13 research outputs found

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN BUBARA (Caranx sp) PADA KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

    Get PDF
    The development of awuaculture is significantly influenced by land suitability analysis. This research was conducted from May 2021-April 2022 in Inner Ambon Bay (IAB). This study aims to analyse physical, chemical and environmental factors, suitability and carring capacity of Bubara (Caranx sp) fish farming with Floating net Cages (FNC) system in Inner Ambon Bay. Physical and chemical environmental data were measured in-situ, and the land suitability matrix based on a weighting system was used to analyse the environmental suitability and carring capasity for awuaculture development. The IAB waters have potential for Bubara farming using bery suitable and suitable FNS System. The development of bubara aquaculture with FNC system in IAB waters is in two classes, very suitable to the area range of 1046,30-1113,32 ha and suitable to the area range of 2,25-65,68 ha depending on the season. The carring capacity of the land for placing FNC in the fish farm bubara is about 1.667 units in the west season, about 1.669 units in the transition season I, about 1.670 units in the eastern season and about 1.673 units in the second transition season II. The carring capacity of highly suitable land (waters) is higher (1.568-1.670 units) than that of suitable land (3-98 units). Some of the activities that can reduce the carring capacity of the IAB aquatic environment for fish farming with the FNC are industrial and ship waste disposal, garbage, coastal reclamation, sedimentation, agricultural waste and waste from microorganisms.   ABSTRAK Analisis kesesuaian lahan sangat berperan penting dalam pengembangan budidaya perairan. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei 2021-April 2022 yang berlokasi di perairan Teluk Ambon Dalam. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor lingkungan fisik, kimia, serta kesesuaian dan daya dukung lahan untuk budidaya ikan bubara (Caranx sp) dengan sistem KJA di perairan Teluk Ambon Dalam. Data lingkungan biofisik diukur secara insitu, dan matriks kesesuaian lahan berdasarkan sistem pembobotan digunakan untuk menganalisis kesesuaian dan data dukung lingkungan untuk pengembangan budidaya. Perairan Teluk Ambon Dalam memiliki potensi untuk budidaya ikan bubara dengan sistem KJA yang Sangat Sesuai dan Sesuai. Pengembangan budidaya ikan bubara dengan sistem KJA di perairan TAD berada pada dua kelas yaitu Sangat Sesuai dengan kisaran luasan berkisar 1046,29-1113,32 ha, dan kelas Sesuai dengan luasa berkisar 2,25-65,68 ha berdasarkan musim. DAya dukung lahan untuk penempatan KJA dalam budidaya ikan bubara pada musim barat sekitar 1.667 unit, pada musim peralihan I sekitar 1.669 unit, pada musim timur sekitar 1.670 unit, dan pada musim peralihan II sekitar 1.673 unit. Daya dukung lahan (perairan) kelas Sangat Sesuai lebih besar (1.568-1.670 unit KJA) dibandingkan dengan daya dukung lahan dengan kelas kategori Sesuai (3-98 unit KJA. Beberapa aktivitas yang dapat menurunkan daya dukung lingkungan perairan TAD untuk budidaya ikan dengan sistem KJA adalah limbah industri dan pembuangan limbah kapal, sampah, reklamasi pantai, sedimentasi, limbah pertanian, dan limbah mikroorganisme. Kata Kunci: Pengembangan, kesesuaian, daya dukung, keramba jaring apung, Teluk Ambon Dala

    PENGARUH PEMUASAAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN RETENSI PROTEIN IKAN KUWE (Caranx ignobilis) di KERAMBA JARING APUNG

