6 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP PASANGAN USIA SUBURTENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ACETAT (IVA)
Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh didalam rahim atau serviks yang dapat terjadi padawanita usia 35-55 tahun. Kanker leher rahim dapat dicegah dengan tindakan yang efektif melalui IVA. Pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk melakukan perilaku tertentu salah satunya perilaku pencegahan kanker serviks menggunakan metode IVA.Desain penelitian menggunakan analitik korelasi. Populasi yang diteliti seluruh PUS di Desa Plosoklaten sebanyak 195 responden. Teknik sampling menggunakan simple random, sampling diperoleh 131 orang. Variabel independent adalah tingkat Pendidikan ibu, variable dependen adalah sikap ibu tentang pemeriksaan IVA. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan spearmen rank dengan tingkat signifikansi 0,05.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54 orang yang mempunyai Pendidikan dasar 46 diantaranya bersikap negative dalam melakukan periksa IVA. Dari hasil uji menunjukkan nilai Sig (Exact Sig. (2-sided)) adalah 0,001 yang berarti nilai Ï <0,05 sehingga Ho ditolak yang disimpulkan ada hubungan antara Pendidikan dengan sikap responden dalam melakukan pemeriksaan IVA Di Desa Plosoklaten Tahun 2022 dengan tingkat keeratan 0,310 yang berarti bahwa antara pendidikan dengan sikap responden dalam melakukan pemeriksaan IVA mempunyai hubungan yang rendah..Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan kegiatan Pendidikan tentang manfaat IVA kepada PUS, bukan hanya pada ibu saja tetapi juga pada suami atau ayah melalui penyuluhan di acara – acara kemasyarakatan dan mengajak PUS untuk ikut melakukan pemeriksaan IV
UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DI KLINIK INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
The problem that has developed in connection with HIV / AIDS infection is the high incidence and mortality. HIV / AIDS is a virus that causes disease by destroying the body's defense system so that sufferers do not have the ability to defend themselves from disease attacks. The aim of the study was to determine the HIV / AIDS prevention efforts of FSW at the IMS Clinic at the Gurah Health Center, Kediri Regency in 2019.Quantitative descriptive research design. The total population of all FSW who have not been exposed to HIV / AIDS who visited the STI Clinic at the Gurah Health Center, Kediri Regency in 2019. With a sample size of 39 and the sampling technique used accidental sampling. The instrument used was a questionnaire.Efforts to prevent HIV / AIDS among FSW include the use of male condoms where as many as 20 respondents (66.7%) sometimes use condoms, 24 respondents (80%) use condoms either, based on the use of female condoms as many as 21 FSW (70 %) never used, the way to use female condoms was 22 respondents (73.3%) good.It is hoped that health workers will increase the provision of information to the public regarding HIV / AIDS prevention efforts by using condoms so that the HIV / AIDS rate in Kediri Regency can be reduced.
Perbedaan Perkembangan Bayi Usia 6 – 11 Bulan Yang Diberikan Asi Eksklusif Dan Non Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2017
ABSTRAK
Gangguan pertumbuhan bayi pada usia dini menyebabkan bayi diberikan MP-ASI terlalu dini dan ibunya tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pada awal kehidupan bayi. Dari hasil studi pendahuluan pada bayi berusia 6-11 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif hampir sepenuhnya meragukan perkembangan. Jika ini terus berlanjut, bayi tidak dapat berkembang dengan baik di usia berikutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perkembangan pada bayi usia 6-11 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan ASI non eksklusif di Puskesmas kecamatan kecamatan Durenan Trenggalek tahun 2017.
Desain penelitian ini adalah studi inferensial dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu dengan bayi 6-11 bulan pada bulan Oktober di Puskesmas kecamatan kecamatan Durenan Trenggalek pada tahun 2017 berjumlah 40 responden yang diambil menggunakan metode probability sampling dari jenis sistem simple random sampling. Data dianalisis dengan analisis univariat bahwa distribusi frekuensi variabel independen dan dependen dan analisis bivariat menggunakan Mann-Whitney U.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden 95% yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki perkembangan yang sesuai, 5% memiliki perkembangan yang meragukan, 0% mengalami gangguan perkembangan. Sementara 20 responden diberi 40% menyusui non eksklusif memiliki perkembangan yang sesuai, 60% memiliki perkembangan yang meragukan, dan 0% mengalami gangguan perkembangan. Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan perkembangan pada bayi usia 6-11 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan ASI non eksklusif di Puskesmas kecamatan Durenan Trenggalek tahun 2017.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perkembangan pada bayi usia 6-11 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif dan ASI non eksklusif di Puskesmas kecamatan Durenan Trenggalek tahun 2017. Sehingga diharapkan bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan makanan pendamping (MP-ASI).
Kata kunci : ASI eksklusif, ASI tidak eksklusif, pengembanga
EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN SELF EFFICACY DAN PENGETAHUAN TENTANG IMS, HIV DAN AIDS PADA SISWA SMA
HIV and Sexually Transmitted Infections (STIs) are still a major concern worldwide as the number of HIV and Sexually Transmitted Infections (STIs) in adolescent age groups continues to rise. The purpose of the study is to find out the effectiveness of health promotion in improving self efficacy and knowledge about STIs, HIV and AIDS of High School Plus students Hidayatut Thullab Semen Kediri Regency. The research method used is quasi-experimental. The sample in this study was the entire 2nd grade at SMA Plus Hidayatut Thullab Semen Kediri Regency totaling 74 students, divided into 2 groups, namely groups with leaflet methods (37 people) and groups with video methods (37 people). Variables in the study are independent variables (effectiveness of health promotion in the form of leaflet methods and video methods) and dependent variables (self efficacy and knowledge of STIs, HIV and AIDS). Research measuring instruments use checklists and are analyzed with independent sample t test tests. The results showed there were significant differences in self-efficacy and knowledge between the groups given the video compared to leaflets. In self efficacy about STIs get a p value of 0.017, self efficacy about HIV and AIDS gets a p value of 0.030, yearists about STIs get a p value of 0.010 and knowledge about HIV and AIDS get a p value of 0.001. The health promotion organizing team needs to implement effective methods and attract students' interest in following the materials provided
SOSIALISASI MANFAAT PIJAT BAYI DENGAN MEDIA LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KESEHATAN MASYARAKAT
Pijat bayi merupakan pijatan lembut yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Masa tumbuh kembang bayi merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis bayi. Dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembanganya. Di wilayah Poskesdes Cerme Kabupaten Kediri masih banyak ibu yang belum mengetahui manfaat pijat bayi, sehingga tidak memberikan stimulasi perkembangan dan pertumbuhan dengan pemijatan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan kesehatan tentang pijat bayi menggunakan media leaflet dengan metode pelaksanaan terdiri tiga tahap yaitu persiapan, pelaksaanaan, serta evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan mayoritas peserta mengalami peningkatan tingkat pengetahuan dengan baik setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang manfaat pijat bayi. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai promosi kesehatan salah satunya tentang pijat bayi yang akan menstimulasi perkembangannya dan meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat