35 research outputs found

    Asosiasi Kepatuhan Terhadap Luaran Terapi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di RSUD Wirosaban Kota Yogyakarta

    Get PDF
    Diabetes tipe 2 (DMT2) paling sering berkembang pada orang di atas usia 45 tahun, tetapi semakin banyak anak-anak, remaja, dan dewasa muda juga mengembangkannya. Prevalensi pasien pengidap diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen, yang artinya ada lebih dari 10,8 juta orang menderita diabetes per tahun 2020. Data diambil pada pasien diabetes mellitus tipe II dengan komplikasi hipertensi dan/atau hiperlipidemia. Metode penelitian dengan desain cross sectional, dengan instumen penelitian menggunakan kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) dan catatan paremeter penyakit dari rekam medis pasien. Hasil penelitian ditemukan ada hubungan langsung antara kepatuhan terhadap luaran terapi pada pasien diabetes komplikasi hipertensi dan/atau hiperlipidemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keterlibatan aktif dan kolaboratif pasien dengan penyedia layanan kesehatan bekerja sama menetapkan tujuan pengobatan dan rejimen medis melalui kepatuhan untuk menghasilkan luaran terapi yang optimal. AbstractType 2 diabetes (DMT2) most commonly develops by age 45, but a growing number of children, adolescents, and young adults are also developing it. The prevalence of patients with diabetes in Indonesia reaches 6.2 percent, meaning that there are more than 10.8 million people suffering from diabetes by the year 2020. The data were taken in patients with type II diabetes mellitus with complications of hypertension and/or hyperlipidemia. The research method is a cross sectional design, with research instruments using the Medication Adherence Report Scale (MARS) questionnaire and disease parameter records from the patient's medical record. The results showed that there was a direct relationship between adherence to therapy outcomes in patients with diabetes complications found hypertension and/or hyperlipidemia. The conclusion of this study is the active and collaborative involvement of patients with health care providers working together to set treatment goals and medical regimens through adherence to producing optimal therapeutic outcomes.Keywords: Diabetes mellitus, Adherence, Outcome of therapy

    Farmakovigilans : Studi Literatur Efek Merugikan Penggunaan Kortikosteroid Topikal pada Wajah

    Get PDF
    Topical corticosteroids have many benefits, but if used incorrectly, they can cause adverse effects. The underlying reasons for the abuse of topical corticosteroids on the face are skin lightening agents and acne treatment. The purpose of conducting a literature study is to obtain a clinical picture and analyze the detrimental effects of inappropriate use of topical corticosteroids on the face, as well as to raise awareness among the general public regarding this issue. The method used is to analyze to obtain data from journals with appropriate keywords. The results of the review showed that the most common side effects were the onset of acne and exacerbation of preexisting lesions, followed by the face of corticosteroid dependence. Recommendations for the use of creams with topical corticosteroids found that 59.3% were of non-physician sources. Duration of use varies widely from 1 week to 30 years. The adverse effects of topical corticosteroids on the face are a major problem that requires interventions involving educational, legal, and managerial approaches to address them.ABSTRAKKortikosteroid topikal mempunyai banyak manfaat, tetapi jika tidak tepat penggunaan dapat menyebabkan efek yang merugikan. Alasan yang mendasari penyalahgunaan kortikosteroid topikal di wajah yaitu agen pencerah kulit dan mengatasi jerawat. Tujuan dilakukannya studi literatur adalah mendapatkan gambaran klinis dan menganalisis efek merugikan dari penggunaan kortikosteroid topikal yang tidak tepat pada wajah, sekaligus meningkatkan kesadaran bagi masyarakat luas yang berkaitan dengan masalah ini. Metode yang digunakan adalah menganalisis untuk memperoleh data dari jurnal dengan kata kunci yang sesuai. Hasil review menunjukkan efek samping yang paling umum terjadi adalah timbulnya jerawat dan eksaserbasi lesi yang sudah ada sebelumnya, diikuti wajah ketergantungan kortikosteroid. Rekomendasi penggunaan krim dengan kortikosteroid topikal menemukan bahwa 59,3% bersumber dari non-dokter. Durasi penggunaan sangat bervariasi mulai dari 1 minggu hingga 30 tahun. Efek merugikan kortikosteroid topikal di wajah merupakan masalah besar yang membutuhkan intervensi yang melibatkan pendekatan pendidikan, hukum, dan manajerial untuk mengatasinya

