7 research outputs found

    Menyiapkan Secara Efektif Calon Guru Matematika SD Melalui Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Full text link
    Menyiapkan Secara Efektif Calon Guru Matematika SD Melalui Pendidikan Guru Sekolah Dasa

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN PENGERJAAN HITUNG UTAMA PADA PECAHAN

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Kelas A11 PGSD FIP UNY dalam melakukan pengerjaan hitung utama pada pecahan melalui tindakan yang disepakati bersama antara peneliti dan mahasiswa. Setting penelitian ini adalah para mahasiswa kelas A11 PGSD FIP UNY (angkatan 2000). yang terdiri dari 47 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari dua pertemuan dan tiap-tiap pertemuan selama 2,5 jam. Pada pertemuan pertama peneliti menyampaikan permasalahan, meminta usul-usul bagaimana cara memecahkan masalah itu, membuat kesepakatan dengan para mahasiswa usul mana yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pertama, dan kemudian melaksanakan tindakan yang telah disepakati. Pertemuan pertama diakhiri dengan tes tentang penjumlahan pada pecahan. Pada pertemuan kedua peneliti menyampaikan hasil tes dari pertemuan sebelumnya dan melanjutkan tindakan dengan objek pengurangan, perkalian, dan pembagian pada pecahan. Pertemuan kedua juga diakhiri dengan tes. Data penelitian yang berupa skor kemampuan melakukan pengerjaan hitung utama pada pecahan dikumpulkan dengan alat tes. Sebagai skor pretes digunakan skor kemampuan yang dimaksud dari penelitian sebelumnya. Data hasil observasi dan data skor tes digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Data penelitian yang berupa skor dianalisis dengan teknik analisis deskriptif yaitu dicari skor minimum, skor maksimum, skor rerata dengan simpangan bakunya, dan persentase tingkat pencapaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui salah satu dari sembilan tindakan yang diusulkan oleh mahasiswa yaitu “dosen memberikan langkah-langkah pengerjaan soal yang paling mudah dipahami”, kemampuan mahasiswa melakukan pengerjaan hitung utama pada pecahan meningkat. Peningkatan terbesar terjadi pada pengurangan yaitu 22,80%, disusul oleh perkalian pada urutan kedua yaitu 12,31%, kemudian penjumlahan pada urutan ketiga yaitu 2,81%, dan peningkatan terkecil terjadi pada pembagian yaitu 2,57%. Hasil pengamatan menunjukkan para mahasiswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dosen dan juga bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas-tugas yang merupakan konsekuensi dari kesepakatan bersama

    Menumbuhkan Kesenangan Belajar Matematika Melalui Permainan

    Full text link
    MENUMBUHKAN KESENANGAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PERMAINA

    Alat peraga pendidikan matematika I : buku pegangan kuliah

    No full text
    iii, 86 lembar : il.; 29 c

    PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MENGALIHBAHASAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN TES BERBENTUK URAIAN DAN DENGAN TES BERBENTUK PILIHAN GANDA PAOA MAHASISWA PGSD IKIP YOGYAKARTA.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa tinggi prestasi belajar mengalihbasahasakan soal cerita mate:- matika dengan menggunakan tes berbentuk uraian pada mahasiswa PGSD IKIP Yogyakarta,(2) seberapa tinggi prestasi belajar menga ihbahasakan soal cerita matematika dengan menggunakan tes berbentuk pilihan ganda pada mahasiswa PGSD IKIP Yogyakarta, dan (3) ada atau tidaknya perbedaan prestasi belajar mengalihbahasakan soal cerita matematika antara menggunakan tes berbentuk uraian dan menggunakan tes berbentuk pilihan ganda pada mahasiswa PGSD IKIP Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD D-II Guru Kelas FIP IKI Yogyakarta angkatan tahun 1995 sebanyak 198 orang. Sampel ditentukan dengan teknik quota proporsional random sampling. Besar sampel 40% dari populasi yaitu 80 0ra.ng.Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan metode tes. Setelah dilakukan penskoran terhadap setiap faktor dari jawaban ada kedua perangkat tes maka diperoleh data penelitian (skor) untuk faktor persamaan 1inier 1 peubah faktor persamaan kuadrat 1 peubah, dan skor untuk soal cerita secara keseluruhan. Untuk tujuan (1) dan (2) data penelitian dianalisis dengan analisanalisis den,an menggunakan program uji-t Amatan Ulangan. Kesimpulan dari hasil analisis adalah bahwa mahasiswa PGSD D-II Guru Kelas FIP IKIP Yogyakarta. angkatan tahun 1995: (1) sebagian terbesar (75%) prestasi belajarnya rendah dalam mengalihbahasakan soal cerita matematika menjadi kalimat matematika dengan menggunakan tes uraian, (2) sebagian terbesar (82,50%) prestasi belajarnya baik (termasuk kategori sedang dan tinggi) dalam mengalihbatasakan soal cerita matematika menjadi kalimat matematika dengan mcnggunakan tes pilihan ganda, (3) &da perbedaan yang sangat signifikan dalam prestasi belajar mengalihbahasakan soal cerita matematika ke dalam kalimat matematika.antara menggunakan tes uraian dan menggunaka.n tes pilihan ganda. Perbedaan tersebut adalah prestasi belajar yang dicapai dengan meng- gunakan tes uraian jauh lebih rendah dibandingkan yang dicapai dengan menggunakan tes pilihan ganda

    PEMAHAMAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PENGAJARAN PECAHAN OLEH MAHASISWA PGSD IKIP YOGYAKARTA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat peruahaman tentang penggunaan alat peraga dalam pengajaran pecahan di SD Mahasiswa PGSD IKIP Yogyakarta, dan (2) adatidaknya perbedaan pemahaman tentang penggunaan alat peraga dalam pengajaran pecahan di SD antara mahasiswa yang berasal dari SPG dan yang berasal bukan dari SPG. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa PGSD D-II Guru Kelas FIP IKIP Yogyakarta angkatan tahun 1995 sebanyak 198 orang. Penentuan sampel dengan teknik Quota Proporsional Randofu Sampling. Sesar sampel kira-kira 25% dari populasi yaitu 51 orang. Teknik pengumpulan data deligan menggunakan tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif berdasarkan persentase untuk mengetahui tingkat pemahaman dan Uji-t Antar Kelompok untuk mengetahui perb~- naan pemahaman. Kesimpulan dari hasil analisis data menunjukkan, bahwa (1) mahasiswa PGSD pad a umumnya memiliki pemahaman yang rendah tentang penggunaan alat peraga dalam pengajaran pecahan. Persentase mahasiswa PGSD yang memliki pemahaman rendah tersebut berkisar dari 58,82% (aspek konsep pecahan) sampai 94,12% (aspek pembagian pecahan), dan (2) secara keseluruhan tidak ada perbedaan pemahaman tentang penggunaan alat peraga daiam pengajaran pecahan antara mahasiswa PGSD asal SPG dan mahasiswa PGSD asal selain SPG. Hanya pada aspek pembagian pecahan, mahasiswa PGSD asal SPG memiliki pemahaman yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan mahasiswa PGSD yang asalnya selain SPG
    corecore