139 research outputs found

    Analisis Yuridis terhadap Kebijakan Antidumping

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana keberadaan kebijakan antidumping jika dianalisis dari aspek yuridis dan bagaimana fungsi dan peran pemerintah dalam kebijakan antidumping. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif disimpulkan: 1. Hukum antidumping yang berlaku di Indonesia dasar hukumnya diatur dalam Undang-undang Kepabeanan, yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995, sedangkan ketentuan yang mengatur khusus tentang antidumping diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1996. Karena diatur oleh peraturan pemerintah, maka ketentuan antidumping tersebut tidak mengatur substantif secara detail, tapi lebih kepada teknis prosedural. Dengan menempatkan dasar hukum antidumping pada undang-undang kepabeanan berarti dapat ditafsirkan antidumping merupakan bagian dari kepabeanan, padahal praktik dumping dan kebijakan antidumping merupakan fenomena tersendiri dalam hukum perdagangan Internasional. 2. Pemerintah pelaku pengambil kebijakan dan regulator, khususnya dalam bidang hukum antidumping untuk tujuan melindungi industri dalam negeri dari pengaruh perdagangan tidak sehat yang dilakukan oleh produsen dari negara eksportir dan mempertahankan akses pasar bagi produk ekspor industri dalam negeri ke pasar Internasional. Kebijakan tersebut akan berdampak terhadap kepentingan masyarakat selaku konsumen, terutama pengenaan bea masuk antidumping terhadap produk impor sehingga dapat menaikkan harga barang dalam negeri yang harus dibayar oleh masyarakat selaku konsumen

    ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) ANTARA KARYAWAN DENGAN PERUSAHAAN

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan PKB antara Serikat Karyawan dengan Manajemen dan hambatan-hambatan apa saja dalam PKB serta upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pelaksanaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan dapat disimpulkan, bahwa: 1. Pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Pekerja dengan Manajemen Perusahaan mulai dari PKB yang pertama kali berlaku sampai dengan PKB yang terakhir berlaku tidak banyak terdapat pelanggaran dari sisi kuantitas masalah. Namun demikian pelanggaran terhadap PKB tersebut juga mengakibatkan kendala bagi hubungan kerja antara karyawan. 2. Pelaksanaan, cara membuat suatu perjanjian bersama, peran dan fungsi dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) harusnya tetap diperhatikan dalam menentukan kebijakan atau keputusan yang menyangkut keberadaan Tenaga kerja. Karena dengan keterlibatan Sekar sejak awal dalam menentukan kebijakan yang menyangkut karyawan melalui peran dan fungsi sekar dapat mencegah bagi adanya perselisihan hubungan industrial. Kata kunci:Perjanjian, Karyawan, Perusahaa

    Photography Terms in Understanding Exposure and Their Translations

    Full text link
    This article aims to analyze the translation procedures adopted in translating photography terms from English into Indonesian. The data were taken from the book entitled Understanding Photography (Peterson, 2010) and its Indonesian version Pintar Eksposur (Andwiani, 2013). The data in this qualitative research were collected using note-taking technique. The analyzed data were presented informally and formally. The theory used to analyze the problems and what procedures were applied in translating photography terms from English into Indonesians and why those procedures were applied were the theory and procedures proposed by Newmark (1988) who presented eighteen translation procedures. There were five translation procedures applied in translating the photography terms including the literal, transference, naturalization, functional equivalent, and couplet procedures.   &nbsp

    Pemeriksaan Rapid Urinary Bladder Cancer Antigen Untuk Deteksi Karsinoma Sel Transisional Buli Pada Populasi Indonesia (Penelitian Awal)

