2 research outputs found

    PEMBELAJARAN GEOMETRI BIDANG DAN RUANG BERBASIS ETNIS TIMOR

    Get PDF
    Etnomatematika mengacu pada bentuk-bentuk matematika yang bervariasi sebagai konsekuensi yang tertanam dalam kegiatan budaya. Etnomatematika juga mengacu pada konsep-konsep matematika tertanam dalam praktek-praktek budaya. Etnomatematika mengacu pada bentuk-bentuk matematika yang bervariasi sebagai konsekuensi yang tertanam dalam kegiatan budaya. Geometri sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah menengah. Pembelajaran geometri berbasis etnis budaya Timor. Siswa dapat mengamati dan menghitung banyaknya bentuk geometri dalam LOPO. Implementasi bentuk-bentuk Geometri (bidang datar dan ruang) dalam pelaksanaan pembelajaran  Geometri berbasis etnis budaya Timor menjadi suatu metode yang tepat. Siswa dapat mengamati dan mengkaji Geometri dalam rumah adat LOPO. Kelompok sasaran dalam kegiatan Pengabdian ini yaitu sekolah-sekolah yang siswanya kebanyakan berasal dari suku dawan (TTU dan TTS serta Kabupaten Kupang). Kelompok sasarannya adalah siswa-siswi SMPN 10.  Agar dapat mengimplementasi bentuk-bentuk geometri dalam pelaksanaan pembelajaran Geometri berbasis etnis budaya Timor, maka dapat dilakukan dengan cara membuat miniatur LOPO yang dibawa ke depan kelas saat kegiatan pembelajaran Geometri. Namun demikian disarankan agar sekolah itu dapat membuat LOPO yang sebenarnya, sehingga  LOPO itu menjadi sumber belajar bagi siswa yang belajar tentang geometri bidang datar dan geometri ruang

    Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Belajar

    Full text link
    Proses berpikir kreatif siswa perlu dikembangkan sehingga dengan mengembangkan proses berpikir kreatif, siswa mampu menghasilkan gagasan baru dalam menyelesaikan masalah matematika. Salah satu penyebab kesulitan siswa mengembangkan proses berpikir kreatif yaitu gaya belajar yang berbeda-beda, karena perbedaan gaya belajar dapat mempengaruhi pemahaman siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan gaya belajar. Subjek penelitian ini 3 orang siswa SMPK St. Yosef Naikoten Kupang dengan masing-masing mewakili satu subjek gaya belajar visual, auditory dan kinestetik. Hasil penelitian menunjukkan pada tahapan persiapan, subjek dengan gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik mampu melaksanakan proses berpikir kreatif dengan baik yang ditunjukkan dengan mengungkapkan ide-ide penting dari soal. Pada tahap inkubasi subjek dengan gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik mampu menyusun ide dalam menyelesaikan soal dengan menulis langkah demi langkah. Pada tahap iluminasi subjek gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik mampu mengungkapkan idenya secara verbal dengan baik. Serta pada tahapan verifikasi subjek gaya belajar visual dan auditory selalu memeriksa kembali jawaban yang telah dikerjakan sedangkan subjek kinestetik belum mampu melakukan verifikasi kembali terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian subjek visual dan auditory mampu mengasilkan proses berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh wallas sedangkan subjek kinestetik belum mampu mengasilkan proses berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika Berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh walla
    corecore