75 research outputs found

    The traditional decision-making process of Berkaul in Tanjung Emas, West Sumatra : its nature and significance

    Full text link
    Berkaul is a traditional practice associated with the rice cultivation cycle in West Sumatra, Indonesia, intended to seek consensus within the local community about agricultural practices and management of water for irrigation. Berkaul is deeply rooted in the adat and worldview of the region but is much less commonly practiced today than in the past and has disappeared in many parts of the region. This article describes the process of berkaul in Tanjung Emas, West Sumatra, places it within the context of Minangkabau adat and tradition, and considers its value in fostering participation, empowerment, and social inclusion in the context of rural development

    PERBAIKAN PROSES PENGOLAHAN PADA PRODUK OLAHAN REBUNG KELOMPOK PEREMPUAN PEDULI LINGKUNGAN (KPPL) DI KABUPATEN REJANG LEBONG

    Get PDF
    Rebung mengandung nutrisi yang bermanfaat dalam kesehatan tubuh manusia. Rebung biasanya dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk sayuran. Akan tetapi, terdapat beberapa olehan dari rebung yaitu tepung rebung yang bisa dibuat menjadi produk donat, mie basah, nugget, dan stik rebung. Stik rebung sudah dikembangkan sebagai salah satu produk pangan olahan oleh Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) karya Mandiri di Rejang Lebong. Akan tetapi stik rebung yang dihasilkan kualitasnya masih perlu ditingkatkan, misalnya teksturnya yang kurang renyah. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan proses pengolahan pada produk rebung untuk meningkatkan kualitas mutunya terutama tekstur stik rebung yang dihasilkan. Metode yang dilakukan pada kegiatan pengabdian ini yaitu diskusi dan tanya jawab antara tim pengabdian dengan khalayak sasaran (pertemuan 1). Pertemuan kedua dilanjutkan dengan praktek pembuatan stik rebung dengan mencoba resep baru. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah resep yang berbeda yaitu penggunaan margarin dan irisan rebung dapat memperbaiki tekstur dari stik rebung yang dihasilkan

    ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TAPE DI ERA NEW NORMAL MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN AHP (Analysis of Tape’s Business Development Strategy in the New Normal Era by Using the SWOT and AHP Methods)

    Get PDF
    “Tape” is one of the traditional Indonesian foods and has become a home industry business, one of them is Mrs. Arbiyah's tape business. The Covid-19 pandemic has had an impact on the decline in sales of Mrs. Arbiyah's business tapes. This study aims to identify internal and external factors that affect sales levels, formulate alternative strategies and determine alternative strategy priorities for development in this new normal era. This study uses a SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) and AHP (Analytical Hierarchy Process) analysis approach. SWOT analysis to identify internal factors, external factors, formulate alternative strategies and AHP analysis to determine the priority of alternative strategies. The results of the SWOT analysis obtained an IFE value of 3.101 and an EFE value of 3.052. The position of Mrs. Arbiyah's tape business is in Quadrant I, which supports aggressive strategies and from the results of the SWOT matrix, 8 alternative strategies are obtained. The results of the AHP analysis showed that the priority of alternative strategies for developing Mrs. Arbiyah's tape business was in accordance with the main problems in the IFE and EFE matrices. The priority of alternative development strategies in succession is to improve services, establish cooperation and take advantage of good relations with glutinous rice traders and cassava suppliers, as well as take advantage of economic support from the government

