2 research outputs found

    Pola sebaran tingkat infeksi bersama serotipe virus dengue di wilayah kajian RT-PCR Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta: analisis data 2013-2015

    Get PDF
    Tujuan: Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran tingkat infeksi bersama serotipe virus dengue di wilayah kajian RT-PCR BBTKLPP Yogyakarta tahun 2013-2015.Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan metode spasial. Pengumpulan data 132 responden bersumber pada hasil RT-PCR BBTKLPP Yogyakarta tahun 2013-2015.  Alamat lengkap penderita level desa dari data surveilans arbovirosis dengue BBTKLPP Yogyakarta, digunakan untuk menggambarkan titik koordinat dengan pemanfatan peta RBI dan google Earth dalam mencari alamat/desa serta penentuan sebaran titik koordinat kasus. Analisis ini dilakukan untuk melihat tingkat dan pola infeksi berdasarkan wilayah kajian BBTKLPP Yogyakarta.  Hasil: Terdapat kemiripan tingkat infeksi bersama yang paling kompleks quadruple DEN pada kota Semarang dan kota Jogjakarta, pada kabupaten Kebumen didapatkan tingkat double DEN. Tiga pola infeksi bersama DEN-1 dan DEN-3 dengan p-value < 0,05 di kabupaten Semarang tahun 2014, Sragen tahun 2015 dan kota Semarang tahun 2013 serta 2 pola p-value < 0,1 di Gunung Kidul tahun 2014 dan Kulon Progo tahun 2015. Polainfeksi bersama DEN-1, DEN-2 dan DEN-3 tahun 2015 dengan p-value <0,05 mencakup kabupaten Sragen dan Semarang serta pola p-value < 0,1 di kota Semarang tahun 2013. Kesimpulan: Wilayah tingkat infeksi bersama paling kompleks adalah kota Semarang dan kota Jogjakarta. Pola most likely cluster infeksi bersama DEN-1 dan DEN-3 serta DEN-1, DEN-2 dan DEN-3, diduga akibat penderita terinfeksi dua serotipe berbeda dari nyamuk berbeda atau adanya infeksi lebih dari satu serotipe pada Ae. aegypti atau Ae. albopictus sebagai vektor utama. Perlu penelitian lebih lanjut untuk dapat membuktikan adanya infeksi oleh beberapa serotipe berbeda pada Ae. aegypti atau Ae. albopictus sebagai vektor utama.Pattern of concurrent infection of dengue virus serotype in the regional study areas of Yogyakarta Center for Environmental Health and Diseases Control: an analysis of  2013-2015 dataPurposeThis study aimed to determine the pattern in the spread of infection rates with dengue viral serotypes.MethodsThe study was a descriptive research with spatial mapping methods. Data of 132 respondents were collected based on RT-PCR in 2013-2015. The complete address of the village-level patient from the dengue arbovirosis surveillance data of the Center for Environmental Health and Diseases Control Yogyakarta were used to determine the coordinate points with utilization of RBI and Google Earth maps in searching addresses for distribution of case coordinate points. ResultsThere were similarities with the most complex quadruple joint infection rates of DEN in Semarang and Yogjakarta, while Kebumen obtained double DEN level. Three patterns of infection with DEN-1 and DEN-3 have p-value < 0.05 in Semarang in 2014, Sragen in 2015 and Semarang 2013 and 2 patterns in Gunung Kidul 2014 and Kulon Progo 2015. The patterns of infection with DEN-1, DEN-2 and DEN-3 in 2015 were covering Sragen and Semarang in 2013.ConclusionThe most complex areas of infection were Semarang and Yogyakarta. The pattern of most likely cluster infection with DEN-1 and DEN-3 and DEN-1, DEN-2 and DEN-3 allegedly was a result of two infected patients, different serotypes of different mosquitoes or infection of more than one serotype of Ae. aegypti or Ae. albopictus as the main vector

    Evaluasi sistem pembelajaran online dimasa pandemi covid-19

    Get PDF
    This research aims to determine the feasibility of the online learning system CIPP evaluation instrument and to evaluate the online learning system during the Covid-19 pandemic at IAIN Ambon. It was an evaluation research, using the CIPP (Context, Input, Process, Product) model. The research subjects were students at the Faculty of Education and Teacher Training at IAIN Ambon. Moreover, the data collection was carried out using a questionnaire instrument. Instrument validity used expert judgment. The reliability of the instrument was analyzed using Alpha Cronbach. The result analysis used quantitative descriptive method. The results showed that: 1) the instrument was feasible and suitable used as a measuring tool for the evaluation of the online learning system at IAIN Ambon based on validity and reliability tests. 2) the results of the evaluation in terms of context showed that the average achievement was 95% in the very good category. The evaluation from the input aspect showed that the average achievement was 91% in the very good category. While the evaluation in terms of the process aspect showed that the average achievement was 93% in the very good category and the evaluation from the product aspect showed that the average achievement of 79% was in the good category.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen evaluasi CIPP sistem pembelajaran online dan melakukan evaluasi sistem pembelajaran online selama pandemi Covid-19 di IAIN Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Subyek penelitian adalah mahasiswa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di IAIN Ambon. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen kuesioner. Validitas istrumen menggunakan expert judgement. Reliabilitas instrumen dianalisis menggunakan Alpha Cronbach. Analisis hasil menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) instrumen layak dan sudah sesuai untuk digunakan sebagai alat ukur evaluasi sistem pembelajaran online di IAIN Ambon berdasarkan uji validitas dan reliabilitas. 2) hasil evaluasi ditinjau dari aspek konteks menunjukkan pencapaian rerata sebesar 95% dalam kategori sangat baik. Adapun evaluasi dari aspek input menunjukkan pencapaian rerata sebesar 91% dalam kategori sangat baik. Sedangkan evaluasi ditinjau dari aspek proses menunjukkan pencapaian rerata sebesar 93% dalam kategorisangat baik dan evaluasi dari aspek produk menunjukkan pencapaian rerata sebesar 79% tergolong dalam kategori baik
    corecore