7 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KERJA PENGELOLA JURNAL DI TASIKMALAYA

    Get PDF
    Abstrak – Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pengaruh pelatihan, komunikasi, komitmen, kecerdasan emosional, dan stres kerja terhadap efektivitas kerja pengelola jurnal di Tasikmalaya. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola jurnal yang belum dan sudah terakreditasi Sinta di Tasikmalaya dengan ukuran sampel minimal 60 responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu simpulan yaitu, terdapat pengaruh pelatihan (X1), komunikasi (X2), kecerdasan emosional (X4), dan stress kerja (X5) secara parsial terhadap efektivitas kerja pengelola jurnal di Tasikmalaya. Sedangkan variabel komitmen (X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap efektivitas kerja pengelola jurnal di Tasikmalaya. Secara simultan, variabel pelatihan (X1), komunikasi (X2), komitmen (X3), kecerdasan emosional (X4), dan stress kerja (X5) mampu menjelaskan perubahan pada variabel efektivitas kerja pengelola jurnal di Tasikmalaya. Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah untuk menambah variabel penelitian lain yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja pengelola jurnal serta memperluas scope tidak hanya di Tasikmalaya

    UMKM Naik Kelas dengan Si Apik

    Get PDF
    Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia are often in the spotlight in discussions about economic development. Many MSME actors currently record financial transactions until financial reports are done manually, and consider financial reports to be difficult and complicated. There are also those who think that knowledge can only be learned by highly educated people and students. . This is due to the low literacy of business actors on how to make financial reports using applications. To deal with the problems and obstacles faced by SMEs, the implementing team carried out socialization activities, preparation training and coaching on the spot. This Community Service activity aims to provide knowledge to MSME actors in making financial reports in accordance with applicable standards by utilizing digital applications made by Bank Indonesia (BI), namely the Financial Information Recording Application Information System (SI APIK), so that the preparation of business finances can be made easily and according to the rules. The method of implementing this activity is carried out in 3 stages, namely material presentation or socialization, training in preparing financial reports using the SI APIK digital application, and Coaching On The Spot. The results of this community service activity were responded positively by increasing the understanding and interest of SMEs in the Agro Commodity Processed Industry in Purbalingga regarding the preparation of good and correct financial reports. With application-based bookkeeping, it provides alternative solutions that can be applied at any time, cheaply, and efficiently. Especially in the digital era, the use of applications is very relevant for MSME business development

    Demonstration Plot Pemanfaatan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Kelompok Wanita Tani di Tasikmalaya

    Get PDF
    Abstract. The impact of the Covid-19 pandemic is felt by all levels of society, one of them are Hegarasri farmer group in Cigalontang, Tasikmalaya and the Sabilulungan farmer group in Tamansari, Tasikmalaya. The problems experienced by the two groups of women farmers are that they do not have sufficient land area, inadequate capital and human resources of members who are not technology literate. So that women farmer groups find it difficult to utilize the resources they have. PbM-KP activities that have been carried out by demonstration plots in the yards and gardens around the Hegarasri farmer group, covering an area of 100 m2. The vegetable demonstration plots consisted of: sweet potatoes, cassava, scallions, sosin, tomatoes and cayenne pepper. And there is The demonstration plot for sweet corn. The method of implementing PbM-KP activities orally by learning theory in the classroom accompanied by questions and answers, providing assistance costs for the practice of demonstration plot of sweet corn and vegetables, and practice of packaging. The conclusion of the activities are: 1. Provision of working capital assistance for land clearing in the form of plant production facilities. From the harvest, which will be used for planting capital for the following season. 2. Assistance in creating a social media account platform is intended for publication of kwt and poktan which are useful for marketing the products produced. 3. Increasing knowledge of plant cultivation to increase crop production, packing farm products to increase selling value. Keywords: PbM-KP, Yard, Food Security. Abstrak. Dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, salah satunya adalah kelompok wanita tani Hegarasri di Cigalontang Tasikmalaya dan kelompok tani Sabilulungan di Tamansari Tasikmalaya. Permasalahan yang dialami oleh kedua kelompok wanita tani tersebut, yaitu tidak mempunyai kecukupan luas tanah, modal yang belum memadai dan sumber daya manusia anggota yang belum melek teknologi. Sehingga, kelompok wanita tani merasa kesulitan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Kegiatan PbM-KP yang telah dilaksanakan demplot di lahan pekarangan dan kebun sekitar kediaman KWT Hegarasri seluas: 100 bata. Demplot sayuran terdiri dari: ubi jalar, singkong, bawang daun, sosi, tomat, dan cabe rawit, serta terdapat pula demplot jagung manis. Metode pelaksanaan kegiatan PbM-KP secara lisan dengan pembelajaran teori di dalam kelas disertai tanya jawab, pemberian biaya bantuan untuk praktik demplot jagung manis dan sayuran, serta praktik packaging-nya. Kesimpulan dari kegiatan ini, sebagai berikut: 1) Pemberian bantuan modal kerja untuk pembukaan lahan berupa sarana produksi tanaman. Dari hasil panennya, yang akan digunakan untuk modal tanam musim berikutnya. 2) Pendampingan pembuatan platform akun media sosial ditujukan untuk publikasi kwt dan poktan yang berguna untuk pemasaran produk yang dihasilkan. 3) Peningkatan pengetahuan budidaya tanaman untuk meningkatkan produksi tanaman, packing produk usaha tani untuk meningkatkan nilai jual. Kata Kunci: PbM-KP, Lahan Pekarangan, Ketahanan Pangan