    PENGOLAHAN JAMUR TIRAM MENJADI NUGGET SEBAGAI PEMENUHAN GIZI KELUARGA

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 (corona virus disease-19) telah berakhir dan peningkatan imunitas tubuh tetap sangat dibutuhkan dengan cara mengonsumsi makanan bergizi terutama makanan dengan kandungan protein tinggi yang salah satunya adalah jamur tiram.   Jamur tiram memiliki umur simpan yang singkat dan memiliki aroma yang khas  yang umumnya tidak disukai oleh kebanyakan anak-anak.  Salah satu upayakan yang dilakukan adalah mengolah jamur tiram menjadi nugget.   Nugget ini bisa dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana sehingga mudah diterapkan oleh ibu rumah tangga untuk pemenuhan gizi keluarga terutama untuk anak-anak. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah mengenalterapkan pengetahuan mengenai kandungan gizi jamur tiram dalam pemenuhan gizi keluarga, dan mengenalterapkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan jamur tiram menjadi nugget kepada khalayak sasaran.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Sekretariat PRa Salimah Kelurahan Panorama Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu yang pesertanya adalah ibu-ibu dari binaan PRa Salimah Kelurahan Panorama dan juga melibatkan lima mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Bengkulu.  Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peserta antusias dalam melakukan praktek pengolahan jamur tiram menajdi nugget.  Selain itu ada komitmen dari PRa Salimah ini untuk melanjutkan kegiatan ini dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat lain dan wirausaha.  

    PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI YANG ADAPTIF PADA KONDISI PANDEMI COVID-19 (USAHA PELANGI FOOD KOTA BENGKULU)

    Get PDF
    Many small enterprises especially engaged in the processing of agricultural products require a good arrangement of the layout of facilities. Pelangi Food is a small business that needs a good layout design to improve the smoothness of the production process during the pandemic. This study aims to obtain the initial layout state before the Covid pandemic at Pelangi Food, then obtain and implement a redesign of the facility layout during the pandemic using the 5S method (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) and the Covid-19 order and provide information on the advantages of redesigning the new industrial layout using the 5S method and the Covid-19 order. The methods used to redesign the layout of facilities in this study are the 5S method and the Covid-19 order. The results showed a) The layout of the initial industrial facilities was in poor condition and could not meet the level of needs of employees and consumers, b) Better layout of proposed facilities and meeting the level of needs of employees and consumers; changes in the use of storage space that is good and neatly arranged and there is no stacking of goods / products, grouping of good production tools and neat and orderly room arrangement, the work environment becomes neat, clean, safe and comfortable so that employees are more enthusiastic at work and consumers become more comfortable in shopping, and c) Innovation is able to improve the work environment that was originally in a bad condition and has not met the expectations of employees / consumers  get better and be able to meet the expectations of employees and consumers.Banyak perusahaan kecil khususnya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian (Agroindustri) juga membutuhkan pengaturan tata letak fasilitas yang baik. Pelangi Food merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) makanan tradisional Bengkulu yang menyediakan berbagai jenis makanan khas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keadaan layout awal sebelum masa pandemi Covid-19 di Pelangi Food, mendapatkan dan menerapkan rancangan ulang tata letak fasilitas pada masa pandemi Covid-19 menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19 di usaha kuliner Pelangi Food dan memberikan informasi mengenai keunggulan rancangan ulang tata letak fasilitas industri yang baru menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19. Metode yang digunakan untuk memperbaiki tata letak fasilitas yang ada dalam bentuk perancangan ulang pada penelitian ini yaitu Metode 5S dan tatanan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) Tata letak fasilitas industri awal berada dalam kondisi kurang baik dan belum bisa memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen, b) Tata letak fasilitas usulan yang lebih baik dan memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen; perubahan pemanfaatan ruang penyimpanan yang baik dan tertata rapi serta tidak terjadi penumpukkan barang/produk, pengelompokkan alat produksi yang baik dan penataan ruangan yang rapi dan teratur, lingkungan kerja menjadi rapi, bersih, aman dan nyaman sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja dan konsumen menjadi lebih nyaman dalam berbelanja, c) Inovasi mampu memperbaiki lingkungan kerja yang semula berada dalam kondisi kurang baik dan belum memenuhi harapan karyawan/ konsumen menjadi lebih baik dan bisa memenuhi harapan karyawan dan konsumen

    PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI YANG ADAPTIF PADA KONDISI PANDEMI COVID-19 (USAHA PELANGI FOOD KOTA BENGKULU)

