbolized by the tree of life on Sanggah Pakurenan, while the dead symbolized with building materials or trees that have been felled on Sanggah Paibon

    KEUNIKAN KONSEP TATA RUANG PERMUKIMAN URBAN MASYARAKAT TUKAD BADUNG MENUJU DENPASAR KOTA HIJAU

    Get PDF
    Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah agar pengembangan tata ruang permukiman urban di Kota Denpasar Provinsi Bali dapat menerapkan konsep/model yang khas/unik yang lahir dari kearifan lokal masyarakat setempat. Selanjutnya hal itu diharapkan dapat menambah daya tarik permukiman perkotaan di Bali yang sudah dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah fenomenologi dengan pendekatan naturalistik dan interdisipliner. Data-data kearifan lokal masyarakat yang diekspresikan melalui perilaku masyarakat sepanjang Tukad (Sungai) Badung dari hulu sampai ke hilir seperti : sivitas, aktifitas, fasilitas atau alat yang dipakai, dan ruang yang digunakan dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan, pengambilan gambar dengan foto dan handycam, pengukuran, wawancara dan rekaman suara (cassette). Pada mulanya sungai berfungsi sebagai tempat saluran luapan banjir. Di bagian sempadan terdapat Pura Taman, Beji, pohon sakral, pohon profan, dan gang untuk pergi ke sawah yang berukuran sekitar 150 cm (apenyanan). Kebun berfungsi sebagai tempat bermain, menanam tanaman kebutuhan rumah tangga, tempat beternak, mengasah ketrampilan, tempat buang sampah, dan tempat persiapan/penunjang upacara. Gang berfungsi sebagai tempat lalu lintas yang utama bagi manusia dan mahluk halus. Kemudian berkembang permukiman urban sepanjang Tukad Badung di kota Denpasar dengan konsep tata ruang yang terdiri atas sungai (tukad), sempadan (ambalambal/ jerogjogan), pekarangan, gang (rurung), jalan (marga). Pekarangan rumah urban/kost menggunakan konsep tata ruang permukiman Bali Dataran pada umumnya dengan pola natah di tengah. Dalam pekarangan itu ada beberapa unit bangunan seperti tempat suci, kelompok hunian, dan kelompok servis (garase, warung, laundry

    Perubahan wujud budaya fisik rumah tinggal tradisional di Ubud Bali

    No full text

    Pangempon Pura Pajinengan Gunung Tap Sai Kabupaten Karangasem – Bali, untuk Desain Konservasi Mandala Pura

    No full text
    Pura Pajinengan Mount Tap Sai is located in Puragai Hamlet, Besakih Traditional Village, Pempatan Village, Rendang District, Karangasem Regency - Bali, hereinafter referred to as Pura Tap Sai. Tap Sai Temple is located on the northwest slope of Mount Agung. People who Tangkil come to the temple to ask for safety and grace. Tap Sai comes from the word matapa sai sai (daily meditation or meditation). On the main page (utamaning mandala) of Pura Tap Sai, there is also a shrine of the Lingga Yoni wrapped in tree roots (natural) which the people believe is a place to ask for children or offspring, mate, all health problems, ask for medicine, and also fortune. After praying at the main mandala, each devotee / pemedek will be given a bundle (11) of incense to make a special wish at the natural Yoni Lingga. The existence of this temple is in the middle of the forest so that the natural atmosphere is calm, peaceful, and sacred. Therefore, this temple is also a public attraction both for spiritual activities and for traveling. With the increasing number of community members visiting Pura Pajinengan Mount Tap Sai, it is necessary to organize the main temple's mandala so that it is able to accommodate the number of visitors optimally and of course it is also safe for people with disabilities, given the high condition of the temple mandala such as terraces due to the contours of the ground. that's tilted. Based on the above problems, the method of implementation is through the design of the mandala pura conservation. Data collection was in the form of exploration to Pajinengan Temple Mount Tap Sai to obtain data in the design process. The design of the temple mandala to be more unique or distinctive, including the design of buildings and pelinggih and circulation materials for people with disabilities. In addition, it also conducted opinion polls and socialization to optimize the design of the mandala conservation at Pura Pajinengan Mount Tap Sai. The final output in the first year of the Community Partnership Program or this service for the community of Pajinengan Temple Mount Tap Sai people is preliminary data for the design of the mandala and temple shrine conservation. The preliminary data consist of the area of ​​land / temple area, the area of ​​the temple mandala, the existing main palinggih buildings, the existing supporting palinggih buildings, the sacred trees that need to be preserved, and the unique potential for the concept of temple development

    Eksplorasi dan Pengkoleksian Flora KTI Kawasan Gunung Rinjani, Lombok - NTB

    No full text
    iii, 15 hal

    Konsep Skematik Desain pada Perencanaan dan Perancangan Gedung Pameran Seni Kontemporer di Ubud, Gianyar

