34 research outputs found

    Pengaruh Besarnya Frekuensi Electromyostimulation Dan Exercise Terhadap Low Back Pain (LBP) Pada Pengrajin Batik Di Surakarta

    Get PDF
    Latar belakang : Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress/strain otot punggung, tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari hari berlebihan. Pada pekerja batik posisi tubuh yang duduk dengan intensitas lama akan menyebabkan munculnya low back pain myogenik, pemberian William Fleksi dan TENS God Alon C + A dengan William Fleksi dan TENS God Alon C + B diharapkan akan membantu mengurangi nyeri pada pekerja batik di Omah Batik Laweyan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besarnya frekuensi Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain ( LBP ) pada pengrajin batik di Surakarta. Metode penelitian : Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif jenis quasi eksperiment, dengan pendekatan pre and post test design group untuk mengetahui pengaruh pemberian Pilates exercise. Sampel berjumlah 10 orang diambil melalui metode Purposive sampling, pengukuran dalam penelitian menggunakan Visual Analog Scale (VAS) untuk mengukur rasa nyeri. Hasil : Dari hasil uji komparatif Paired sampel t test mendapatkan hasil p < 0,05 yang berarti menunjukkan adanya mengetahui pengaruh Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain ( LBP ). Pada hasil uji komparatif Mann-Whitney test juga mendapatkan hasil p < 0,05 yang berarti menunjukkan adanya perbedaan pengaruh besarnya frekuensi Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain ( LBP ). Kesimpulan: Ada pengaruh Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain ( LBP ), dan ada perbedaan pengaruh besarnya frekuensi Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain ( LBP )

    Efek Neuromuscular Electrical Stimulation Dan Exercise Terhadap Kekuatan Otot Quadriceps Femuris Penderita Osteoarthritis

    Get PDF
    Seorang yang memasuki lanjut usia (lansia) sering mengeluh mengenai masalah kesehatan. Salah satu keluhan yang dirasakan adalah penyakit osteoarthritis. Lansia akan merasakan nyeri dan penurunan secara progresif dan akhirnya hilangnya kartilago sendi. Untuk memulihkan kekuatan otot quadriceps sebagai akibat gangguan sendi, perlu adanya pemberian terapi bagi para penderita osteoarthritis. Salah satu terapi adalah pemberian exercise atau dengan Neuromuscular Elektrikal Stimulation (NMES). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian NMES dan exercise dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps, mengetahui pengaruh pemberian exercise dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps, serta mengetahui beda pengaruh antara pemberian NMES dan exercis dengan pemberian exercise penderita osteoarthritis. Tempat penelitian dilakukan di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Jenis penelitian adalah penelitian quasi eksperiment. Sampel terdiri dari 5 lansia penderita osteoarthritis pada kelompok perlakuan yaitu pemberian exercise dan NMES dan 5 lansia penderita osteoarthritis pada kelompok kontrol yaitu dengan pemberian exercise. Analisa data dengan paired t test, dan independent t test. Hasil penelitian untuk kelompok perlakuan, rata-rata pre test kekuatan otot quadriceps = 20, dan post test = 34. Hasil uji statistic paired t test dengan p=0,005. Kelompok control diperoleh rata-rata pre test kekuatan otot quadriceps = 20, dan post test = 24. Hasil uji statistic paired t test dengan p=0,178. Hasil uji beda selisih kekuatan otot antara kelompok perlakuan dengan control menggunakan independent t test menujukkan p= 0,031. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian NMES dan exercise, dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps. Tidak ada pengaruh pemberian exercise, dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps. Ada beda pengaruh antara pemberian NMES dan Exercis dengan pemberian exercise pada penderita Osteoarthritis di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta

    Pengaruh Back Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Trimester Tiga

    Get PDF
    Latar Belakang: Wanita mengalami gangguan tidur saat kehamilan, masalah yang timbul terbangun saat tengah malam, sulit tidur dan gejala apnea tidur, gangguan tidur yang umum selama kehamilan terjadi terutama diakhir usia kehamilan. Pada trimester ketiga permasalahan yang timbul antara lain nyeri punggung bawah (ini terjadi karena meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim), penurunan jumlah tidur (terjadi karena ibu susah untuk tidur (insomnia). Ini dirasakan sebagai akibat dari meningkatnya kecemasan atau kekhawatiran dan ketidaknyamanan fisik). Wanita hamil dengan durasi tidur terganggu memiliki tenaga mengejan lama dan beresiko untuk kelahiran sesar. Oleh sebab itu Kualitas tidur yang baik untuk wanita hamil trimester tiga 8 jam per hari. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Back Massage terhadap Kualitas Tidur pada Ibu Hamil Trimester Tiga. Metode Penelitian: Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas Batang II. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi exsperimental dengan pre-post test with one group desain. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pengukuran Kualitas tidur dengan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus-September 2013. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah dari 10 responden. Hasil Penelitian: Data yang diperoleh berdistribusi tidak normal,uji statistik menggunakan wilxocon test di dapatkan nilai p =0,005, karena nilai p< 0,05 berarti ada pengaruh back massage terhadap kualitas tidur pada ibu hamil trimester tiga

    Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Penurunan Nyeri Leher Pada Pembatik

    Get PDF
    Batik write workload is very heavy which is 8 hours per day with a break of 1 hour and 6 working days per week. Besides batik positions that are not ergonomic way of working they are all still use manual way would have caused a lot of complaints or musculoskeletal disorders. During this time the batik is usually overcome by providing the neck pain massage oil, balsam and plaster. The need for physiotherapy modalities that can be applied to the batik example, core stability. Core Stability affect the ability to control and to control the position and movement of the central body include: head and neck alignment, the alignment of the vertebral column thorax and pelvic stability / mobility, and ankle and hip strategies. This study aims to determine the effect of core stability exercises to decrease neck pain Laweyan Surakarta batik employees. Is a quasi-experimental research design, with pre and post test with control group design. The amount of sample is 20 people, divided into 10 groups of treatment that is given core stability exercise and 10 control group that was not given core stability exercise. The samples using total sampling with the terms of inclusion and exclusion. Data were analyzed using Wilcoxon Signed Rank test and Mann Whitney Test.Wilcoxon Signed Rank Test results obtained Zobs value of 2.692 (p-value 0.007) <0.05 then H0 average value of neck pain post test lower than the pre-test (14.20 <17.20), it was concluded that there is a treatment effect core stability to decrease neck pain. Results of analysis Mann Whitney Test Uobs values obtained for 13,00 (p-value 0.004) of <0.05 the average value of neck pain treatment groups were lower than the control group (14.20 <17.60), it was concluded that the treatment proved effective core stability to decrease neck pain.With the results of the analysis, it was concluded that the test results Wilcoxon Signed Rank test and Mann Whitney Test concluded there are significant Core Stability exercises for neck pain reduction in employee’s bati

    The Influence Of Brain Vitalization Gymnastic Towards Short Term Memory Among The Children 8-12 Years Old

    Get PDF
    Background : short term memory has got important role in conscious mind. If in conscious condition we solve problem. We often use this short term memory as a storage of problems and information taken from the long therm memory which are relevant with the problem. The children 8-12 years old have got the strong memory about everything. The like studying to remind everything. They are in the period of learning. In this learning period children is adding knowledge, skills and to accustom good habits. Objectives : this research is aimed to comprehend the influence of brain vitalization gymnastic towards short term memory among children 8-12 years old. Research menthod : this research is held with quantitative method with quasi experimental design pre and post with contor group design. The population in this research is the students of sd n plesan 1 and sd n nguter 2, the number of population is 100 students with 50 students of group treatments and 50 students of group control. Results : the result of wilcoxon test shows < 0,005 where the group treatment has got significant score of short term memory 0,000 showing there is a positive effect of short term memory pre and post toward the short term memory. Keywords : brain vitalization gymnastic, short term memory, children 8-12 years old

    Pengaruh Pemberian Latihan Calf Raises Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Gastrocnemius Pada Pemain Bulutangkis Di Sekolah Bulutangkis Pusaka Putih Sukoharjo

