301 research outputs found

    Kinerja Bidan Dalam Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak

    Full text link
    Introduction: Anak merupakan generasi penerus bangsa, mereka harus dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Tujuan penelitian ini adalah menyusun model peningkatan kinerja bidan melalui optimalisasi strategi self leadership. Metode: jenis penelitian ini adalah obsrvasional dengan rancangan cross sectional, subyek yang diteliti adalah sebagian bidan di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota surabaya, dipilih secara propotional random sampling, sejumlah 222 responden. Variabel eksogennya adalah job design, riwayat pelatihan DDTK, strategi self leadership, kemampuan bidan, aktivitas bidan dalam DDTK, varibel endogennya adalah hasil capaian bidan dalam DDTK. Analisis data menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil dan Analisis: dari hasil analisis inner model diperoleh nilai T-statistik pada pengaruh strategi self leadership terhadap peningkatan kemampuan bidan, pengaruh kemampuan terhadap peningkatan kinerja aktivitas, strategi self leadership terhadap peningkatan kinerja aktivitas dan terhadap peningkatan hasil capaian dalam deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang didapatkan niali T-statistik lebih besar dari nilai T-tabel (1,96). Sedangkan untuk training SDIDTK tidak berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan bidan, tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja aktivitas bidan, begitu juga job design tidak terdapat pengaruh terhadap peningkatan kemampuan bidan dan terhadap peningkatan kinerja aktivitas bidan dalam deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak karena diperoleh nilai T-statistik lebih kecil dari T-tabel (<1,96). Diskusi: Optimalisasi kemampuan self-leadership bidan merupakan faktor yang perlu diperhatikan sebagai upaya peningkatan kinerja bidan dalam deteksi dini pemyimpangan tumbuh kembang anak

    Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui Strategi Pengembangan Kolaborasi Bisnis (Studi Kasus Industri Kecil Kerajinan Mendong di Dusun Parakan, Desa Sumbersari Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman DIY)

    Full text link
    Masalah yang dihadapi oleh UMKM termasuk industri kecil kerajinan mendong cukup komplek. Untuk itu faktor internal dan ekstern perlu dikaji secara simultan. Dari sisi internal, masalah yang komplek dari suatu usaha pada mulanya adalah ditemukan masalah pengembangan produk, pemasaran hasil produksi, ketidaksiapan dan ketidak efektifnya dalam industri dijaman modern termasuk pada industri kecil adalah yang dituntut banyak dan yang dihasilkan sedikit, sehingga industri modern dan industri kecil ini cenderung tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ketidak berdayaan ekonomi rakyat, serta untuk menemukan masalah-masalah mendasar dan strategis maupun langkah-langkah yang tepat untuk melakukan pemberdayaan secara praktis. Metode yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan metode diskriptif eksploratif dan dibantu dengan model analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, untuk meningkatkan usaha pada industri kecil perlu dilakukan melelui penguatan potensi internal, agar industri kecil mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan kolaborasi bisnis atau aliansi strategis antar sesama industri kecil sejenis untuk mencapai skala usaha yang ekonomis dan meningkatkan cakupan usaha yang lebih besar lagi. Kata-kata Kunci: Industri Kecil, Pemberdayaan, Strategi, Kolaborasi Bisnis

    Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Pengajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun

    Get PDF
    Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin meningkat, baik ragam, lebih-lebih kualitasnya, termasuk pendidikan pada MAN 2 Madiun. Di sisi lain, berdasarkan hasil evaluasi dengan kurikulum 2007, diketahui bahwa siswa belum mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya tahu banyak fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya, oleh sebab itu sistem pendidikan saat ini dan di masa depan harus dikembangkan agar lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan tantangan yang akan dihadapi.Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk; (1) Mengembangkan perangkat pembelajaran biologi SMU/MA yang bercirikan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan (2) Mengetahui kualitas proses dan hasil belajar biologi melalui penerapan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2010 dalam dua tahap, yaitu (1) Tahap Pengembangan Perangkat, dan (2) Tahap Pembelajaran Nyata. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Materi Ajar, Rencana Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, dan Instrumen Tes Hasil Belajar.Hasil penelitian menunjukkan; (1) Guru mampu melakukan keseluruhan aspek pembelajaran dengan kategori baik, (2) Aktivitas guru yang dominan adalah mengelola KBM sesuai kaidah pembelajaran kooperatif, dan melatihkan siswa keterampilan kooperatif, (3) Aktivitas siswa yang dominan adalah membaca Materi Ajar, LKS, dan menulis yang relevan, (4) Keterampilan kooperatif siswa yang dominan adalah mengambil giliran dan berbagi tugas, (5) Siswa menyatakan senang dan baru terhadap perangkat dan model pembelajaran, (6) Guru menganggap perangkat pembelajaran cukup membantu dan bermanfaat, dan (7) KBM yang menerapkan perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menuntaskan belajar siswa

    Hubungan antara Plak Gigi dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak Usia Prasekolah

    Full text link
    Latar Belakang: Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang utama di seluruh dunia, prevalensi dan morbiditasnya sangat tinggi. Karies gigi pada anak-anak usia prasekolah merupakan penyakit karies gigi yang sangat destruktif, sehingga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi permanennya. Prevalensi karies pada anak-anak usia 2-4 tahun di negara-negara yang sedang berkembang mencapai 18 % , sedangkan pada anak-anak usia 3-6 tahun di Kota Yogyakarta mencapai 84,1 %. Faktor kebersihan mulut sepertiadanya akumulasi plak merupakan faktor risiko terjadinya karies gigi pada anak-anak dan terdapat hubungan antara karies gigi anak dan indeks plak. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara plak gigi dengan tingkat keparahan karies anak usia prasekolah. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah 583 anak-anak usia 4-6 tahun yang bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten Sleman. Teknik sampling yang digunakan adalah simplerandom sampling, dengan pengambilan subyek penelitian secara acak proporsional. Tingkat keparahan karies diukur dengan menggunakan indeks dmf-s dan plak gigi diukur dengan menggunakan indeks plak O'Leary. Analisis data menggunakan uji logistic regression. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa usia 5 tahun merupakan usia anak yang paling banyak menderita karies gigi kategori parah (52,3%) dan pada anak laki-laki (50,8%). Nilai OR adalah 3,3 (p=0,000, 95% CI=2,134-4,824). Kesimpulan: Plak gigi merupakan faktor risiko terhadap tingkat keparahan karies gigi pada anak usia prasekolah. Anak-anak dengan indeks plak gigi yang tinggi mempunyai risiko 3,3 kali lebih besar untuk menderita karies gigi yang parah bila dibandingkan dengan karies gigianak-anak yang indeks plak nya rendah

    Validitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Sistem Pencernaan Manusia untuk Kelas XI SMA

    Full text link
    Materi sistem pencernaan&nbsp; dapat diajarkan melalui pendekatan saintifik, sehingga dapat melatih keterampilan ilmiah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, dan diharapkan apa yang telah didapatkan selama kegiatan belajar akan lebih bermakna oleh siswa. Untuk membantu guru melatihkan keterampilan ilmiah tersebut diperlukan suatu perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik pada materi sistem pencernaan manusia untuk kelas XI SMA yang valid. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D, namun hanya sampai tahap develop. Validitas perangkat pembelajaran ditentukan berdasarkan hasil validasi RPP, LKS, dan Tes Hasil Belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan valid dengan skor RPP memperoleh rata-rata &ge;3 yang termasuk dalam kategori sangat valid, skor validasi LKS &ge;3 dengan kategori sangat valid, dan validasi soal tes hasil belajar mendapatkan skala penilaian A kategori valid tanpa revisi diperoleh pada 14 soal tes hasil belajar dan skala penilaian B kategori valid dengan revisi diperoleh pada 4 soal tes hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik pada materi sistem pencernaan manusia yang layak berdasarkan validitas RPP, LKS, dan soal Tes Hasil Belajar. Kata Kunci: validitas, perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, sistem pencernaan