    Get PDF
    Many small enterprises especially engaged in the processing of agricultural products require a good arrangement of the layout of facilities. Pelangi Food is a small business that needs a good layout design to improve the smoothness of the production process during the pandemic. This study aims to obtain the initial layout state before the Covid pandemic at Pelangi Food, then obtain and implement a redesign of the facility layout during the pandemic using the 5S method (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) and the Covid-19 order and provide information on the advantages of redesigning the new industrial layout using the 5S method and the Covid-19 order. The methods used to redesign the layout of facilities in this study are the 5S method and the Covid-19 order. The results showed a) The layout of the initial industrial facilities was in poor condition and could not meet the level of needs of employees and consumers, b) Better layout of proposed facilities and meeting the level of needs of employees and consumers; changes in the use of storage space that is good and neatly arranged and there is no stacking of goods / products, grouping of good production tools and neat and orderly room arrangement, the work environment becomes neat, clean, safe and comfortable so that employees are more enthusiastic at work and consumers become more comfortable in shopping, and c) Innovation is able to improve the work environment that was originally in a bad condition and has not met the expectations of employees / consumers  get better and be able to meet the expectations of employees and consumers.Banyak perusahaan kecil khususnya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian (Agroindustri) juga membutuhkan pengaturan tata letak fasilitas yang baik. Pelangi Food merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) makanan tradisional Bengkulu yang menyediakan berbagai jenis makanan khas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keadaan layout awal sebelum masa pandemi Covid-19 di Pelangi Food, mendapatkan dan menerapkan rancangan ulang tata letak fasilitas pada masa pandemi Covid-19 menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19 di usaha kuliner Pelangi Food dan memberikan informasi mengenai keunggulan rancangan ulang tata letak fasilitas industri yang baru menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19. Metode yang digunakan untuk memperbaiki tata letak fasilitas yang ada dalam bentuk perancangan ulang pada penelitian ini yaitu Metode 5S dan tatanan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) Tata letak fasilitas industri awal berada dalam kondisi kurang baik dan belum bisa memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen, b) Tata letak fasilitas usulan yang lebih baik dan memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen; perubahan pemanfaatan ruang penyimpanan yang baik dan tertata rapi serta tidak terjadi penumpukkan barang/produk, pengelompokkan alat produksi yang baik dan penataan ruangan yang rapi dan teratur, lingkungan kerja menjadi rapi, bersih, aman dan nyaman sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja dan konsumen menjadi lebih nyaman dalam berbelanja, c) Inovasi mampu memperbaiki lingkungan kerja yang semula berada dalam kondisi kurang baik dan belum memenuhi harapan karyawan/ konsumen menjadi lebih baik dan bisa memenuhi harapan karyawan dan konsumen

    EVALUASI DAN OPTIMALISASI TEKNIK OPERASIONAL SAMPAH KECAMATAN AMEN KABUPATEN LEBONG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi eksisting teknik operasional pengelolaan sampah Kecamatan Amen, meliputi tingkat pelayanan, daerah pelayanan, teknik operasional dimulai dari pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan hingga Pemrosesan akhir, dan jumlah serta jenis armada yang digunakan, dan (2) mengevaluasi kondisi eksisting dan merencanakan teknik operasional pengelolaan sampah Kecamatan Amen pengembangan untuk 10 tahun ke depan. Penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan Amen. Identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting teknik operasional pengelolaan sampah dilakukan dengan menghitung data timbulan dan komposisi atau karakteristik sampah Kecamatan Amen. Sedangkan perencanaan teknik operasional pengelolaan sampah pengembangan untuk 10 tahun ke depan yang dilakukan meliputi perencanaan peningkatan tingkat pelayanan dan sistem teknik operasional pengelolaan sampah dimulai dari sumber/pewadahan, pengangkutan, tempat sementara, pemindahan ke tempat pemrosesan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik sampah di Kecamatan Amen belum sepenuhnya sesuai dengan SNI 19-2454-2002, dengan tingkat pelayanan sebesar 20%, dan jumlah pewadahan 150 buah, alat pengangkutan berupa motor roda tiga sebanyak satu buah, dan hanya memiliki satu buah TPS di Desa Sungai Gerong, selain itu terdapat 1 buah alat pemindah berupa dump truck dengan kapasitas 6 m3 yang dibawa ke TPA Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong. Timbulan sampah rata-rata yang dihasilkan masyarakat Kecamatan Amen adalah 2,89 liter/orang/hari dengan tooal sampah 24,38 m3/hari. Direncakanakan dalam pengembangan teknik operasional sampah di tahun 2020 sudah melayani 100 %, dan pada akhir tahun perencanaan (Tahun 2030) dibutuhkan jumlah pewadahan sebanyak 777 buah, jumlah motor roda tiga sebanyak 21 buah, sedangkan untuk jumlah TPS sebanyak 6 buah, dan untuk dump truck hanya menambahkan 2 buah dari kondisi eksisting. Kata kunci: Kata Kunci  : Evaluasi, Identifikasi, Teknik Operasional Sampa