    Get PDF
    Background: Badminton is a sport that is very explosive, involves a unique movement technique and strength in the field. One of the exercises to increase the strength of the gastrocnemius muscle is the calf raises exercise is one way to reduce injuries. Objective: This study aimed to determine the effectiveness of the provision of calf raises exercise for increasing the strength of the gastrocnemius muscle. Methods: This study used a pre-experimental design method with the approach of one group pre test and post test design. The number of samples in this study 12 people, how sampling using purposive sampling method. Of three purposive sampling method, which is used in this research is judgment sampling. Engineering judgment sampling is done when a researcher chooses the members of the sample to adjust to some criteria. As well as using a system of drop out. System drop out if respondents do not exercise regularly will fall/is not used. Results: Data obtained normal distribution, statistical tests using Wilcoxon test to test the hypothesis. And obtained p value: 0.002 or p <0.05, which means there is the effect of calf raises exercise before and after exercise to increase the strength of the gastrocnemius muscle. Conclusion: the effect of calf raises exercise to increase muscle strength gastronemius

    Efek Pemberian Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) Menurut Metode God Alon Terhadap Nyeri Punggung Mekanik Kronik

    Get PDF
    Latar belakang : Nyeri punggung bawah (NPB) adalah salah satu sindroma nyeri yang terjadi pada regio punggung bawah dengan penyebab yang sangat bervariasi antara lain: degenerasi, inflamasi, infeksi, metabolisme, neoplasma, trauma, konginetal, muskuloskletal, viserogenik, vaskuler, dan psikogenik, serta paska operasi. NPB mekanik mengarah pada NPB yang terjadi pada struktur anatomis punggung bawah yang normal yang digunakan secara berlebihan atau akibat sekunder dari trauma atau deformitas, yang menimbulkan stress atau strain pada otot, tendon dan ligament. Penanganan penurunan nyeri pada punggung bawah mekanik salah satunya adalah TENS metode God Alon, dimana didalamnya terdapat dua treatment yang diberikan yaitu metode God Alon B ke A dan TENS dengan metode Gad Alon C ke A. Yang dalam manfaatnya memberikan effek terhadap penurunan rasa nyeri pada kondisi kronik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Chest Therapy terhadap pengembangan sangkar thorak penderita PPOK. Metode penelitian : Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kuantitatif dengan metode Quasi eksperimental. Populasi penelitian ini adalah penderita penderita NPB mekanik kronik di Panti Wreda Dharama Bakti Surakarta, sampel berjumlah 20 orang diambil melalui metode Purposive Sampling, pengukuran menggunakan skala pengukuran nyeri VAS. Hasil : Uji normalitas Shapiro-Wilk untuk nilai nyeri dengan hasil p = > 0,05 yang berarti distribusi data normal, maka di uji Analisis data menggunakan Paired Sampel T test. Dari hasil uji tersebut menunjukkan adanya pengaruh pemberian TENS metode God Alon B-A dan C-A terhadap penurunan rasa nyeri (p=0,000). Pada uji beda pengaruh menunjukkan bahwa TENS Metode God Alon C-A lebih dapat menurunkan rasa nyeri. Kesimpulan: Ada pengaruh TENS Metode God Alon C-A dan B-A terhadap penurunan nyeri NPB mekanik kronik

    Pengaruh Bridging Exercise dan Stretching Terhadap Lama Waktu Aktivitas Silasana di Balai Banjar Megati Kaja Tabanan Bali

    Get PDF
    Background: Silana activity is sitting position with crossed legs that usually called bersila. This activity usually used by the members of BalaiBanjarMegatiKaja for meeting and also social activity. The result of study was finding 28 from 54 subjects felt hurt in their back pain, buttock and tingling in the limbs, thereforedid thesilasana with long time was difficult. The subjects which are 28 members who comply inclusion criterion which are 10 respondents. Objective: To know whether or not bridging exercise and stretching influence the duration activity of silasana. Methods: The previous research is used in this present study as pre-eksperiment (one group pretest-posttest design), with 10 subjects sample. By the instruments was use for measure the silasana activity. The other instruments was use pre and post wilxocon with probability value <0.05 Ho was rejected. Result: The bridging exercise and stretching is influence the silanaactivity after the researcher applied the statistic test with wilxocon that finally result was getting the significance value (p)= 0.008. Conclusion: There is an influence of bridging exercise and stretching for duration ofsilasana activity in Banjar Megati Kaja. Keywords:Bridging exercise and streaching, duration of silasana activity in BalaiBanjarMegatiKaja

