11 research outputs found

    Pendidikan Teknologi Dasar Sebagai Alternatif Pendidikan Pra-Vokasional Di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

    Full text link
    Artikel ini membahas tentang program Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) bagi siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tujuannya adalah pengenalan program PTD kepada siswa-siswa SMP, supaya mereka mengenal teknologi sejak dini. Tujuan penyelenggaraan program PTD adalah: (a) mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan praktis bidang teknologi dalam kehidupan sehari-hari, (b) mengembangkan sikap yang tepat terhadap teknologi, (c) mengembangkan tenaga kerja dengan keterampilan praktis yang umum, dan (d) mempersiapkan pendidikan teknis dan pendidikan kejuruan. Adanya program PTD, sekolah merasa memiliki nilai tambah, minimal dari aspek fasilitas, sehingga diharapkan dapat menarik simpati masyarakat. Kelebihan lainnya dari program PTD adalah: (a) meningkatkan wawasan teknologi bagi peserta didik dan guru, (b) meningkatkan kreativitas dalam mengaplikasikan perolehan pembelajaran dan rasa ingin tahu terhadap prinsip kerja peralatan hasil teknologi. Kata

    Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2008 Digital Berbasis Web Di Smk Widyagama Malang

    Get PDF
    The problems that often occur in the current ISO document control and distribution. Those problems can be solved by changing the conventional management into digital management through information technology which is able to distribute infornasi fast, accurate and real-time. This study aims to determine the level of use, efficiency, effectiveness, and satisfaction of users of the product to be developed. These results indicate that the products have been developed to improve the efficiency and effectiveness of the performance of teachers who served as a principal management ISO, and can be used as a solution to get the ISO quality management is more reliable in the era of digitalization. This is evidenced from the results of the field trials showed that the perpetrators of the management is satisfied by giving a value of 97.92% when using a product that has been developed.Permasalahan yang sering terjadi pada ISO yakni saat pengendalian dan pendistribusian doku­men. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mengubah manajemen konvensional menjadi manajemen digital dengan memanfaatkan teknologi informasi yang mampu medistribusikan infornasi secara cepat, akurat dan realtime. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan, efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pengguna terhadap produk yang akan dikembangkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk yang telah dikembangkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru yang menjabat sebagai pelaku manajemen ISO, serta dapat digunakan sebagai solusi untuk menuju manajemen mutu ISO yang lebih handal di era digitalisasi. Hal ini dibuktikan dari hasil ujicoba dilapangan menunjukkan bahwa para pelaku manajemen merasa puas dengan memberikan nilai sebesar 97,92% saat menggunakan produk yang telah dikembangkan

    Kontribusi Kemandirian Belajar dan Keterampilan Sosial terhadap Pencapaian Kompetensi Kejuruan Siswa Paket Keahlian Teknik Permesinan di Kota Makassar

    Full text link
    This aim of this research is to determine the contribution of self-regulated learning and social skills towards the achievement of vocational competence of vocational students packages machining engineering expertise in the city of Makassar. Type and data analysis of this study are included in the quantitative approach. The samples used as many as 150 students in class XI. Data collection techniques for the variable self-regulated learning and social skills using questionnaires while variable vocational competency achievement using tests and documentation. Data analysis included descriptive and regression. The results showed: (1) self-regulated learning contributes to the achievement of vocational competence of 7,67%; (2) social skills contribute to the achievement of vocational competence of 4,28%; and (3) contribution of self-regulated learning and social skills of students simultaneously towards the achievement of vocational competence of 40,5%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kemandirian belajar dan keterampilan sosial terhadap pencapaian kompetensi kejuruan siswa SMK paket keahlian teknik permesinan di kota Makassar. Jenis dan data analisis penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 150 siswa pada kelas XI. Teknik pengumpulan data untuk variabel kemandirian belajar dan keterampilan sosial menggunakan angket, sedangkan variabel pencapaian kompetensi kejuruan menggunakan tes dan dokumentasi. Analisis data meliputi deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kontribusi kemandiran belajar terhadap pencapaian kompetensi kejuruan sebesar 7,67%; (2) kontribusi keterampilan sosial terhadap pencapaian kompetensi kejuruan sebesar 4,28%; (3) kontribusi kemandirian belajar dan keterampilan sosial siswa secara simultan terhadap pencapaian kompetensi kejuruan sebesar 40,5%

    Kontribusi Dukungan Orang Tua, Penguasaan Pengetahuan Dasar, Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Pencapaian Kompetensi Kejuruan

