99 research outputs found

    Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Masalah Dengan Tema Pencemaran Lingkungan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul IPA terpadu berbasis masalah dengan tema pencemaran lingkungan; (2) kelayakan modul IPA terpadu berbasis masalah; (3) keefektifan modul IPA terpadu berbasis masalah dengan tema pencemaran lingkungan dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan yang digunakan adalah model Four-D yaitu pendefinisian (define), perencanaan (desain), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Analisis data yang dilakukan selama proses penelitian dan pengembangan, meliputi analisis deskriptif, analisis kelayakan modul berdasarkan skor kriteria, dan analisis tes kognitif pretest dan posttest melalui t-test. Hasil penelitian menunjukkan: (1) karakteirtik modul IPA terpadu berbasis masalah dengan tema pencemaran lingkungan telah berhasil dikembangkan dengan model pengembangan Four-D melalui tahap pembelajaran berbasis masalah, meliputi: orientasi pada masalah, mengorganisasi belajar melalui observasi, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. (2) hasil kelayakan modul dari validator sangat baik ditinjau dari komponen isi, keterpaduan, pendekatan, penyajian, kegrafikan, dan bahasa; (3) modul IPA terpadu berbasis masalah dengan tema pencemaran lingkungan efektif memberdayakan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan hasil Gain score sebesar 0,7391 berarti modul ternomalisasi tinggi dengan tingkat efektifitas 42,5% berarti efektifitas sedang

    Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan Ctl Melalui Metode Proyek Dan Eksperimen Ditinjau Dari Kemampuan Menggunakan Alat Ukur Dan Sikap Ilmiah

    Full text link
    (CTL) melalui metode proyek dan metode eksperimen, kemampuan menggunakan alat ukur dan sikapilmiah terhadap prestasi belajar fisika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasipenelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 4 kelas. Data dikumpulkan denganmetode tes untuk prestasi belajar kognitif dan kemampuan menggunakan alat, sedangkan angket untuksikap ilmiah dan prestasi belajar psikomotor siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis anava2x2x2. Hasil pada penelitian ini adalah: 1) ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara yang belajardengan pendekatan CTL melalui metode proyek dan metode eksperimen tetapi tidak perbedaan padaprestasi psikomotor, 2) ada perbedaan prestasi belajar kognitif maupun psikomotor antarakemampuan menggunakan alat ukur tinggi dan rendah, 3) ada perbedaan prestasi belajar kognitifmaupun psikomotor antara sikap ilmiah tinggi dan rendah, 4) interaksi antara pendekatan CTL dengankemampuan menggunakan alat ukur tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar kognitifmaupun psikomotor, 5) interaksi antara pendekatan CTL dengan sikap ilmiah tidak memberikanpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif maupun psikomotor, 6) interaksi antara kemampuanmenggunakan alat ukur dengan sikap ilmiah tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi kognitif,tetapi memberikan pengaruh terhadap prestasi psikomotor, 7) interaksi antara pendekatan CTL,kemampuan menggunakan alat ukur, dan sikap ilmiah tidak memberikan pengaruh terhadap prestasibelajar kognitif maupun psikomotor

    Pembelajaran Fisika Model Problem Based Learning Melalui Media Animasi Dan Modul Interaktif Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Gaya Belajar Siswa

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran fisika model problem based learning dengan menggunakan media animasi dan modul interaktif, kemampuan awal, gaya belajar dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan media animasi dan modul interaktif dalam pembelajaran fisika. Populasinya terdiri dari siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu Kelas X6 dan X7 yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data prestasi kognitif dan kemampuan awal digunakan metode tes. Untuk data gaya belajar digunakan metode angket. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi tiga jalan desain faktorial 2x2x2 dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) tidak terdapat pengaruh pembelajaran model problem based learning menggunakan media animasi dan modul interaktif terhadap prestasi belajar kognitif; 2) terdapat pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif; 3) terdapat pengaruh gaya belajar visual dan auditorial terhadap prestasi kognitif; 4) tidak terdapat interaksi pembelajaran model problem based learning menggunakan media animasi dan modul interaktif dengan kemampuan awal terhadap prestasi kognitif; 5) tidak terdapat interaksi pembelajaran model problem based learning menggunakan media animasi dan modul interaktif dengan gaya belajar terhadap prestasi kognitif; 6) tidak terdapat interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi kognitif; 7) tidak terdapat interaksi pembelajaran model problem based learning menggunakan media animasi dan modul interaktif, kemampuan awal, dan gaya belajar terhadap prestasi kognitif

    Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis High Order Thinking Skill (Hots) Pada Tema Energi

    Get PDF
    Ketersediaan bahan ajar yang mendukung pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu sesuai tuntutan kurikulum masih kurang. Berpikir dan terampil memecahkan setiap masalah adalah sarana untuk mengatasi persoalan pendidikan. Kemampuan berpikir peserta didik Indonesia berdasar analisis PISA hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul IPA terpadu dan mengetahui karakteristik, kelayakan, dan efektivitas modul IPA terpadu berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengacu pada 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Penelitian diawali dengan studi pustakadan observasi lapangan selanjutnya menyusun draft-1 modul. Draft modul divalidasi oleh ahli materi dan teman sejawat kemudian direvisi menjadi draft-2. Selanjutnya diujicobakan secara terbatas dan direvisi menjadi draft-3. Draft-3 modul diujicobakan pada kelompok besar di kelas VIII SMP N 3 Jatisrono. Uji coba kelompok besar diawali dengan pretest dan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan modul kemudian diakhiri dengan postest. Modul ini kemudian disebarkan ke guru IPA untuk mendapat umpan Balik. Hasil penelitian menunjukkan kualitas modul hasil pengembangan untuk kelayakan isi 91,3%, penyajian 94,0%, bahasa 91,3%, kegrafikan 92,6%, pendekatan 88,4%, dan keterpaduan 91,3%, jadi termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan uji dua sampel berhubungan diperoleh thitung – 8,101 dan ttabel adalah – 2,040, oleh karena - thitung< - ttabel maka H0 ditolak, maka keputusan uji antara postest dengan pretest mempunyai perbedaan efektivitas yang signifikan. Rerata prestasi belajar kognitif sebelum menggunakan modul 67,4 dan sesudah menggunakan modul 85,3. Hasil komentar guru pada tahap penyebaran adalah modul bagus dan layak digunakan dalam proses pembelajaran

    The Development of Biology Learning Module Based on Brain Based Learning with Vee Diagram to Empowering the Science Process Skills and Self Regulation Ability

    Full text link
    The objective of this developmental research is to know: 1) the procedure of the development of biology learning module based on Brain Based Learning with Vee Diagram; 2) the feasibility of biology learning module based on Brain Based Learning with Vee Diagram; and 3) the effectiveness of biology learning module based on Brain Based Learning with Vee Diagram to empowering the science process skills and self regulation ability. The method used in the research was Research and Development (R&D) refers to Borg & Gall model. The samples used in the research were early field trial sample consisting of 6 validators, main field trial sample consisted of 10 students even semester of the tenth grade at SMA Negeri 1 Ngemplak in academic year 2013/2014 and operational field trial sample consisted of 27 students even semester of the tenth grade at SMA Negeri 1 Banyudono in academic year 2013/2014. The instruments used in the research were questionnaire, observation, interview and test. The operational field trial used one group pretest-posttest design. The skill of science process and the ability of self-regulation data were tested by Wilcoxon test and counted by normalized gain. Based on the results of the research it can be concluded that: 1) the development of module uses Borg & Gall developmental; 2) the feasibility of module as good with value 3,45 by the expert, very good with value 3,79 by the practitioners and very good with value 3,63 by the students; and 3) the effectiveness of module is high categorized in empowering the science process skills with Ngain 0,72 as the significance of 0,000 and the self regulation ability with Ngain 0,71 as the significance of 0,000

    Remidiasi Miskonsepsi Kinematika Dengan Umpan Balik Cepat Menggunakan Simulasi Komputer Dan Demonstrasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendapatkan gambaran profil miskonsepsi kinematika mahasiswa; 2) merancang langkah-langkah pembelajaran dengan umpan Balik cepat menggunakan simulasi komputer dan demonstrasi untuk meremidiasi miskonsepsi kinematika mahasiswa; 3) melihat reduksi miskonsepsi sebagai hasil remidiasi baik melalui simulasi komputer maupun demonstrasi, 4) mengetahui kelebihan dan kelemahan metode umpan Balik cepat menggunakan simulasi komputer dan umpan Balik cepat menggunakan demonstrasi yang dirancang untuk meremidiasi miskonsepsi kinematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat eksploratif dengan pendekatan studi kasus. Populasi adalah mahasiswa FSM UKSW Sampel yang dipilih adalah mahasiswa FSM UKSW peserta matakuliah Fisika Dasar I tahun ajaran 2009/2010 sebanyak dua kelas. Kelas A diberi remidiasi dengan metoda umpan Balik cepat menggunakan simulasi komputer dan kelas B diberi metoda umpan Balik cepat menggunakan demonstrasi. Teknik pengumpulan data miskonsepsi mahasiswa menggunakan tes diagnostik yang berupa tes pilihan ganda dengan reasoning dengan menggunakan CRI (Certainity of Respone Index), Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: 1) masih dijumpai miskonsepsi pada mahasiswa di bidang kinematika, antara lain kesalahan dalam membaca grafik-grafik kinematika, jarak dan perpindahan dianggap identik, demikian juga kelajuan, kecepatan dan percepatan dianggap identik, beberapa miskonsepsi pada gerak jatuh bebas dan gerak parabola.; 2) rancangan metode umpan Balik cepat yang dibuat berhasil meningkatkan pemahaman mahasiswa akan konsep-konsep kinematika ; 3) metode umpan Balik cepat menggunakan simulasi dan demonstrasi tidak menghasilkan perbedaan pengaruh terhadap reduksi miskonsepsi 4) Umpan Balik cepat dengan simulasi memiliki kelemahan kurang fleksibel menghadapi kesulitan mahasiswa, hanya terbatas pada simulasi yang tersedia
    • …
    corecore