2 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Whey Extract Susu Kambing Etawa terhadap Kekerasan Enamel Gigi (Studi Eksperimental Laboratoris pada Tikus Sprague dawley Anakan)

    Get PDF
    Demineralisasi gigi karena konsumsi minuman asam menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi pada anak. Demineralisasi dapat dicegah atau dikurangi dengan pemberian bahan remineralisasi. Bahan remineralisasi mengandung kalsium dan fosfat yang dapat membantu dalam proses remineralisasi. Bahan alam yang ramah lingkungan dan mudah didapatkan salah satunya adalah whey extract susu kambing etawa. Whey extract susu kambing etawa mengandung kalsium dan fosfat yang dapat membantu dalam proses remineralisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian whey extract susu kambing etawa terhadap kekerasan enamel gigi pada tikus Sprague dawley anakan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris in vivo dengan posttest control group design. Sampel berjumlah 18 gigi tikus Sprague dawley jantan usia 1 bulan, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan whey extract susu kambing etawa dan kontrol tanpa pemberian bahan remineralisasi. Pemberian bahan remineralisasi dilakukan 2 kali dalam sehari selama 14 hari, kemudian diberi air berperisa asam untuk mendemineralisasi gigi, setelahnya dilakukan uji kekerasan enamel gigi menggunakan Vickers Microhardness Tester. Hasil uji kekerasan enamel gigi pada kelompok perlakuan 246,31 ± 12,52 HVN dan kelompok kontrol 176,60 ± 15,88 HVN. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara pemberian whey extract susu kambing etawa dengan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian whey extract susu kambing etawa terhadap kekerasan enamel gigi pada tikus Sprague dawley anakan

    POTENTIAL COMPOUND EXTRACT FROM POTENTIAL COMPOUND EXTRACT FROM Carica pubescens ON GINGIVA INCISION WOUND HEALING: Through Proliferation, Differentiation and Immunoresponse Mechanisms

    No full text
    Luka menyebabkan gangguan struktur normal, sehingga penyembuhan luka dibutuhkan untuk perbaikan struktur sel dan jaringan. Beberapa sitokin dan growth factor yang memiliki peran penting pada proses penyembuhan luka diantaranya PDGF, FGF, TGF-β, VEGF, Angiopoetin, IL-1, IL-6, IL-10, TNF-α, IFN-γ, makrofag yang diproduksi oleh limfosit dan leukosit pada tahap sintetis kolagen. Daun papaya (Carica pubescens) diketahui memiliki kandungan flavonoid terdiri seperti apigenin, chyrsin, diosmetin, kaempferol, luteolin, naringenin dan quercetin yang berperan dalam meninkatkan ekspresi IL-10 untuk penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa dari Senyawa flavonoid Carica pubescens untuk meningkatkan kinerja IL-10. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan bioinformatika menggunakan software web online server. Pencarian senyawa potensial didapatkan dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/, senyawa kimia menggunakan http://www.pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/ dengan struktur 3D. analisis prediksi bioaktivitas menggunakan http://stitch.embl.de/ dengan nilai indicator lebih dari 0.7 (Pa&gt;0.7). Analisis ikatan kimia menggunakan http://stitch.embl.de/ dan http://string-db.org/. Analisis secara in silico menunjukkan bahwa senyawa kaemfrerol memiliki potensi meningkatkan kadar IL-10. Ditambah lagi, kami menemukan beberapa kandungan senyawa lainya yang berhubungan dengan penyembuhan luka seperti rutin, peroxynitrite, iloprost, quercetin. Pada penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa senyawa kaempferol memiliki potensi sebagai alternative dalam pengembangan terapi untuk mempercepat penyembuhan luka.&nbsp; Wounds disrupt typical structures, so wound healing is needed for the repair of cell and tissue structures. Several cytokines and growth factors that have an essential role in the wound healing process include PDGF, FGF, TGF-β, VEGF, Angiopoietin, IL-1, IL-6, IL-10, TNF-, IFN-γ, macrophages produced by lymphocytes and leukocytes at the stage of collagen synthesis. Papaya leaves (Carica pubescens) contain flavonoids such as apigenin, chrysin, diosmetin, kaempferol, luteolin, naringenin and quercetin, which play a role in increasing the expression of IL-10 for wound healing. This study aims to determine the compound content of the flavonoid compound Carica pubescens to increase the performance of IL-10. This research was conducted using a bioinformatics approach using online web server software. Search for potential compounds obtained from https://pubmed.ncbi.nlm.here.gov/, chemical compounds using http://www.pubchem.ncbi.nlm.here.gov/ with 3D structure. Bioactivity prediction analysis using http://stitch.embl.de/ with indicator value more than 0.7 (Pa&gt; 0.7). Chemical bond analysis using http://stitch.embl.de/ dan http://string-db.org/.In silico analysis showed that kaempferol compound could increase IL-10. Levels. In addition, we found several other compounds related to wound healing, such as rutin, peroxynitrite, iloprost, quercetin. In this study, we conclude that kaempferol compounds have the potential as an alternative in the development of therapies to accelerate wound healing
    corecore