8 research outputs found

    Implementasi Pakem melalui Model Pembelajaran Aktif dalam Perkuliahan Konsep Dasar IPS SD Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan Pakem melalui model pembelajaran aktif dalam perkuliahan Konsep Dasar IPS SD berbasis pendidikan kecakapan hidup pada mahasiswa S1 PGSD FKIP UKSW pada Semester 1 Tahun 2014-2015'. Hasil implementasi pakem dalam model pembelajaran IK, jigsaw dan TPS dengan mengembangkan pendidikan kecakapan hidup menunjukkan hasil capaian mahasiswa dengan skor tertinggi yang dicapai mahasiswa 90 dan skor terendah 70. Kompetensi dosen Konsep Dasar IPS dalam menerapkan pakem cukup memadai. Cara penerapan pakem nampak dalam silabus dan RPP, yakni dengan langkah yang berbeda untuk model pembelajaran IK, jigsaw dan TPS. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (IK) yakni pemilihan topik; perencanaan kooperatif; implementasi; analisis dan sintesis; presentasi hasil final; dan evaluasi. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah mahasiswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim, tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, dosen memberi evaluasi dan penutup. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural (PS) yaitu Think-Pair-Share (TPS) adalah dosen menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai, mahasiswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan dosen, mahasiswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing, dosen memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para mahasiswa, dosen memberi kesimpulan dan penutup

    Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui PS-MTTW dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas IV SD

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah peningkatan keterampilan berbicara tematik terpadu dapat diupayakan melalui PS-MTTW kelas IV SD semester 2 tahun pelajaran 2018/2019, (2) bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran PS-MTTW yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Cebongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian ini siswa kelas IV SDN Cebongan 03 Salatiga sebanyak 24 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, masing- masing siklus terdiri dari 3 tahap yaitu, 1) perencanaan, 2) tindakan dan observasi, 3) refleksi. Teknik pengumpulan data adalah observasi dengan instrumen lembar observasi keterampilan berbicara. Teknik analisis data adalah teknik persentase yakni membandingkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran tematik terpadu melalui PS-MTTW antar siklus. Hasil penelitian adalah terdapat peningkatan keterampilan berbicara tematik terpadu, yang diupayakan melalui PS-MTTW antar siklus, yakni sebanyak 54,1% dari seluruh siswa mencapai keterampilan berbicara tinggi di siklus 1 dan meningkat menjadi 87,5% dari seluruh siswa di siklus 2. Selisih antara siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yang mencapai 33,4% dari seluruh siswa. Langkah-langkah PS-MTTW yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara adalah: 1) mengamati, 2) berpikir, 3) berbicara dalam diskusi, 4) menanya, 5) menalar, 6) mencoba, 7) menulis, 8) mengkomunikasikan

    Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar dalam Pembelajaran Tematik Terpadu melalui Pbl-gi Kelas IV SD

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kreativitas belajar siswa dapat diupayakan melalui pembelajaran PBL-GI dan untuk mengethui bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran PBL-GI yang dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas IV SDN Tingkir Tengah 2 semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model spiral dari C. Kemmis dan Robin Mc. Taggart. Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni, 1) perencanaan 2) pelaksanaan tindakan dan observasi, 3) refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tingkir Tengah 2 sebanyak 35 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas belajar tematik terpadu, yang diupayakan melalui PBL-GI antar siklus, yakni sebanyak 51% dari seluruh siswa dengan klasifikasi kreativitas belajar tinggi di siklus 1 dan meningkat menjadi 88% dari seluruh siswa di siklus 2. Langkah-langkah pembelajaran PBL-GI yang dapat meningkatkan kreativitas belajar adalah 1) menyimak tujuan pembelajaran, 2) membentuk siswa dalam 6 kelompok @ 5 siswa, 3) menyimak masalah nyata, 4) mengidentifikasi masalah, 5) menanya, 6) menentukan cara pemecahan masalah, 7) melaksanakan investigasi untuk memecahkan masalah, 8) mengumpulkan data, 9) menyusun laporan, 10) mempresentasikan hasil pemecahan masalah, 11) evaluasi pembelajaran