    Full text link
    PemeriksaanUrinary Bladder Cancer Antigen(UBC) merupakan salah satu pemeriksaan non-invasif terbaru dalam mendeteksi karsinoma buli dengan mengidentifikasi ekspresi sitokeratin 8 dan 18 di dalam urin. Tujuan penelitian ini adalah uji diagnostik dari pemeriksaanRapid UBCpada populasi Indonesia dengan kecurigaan klinis tumor buli.Penelitian ini mengevaluasi 21 pasien secara prospektif di rumah sakit pusat rujukan nasional Indonesia pada 2011- 2012. Sebagai kriteria inklusi adalah pasien usia di atas 18 tahun dengangross hematuriadan hasil pemeriksaan imajing menunjukkan adanya tumor buli, atau pasien Karsinoma Sel Transisional (KST) buli dengan riwayat reseksi tumor buli habis yang menjalanifollow upsistoskopi rutin. Kriteria eksklusi meliputi pasien dengan infeksi saluran kemih atau dengan hasil pemeriksaan bakteri tahan asam di urin positif. PemeriksaanRapid UBCdilakukan sebelum sistoskopi dilakukan. Hasil pemeriksaan selanjutnya dibandingkan dengan hasil sistoskopi dan histopatologi. Analisis statistik dilakukan dengan perbandingan bivariat menggunakan SPSS v.17.0.Mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (71,4%). Nilai rerata usia adalah 56,1 15,4 tahun. Lima belas pasien (71,4%) memiliki hasil UBC positif, dan 6 pasien (28,6%) memiliki hasil UBC negatif. Di antara pasien dengan hasil positif tersebut, 93,3% memiliki penemuan sistoskopi positif tumor buli dengan hasil histopatologi menunjukkan positif kasinoma sel transisional buli, dan 1 pasien memiliki hasil sistoskopi dan histopatologi negatif. Di antara pasien dengan hasil UBC negatif, 83,3% memiliki hasil sistoskopi positif menunjukkan adanya tumor buli dan hasil histopatologi karsinoma sel transisional buli. Satu pasien memiliki hasil sistoskopi dan histopatologi negatif. Nilaipositif predictive valuepemeriksaan rapid UBC dalam mendeteksi KST buli adalah 93,3% dan nilainegative predictive valueadalah 16,7%. Sensitivitas rapid UBC dalam penelitian ini sebesar 73,7% dan spesifisitas 50%, p=0,5.Sebagai kesimpulan, pemeriksaan rapid UBC memberikan nilai PPV yang cukup tinggi terkait temuan sistoskopi tumor buli dan hasil histopatologi karsinoma sel transisional buli. Pada penelitian awal ini, pemeriksaan Rapid UBC dapat menjadi pemeriksaan penunjang yang menjanjikan dan berguna untuk evaluasi cepat pada kasus dengan dugaan tumor buli. Dibutuhkan studi lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk mengevaluasi nilai diagnostik pemeriksaan Rapid UBC

    Peran Volume Prostat Dan PSA Serum Untuk Deteksi Kanker Prostat Pada Penderita LUTS Dengan Colok Dubur Normal

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran volume prostat danprostate specific antigen(PSA) serum > 4 ng/ml untuk mendeteksi angka kejadian dangradingkanker prostat pada penderitaLower Urinary Tract Symptoms(LUTS) dengan colok dubur normal yang dilakukan biopsi. Data yang dikumpulkan dari rekam medik penderitabenign prostate hyperplasia(BPH) dan kanker prostat di Klinik Khusus Urologi periode Januari 1995 sampai dengan Desember 2009 di departemen urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker "Dharmais". Faktor klinis yang diteliti adalah penderita LUTS dengan colok dubur normal dan nilai PSA > 4 ng/ml yang memiliki data usia, volume prostat, nilai PSA serum, hasil histopatologi biopsi prostat, dangradingkanker prostat menurut WHO.Terdapat 275 penderita selama periode 15 tahun, dengan rerata usia 66,15 tahun (range 45-86). Hasil biopsi prostat didapatkan 82 penderita dengan hasil histopatologi kanker prostat. Dari 108 penderita dengan volume prostat kurang dari 40 cc, hampir 50% memiliki hasil histopatologis kanker prostat dan didapatkan hubungan semakin kecil volume prostat semakin tinggi hasil biopsi kanker prostat. Uji ini bermakna secara statistik. Terdapat 31 penderita dengan PSA lebih dari 50 ng/ml dan 80% dengan hasil biopsi kanker prostat. Diperoleh hubungan bermakna secara statistik, yaitu semakin tinggi nilai PSA maka semakin tinggi hasil biopsi kanker prostat.Penderita kanker prostat yang memiliki volume prostat kurang dari 40 cc berjumlah 52 penderita dan 89% masuk dalam derajat keganasan sedang dan buruk. Tetapi, tidak ditemukan hubungan bermakna antara volume prostat dengan derajatgradingkanker prostat. Pada kelompok pasien dengan hasil biopsi kanker prostat dengan nilai PSA > 50 ng/ml didapatkan sebagian besar dengan derajat keganasan sedang (43,9%) dan buruk (46,34%). Secara statistik uji ini bermakna semakin tinggi nilai PSA serum semakin burukgradingkanker prostat. Pada umumnya, penderita LUTS dengan colok dubur normal dan PSA >4 ng/ml di Jakarta memiliki angka kejadian yang cukup tinggi di Asia. Semakin kecil volume prostat maka kemungkinan terjadi kanker prostat semakin besar dan progresivitas kanker prostat semakin tinggi. Semakin tinggi nilai PSA maka semakin tinggi hasil biopsi kanker prostat dan semakin tinggigradingkanker prostat

