2 research outputs found

    Factors Associated with Exclusive Breastfeeding in Hamadi Public Health Center, Jayapura City

    Get PDF
    Background: The target of exclusive breastfeeding in Indonesia is 80%, but in reality, the agreed target has not been achieved. Papua Province data for 2014-2015 shows that the success of exclusive breastfeeding for babies aged 2 months is only 64%. This percentage decreases markedly in infants aged 2 to 3 months to 45% and in infants aged 4 to 5 months only reaches 14%. The success of exclusive breastfeeding of 15,983 babies aged 6 months, only 3,302 of them were breastfed, about 20.6% of them were exclusively breastfed. Objective: To analyze the factors associated with exclusive breastfeeding for infants in the working area of the Hamadi Public Health Center, Jayapura City. Methods: This type of research is quantitative analytic with a cross-sectional approach. This research was conducted in September 2020 - January 2021. The total population was 412 people and a sample of 100 people using a simple random sampling technique. The data was obtained using a questionnaire and analyzed using chi-square and binary logistic regression with a significant level of 5%. Results: Factors related to the exclusive breastfeeding are attitude (p-value = 0.009, RP = 3.563, 95% CI = 1.336-9.502) , family support (p-value = 0.005, RP = 3.467, 95% CI = 1.429-8.408) and health personnel support (p-value = 0.001, RP = 4.206, 95% CI = 1.764-10.025), while the factors that are not associated with exclusive breastfeeding, namely knowledge (p-value = 0.050, RP = 2.563, 95% CI = 0.986-6.662), age (p-value = 0.157), education (p-value = 0.186), and occupation (p-value = 0.571). The most dominant risk factor is attitude, where mothers with positive attitudes have a 2.864 times greater chance of giving exclusive breastfeeding compared to mothers who have negative attitudes

    Peran Guru dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Masa Pandemi

    No full text
    Pendidik  di TK  memiliki peranan penting untuk meningkatkan berbagai kemampuan anak terutama pada masa keemasan anak. Guru sendiri memaksimalkan fase golden age yang mana jatuh pada usia taman kanak-kanak menggunakan berbagai metode mengajar dan turut melibatkan pihak orang tua untuk merancang pembelajaran anak usia dini.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  peran guru dalam merancang pembelajaran berbasis kearifan lokal di PAUD Al-Fath. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah  3 orang guru kelas, 2 orang tua siswa dan 1 kepala sekolah. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi  kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penyusunan pembelajaran berbasis kearifan  lokal dilakukan  dengan mencatat potensi yang ada dilingkungan  sekitar diantaranya adalah kondisi lingkungan masyarakat, adat kebiasaan yang berlaku dimasyarakat, bahasa yang digunakan, lagu daerah, makanan khas,  hasil kerajinan daearah dan permainan tradisional. Selain itu, dilakukan  berdasarkan pengalaman yang dilakukan di PAUD Al-Fath dan disusun berdasarkan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sebuah pengelolaan pembelajaran, kemudian diintegrasikan dengan kebutuhan terhadap pengenalan budaya lokal kepada anak usia dini dan kecintaan terhadap budaya lokal
    corecore