    Upaya Peningkatan Ketrampilan Menulis melalui PS-CIRC

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan ketrampilan menulis dapat diupayakan melalui PS-CIRC dan bagaimanakah langkah-langkah PS-CIRC yang dapat meningkatkan ketrampilan menulis siswa kelas V SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian minimal 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi. Teknik penelitian adalah teknik observasi dengan instrumen lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik ketrampilan menulis. Teknik analisis data adalah teknik persentase untuk membandingkan ketrampilan menulis antar siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase ketrampilan menulis dengan klasifikasi sangat tinggi yakni sebesar 40 % dari seluruh siswa pada siklus I dan 87 % dari seluruh siswa pada siklus II melalui pembelajaran PS-CIRC. Pembelajaran PS-CIRC terdiri dari 10 langkah yaitu : 1) membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 orang, 2) menyimak teks tentang tokoh Proklamasi, 3) merumuskan masalah tentang tokoh Proklamasi, 4) menyampaikan jawaban sementara tentang tokoh Proklamasi, 5) memberi tanggapan tentang contoh sikap persatuan, 6) mengumpulkan informasi tentang peristiwa setelah Proklamasi 7) mendiskusikan tentang peristiwa setelah Proklamasi 8) menuliskan laporan tentang peristiwa setelah Proklamasi 9) mengomunikasikan hasil diskusi tentang peristiwa setelah Proklamasi 10) menyimpulkan hasil diskusi tentang peristiwa setelah Proklamasi

    Pengembangan Aplikasi Keliling Nusantara sebagai Media Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

    Full text link
    Banyak tantangan yang harus dihadapi guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran daring dimasa covid-19. Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran sangat diperlukan, agar peserta didik mampu belajar secara mandiri dan menguasai materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah, kelayakan dan efektivitas penggunaan aplikasi “Keliling Nusantara” sebagai media pembelajaran tema 7 subtema 2 pembelajaran ke 3 kelas IV SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa 1) Pengembangan aplikasi “Keliling Nusantara” dilakukan dengan model pengembangan ADDIE. 2) Pengembangan aplikasi “Keliling Nusantara” menunjukkan kelayakan dengan instrumen yang valid dengan rata-rata 96,2% dan reliabilitas instrumen yang sangat tinggi dengan α 0,871. 3) Efektivitas aplikasi “Keliling Nusantara” sebagai media pembelajaran tematik terbukti. Hasil uji t dari uji coba produk untuk uji coba kelompok terbatas dan uji coba kelompok sedang sebesar 0,839>0,05 dan hasil uji t pada uji coba kelompok sedang dan uji coba kelompok luas 0,842>0,05 maka tidak terdapat perbedaan pada pemakaian aplikasi “Keliling Nusantara” sebagai media pembelajaran tematik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi “Keliling Nusantara” sebagai media pembelajaran tema 7 subtema 2 pembelajaran ke 3 kelas IV SD layak digunakan dalam proses pembelajara

    Peningkatan Hasil Belajar Tematik melalui Pembelajaran Daring dengan Model STAD Berbantuan Power Point di Sekolah Dasar

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar tematik dapat diupayakan melalui pembelajaran daring dengan model STAD berbantuan power point. Subyek penelitian yaitu siswa kelas 5 SDN Karangtalun berjumlah 34 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Robin Mc. Taggart dengan prosedur penelitian 2 siklus, yang masing- masing siklus terdiri dari 3 tahap yaitu, 1) perencanaan, 2) pelaksanaan dan pengamatan, 3) refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan non tes. Instrumen tes berupa butir soal dan instrumen non tes berupa lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar tematik yang diupayakan melalui model pembelajaran STAD berbantuan power point. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar berdasar ketuntasan yakni banyaknya siswa yang tuntas sebelum tindakan sebanyak 15 siswa (44,1% dari seluruh siswa). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 25 siswa (73,5% dari seluruh siswa), dan pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas menjadi 34 siswa (100% dari seluruh siswa)
    corecore