    Get PDF
    Increasing fishery production can be done by fish farming activities, one of which is in floating net cages. One of the types of fish that is cultivated is Kuwe fish because it has a relatively fast growth due to the consumption of a lot of food. Provision of feed that is not in accordance with the number of fish kept causes the growth rate of fish to be slow, as a result the resulting production is not as expected. Satisfaction is one strategy to overcome the problem by giving minimal feed but not hampering fish growth. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of fasting on the efficiency of feed utilization and protein retention of kuwe fish (Caranx ignobilis) in floating net cages. The method used in this study is an experimental method using a completely randomized design consisting of treatment 1 day fasting 1 day eating, treatment 1 day fasting 2 days eating, treatment 1 day fasting 3 days eating and every day eating. The results showed that absolute length growth, absolute weight of fish, and efficiency of feed utilization in fasted fish had no significant effect (P > 0.05). While the average percentage of protein retention value in the treatment of fish was fasted for 1 day followed by feeding 2 days in a row (0.0041%), fish were fasted for 1 day followed by feeding 1 day in a row (0.0040%) and fish were fasted for 1 day followed by feeding 3 consecutive days (0.0034%).   ABSTRAK Peningkatan produksi perikanan dapat dilakukan dengan kegiatan budidaya ikan, salah satunya pada Keramba Jaring Apung.Salah satu jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan kuwe karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat karena konsumsi makanan yang banyak. Penyediaan pakan yang tidak sesuai dengan jumlah ikan yang dipelihara menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi lambat, akibatnya produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pemuasaan merupakan salah satu strategi untuk mengatasi masalah dengan cara pemberian pakan seminimal mungkin akan tetapi pertumbuhan ikan tidak terhambat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemuasaan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan retensi protein ikan kuwe (Caranx ignobilis) di Keramba Jaring Apung. Metode yang digunakan  dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari  perlakuan 1 hari puasa 1 hari makan, perlakuan 1 hari puasa 2 hari makan, perlakuan  1 hari puasa 3 hari makan dan setiap hari makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang mutlak, berat mutlak ikan, dan efisiensi pemanfaatan pakan pada ikan yang dipuasakan tidak berpengaruh nyata (P > 0.05). Sedangkan rerata persentase nilai retensi protein pada perlakuan ikan dipuasakan 1 hari diikuti pemberian pakan 2 hari berturut-turut (0.0041%), ikan dipuasakan 1 hari diikuti pemberian pakan 1 hari berturut-turut (0.0040%) dan ikan dipuasakan 1 hari diikuti pemberian pakan 3 hari berturut-turut (0.0034%). Kata Kunci: Pemuasaan, efisiensi pemanfaatan pakan, retensi protein, Caranx ignobili

    PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT BERBASIS ANALISA KESESUAIAN LAHAN DI PERAIRAN NURUWE

    Get PDF
    The Nuruwe waters are oceanic waters with a considerable amount of fisheries resources and a potential for tourism in natural and aquaculture tourism. This research aimed to analyze the characteristics of the physical and chemical parameters as a limiting factor for the site selection of seaweed cultivation in Nuruwe waters and analyze land suitability of seaweed cultivation based on its criteria and determine the area of cultivation. A random sampling technique was applied to the data collection of marine environmental parameters. Data were analyzed using a spatial analysis with GIS techniques and carrying capacity analysis. The spatial analysis was used to determine the land suitability of seaweed cultivation based on the site selection criteria. The results showed that water quality parameters were suitable to support seaweed cultivation with the longline system. The effective area is ± 10 ha, with the number of longlines that can be placed as many as 20 units. ABSTRAK Perairan Nuruwe merupakan perairan oseanis dan juga perairan dengan potensi perikanan yang cukup melimpah serta terdapat potensi wisata baik dalam wisata alam maupun wisata budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis karakteristik parameter fisika-kimia sebagai faktor pembatas kesesuaian lokasi budidaya rumput laut di perairan Nuruwe, serta 2) menganalisis kesesuaian lahan budidaya rumput laut berdasarkan kriteria kesesuaian lahan dan menentukan luasan lahan budidaya. Metode pengambilan data parameter lingkungan perairan dengan teknik random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial untuk menentukan kesesuaian lahan menggunakan GIS berdasarkan kriteria kelayakan budidaya rumput laut dan analisis daya dukung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh parameter kualitas air yang diukur layak atau sesuai untuk mendukung kegiatan budidaya sistem longline di perairan Nuruwe. Kesesuaian lahan budidaya rumput laut dengan sistem longline di perairan Nuruwe tergolong sesuai (S2). Luasan lahan yang efektif sebesar ± 10 ha dengan jumlah sebanyak 20 unit longline.  Kata Kunci: Kesesuaian lahan, budidaya, daya dukung, rumput laut, perairan Nuruw