    Persepsi Masyarakat Terhadap Program Percetakan Sawah Baru Di Desa Air Kering Kecamatan Padang Guci Hilir Kabupaten Kaur Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dampak program percetakan sawah baru terhadap lingkungan serta sosial dan ekonomi. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan April 2018. Lokasi penelitian adalah wilayah Percetakan  Sawah Baru yang berada di  Kecamatan Padang Guci Hilir Desa Air Kering. Dipilihnya wilayah ini sebagai lokasi penelitian karena wilayah ini adalah pilot project perluasan sawah baru di Kabupaten Kaur. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket atau kuisoner serta interview (wawancara mendalam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase persepsi petani responden yang sudah melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi lingkungan adalah sebesar 72,50% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 3,63 dengan kriteria setuju bahwa program cetak sawah baru berdampak negatif terhadap lingkungan. Sedangkan persentase persepsi petani responden yang belum melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi lingkungan adalah sebesar 77,89% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 3,89 dengan kriteria setuju bahwa program cetak sawah baru berdampak negatif terhadap lingkungan.Persentase persepsi petani responden yang sudah melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi sosial dan ekonomi adalah sebesar 84,69% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 4,23 dengan kriteria sangat setuju bahwa program cetak sawah baru mampu meningkatkan sosial dan ekonomi petani. Sedangkan persentase persepsi petani responden yang belum melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi sosial dan ekonomi adalah sebesar 54,61% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 2,73 dengan kriteria cukup setuju bahwa program cetak sawah baru mampu meningkatkan sosial dan ekonomi petani.Kata kunci : persepsi, cetak sawah dampak lingkungan, dampak sosial dan ekonom

    EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

    Get PDF
    Abstrak Persampahan masih menjadi suatu permasalahan yang dihadapi kota besar maupun di tingkat daerah. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengelolaan sampah yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Menganalisis penyebab belum teratasi-nya sampah di kompleks perkantoran Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah; 2) Menganalisis peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah; 3) Menganalisis 4 aspek pengelolaan sampah di kabupaten Bengkulu Tengah. Metode yang digunakan adalah metode evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penyebab belum teratasi-nya sampah di kompleks perkantoran Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah adalah keterbatasan jumlah arm roll truck dan jumlah timbulan sampah yang terlalu besar. 2) Masyarakat kabupaten Bengkulu Tengah berperan aktif dalam pengelolaan sampah di kabupaten Bengkulu Tengah. Rekomendasi untuk menangani sampah di sekitar komplek perkantoran Bupati kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai berikut: a) Menggunakan truk biasa atau mobil jenis pick up b) Menerapkan konsep Zero Waste, yaitu pengelolaan sampah dengan prinsip daur ulang. Dalam aspek peran serta masyarakat perlu dilakukan kampanye, sosialisasi, dan edukasi tentang persampahan. Pada aspek operasional perlu penambahan mobil pick up, pada aspek peraturan diperlukan pembentukan Perda dengan substansi materi yang menyeluruh. Pada aspek pembiayaan untuk meningkatkan retribusi dapat dilakukan dengan meningkatkan pelayanan, pada aspek kelembagaan perlu memisahkan antara fungsi regulator dengan operator agar pengelolaan sampah dapat berjalan maksimal.   Kata kunci : Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup, Bengkulu Tengah
    corecore