    Teh Daun Kelor Sebagai Inovasi Dan Peningkatan Nutrisi Pangan Khas Indonesia

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 memiliki dampak pada semua sektor, sehingga dirasakan pula oleh warga kampung Anaka, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2020, para pemuda sekitar melihat potensi alam yang indah, sehingga berinisiatif untuk menyulap sebuah bukit menjadi lokasi wisata alam baru bernama Bukit Nangela dengan pemandangan Kawasan hutan milik perhutani. Dengan rencana jangka panjang untuk menjadi Kampung Wisata Anaka. Namun, perlu adanya ciri khas kuliner tertentu yang akan menaikan trend positif berkunjung masyarakat. Mata pencaharian utama di Kelurahan Urug adalah sebagai buruh tani. Terdapat hasil pertanian yang masih belum terolah oleh masyarakat untuk dijadikan produk unggulan yaitu daun kelor. Masyarakat belum mengetahui bagaimana cara pengolahan daun kelor agar dapat dikonsumsi dengan bantuan teknologi secara sederhana. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka kegiatan pengabdian masyarakat dengan Skema Ketahanan Pangan (PbM-KP) telah dirancang solusinya yaitu 1) Pendampingan dan pemberian biaya  untuk sarana produksi pengolahan teh daun kelor,  2) Pelatihan pengolahan daun kelor menjadi teh daun kelor siap jual, dan 3) Pemasaran produk pertanian dengan membuatkan kemitraan dengan pedagang kuliner disekitar bukit nangela sehingga menjadi produk unggulan desa wisata dan melakukan pemasaran secara online. Tujuan dari kegiatan ini adalah produksi olahan daun kelor yaitu teh daun kelor siap dipasarkan, sehingga menjadi produk olahan unggulan di Kampung Anaka Keluarahan Urug. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan bahwa masyarakat antusias dan memanfaatkan teh daun kelor menjadi minuman olahan.

    Peningkatan Nilai Jual dan Akses Pasar Produk Olahan Ketan Hitam pada Agro Edu Wisata Ketan Hitam Kabupaten Tasikmalaya Sales Value Enchancement and Market Access of Processed Black Glutinous Products at Agro Edu Tourism of Black Glutinous Rice, Tasikmalaya Regency

    No full text
    Tourism Village as village tourism is a sector that has become a mainstay in driving economic revival after the COVID-19 Pandemic, because it has become a trend of change in contemporary tourism. The development of tourist villages is also a form of accelerating village development in an integrated manner to encourage social, cultural and economic transformation of villages. Likewise, the Puspamukti Cigalontang Village area, Tasikmalaya Regency, has abundant natural resource potential as a raw material for food commodity diversification, including black sticky rice. The main problem currently experienced is black sticky rice farming which has not been managed properly even though Puspamukti Village has the potential for large black sticky rice fields and the majority of the agriculture there produces black sticky rice. Partners find it difficult to process and package products to make them more attractive and more durable. To solve this problem, this community service activity has designed a solution, namely 1) Counseling on the potential of processed black sticky rice as a business potential that is a culinary specialty and market access for processed black sticky rice products 2) Demonstrating steps for processing black sticky rice from farming partners into various preparations and packaging so that the product becomes more attractive and lasts longer. The purpose of this activity is that processed black sticky rice products are characteristic and can become authentic souvenirs from Tasikmalaya Regency. Therefore it is necessary to carry out training and assistance in increasing the sale value and market access for processed black sticky rice products at the Black Ketan Tourism Agro Edu, Tasikmalaya Regency
    corecore