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGGUR LAUT Caulerpa racemosa TERHADAP BEBERAPA JENIS BAKTERI PADA IKAN BUDIDAYA

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of Caulerpa racemosa sea grapes against several types of bacteria in fish. This research was conducted from June to July 2022 at the Fishery Products Technology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Science, and Biology Laboratory, Faculty of Matemathics and Natural Science, Pattimura University. This experiment using four kinds of extract concentration were 25%, 50%, 75%, and 100% and amoxicillin (control). Furthermore, to evaluate the antibacterial activity of C. racemosa seaweed extract, an inhibition zone test was performed against Vibrio parahaemolyticus, Escherichia coli, Salmonella thypii and Staphylococcus aureus bacteria which were seen based on the diameter of the resulting inhibition zone. This study used a completely randomized design with four treatments and three replications. The inhibition zone test was carried out for 1 x 24 hours to see the inhibition zones produced from each treatment. The results of the analysis of the concentration of C. racemosaextract gave no significant effect on the inhibition zone of each type of bacteria (p>0.05). However, the treatment of 100% C. racemosa extract showed the highest inhibition zone value among the extract concentrations of 25%, 50% and 75%. V. parahaemolyticus bacteria had the highest inhibition zones followed by S. thypii, E. coli and S. aureus bacteria of 49 mm, 35 mm, 24 mm and 23 mm, respectively. The results of this study indicate that the higher the concentration of the extract, the larger the inhibition zone producedthe higher the concentration of the extract, the larger the resulting inhibition zone.   ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas antibakteri dari anggur laut Caulerpa racemosa terhadap beberapa jenis bakteri pada ikan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni sampai Juli 2022 di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura. Penelitian ini menggunakan empat macam konsentrasi ekstrak 25%, 50%, 75%, dan 100% dan amoxicilin (kontrol). Selanjutnya untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut C. racemosa dilakukan uji zona hambat terhadap bakteri Vibrioparahaemolyticus, Escherichia coli, Salmonella thypii dan Staphylococcus aureus yang dilakukan selama 1x24 jam dilihat berdasarkan diameter dari zona hambat yang dihasilkan dari setiap perlakuan. Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil analisis konsentrasi ekstrak C. racemosa memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap zona hambat dari setiap jenis bakteri (p>0.05). Perlakuan ekstrak 100% C. racemosa menunjukan nilai zona hambat yang paling tinggi diantara konsentrasi ekstrak 25%, 50% dan 75%. Bakteri V. parahaemolyticus memiliki zona hambat yang paling tinggi dikuti oleh bakteri S. thypii, E. coli dan S. aureus masing-masing sebesar 49 mm, 35 mm, 24 mm dan 23 mm. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak, semakin besar zona hambat yang dihasilkan. Kata Kunci:    Caulerpa racemosa, antibakteri, V. parahaemolyticus, E. coli, S. thypii, S. aureus &nbsp