    Asosiasi Kepatuhan Terhadap Luaran Terapi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di RSUD Wirosaban Kota Yogyakarta

    Get PDF
    Diabetes tipe 2 (DMT2) paling sering berkembang pada orang di atas usia 45 tahun, tetapi semakin banyak anak-anak, remaja, dan dewasa muda juga mengembangkannya. Prevalensi pasien pengidap diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen, yang artinya ada lebih dari 10,8 juta orang menderita diabetes per tahun 2020. Data diambil pada pasien diabetes mellitus tipe II dengan komplikasi hipertensi dan/atau hiperlipidemia. Metode penelitian dengan desain cross sectional, dengan instumen penelitian menggunakan kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) dan catatan paremeter penyakit dari rekam medis pasien. Hasil penelitian ditemukan ada hubungan langsung antara kepatuhan terhadap luaran terapi pada pasien diabetes komplikasi hipertensi dan/atau hiperlipidemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keterlibatan aktif dan kolaboratif pasien dengan penyedia layanan kesehatan bekerja sama menetapkan tujuan pengobatan dan rejimen medis melalui kepatuhan untuk menghasilkan luaran terapi yang optimal. AbstractType 2 diabetes (DMT2) most commonly develops by age 45, but a growing number of children, adolescents, and young adults are also developing it. The prevalence of patients with diabetes in Indonesia reaches 6.2 percent, meaning that there are more than 10.8 million people suffering from diabetes by the year 2020. The data were taken in patients with type II diabetes mellitus with complications of hypertension and/or hyperlipidemia. The research method is a cross sectional design, with research instruments using the Medication Adherence Report Scale (MARS) questionnaire and disease parameter records from the patient's medical record. The results showed that there was a direct relationship between adherence to therapy outcomes in patients with diabetes complications found hypertension and/or hyperlipidemia. The conclusion of this study is the active and collaborative involvement of patients with health care providers working together to set treatment goals and medical regimens through adherence to producing optimal therapeutic outcomes.Keywords: Diabetes mellitus, Adherence, Outcome of therapyÂ

    Farmakovigilans : Studi Literatur Efek Merugikan Penggunaan Kortikosteroid Topikal pada Wajah

    Get PDF
    Topical corticosteroids have many benefits, but if used incorrectly, they can cause adverse effects. The underlying reasons for the abuse of topical corticosteroids on the face are skin lightening agents and acne treatment. The purpose of conducting a literature study is to obtain a clinical picture and analyze the detrimental effects of inappropriate use of topical corticosteroids on the face, as well as to raise awareness among the general public regarding this issue. The method used is to analyze to obtain data from journals with appropriate keywords. The results of the review showed that the most common side effects were the onset of acne and exacerbation of preexisting lesions, followed by the face of corticosteroid dependence. Recommendations for the use of creams with topical corticosteroids found that 59.3% were of non-physician sources. Duration of use varies widely from 1 week to 30 years. The adverse effects of topical corticosteroids on the face are a major problem that requires interventions involving educational, legal, and managerial approaches to address them.ABSTRAKKortikosteroid topikal mempunyai banyak manfaat, tetapi jika tidak tepat penggunaan dapat menyebabkan efek yang merugikan. Alasan yang mendasari penyalahgunaan kortikosteroid topikal di wajah yaitu agen pencerah kulit dan mengatasi jerawat. Tujuan dilakukannya studi literatur adalah mendapatkan gambaran klinis dan menganalisis efek merugikan dari penggunaan kortikosteroid topikal yang tidak tepat pada wajah, sekaligus meningkatkan kesadaran bagi masyarakat luas yang berkaitan dengan masalah ini. Metode yang digunakan adalah menganalisis untuk memperoleh data dari jurnal dengan kata kunci yang sesuai. Hasil review menunjukkan efek samping yang paling umum terjadi adalah timbulnya jerawat dan eksaserbasi lesi yang sudah ada sebelumnya, diikuti wajah ketergantungan kortikosteroid. Rekomendasi penggunaan krim dengan kortikosteroid topikal menemukan bahwa 59,3% bersumber dari non-dokter. Durasi penggunaan sangat bervariasi mulai dari 1 minggu hingga 30 tahun. Efek merugikan kortikosteroid topikal di wajah merupakan masalah besar yang membutuhkan intervensi yang melibatkan pendekatan pendidikan, hukum, dan manajerial untuk mengatasinya