    No full text
    Ubud, Gianyar Bali, has a rapid development in the field of art. The emerging arts are contemporary art, contemporary art, contemporary fine art, contemporary painting, to contemporary installation art. The rapid development of art and the interest of the Balinese people in art are not balanced with the art facilities in Bali. Actually, in terms of the potential of contemporary art, Bali is the most superior in Indonesia. But because they do not have the space to provide facilities to them (artists), then finally many exhibit outside Bali and even abroad, therefore, it is time for Bali to prepare the right space for balinese contemporary artists.The study begins with learning the meaning and basics of the Art Exhibition Building, the understanding of contemporary art itself, standards regarding the layout of the art in the Art Exhibition Building,  comparative study of several Art Galleries in Bali and Galleries – Contemporary Art Galleries outside the City of Bali.Ubud, Gianyar Bali, memiliki perkembangan pesat di bidang seni. Seni yang sedang berkembang adalah seni kontemporer, seni perjuntukan kontemporer, seni rupa kontemporer, seni lukis kontemporer, sampai seni instalasi kontemporer. Pesatnya perkembangan seni dan minat masyarakat Bali terhadap seni tidak diimbangi dengan fasilitas kesenian yang ada di Bali. Sebenarnya dari segi potensi seni kontemporer, Bali paling unggul di Indonesia. Tetapi karena tidak mempunyai ruang untuk memberikan fasilitas pada mereka (seniman), maka akhirnya banyak yang berpameran di luar Bali bahkan di luar negeri, Maka dari itu, sudah waktunya Bali menyiapkan ruang yang tepat untuk para seniman kontemporer Bali.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal – hal mendasar mengenai Gedung Pameran Seni , pengertian seni kontemporer itu sendiri, standar - standar mengenai tata ruang dalam Gedung Pameran Seni, studi banding beberapa Galeri Seni di Bali dan Galeri – Galeri Seni Kontemporer di luar Kota Bali. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Gedung Pameran Seni Kontemporer di Bali dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain. Tapak yang digunakan adalah tapak yang berada di Kota Gianyar, Bali yang sesuai dengan tempat untuk Gedung Pameran Seni. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan yang dipakai dalam perancangan “Gedung Pameran Seni Kontemporer di Ubud, Gianyar”

    Konsep Skematik Desain pada Perencanaan dan Perancangan Gedung Pameran Seni Kontemporer di Ubud, Gianyar

    No full text
    Ubud, Gianyar Bali, has a rapid development in the field of art. The emerging arts are contemporary art, contemporary art, contemporary fine art, contemporary painting, to contemporary installation art. The rapid development of art and the interest of the Balinese people in art are not balanced with the art facilities in Bali. Actually, in terms of the potential of contemporary art, Bali is the most superior in Indonesia. But because they do not have the space to provide facilities to them (artists), then finally many exhibit outside Bali and even abroad, therefore, it is time for Bali to prepare the right space for balinese contemporary artists.The study begins with learning the meaning and basics of the Art Exhibition Building, the understanding of contemporary art itself, standards regarding the layout of the art in the Art Exhibition Building,  comparative study of several Art Galleries in Bali and Galleries – Contemporary Art Galleries outside the City of Bali.Ubud, Gianyar Bali, memiliki perkembangan pesat di bidang seni. Seni yang sedang berkembang adalah seni kontemporer, seni perjuntukan kontemporer, seni rupa kontemporer, seni lukis kontemporer, sampai seni instalasi kontemporer. Pesatnya perkembangan seni dan minat masyarakat Bali terhadap seni tidak diimbangi dengan fasilitas kesenian yang ada di Bali. Sebenarnya dari segi potensi seni kontemporer, Bali paling unggul di Indonesia. Tetapi karena tidak mempunyai ruang untuk memberikan fasilitas pada mereka (seniman), maka akhirnya banyak yang berpameran di luar Bali bahkan di luar negeri, Maka dari itu, sudah waktunya Bali menyiapkan ruang yang tepat untuk para seniman kontemporer Bali.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal – hal mendasar mengenai Gedung Pameran Seni , pengertian seni kontemporer itu sendiri, standar - standar mengenai tata ruang dalam Gedung Pameran Seni, studi banding beberapa Galeri Seni di Bali dan Galeri – Galeri Seni Kontemporer di luar Kota Bali. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Gedung Pameran Seni Kontemporer di Bali dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain. Tapak yang digunakan adalah tapak yang berada di Kota Gianyar, Bali yang sesuai dengan tempat untuk Gedung Pameran Seni. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan yang dipakai dalam perancangan “Gedung Pameran Seni Kontemporer di Ubud, Gianyar”

    Perencanaan Dan Perancangan Beach Club Di Pemuteran Beach, Gerokgak, Kabupaten Buleleng

    No full text
    Beach Club is an association of several activities located on the beach and provides recreational and relaxation facilities such as restaurants, rooftops, bars, lounges, sunbathing areas, swimming pools, and several other supporting facilities. Beach Club is very much needed apart from being a place of recreation as well as a place to relax, it can also support the needs of tourists who after carrying out activities around Pemuteran Beach because of the very attractive tourism potential with stunning natural beauty and the existence of marine tourism that can be enjoyed by tourists. Therefore Pemuteran Beach is one of the beaches visited by many tourists in the North Bali area. Then the basic concept that will be applied later is "Jus For Fun" which means just for fun. The design theme that will be used in planning and designing this Beach Club is "Tropical Architecture" which can adapt to buildings, climatic conditions in a tropical area (Pemuteran Beach).Beach Club merupakan suatu perkumpulan beberapa kegiatan yang terdapat di pinggir pantai dan memberikan fasilitas rekreasi dan relaksasi seperti restaurant, rooftop, bar, lounge, tempat berjemur, kolam berenang, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Beach Club sangat di butuhkan selain sebagai tempat rekreasi juga sebagai tempat bersantai, hal tersebut juga dapat menunjang kebutuhan wisatawan yang sehabis melaksanakan kegiatan disekitar Pantai Pemuteran karena potensi wisata yang sangat menarik dengan keindahan alam yang mempesona serta adanya wiasata bahari yang dapat dinikmati wisatawan. Maka dari itu Pantai Pemuteran adalah salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan di kawasan Bali Utara. Kemudian konsep dasar yang diterapkan nantinya adalah “Jus For Fun” yang berarti hanya untuk bersenang-senang. Tema rancangan yang akan digunakan pada perencanaan dan perancangan Beach Club ini adalah “Arsitektur Tropis” yang dapat beradaptasi terhadap bangunan, kondisi iklim di suatu daerah tropis (Pemuteran Beach)

    Perencanaan dan Perancangan Daycare di Kota Denpasar

    No full text
    Daycare is an alternative service that can be used by parents who work as an institution that can temporarily replace as long as the parents work in terms of care, protection and also the provision of guidance to the child. Childhood at an early age is a time full of unique and important events that lay the foundation for a person in adulthood. From the beginning, children must be ensured to receive good and appropriate guidance so that the development period is passed gradually and continuously. Parents should give their child sufficient attention and supervision. However, the demands of life are getting higher, making mothers participate in making a living or have a desire for a career. Basically, leaving the child in the daycare will be very helpful, not only for the parents, but also for the child himself. By leaving children in daycare, parents will have more time to carry out daily activities (work) with a safe feeling that the child is still there to take care of, maintain, and care, and for the child himself the daycare is used as a place to interact and train independence so that children do not always depend on parents in their daily lives. Based on the existing problems and potentials, in improving the quality of early childhood care in Denpasar City, therefore it is proposed that Daycare Planning and Design in Denpasar City.Daycare adalah layanan alternatif yang dapat digunakan oleh orang tua yang bekerja sebagai lembaga yang dapat menggantikan sementara waktu selama orang tua bekerja dalam hal pengasuhan, perawatan, perlindungan dan juga pemberiaan bimbingan terhadap anak. Anak pada masa usia dini merupakan masa yang penuh dengan kejadian-kejadian unik dan penting yang meletakkan dasar bagi seseorang pada masa dewasa. Sejak awal anak harus dipastikan mendapat bimbingan yang baik dan tepat supaya masa perkembangannya dilalui secara bertahap dan berkesinambungan. Orang tua haruslah memberikan perhatian dan pengawasan yang cukup kepada anaknya. Akan tetapi tuntutan kehidupan yang makin tinggi, membuat para ibu turut serta mencari nafkah atau memiliki keinginan berkarir. Pada dasarnya, menitipkan anak di daycare akan sangat membantu, tidak hanya untuk orang tua, tetapi juga bagi anak itu sendiri. Dengan menitipkan anak di daycare, orang tua akan lebih memiliki waktu untuk melakukan kegiatan keseharian (bekerja) dengan perasaan yang aman bahwa anak tetap ada yang mengasuh, menjaga, dan merawat, dan bagi anak itu sendiri daycare dijadikan tempat untuk berinteraksi dan melatih kemandirian agar anak tidak selalu bergantung pada orang tua dalam kesehariannya. Dengan berlandaskan permasalahan dan potensi yang ada maka dalam memperbaiki kualitas pengasuhan anak usia dini di Kota Denpasar, maka dari itu diusulkanlah Perencanaan dan Perancangan Daycare di Kota Denpasar
    corecore