    Implementasi Kebijakan Diversifikasi Konsumsi Pangan Lokal di Kabupaten Pati

    Full text link
    ENGLISHThe pattern of community food consumption in Pati Regency has not been ideal yet in practice. The aims of this study are to find out the policy implementation of local food consumption diversification in Pati Regency, and to analyze the factors that influence the implementation of the policy. This research used qualitative method. The research was conducted in Pati regency, by conducting in-depth interviews to 18 (eighteen) informants from related agencies and targetted groups/communities. The data analyses include data reduction, data presentation and conclusion. The results of the research showed that the policy implementation of diversification of local food consumption in Pati Regency did not run well. There were 4 factors that impeded the policy implementation: (1) Communications, the delivery of policy content/socialization to policy implementers has not conducted well; (2) Resources, inadequate human resource in terms of quantity and quality. The agencies actively involved were only 7 (seven) of 11 (eleven) related agencies; (3) Organizational structure, the preparation of SOP was too late so it did not support effectively the implementation the policy; and (4) Communities attitudes towards local food, the communities considered that local food was "out of date and ndeso" and tended to like foods that were considered modern. INDONESIAPola konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Pati belum ideal. Pemerintah Kabupaten Pati mengeluarkan Perda Nomor 28 Tahun 2010 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan diversifikasi konsumsi pangan lokal di Kabupaten Pati, dan melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pati, dengan melakukan wawancara mendalam kepada 18 (delapan belas) informan yang berasal dari instansi yang melaksanakan kebijakan diversifikasi konsumsi pangan lokal, dan kelompok sasaran / masyarakat. Analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan diversifikasi konsumsi pangan lokal di Kabupaten Pati tidak berjalan dengan baik. Faktor-faktor yang menghambat implementasi kebijakan: (1) Komunikasi, penyampaian isi kebijakan/sosialisasi kepada para pelaksana kebijakan tidak dilakukan dengan baik; (2) Sumber daya, dukungan sumber daya manusia yang kurang baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Instansi yang terlibat hanya 7 (tujuh) dari 11 (sebelas) instansi pelaksana; (3) Struktur organisasi, penyusunan SOP terlambat sehingga tidak efektif mendukung pelaksanaan kebijakan; dan (4) Sikap masyarakat terhadap pangan lokal, masyarakat menganggap bahwa makanan lokal adalah makanan yang “kuno dan ndeso” dan lebih cenderung ke pangan lainnya seperti roti dan western food yang dianggap modern

    Analisis Kasus Atas Putusan Pengadilan Agama Nomor 72/pdt.g/2011/pa-bji Tentang Pembatalan Penetapan Pengadilan Agama Nomor 8/pdt.p/2010/pa-bji Mengenai Penguasaan Harta Warisan

    Full text link
    Approbative less appropiate religious judge triggers a claim from the third side who feels detrimental because she is more accurate data consequently it should be cancelled with the decision of the Religion Court in Binjai. The research used descriptive analytic and judicial normative method. The solution of the case of possession of inheritance by some of the heirs according to the Islamic Law is appropriate with Article 188 of Islamic Law Compilation where in this research the third side can appeal a legal effort to the authorized court to correct the incorrect determination. The Judge of Religious Court in Binjai can cancel the determination with the decision in the same court, but it is broken the investigation principle on two levels which should be suitable with the Procedure of Civil Law legal effort on determination is a review. The judge\u27s Consideration on the decision of Religious Court No. 72/Pdt.G/2011/PA. Bji used Article 181 compilation of Islamic Law and Surah An-nisa, \u27verse of 176\u27, where in this case the judge is right that the position of SHD is Kalalah. Consequently, the person who has the right to accept SHD\u27s inheritance is her brothers. However the panel of judges has not stipulated the subtitute heir system where according to the theory, it should be stipulated to determine the heirs
    corecore