    Evaluasi Hasil Onkologi Radikal Retropubik Prostatektomi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan melaporkan hasil Retropubik Radikal Prostatektomi (RRP) oleh Tim Urologi FKUI/RSCM, mengevaluasi hasil onkologi pasca-operasi, serta menganalisis hubungan antara data klinis sebelum operasi dan data onkologi setelah operasi denganbiochemical failuresatu tahun pasca-RRP.Materi dan metode: antara Januari 1995 sampai Juli 2009 dikumpulkan 41 pasien pasca-RRP yang telah memenuhi kriteria inklusi. Data pre-operasi meliputi: usia pasien,Prostate Specific Antigen(PSA) pre-operasi, volume prostat,stagingtumor secara klinis,Gleason Score(GS), dan riwayatTrans Urethral Resection of Prostate(TURP) pre-operasi. Data pasca-operasi meliputi: lama pemasangan kateter, lama rawat pasca-operasi, hasil onkologi pasca-operasi (invasi vesikula seminalis, batas sayatan,stagingtumor, keterlibatan kelenjar getah Bening pasca-RRP menurut klasifikasi TNM 2002, danGleason Scorepasca-RRP), migrasi staging, migrasiGleason Scoredanbiochemical failuresatu tahun pasca- RRP. Dilakukan analisis hubungan antara data pre-operasi dan data onkologi terhadapbiochemical failuresatu tahun pasca-RRP.Hasil: rerata usia pasien adalah 62,44 tahun; rerata volume prostat 41,16 cc; median PSA pre-operasi 15,9 ng/ml; 61% cT1 dan 39% cT2 atau lebih. Setelah dilakukan RRP, pasien denganstagingklinis cT1 dan cT2 didapatkan 45% memilikistagingpatologis ? pT3.Kesimpulan: dari data onkologi pasca-operasi kita dapat memprediksi kemungkinan akan terjadinyabiochemical failurepada tahun pertama pasca-RRP, namun dari data pre-operasi kita belum bisa memprediksi kemungkinan tersebut

    Luaran Klinis Orkhidektomi Bilateral Pada Kanker Prostat Metastasis: Pengalaman Indonesia

    Full text link
    Kanker prostat merupakan kanker yang lebih banyak ditemukan di negara Barat dibandingkan Asia. Berbagai faktor prognostik telah diteliti untuk memprediksi angka kesintasan pasien yang diterapi hormonal. Pada penelitian ini dievaluasi peranan usia, PSA, jumlah lesi metastasis, skor Karnofsky, hemoglobin, dan kreatinin sebagai faktor prognostik untuk menilai angka kesintasan pada kanker prostat metastasis di Indonesia yang dilakukan kastrasi dengan orkhidektomi. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data rekam medik penderita kanker prostat dengan metastasis yang dilakukan orkhidektomi subkapsular dan belum mengalamihormone resistance prostate cancer(HRPC) di Klinik Khusus Urologi RSCM dan RS Kanker Dharmais Jakarta, periode Januari 1995- Desember 2008 denganfollow-up24 bulan. Selama periode penelitian, terdapat 194 pasien yang memenuhi kriteria dan 99 pasien di antaranya memiliki data lengkap untuk dianalisis. Dari analisis multivariat didapat kekuatan hubungan dari yang terbesar sampai yang terkecil, yaitu jumlah lesi (HR=8,56), kreatinin (HR=3,24), hemoglobin (HR=0,94), dan skor Karnofsky (HR=0,28). Disimpulkan bahwa jumlah lesi dan kreatinin secara statistik signifikan mempengaruhi kesintasan

    Terapi Hormonal Primer Pada Penderita Kanker Prostat: Evaluasi Survival Dan Faktor Prediksinya

    Full text link
    Tujuan: Mengevaluasi efektivitas terapi hormonal secaraorchidectomydan medikamentosa sebagai pengobatan primer pada penderita kanker prostat dan faktor prediksi terhadapsurvivalkedua modalitas pengobatan tersebut.Materi dan metode: Kami mengumpulkan seluruh data penderita kanker prostat yang mendapatkan terapi hormonal primer, baik berupaorchidectomybilateral maupun medikamentosa di RSCM dan RSKD periode Januari 1995Desember 2008.Follow upterakhir sampai Juni 2010. Data pra-terapi seperti usia,stagingklinik, volume prostat, PSA,gradingtumor dari WHO, serta metastasis tulang dianalisis sebagai faktor prediksi 5 tahunsurvival.Hasil: dalam periode empat belas tahun terdapat 693 penderita kanker prostat di RSCM dan RSKD. Sebanyak 465 di antaranya mendapatkan terapi hormonal primer, yang selanjutnya dibagi 2 kelompok, yaitu kelompokorchidectomydan medikamentosa yang berjumlah masing-masing 251 dan 214 penderita. Angkasurvivallima tahun secara keseluruhan adalah 51%, sedangkan pada kelompokorchidectomydan medikamentosa masing-masing adalah 53,6% dan 48,7% (p=0,481). Faktor prediksisurvival5 tahun tidak ada yang bermakna pada kelompokorchidectomy, sedangkan pada kelompok medikamentosa PSA<20 dangradingtumor ? 2 memiliki angkasurvival5 tahun lebih baik secara bermakna.Kesimpulan: angkasurvivallima tahun pada kelompokorchidectomydan hormonal medikamentosa secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna. Pada kelompokorchidectomy, tidak ada parameter yang berhubungan secara bermakna dengan 5 tahunsurvival, sedangkan pada kelompok hormonal medikamentosa PSA saat diagnosis <20 ng/mL ataugradingtumor ? 2 akan mempunyaisurvival5 tahun lebih baik.Katakunci:orchidectomy, hormonal medikamentosa,survivallima tahun, PSA, tumorgrading
    • …
    corecore