    Full text link
    Penelitian ini untuk mengetahui kontribusi dari variabel dukungan orang tua (X1), penguasaan pengetahuan dasar (X2), dan motivasi berprestasi (Y) terhadap pencapaian kompetensi kejuruan (Z).Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis jalur.Subjek penelitiannya adalah peserta didik Program Keahlian Teknik Ototronik SMK Negeri 1 Singosari Malang.Instrumen yang digunakan berupa angket dan tes.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi dukungan orang tua dan penguasaan pengetahuan dasar terhadap pencapaian kompetensi kejuruan secara langsung sebesar 22,27% dan 8,29%; dan secara tidak langsung atau terlebih dahulu melalui motivasi berprestasi sebesar 23% dan 15,76%

    Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Bahan Baku Kayu Di Malang-Jatim

    Full text link
    Program Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) ini difokuskan pada dua tempat kegiatan industri, yaitu: (1) kegiatan produksi di workshop CV. NS. MAKMUR JAYA ABADI (UKM 1) terletak di Desa Jatikero, Kec. Kromengan, Kab. Malang yang merupakan industri kreatif memproduksi gitar elektrik, gitar semi elektrik dan gitar akustik; dan (2) UD. ADI ANUGERAH (UKM 2) yang terletak di Junrejo Kota Batu-Malang dengan produksi aneka kerajinan/produk berbahan baku kayu dan turunannya (seperti MDF). Permasalahan UKM mitra dalam program IbPE ini adalah peningkatan kualitas desain produk, peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk sesuai dengan persyaratan produk, penajaman visi produksi (selalu berorientasi pada kebutuhan pasar), peningkatan teknikal skill dan manajemen skill, serta penataan Lay-out produksi, peningkatan keselamatan dan Kenyamanan kerja. Dari hasil program IbPE ini telah dilakukan kegiatan-kegiatan dan dampak luaran berupa: (1) penerapan Ipteks melalui rekayasa, manufaktur dan pengadaan mesin planner, perangkat finishing produk, dan mesin sender, (2) implementasi Iptek melalui pengembangan produk berpotensi pasar nasional dan ekspor, (3) pendampingan kepada para pengusaha guna peningkatan kualitas desain, kualitas produk, peningkatan kapasitas produksi, dan manajemen USAha, (4) penataan Lay out mesin/peralatan produksi dan penataan manajemen, (5) perluasan pangsa pasar, (6) terjadi peningkatan jumlah karyawan dan peningkatan omzet 20%

    The innovation of intelligent system e-consultant learning to improve student mindset of vocational education in the disruptive Era 4.0

    Get PDF
    In this disruptive 4.0 era, the student mindset has decreased significantly. This mindset is related to the ability to become a professional teacher. This is due to the very limited number of innovations in the form of an expert system as a means of direct consultation regarding vocational education. This study aims to: 1) analyze the factors that influence the student mindset of vocational education in the disruptive era; 2) developing the innovation of intelligent econsultant learning system, and 3) testing the level of attractiveness of the innovation of intelligent system e-consultant learning. The method used in this study is the research and development (R&D) method. The informants in this study were all vocational education students at State Universities in East Java. Expert testing was carried out by experts in online learning media and material experts in the field of vocational education. The results of this study include: 1) the factors that affect the student mindset of vocational education in the disruptive era, namely internal factors (problems manipulate abilities, education perceptions, thinking tenacity, social interaction, high curiosity, experiment ability, and reliable creator), and external factors (work environment, association with the society, belief systems, family relationships, and educational policies); 2) the innovation of intelligent e-consultant learning system developed has a high level of attractiveness and is well based on experts in online learning media and material experts in the field of vocational education; and 3) the product innovation of intelligent system e-consultant learning developed can be used as an alternative learning media in a disruptive era

    Knowledge, Mechanical Aptitude, and Age on Dual-Expertise Teacher Competence: A Correlational Study

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi awal, bakat mekanik, dan usia dengan kompetensi guru keahlian ganda. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian ex-postfacto. Sampel penelitian adalah 102 guru keahlian ganda. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, tes, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi ganda, dan analisis korelasi parsial. Hasil penelitian ini adalah: (1) ada hubungan kompetensi awal, bakat mekanik, dan usia dengan kompetensi guru keahlian ganda; (2) ada hubungan kompetensi awal dengan kompetensi guru keahlian ganda sebesar; (3) ada hubungan bakat mekanik dengan kompetensi guru keahlian ganda sebesar; dan (4) ada hubungan usia dengan kompetensi guru keahlian ganda sebesar
    corecore