    Tingkat Pengetahuan, Sikap Merokok dan Nicotine Gum Therapy pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

    Get PDF
    Cigarettes are cylinders made of paper containing chopped tobacco leaves. Nicotine Replacement Therapy is a therapy used to help smokers to quit smoking. The purpose of the study was to examine the level of knowledge, smoking attitudes and nicotine gum therapy in Satya Wacana Christian University students. The research method used is a non-experimental quantitative method using analytical descriptive methods. Respondents in the study were Satya Wacana Christian University Psychology Study Program students semester III, VI and IX totaling 67 students. Prospective data collection. The results of this study were the results of the validity test of the questionnaire on the level of knowledge, smoking attitudes and nicotine gum therapy on Satya Wacana Christian University students. Stating that all question variables are valid. Based on the reliability test of the questionnaire, the level of knowledge, smoking attitude and nicotine gum therapy obtained a value of > 0.60 which means that the questionnaire is reliable. The level of knowledge of smoking and nicotine gum therapy was found to be 71.84% with a fairly good level of knowledge category, the level of smoking attitude and nicotine gum therapy obtained results of 51.84% with a category of poor attitude level.The level of knowledge of smoking and nicotine gum therapy was found to be 71.84% with a fairly good level of knowledge category, the level of smoking attitude and nicotine gum therapy obtained results of 51.84% with a category of poor attitude level.ABSTRAKRokok merupakan silinder yang terbuat dari kertas berisi daun tembakau yang telah dicacah. Nicotine Replacement Therapy adalah terapi yang digunakan untuk membantu perokok untuk berhenti merokok. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat pengetahuan, sikap merokok dan nicotine gum therapy pada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif non eksperimental menggunakan metode deskriptif analitik. Responden pada penelitian yaitu mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Prodi Psikologi semester III, VI dan IX berjumlah 67 mahasiswa. Pengambilan data secara prospektif. Hasil penelitian ini adalah uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan, sikap merokok dan nicotine gum therapy pada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana menyatakan bahwa semua variabel pertanyaan valid. Berdasarkan uji reliabilitas kuesioner tingkat pengetahuan, sikap merokok dan nicotine gum therapy memperoleh nilai >0,60 yang menyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel. Tingkat pengetahuan merokok dan nicotine gum therapy didapatkan hasil 71,84% dengan kategori tingkat pengetahuan cukup baik, tingkat sikap merokok dan nicotine gum therapy memperoleh hasil sebesar 51,84% dengan kategori tingkat sikap kurang baik.Tingkat pengetahuan merokok dan nicotine gum therapyyaitu 71,84% dengan kategori tingkat pengetahuan cukup baik, Tingkat Sikap merokok dan nicotine gum therapyyaitu sebesar 51,84% dengan kategori tingkat sikap kurang baik

    Tingkat Pengetahuan, Sikap Merokok dan Nicotine Gum Therapy pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

