2 research outputs found

    IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMISKINAN DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan di Kota Pontianak. Data jumlah kemiskinan di kota Pontianak menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan. Namun melonjak jumlahnya di tahun 2020 yang sebelumnya 29.171 jiwa menjadi 30.700 jiwa dan kemudian menurun lagi jumlahnya di tahun 2022 menjadi 29.610 jiwa. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi melalui Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja (UPT PKPTK) Kota Pontianak untuk menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskrtiptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan di Kota Pontianak sudah berjalan baik hal ini dilihat dari indikator kesesuaian antara program dan pemanfaatan, kesesuaian antara program dengan organisasi, serta kesesuaian antara kelompok pemanfaat dan organisasi pelaksana.   Kata Kunci: Implementasi Program, Program Pemberdayaan Masyarakat, KemiskinanPenelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan di Kota Pontianak. Data jumlah kemiskinan di kota Pontianak menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan. Namun melonjak jumlahnya di tahun 2020 yang sebelumnya 29.171 jiwa menjadi 30.700 jiwa dan kemudian menurun lagi jumlahnya di tahun 2022 menjadi 29.610 jiwa. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi melalui Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja (UPT PKPTK) Kota Pontianak untuk menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskrtiptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan di Kota Pontianak sudah berjalan baik hal ini dilihat dari indikator kesesuaian antara program dan pemanfaatan, kesesuaian antara program dengan organisasi, serta kesesuaian antara kelompok pemanfaat dan organisasi pelaksana.   Kata Kunci: Implementasi Program, Program Pemberdayaan Masyarakat, Kemiskina

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS SYSTEM THINKING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK SMA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS6 PROFESSIONAL

    No full text
    Multimedia interaktif berbasis system thinking pada materi kimia belum tersedia secara maksimal di sekolah, kendati fasilitas teknologi sudah sangat memadai untuk menunjang pelajaran kimia yang bersifat abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang dilakukan sesuai tahapan model ADDIE. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji kelayakan multimedia interaktif berbasis system thinking pada materi larutan penyangga untuk SMA menggunakan Adobe Flash CS6 Professional. Media hasil pengembangan diimplementasikan secara terbatas di MAN 4 Aceh Besar dengan jumlah responden 23 peserta didik kelas XI MIA 3, 21 peserta didik kelas XI MIA 1 dan 2 orang guru kimia. Sampel dipilih secara purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui angket validasi dari validator ahli materi dan media, angket tanggapan dan SUS dari peserta didik dan guru yang dilaksanakan secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Hasil penelitian diperoleh validitas dari ahli media 4,61 (valid) dan ahli materi 4,61 (valid). Skor SUS mencapai 75 pada kategori excellent dan acceptable, sejalan dengan respon peserta didik yaitu 79% (baik) dan respon guru 91,4% (sangat baik). Hasil uji keefektifan media didasarkan pada ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata peserta didik yang diperoleh dari nilai tes. Tes dilaksanakan secara langsung menggunakan lembar soal yang dibagikan setelah penggunaan media. Keefektifan media berada pada kategori baik berdasarkan ketuntasan klasikal, yaitu 76% peserta didik di kelas telah mencapai nilai ?75. Rata-rata nilai tes pada uji coba kedua yang diperoleh adalah 83 lebih tinggi dari nilai KKM. Dengan demikian, multimedia interaktif berbasis system thinking dinyatakan valid, praktis, dan efektif sehingga layak digunakan dalam pembelajaran baik di kelas maupun secara mandiri.Kata Kunci: Research and Development, Kelayakan, Multimedia Interaktif, System Thinkin
    corecore