4 research outputs found

    Implementasi Algoritma Sequential Searching pada Sistem Pelayanan Puskesmas Menggunakan Bootstrap (Studi Kasus Puskesmas Kampung Bali Bengkulu)

    Get PDF
    ─ Puskesmas Kampung Bali merupakan suatu Instansi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas Kampung Bali masih melakukan pelayanan terhadap pasien dengan cara manual seperti pencarian data pasien, pengelolahan data pasien, pencatatan pemeriksaan pasien masih menggunakan formulir, pengelolaan laporan data pemeriksaan dan data obat yang masih menggunakan pembukuan manual. Media penyimpanan data pasien menggunakan media kertas sehingga mengakibatkan pencarian data dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat menyita waktu dan masih dikerjakan secara manual dengan cara merekap data-data pasien melaui arsip-arsip yang dapat menyita waktu selain itu rentan dengan kesalahan. Untuk mendukung metode pengembangan sistem pelayanan Puskemas penulis menggunakan metode waterfall pada pengembangan sistem, implementasi Algoritma Sequiential Searching pada sistem pencarian data pasien, dan menggunakan tampilan Boostrap

    ARSITEKTUR APLIKASI MOBILE COMMERCE UNTUK MICRO ENTERPRISE

    Get PDF
    Abstrak: Mayoritas jenis usaha di indonesia adalah dari golongan usaha mikro yang terlihat dari persentase perkembangan pada tahun 2012 yang mencapai 98,79% dari 99,99% atau 55,9 juta usaha mikro dari 56,5 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia. Namun, minimnya dukungan teknologi mobile atau yang dikenal dengan mobile commerce akan menyulitkan perkembangan micro enterprise. Mengingat pentingnya penerapan teknologi mobile commerce pada micro enterprise, maka perlu membuat acuan, panduan dan rencana yang jelas bagi pengembangan aplikasi mobile commerce secara keseluruhan untuk micro enterprise. Pemodelan arsitektur mobile commerce dipetakan menjadi arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Pengujian model arsitektur dilakukan oleh enam responden dengan menggunakan Enterprise Architecture Score Card (EA Score Card) dengan hasil perhitungan 57,56% yang berarti arsitektur tersebut dinyatakan layak.Kata kunci: mobile commerce, arsitektur, micro enterprise, EA Score Car

    Faktor Pengaruh Purchase Intention Berdasarkan Perspektif Konsumen pada Aplikasi Mobile Online Travel Booking

    Full text link
    The development of the online travel booking business must be followed by increased revenue to maintain the trust of business partners such as investors and merchants. Increased purchases by consumers can be supported by several factors, one of which is purchase intention from a consumer perspective. This study looks at how the influence of a consumer perspective based on trust, perceived value, brand image, product diagnosicity on increasing purchase intention for online travel booking applications. Stages of research include data collection, data processing using SMARTPLS, interpretation of data processing results and drawing research conclusions. As a result of the study, the trust factor has the influence on purchase intentions with a t-value of 8.280. The perceived value influences purchase intentions in the online travel booking application with a t-value of 7.091. Brand image also has an influence on purchase intention with a score of 5.253

    Survey Paper: Perbandingan Agile Process Development Method (SCRUM Dan RUP)

    Full text link
    Dalam pengembangan sebuah sistem diperlukan sebuah siklus agar pengembangan sistem dapat terfokus pada kebutuhan dan efisiensi waktu. Secara umum dikenal sebuah siklus pengembangan sistem yang disebut SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem) dimana siklus ini memiliki 6 tahapan yaitu rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Permasalahan waktu tersebut memunculkan Agile Process Development Method yang menciptakan siklus pengembangan perangkat lunak yang lebih singkat dalam prosesnya karena memiliki kemampuan untuk menanggapi beberapa kondisi yang tidak pasti sehingga dapat meminimalisir waktu. Hasil yang dicapai berdasarkan penelitian dan perbandingan yang telah dilakukan, diketahui karakteristik dari kedua siklus pengembangan sistem Scrum dan RUP, siklus Scrum memiliki 3 tahapan yang merangkum siklus dasar yang berjumlah 7 tahapan dengan 6 tahapan yang berulang, digunakan untuk sistem yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi) tertentu pada suatu kasus dengan tahapan pengujian pada proses terakhir, siklus RUP memiliki 4 tahapan yang merangkum siklus dasar yang berjumlah 7 tahapan dengan 1 tahapan yang dilakukan berulan
    corecore