4 research outputs found

    Perception of Neighborhood Around the Real Estate Physical Boundary

    Get PDF
    The presence of real estate in South Tangerang cannot be separated from a surrounding settlement or new settlements that grew later. Regulation and design are more set-in real estate planning so that real estate tends to form an enclave for security and social image. Forming some type of physical boundary with surrounding residential of real estate perceived vary both by residents and outside the real estate. This study aims to map out how the perception of the surrounding community to the physical boundaries of real estate on a cluster pattern made by the developer, with research sites in Bintaro Jaya, South Tangerang. The method used observation and structured interviews with communities. The surrounding community has very positively responded to the presence of real estate, but the relationship with the institution is perceived as not useful because of the boundary design is more detrimental for them. Their participation in the plan has not been well accommodated so that access is closed unilaterally by the developer.The presence of real estate in South Tangerang cannot be separate from a surrounding settlement or new settlements that grew later. Regulation and design are more set-in real estate planning so that real estate tends to form an enclave for security and social image. Forming some physical boundary with surrounding residential of real estate perceived vary both by residents and outside the real estate. This study aims to map out how the perception of the surrounding community to the physical boundaries of real estate on a cluster pattern made by the developer, with research sites in Bintaro Jaya, South Tangerang. The method used observation and structured interviews with communities.The surrounding community has very positively responded to the presence of real estate, but the relationship with the institution is perceived as not useful because the boundary design is more detrimental for them. Their participation in the plan has not been well accommodated so that access is closed unilaterally by the developer

    Tipologi Fasad Bangunan pada Penggal Jalan Permukiman Perkotaan Studi Kasus: Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat

    Full text link
    Kawasan Pekojan di Jakarta menjadi titik awal perkembangan Kampung Arab yang lahir hampir bersamaan dengan lahirnya Kota Jakarta. Sejarah Islam di Indonesia telah menyisakan peninggalan/karya budaya yang berharga, salah satunya yaitu permukiman. Kampung Arab Pekojan kini termasuk ke dalam kawasan yang mengalami gejala penurunan kualitas kawasan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan bersejarah. Sebagai perkampungan yang dikenal akan komunitas etnis Arab, Kampung Arab Pekojan juga diperkirakan akan memiliki potensi dalam pembentukan kawasan yang berkarakter. Potensi tersebut terbentuk dari karakter fisik sebagai komponen utama (tipologi fasad) dan ditunjang oleh keberadaan karakter non fisik (komunitas etnis) sebagai komponen penunjang, dengan memperhatikan sejarah perkembangan kawasan. Oleh karenanya perlu untuk mengidentifikasi tipologi fasad bangunan Kampung Arab Pekojan, Jakarta Barat. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif-deskriptif. Metode yang digunakan yaitu dengan metode pengumpulan bahan dokumen/data dan metode pengamatan/observasi.Bangunan di Kampung Arab Pekojan menyesuaikan diri dengan keadaan alam di Indonesia yang beriklim tropis. Karakter tipologi bangunan yang terdapat di Kampung Arab Pekojan saat ini merupakan bangunan dengan karakter style tertentu yaitu style arsitektur Indis (hindische). Terdapat beberapa elemen fasad yang saat ini masih mendominasi (identik) diantaranya yaitu bentuk atap. Kampung Arab Pekojan saat ini terbilang belum dapat menjadi kawasan permukiman yang berkarakter. Hal tersebut dikarenakan jumlah eksistensi/keberadaan komunitas masyarakat etnis Arab yang hanya berjumlah sedikit dan banyaknya temuan terkait keberadaan bangunan baru dengan menerapkan elemen fasad yang lebih modern, sehingga terlihat kontras dan berbeda dari fasad bangunan asli nya sebagai komponen utama pembentuk kawasan permukiman berkarakter yang belum terpenuhi

    Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka pada Pemukiman Kampung Kota

    Get PDF
    Kawasan Permukiman Kayu Besar adalah permukiman perkampungan yang terletak di Kota Jakarta yang dikelilingi oleh kawasan Perkantoran Pantai Indah Kapuk. Dalam perkembangannya, kawasan permukiman tumbuh semakin padat, sehingga ruang terbuka semakin sempit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan pola pemanfaatan ruang terbuka dan faktor-faktor pembentuk ruang terbuka di pemukiman kampung kota. Keterbatasan ruang terbuka menjadi permasalahan dalam spasial kota dan interaksi sosial masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan teori Behavioral Mapping, pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan cara survei lokasi, wawancara, dan mendokumentasikan kegiatan masyarakat kampung tersebut untuk kemudian dianalisis dengan metoda deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi dan dikaitkan dengan teori-teori terkait, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa pada kampung kota terjadi hubungan masyarakat yang masih memiliki sifat kekerabatan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok, pada ruang umum yang pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya. Secara khusus disimpulkan bahwa keterbatasan lahan yang ada tidak dijadikan masalah yang dapat menghambat warga pemukiman Kayu Besar untuk berinteraksi sosial. Kegiatan berkumpul tetap dapat dilakukan baik pada halaman rumah, koridor jalan, dan warung. Kebutuhan ruang yang cukup luas sehingga masyarakat memanfaatkan kali untuk membangun ruang komunal. Meskipun ruang berkumpul tersebut tidak responsive, tetapi dapat memenuhi aktifitas masyarakat sehingga menimbulkan kesan democratic, comfort, dan meaningful

    Tipologi Perubahan Elemen Fasad Bangunan Ruko Pada Penggal Jalan Puri Indah, Jakarta Barat

    Full text link
    Kawasan Pekojan di Jakarta menjadi titik awal perkembangan Kampung Arab yang lahir hampir Kawasan Puri indah adalah kawasan yang terletak di provinsi DKI Jakarta , pertumbuhan ekonomi yang pesat ini membuat pemilik ruko / toko berlomba-lomba untuk menarik pengunjung mulai dari tampilan bangunan dll, ini juga yang terjadi di ruko kawasan Puri indah, ini membuat peneliti memilih kawasan ini untuk object penelitian ,peneliti ingin mencari tahu Tipologi fasad berdasarkan elemennya dari ruko ini, karakteristik setelah terjadinya Perubahan dan faktor-faktor penyebab terjadinya Perubahan fasad bangunan ruko di penggal jalan Puri indah ini.Metode yang digunakan adalah Metode Kualitatif deskriptif , Beberapa bangunan yang telah dalam kondisi berubah menimbulkan efek Perubahan pada elemen fasad secara tidak langsung (beberapa/sebagian) maupun keseluruhan, yaitu pada beberapa elemen-elemen fasad diantaranya: Bentuk Pintu, jendela, Signage, Atap ,Ornamen bangunan dan lainnya. Ruko di Puri Indah saat ini terbilang belum dapat menjadi kawasan permukiman yang berkarakter dari bangunan lamanya. Hal tersebut dikarenakan lebih dominannya bangunan yang telah merubah fasad bangunan, sehingga terlihat kontras dan berbeda dari fasad bangunan asli nya
    corecore