    Get PDF
    Cigarettes are cylinders made of paper containing chopped tobacco leaves. Nicotine Replacement Therapy is a therapy used to help smokers to quit smoking. The purpose of the study was to examine the level of knowledge, smoking attitudes and nicotine gum therapy in Satya Wacana Christian University students. The research method used is a non-experimental quantitative method using analytical descriptive methods. Respondents in the study were Satya Wacana Christian University Psychology Study Program students semester III, VI and IX totaling 67 students. Prospective data collection. The results of this study were the results of the validity test of the questionnaire on the level of knowledge, smoking attitudes and nicotine gum therapy on Satya Wacana Christian University students. Stating that all question variables are valid. Based on the reliability test of the questionnaire, the level of knowledge, smoking attitude and nicotine gum therapy obtained a value of > 0.60 which means that the questionnaire is reliable. The level of knowledge of smoking and nicotine gum therapy was found to be 71.84% with a fairly good level of knowledge category, the level of smoking attitude and nicotine gum therapy obtained results of 51.84% with a category of poor attitude level.The level of knowledge of smoking and nicotine gum therapy was found to be 71.84% with a fairly good level of knowledge category, the level of smoking attitude and nicotine gum therapy obtained results of 51.84% with a category of poor attitude level.ABSTRAKRokok merupakan silinder yang terbuat dari kertas berisi daun tembakau yang telah dicacah. Nicotine Replacement Therapy adalah terapi yang digunakan untuk membantu perokok untuk berhenti merokok. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat pengetahuan, sikap merokok dan nicotine gum therapy pada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif non eksperimental menggunakan metode deskriptif analitik. Responden pada penelitian yaitu mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Prodi Psikologi semester III, VI dan IX berjumlah 67 mahasiswa. Pengambilan data secara prospektif. Hasil penelitian ini adalah uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan, sikap merokok dan nicotine gum therapy pada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana menyatakan bahwa semua variabel pertanyaan valid. Berdasarkan uji reliabilitas kuesioner tingkat pengetahuan, sikap merokok dan nicotine gum therapy memperoleh nilai >0,60 yang menyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel. Tingkat pengetahuan merokok dan nicotine gum therapy didapatkan hasil 71,84% dengan kategori tingkat pengetahuan cukup baik, tingkat sikap merokok dan nicotine gum therapy memperoleh hasil sebesar 51,84% dengan kategori tingkat sikap kurang baik.Tingkat pengetahuan merokok dan nicotine gum therapyyaitu 71,84% dengan kategori tingkat pengetahuan cukup baik, Tingkat Sikap merokok dan nicotine gum therapyyaitu sebesar 51,84% dengan kategori tingkat sikap kurang baik

    Penyuluhan dan Pelatihan Senam untuk Mengenal Osteoporosis, Gejala dan Pencegahannya pada Wanita Menopouse di Desa Lerep

    Get PDF
    Osteoporosis is a bone disorder characterized by a decrease in bone mass and micro-architecture that causes bones to become brittle and break easily. Primary osteoporosis occurs in postmenopausal women and in elderly women due to hormonal disorders. Knowledge of Osteoporosis, its pathophysiology, its causes, prevention, treatment and how to exercise for prevention and treatment is needed so that mothers can later prevent osteoporosis and take treatment if osteoporosis has been diagnosed. counseling service and gymnastics training to recognize osteoporosis, symptoms, treatment and prevention exercises for menopausal women in Lerep Village, Lerep Village. The target of this community service program is the community, especially mothers aged > 40 years in Lerep Village, West Ungaran District. This community service program activity involves the Head of Lerep Village, West Ungaran Subdistrict and Lerep Village Ladies. This community service program is carried out using counseling and training methods. Service activities are provided with a combination of counseling methods about osteoporosis and training methods for doing Osteoporosis exercise. The service event will be held in July 2022, with participants from Lerep village women aged >40 years. The community service event was attended by 21 PKK women from Lerep village, aged 30-60 years. After attending the counseling event, there was an increase in the knowledge and understanding of PKK mothers about osteoporosis, this can be seen from the increase in the post-test scores obtained compared to the pre-test, there was an increase in the value of 45, where the average value of the pretest was 35 and the average post-test score was 80. The last activity after the participants had attended the counseling and filled out the post-test was that the participants participated in joint osteoporosis exercises guided by the gymnastics instructor, along with a video of the exercise. ABSTRAKOsteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan mikro-arsitektur yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis primer terjadi pada wanita pascamenopause dan pada wanita usia lanjut dikarenakan gangguan hormonal. Pengetahuan tentang Osteoporosis, bagaimana patofisiologi, penyebabnya, pencegahannya, pengobatannya serta bagaimana senam untuk pencegahan dan pengobatannya diperlukan agar ibu-ibu nantinya bisa melakukan pencegahan terjadinya osteoporosis dan melakukan pengobatan jika sudah terdiagnosis penyakit osteoporosis. Berdasarkan latar belakang tersebut, pengabdi tertarik untuk melakukan acara pengabdian penyuluhan dan pelatihan senam untuk mengenal osteoporosis, gejala, pengobatan serta senam pencegahannya pada wanita menopouse di Desa Lerep Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat terutama ibu-ibu dengan usia >40 th di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan Kepala Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat serta Ibu-ibu Desa Lerep. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian diberikan dengan kombinasi antara metode penyuluhan tentang penyakit osteoporosis serta metode pelatihan melakukan senam Osteoporosis. Acara pengabdian akan dilaksanakan pada Bulan Juli 2022, dengan peserta ibu-ibu desa lerep yang berusia >40 tahun. Acara pengabdian masyarakat dihadiri oleh 21 ibu-ibu PKK Desa Lerep, dengan usia 30-60 tahun. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu PKK tentang penyakit osteoporosis, hal ini dapat dilhat dari adanya peningkatan nilai post test yang didapatkan dibandingkan dengan pre-testnya, terdapat peningkatan nilai sebesar 45, dimana nilai rata-rata pretest sebesar 35 dan nillai rata-rata post test sebesar 80. Kegiatan terakhir yang dilakukan setelah peserta mengikuti penyuluhan dan mengisi post test adalah peserta mengikuti senam osteoporosis bersama yang dipandu oleh instruktur senam, beserta video dari senam tersebut.

    Penyuluhan dan Pelatihan Senam untuk Mengenal Osteoporosis, Gejala dan Pencegahannya pada Wanita Menopouse di Desa Lerep

    Get PDF
    Osteoporosis is a bone disorder characterized by a decrease in bone mass and micro-architecture that causes bones to become brittle and break easily. Primary osteoporosis occurs in postmenopausal women and in elderly women due to hormonal disorders. Knowledge of Osteoporosis, its pathophysiology, its causes, prevention, treatment and how to exercise for prevention and treatment is needed so that mothers can later prevent osteoporosis and take treatment if osteoporosis has been diagnosed. counseling service and gymnastics training to recognize osteoporosis, symptoms, treatment and prevention exercises for menopausal women in Lerep Village, Lerep Village. The target of this community service program is the community, especially mothers aged > 40 years in Lerep Village, West Ungaran District. This community service program activity involves the Head of Lerep Village, West Ungaran Subdistrict and Lerep Village Ladies. This community service program is carried out using counseling and training methods. Service activities are provided with a combination of counseling methods about osteoporosis and training methods for doing Osteoporosis exercise. The service event will be held in July 2022, with participants from Lerep village women aged >40 years. The community service event was attended by 21 PKK women from Lerep village, aged 30-60 years. After attending the counseling event, there was an increase in the knowledge and understanding of PKK mothers about osteoporosis, this can be seen from the increase in the post-test scores obtained compared to the pre-test, there was an increase in the value of 45, where the average value of the pretest was 35 and the average post-test score was 80. The last activity after the participants had attended the counseling and filled out the post-test was that the participants participated in joint osteoporosis exercises guided by the gymnastics instructor, along with a video of the exercise. ABSTRAKOsteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan mikro-arsitektur yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis primer terjadi pada wanita pascamenopause dan pada wanita usia lanjut dikarenakan gangguan hormonal. Pengetahuan tentang Osteoporosis, bagaimana patofisiologi, penyebabnya, pencegahannya, pengobatannya serta bagaimana senam untuk pencegahan dan pengobatannya diperlukan agar ibu-ibu nantinya bisa melakukan pencegahan terjadinya osteoporosis dan melakukan pengobatan jika sudah terdiagnosis penyakit osteoporosis. Berdasarkan latar belakang tersebut, pengabdi tertarik untuk melakukan acara pengabdian penyuluhan dan pelatihan senam untuk mengenal osteoporosis, gejala, pengobatan serta senam pencegahannya pada wanita menopouse di Desa Lerep Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat terutama ibu-ibu dengan usia >40 th di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan Kepala Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat serta Ibu-ibu Desa Lerep. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian diberikan dengan kombinasi antara metode penyuluhan tentang penyakit osteoporosis serta metode pelatihan melakukan senam Osteoporosis. Acara pengabdian akan dilaksanakan pada Bulan Juli 2022, dengan peserta ibu-ibu desa lerep yang berusia >40 tahun. Acara pengabdian masyarakat dihadiri oleh 21 ibu-ibu PKK Desa Lerep, dengan usia 30-60 tahun. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu PKK tentang penyakit osteoporosis, hal ini dapat dilhat dari adanya peningkatan nilai post test yang didapatkan dibandingkan dengan pre-testnya, terdapat peningkatan nilai sebesar 45, dimana nilai rata-rata pretest sebesar 35 dan nillai rata-rata post test sebesar 80. Kegiatan terakhir yang dilakukan setelah peserta mengikuti penyuluhan dan mengisi post test adalah peserta mengikuti senam osteoporosis bersama yang dipandu oleh instruktur senam, beserta video dari senam tersebut.Â

    EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG DENGAN METODE ATC/DDD

    Get PDF
    Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang pada jaringan paru-paru, penyebabnya adalah virus, bakteri, fungi, dan parasit yang menyebabkan peradangan parenkim paru dan akumulasi peradangan disaluran pernapasan. Pengobatan pneumonia salah satunya yaitu menggunakan antibiotik. Diperlukan suatu pengendalian resistensi antibiotik dengan cara evaluasi antibiotik. Salah satu evaluasi antibiotik yang dilakukan yaitu evaluasi kuantitatif. Tujuan: Untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik serta kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di RSI Sultan Agung Semarang yang dihitung dengan metode ATC/DDD. Metode: Metode penelitian menggunakan jenis observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan secara retrospektif. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan pertimbangan inklusi sebanyak 34 sampel menggunakan lembar LPD. Kemudian data dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD. Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien laki-laki rentang terkena pneumonia yaitu 52,94%. Terdapat 5 jenis antibiotik tunggal, sebagai terapi pneumonia yaitu Levofloxacin (50%), Ceftriaxone (14,71%), Moxifloxacin (14,71%), Cefoperazone (11,76%), Meropenem (2,94%), dan 2 jenis antibiotik kombinasi, sebagai terapi pneumonia yaitu Loevofloxacin + Ciprofloxacin (2,94%) dan Meropenem + Cefotaxime (2,94%). Didapatkan nilai DDD/100 hari rawat inap yaitu 70,5 DDD/100 hari rawat inap dengan antibiotik tertinggi yaitu Levofloxacin sebesar 40 DDD/100 hari rawat inap. Antibiotik yang masuk dalam segmen 90% yaitu Levofloxacin (56,74%) dan Moxifloxacin (18,71%), Kesimpulan: Antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien pneumonia yaitu Levofloxacin (50%). Total nilai DDD/100 hari rawat inap selama 1 periode yaitu 70,5 DDD/100 hari rawat inap. Antibiotik yang masuk dalam segmen 90% yaitu Levofloxacin dan Moxifloxacin. Kata Kunci: Pneumonia, antibiotik, ATC/DD

    STUDI FARMAKOVIGILANS : PENGGUNAAN OBAT KATEGORI OFF-LABEL DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang : Obat off-label adalah obat yang diresepkan dan digunakan di luar ketentuan izin edar berkaitan dengan dosis, rute pemberian, usia, indikasi, dan kontraindikasi. Studi farmakovigilans dilakukan untuk mendeteksi dan menilai kausalitas guna mencegah Adverse Drug Reaction (ADR) terkait penggunaan obat off- label. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil penggunaan obat off-label dan studi farmakovigilans di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pengambilan data secara cohort prospektif. Data efek samping obat off-label yang merupakan bagian dari studi farmakovigilans diperoleh dengan in-depth interview pada 63 pasien inklusi. Penilaian kausalitas penggunaan obat dengan adverse drug reaction (ADR) menggunakan sistem World Health Organization-Uppsala Monitoring Centre (WHO-UMC). Hasil : Studi pada 63 resep didapatkan obat off-label sebanyak 117 obat atau 36% dari 322 total penggunaan obat. Penggunaan obat off-label pada penelitian ini diperoleh 3 klasifikasi off-label dari 63 resep yaitu 27 kasus off-label usia, 33 kasus off-label indikasi, 1 kasus off-label rute pemberian, 1 kasus off-label indikasi dan rute pemberian, serta 1 kasus off-label usia dan indikasi. Hasil telaah efek samping obat ditemukan 23 resep atau 37% pasien mengalami efek samping obat. Penilaian kausalitas menunjukkan hampir seluruh kejadian efek samping obat off-label berhubungan dengan obat. Terdapat 1 peresepan yang belum pasti berhubungan dengan obat yaitu keluhan pusing pada pasien yang diresepkan bisoprolol. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan dari 63 resep didapatkan obat off-label sebanyak 36% dari total penggunaan obat dengan 23 resep atau 37% pasien mengalami efek samping yang berhubungan dengan penggunaan obat off-label. Kata kunci : Farmakovigilans, Obat Off-label, Adverse Drug Reaction (ADR
    corecore