    Perbandingan Core Stability Exercise Dan Electrical Myostimulation Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Klub Pesepeda Cinet Community Karanganyar

    Get PDF
    Nyeri punggung menurut Clarsen dkk (2010) meupakan penyakit yang sering di alami oleh pembalap sepeda, dalam penelitiannya 45% pembalap sepeda profesional mengalami gangguan nyeri punggung bawah dan 20% mengurangi aktivitas bersepeda untuk memulihkan kondisi nyeri punggung bawahnya. Pengurangan nyeri dapat dilakukan dengan berbagai modalitas fisioterapi seperti terapi termal (MWD, SWD, US Kontinyu, Infra merah, dll), terapi latihan, pemijatan, terapi manipulasi maupun Electrical Myo Stimulation (EMS). Tetapi salah satu bagian yang terpenting adalah program preventif atau menjaga agar kondisi LBP tidak terjadi, salah satu program preventif adalah dengan memberikan edukasi berupa core stability exercise. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif jenis eksperimen, dengan pendekatan Quasi Experimental Design pre and post test with control group design.dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden dengan metode pengambilan purposive sampling diklub pesepeda Cinet Comunity Karanganyar. Uji normalitas Shapiro-Wilk untuk pengukuran nyeri mendapatkan hasil p > 0,05 yang berarti distribusi data normal, maka di uji analisis data menggunakan Paired Sampel t test. Dari hasil uji tersebut menunjukkan adanya hubungan antara core stability exercise dengan penurunan nyeri, sedangkan pada EMS mendapatkan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh dengan penurunan nyeri. Pada uji beda pengaruh mendapatkan hasil bahwa core stability exercise lebih berpengaruh terhadap peningkatan penurunan nyeri. Diharapkan akan adanya penelitian selanjutnya dengan menambah jumlah variabel yang diteliti guna memperluas penelitian yang akan dating

    Pengaruh Keseimbangan Postural Terhadap Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Pada Lansia Di Pedesaan Dan Perkotaan

    Get PDF
    Latar Belakang : Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Salah satunya perbedaan status ekonomi, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, gaya hidup dan karakteristik lingkungan yang berpengaruh terhadap status kesehatan terutama terjadi pada lansia di pedesaan dan perkotaan. Pada lansia di perkotaan dengan aktifitas fisik secara teratur menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kesehatan lansia di pedesaan dengan aktivitas kegiatan kerja yang dilakukan sepanjang hidup seperti bertani dan beternak. Keseimbangan postural lansia yang tidak dikontrol, meningkatkan resiko jatuh dan kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik sehinggga timbul gangguan dalam hal mencukupi aktivitas kebutuhan sehari-harinya (AKS) sehingga dapat meningkatkan ketergantungan untuk memerlukan bantuan orang lain. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh keseimbangan postural terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di daerah pedesaan dan di perkotaan serta untuk mengetahui beda pengaruh keseimbangan postural terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di daerah pedesaan dan perkotaan. Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan bentuk observasional Cross Sectional dengan desain penelitian Point Time Approach. Responden dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu 35 orang mewakili kriteria lansia pedesaan dan 35 orang mewakili kriteria lansia perkotaan. Pengukuran keseimbangan postural menggunakan Berg Balance Scale dan pengukuran aktivitas kehidupan sehari-hari menggunakan Indeks Barthel. Hasil Penelitian: Hasil uji beda pengaruh menggunakan independent sample t test menunjukan hasil p value 0.009 pada keseimbangan postural dan 0,035 pada aktivitas kehidupan sehari-hari Kesimpulan: Ada perbedaan pengaruh antara keseimbangan postural terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di pedesaan dan perkotaan. Kata Kunci : Keseimbangan postural, aktivitas kehidupan sehari-hari, pedesaan, perkotaa
    corecore