47 research outputs found

    Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Kognitif Menggunakan Kalimat Efektif pada Tunarungu Tingkat Slta

    Full text link
    Instructional technology as the evaluation area has a role in solving the problems of education, one of them on aspects of problem analysis. Deaf problem is communication. Communication will be discussed in this study is the language in nonvocal verbal communication (written). Proficiency apparent from the ability to write, word USAge, sentence structure and vocabulary election. The method used is the method of development. The results of this research product in the form of cognitive ability assessment instrument using the effective sentence is reliable and valid through expert testing and reliability testing.Teknologi pembelajaran sebagai kawasan evaluasi memiliki peran dalam memecahkan masalah pendidikan, salah satunya pada aspek analisis masalah. Masalah tunarungu adalah komunikasi. Komunikasi yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bahasa dalam komunikasi verbal non vokal (tertulis). Kemampuan berbahasa tampak dari kemampuan menulis, penggunaan kata, struktur kalimat, dan pemilihan kosakata. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan. Hasil penelitian ini produk berupa instrumen penilaian kemampuan kognitif menggunakan kalimat efektif yang reliabel dan valid melalui uji ahli dan uji reliabilitas

    Pengembangan Bahan Ajar Muatan Lokal Bahasa Buol Untuk Sekolah Dasar Kelas 1 Semester 1 Di Kabupaten Buol

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian pengembangan bahan ajar muatan lokal bahasa Buol didasarkan pada kondisi bahasa Buol yang terpenetrasi dengan bahasa daerah lain serta kebutuhan daerah dalam implementasi pembelajaran muatan lokal yang sesuai dengan karateristik daerah. Tujuan pengembangan bahan ajar muatan lokal bahasa Buol adalah untuk menghasilkan bahan ajar bahasa Buol yang dapat memfasilitasi pembelajaran dalam rangka pembentukan minat belajar Bahasa Buol dan kemampuan berbahasa Buol, sehingga bahan ajar ini dikembangkan berdasarakan kegiatankegiatan kognitif. Dari hasi validasi ahli bahan ajar muatan lokal bahasa Buol dikategorikan layak dan hasil uji coba telah memenuhi kriteria yang diharapkan. Sehingga bahan ajar muatan lokal bahasa Buol sudah suseuai dengan kreiteria kelayakan untuk digunakan oleh siswa kelas 1 semeseter 1 Sekolah Dasar di Kabupaten Buol.Abstract: Research on the development of local content materials for the Buol language is based on Buol language conditions penetrated with other regional languages and regional needs in the implementation of local content learning in accordance with regional characteristics. The purpose of developing Buol language local content teaching materials is to produce Buol language teaching materials that can facilitate learning in the context of forming Buol Language learning interests and Buol language skills so that these teaching materials are developed based on cognitive activities. From the results of the validation of local content teaching experts the Buol language is categorized as feasible and the results of the trials have met the expected criteria. So that the local content material for the Buol language has been in accordance with the literacy of eligibility to be used by grade 1 students at the rate of 1 Elementary School in Buol District

    “Mobile Seamless Learning” sebagai Model Pembelajaran Masa Depan

    Full text link
    Proses pembelajaran yang timbul secara alamiah adalah salah satu penekanan pembelajaran yang terjadi di abad 21 ini. Perkembangan teknologi bergerak seperti smartphone mendukung pembelajaran terjadi diluar konteks, yaitu dapat terjadi kapan dan dimana saja tanpa terikat waktu dan ruang. Hal ini berpeluang menciptakan pembelajaran yang timbul secara alamiah. Pebelajar dapat diakomodasi untuk dapat belajar kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keinginan atau learning mood pebelajar. Oleh sebab itu dibutuhkan konsep dan rancangan yang tepat dalam menyediakan lingkungan belajar yang efektif. Mobile Seamless Learning adalah model pembelajaran yang memuat konsep kontinuitas dan kesinambungan dalam proses pembelajaran yang terjadi tanpa batas waktu dan ruang. Pada tulisan ini menggambarkan konsep umum dalam mengembangkan pembelajaran berbasis Mobile Seamless Learning

    Pengembangan Mobile Learning Berbasis Gamifikasi untuk Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Kelas X SMAN 1 Garum

    Full text link
    Tujuan dari pengembangan yaitu untuk menghasilkan suatu produk mobile learning yang valid sebagai sumber belajar dan efektif untuk pembelajaran kosakata Bahasa Jepang kelas X. Pengembangan Multimedia ini menggunakan model pengembangan media pembelajaran Lee, W.W., & Owens, D.L., adapun langkah-langkah pengembangannya yaitu: analisis kebutuhan, analisis awal-akhir, desain, pengembangan dan implementasi serta evaluasi. Subjek yang dituju dalam validasi pengembangan adalah siswa kelas X SMAN 1 Garum. Multimedia pembelajaran interaktif ini divalidasi oleh 1 orang ahli media dan 1 orang ahli materi serta pada ujicoba perorangan sebanyak 2 orang, uji coba kelompok kecil sebanyak 5 orang dan uji lapangan sebanyak 23 orang. Setelah dilakukan metode analisis, hasil validasi aplikasi mobile learning ini dinyatakan valid dengan hasil perhitungan ahli media didapatkan skor prosentase sebesar 100%, ahli materi sebesar 86%, dari ujicoba perseorangan didapat skor prosentase sebesar 92,5%, dari ujicoba kelompok kecil didapat skor prosentase 89%, dan uji lapangan didapat skor presentase 87%. Hal ini menunjukan bahwa multimedia pembelajaran interaktif ini dinyatakan valid untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Multimedia interaktif ini dinyatakan efektif, hal ini terbukti dari skor tes hasil belajar, jumlah siswa yang memenuhi KKM (≥ 75) didapat prosentase sebesar 93% setelah penggunaan multimedia interaktif dan multimedia interaktif dikatakan efektif jika minimal 80% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar tuntas. Disarankan untuk pengembang selanjutnya bisa mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif ini lebih baik lagi, tepat guna, tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran

    Pengembangan Augmented Reality sebagai Electronic Performance Support System dalam Pembelajaran

    Full text link
    Pebelajar kadangkala merasa kesulitan pada saat mengillustrasikan isi pembelajaran berupa pengetahuan konsep dan prosedur. Oleh karena itu pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa Augmented Reality yang valid untuk digunakan dalam sistem elektronik pendukung kinerja (Electronic Performance Support System) pembelajaran. Marker (Penanda) ditempatkan pada bahan ajar bahan ajar pada bagian gambar yang mengillustrasikan sebuah konsep, sehingga pada saat pebelajar belum mamahami secara penuh maka kamera smartphone yang digunakan sebagai detektor marker menangkap dan menjalankan media penyampai pengetahuannnya baik berupa video maupun animasi. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Lee-Owen dengan tiga tahap penyelesaiannya. Hasil pengembangan adalah aplikasi Augmented Reality yang digunakan sebagai sistem pendukung kinerja pembelajaran pada bahan ajar dalam katagori valid
    corecore