    BENTUK DAN POLA PEMANFAATAN EKOSISTEM LAGUNA NEGERI IHAMAHU, MALUKU TENGAH

    Get PDF
    The high level of community needs towards the fulfillment of the necessities of life increases the activity of the utilization of natural resources especially coastal and sea. Ihamahu Village has nine lagoons that have the potential to meet the needs of people because of the high productivity of lagoon ecosystems. The purpose of this research is to know and map the form and pattern of utilization conducted by Ihamahu Village society on lagoon ecosystem. The research method was conducted using questionnaire directly in Ihamahu Village through FGD (Focus Group Discussion) activity. Analysis data of FGD results will be poured in the form of maps and patterns of community utilization Ihamahu Village in the lagoon ecosystem. The results of this research show that the utilization of lagoon ecosystem is catching fish, bameti and garbage disposal. All three activities are undertaken throughout the year with less intentity especially in fishing activities and bameti occur in the west season. The high number of fishing activities using redi fishing equipment that is not environmentally friendly and has been prohibited by the government resulted in a decline in the number and size of the catch. For that form and pattern of utilization that has been done so far needs to be regulated so as to produce sustainable lagoon ecosystem management.   ABSTRAK Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan hidup meningkatkan aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam khsusunya pesisir dan laut. Negeri Ihamahu memiliki sembilan laguna yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat karena produktivitas ekosistem laguna yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan memetakan bentuk dan pola pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat Negeri Ihamahu pada ekosistem laguna. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan kuesioner secara langsung di Negeri Ihamahu melalui kegiatan FGD (Focus Group Discussion). Analisa data hasil FGD akan dituangkan dalam bentuk peta bentuk dan pola pemanfaatan masyarakat Negeri Ihamahu di ekosistem laguna. Hasil penelitian menunjukkan bentuk pemanfaatan pada ekosistem laguna yaitu penangkapan ikan, bameti dan pembuangan sampah. Ketiga aktivitas tersebut dilakukan sepanjang tahun dengan intesitas yang kurang khususnya pada aktivitas penangkapan ikan dan bameti terjadi pada musim barat. Tingginya aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap redi yang tidak ramah lingkungan dan telah dilarang oleh pemerintah mengakibatkan telah terjadi penurunan jumlah dan ukuran hasil tangkapan. Untuk itu bentuk dan pola pemanfaatan yang telah dilakukan selama ini perlu diatur sehingga menghasilkan pengelolaan ekosistem laguna yang berkelanjutan. Kata Kunci: pola pemanfaatan, pesisir dan laut, tabel musim, laguna, Negeri Ihamah

    ANALISIS KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN TELUK AMBON BAGUALA

    Get PDF
    Baguala Bay is a high potential area with a rich fishery resources. Marine aquaculture field area should be determined by considering the ecological, technical, hygienic, socio-economic conditions simultaneously to the laws and regulation. The research is done in order to analyze chemical and biophysical indicators in the waters of Baguala Bay and to determine seaweed (Eucheuma cottonii) cultivation area considering the determination of seaweed cultivation zone. The result is done in February to March 2020 continues by laboratory analysis and data tabulation based on the time schedule. Interpolation Inverse Distance Weighted (IDW) is used to analyze data. The result shows the suitability cultivation area in Baguala Bay is 1048.296 ha or 78.7% is in high suitable rate and 282.483 ha or 21.2% is in suitable rate. Among all of the criteria of suitable cultivation area in Baguala Bay, nitrate is the criteria with the high suitability parameter overall.   ABSTRAK: Teluk Baguala merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup melimpah. Penentuan lokasi lahan budidaya perikanan laut harus didasarkan pertimbangan ekologis, teknis, higienis, sosio-ekonomis, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis indikator biofisik dan kimia perairain Teluk Baguala serta menentukan lokasi budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii) dalam kaitan penetapan zonasi budidaya rumput laut. Penelitian berlangsung dari Februari hingga Maret 2020 dilanjutkan dengan analisa laboratorium dan tabulasi data berdasarkan waktu yang ditetapkan. Analisis data yang di gunakan penelitian ini adalah metode Interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Hasil penelitian menunjukan kesesuaian lahan budidaya di Teluk Baguala memperoleh 1048.296 ha atau 78.7% untuk kelas sangat sesuai dan 282.483 ha atau 21.2% untuk kelas sesuai. Dari semua kriteria kesesuaian lahan budidaya di Teluk Baguala, nitrat merupakan kriteria yang mempunyai parameter perairan masuk dalam kelas sangat sesuai secara keseluruhan.   Kata Kunci: Teluk Baguala, lahan budidaya, rumput laut, kesesuaian, SI

    RESPONS PENGELOLAAN KOLABORATIF TERUMBU KARANG DI DESA BILORO KABUPATEN BURU SELATAN

    Get PDF
    The use of the coral ecosystem causes a systemic impact on that ecosystem. There are various types of coral reef ecosystem utilization, and the management of this ecosystem, therefore, needs a collaborative approach. The objective of this study was to identify the condition of coral reef, to identify types of utilization and its impact on the coral reef ecosystem and produce a collaborative management response towards the coral reef ecosystem. The research was conducted n July 2020 at the coral reef area of Biloro Village, Sub-district of Kapala Madang, Southern Buru. Field observation uses the Line Intercept Transect method for coral reef condition assessment, while the PRA approach to identify trigger factors, stress against the environment, the impact, and strategic adaptive response management. The collaborative method is a strategic adaptive response that conveys the system concept of socio-ecology, community capacity, and institutional empowerment in management integration. The result shows that on average coral reef ecosystem was in good condition. There are five responses collaborative management proposed explicitly education advocacy in the importance of coral reef, rehabilitation of degraded coral reef, the establishment of community controlling group, village by law, and the development of Toumahu Island marine tourist.   ABSTRAK Pemanfaatan ekosistem terumbu karang memberikan dampak sistematis. Pengelolaan terumbu karang pada lokasi penelitian membutuhkan pendekatan kolaboratif. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi kondisi karang, mengidentifikasi bentuk-bentuk pemanfaatan dan dampaknya serta respon pengelolaan kolaboratif ekosistem terumbu karang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus tahun 2020, pada kawasan terumbu karang Desa Biloro, Kecamatan Kapala Madan, Kabupaten Buru Selatan. Penelitian lapangan menggunakan metode LIT untuk mengidentifikasi kondisi terumbu karang, dan pendekatan PRA untuk mengidentifikasi faktor pemicu, tekanan terhadap lingkungan, status terumbu karang, dampak yang ditimbulkan, serta respon strategis dan adaptif. Pendekatan kolaboratif merupakan respon strategis-adaptif yang mengusung konsep sistem sosial-ekologis, penguatan kapasitas masyrakat, penguatan kelembagaan dalam pengelolaan, dan integrase pengelolaan. Hasil penelitian menunjukan secara-rata-rata kondisi terumbu karang Desa Biloro tergolong baik. Lima usulan pengelolaan respon kolaboratif berupa sosialisasi pentingnya terumbu karang, rehabilitasi terumbu karang, pembentukan POKWASMAS, pembuatan aturan desa, dan pengembangan wisata bahari Pulau Toumahu.   KATA KUNCI: Terumbu karang, PRA, respon strategis-adaptif, pengelolaan kolaboratif, sistem sosial-ekolog

    EVALUASI KINERJA MORFOMETRIK IKAN BUBARA, CARANX IQNOBILIS PADA KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

    Get PDF
    Monitoring dan evaluasi kinerja morfometrik ikan kuwe, Caranx iqnobilis pada sistem akuakultur masih kurang dan terbatas. Padahal melalui studi ini dapat mengevaluasi kinerja produksi akuakultur dapat terpantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja morfometrik ikan kuwe dalam sistem keramba jaring apung Penelitian ini berlangsung selama enam bulan dan bertempat di perairan teluk Ambon dalam. Analisis data dilakukan di Computational Biology Studio, MMSCE Universitas Pattmuar. Data morfometrik dilakukan secara digital menggunakan perangkat lunak Image-J. Analisis kinerja karakter menggunakan pendekatan kurva Bruri dan koefisien Bruri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi karakter morfometrik ikan kuwe pada setiap lokasi budidaya di keramba jaring apung (KJA) dan yang dijadikan sebagai benchmarks berdasarkan rasio bobot tubuh, rasio panjang tubuh, dan rasio tinggi tubuh memiliki presentase karakter yang bervariasi. Kinerja morfometrik ikan Kuwe berdasarkan rasio bobot, panjang, dan tinggi tubuh masih menunjukkan kinerja yang baik namun memiliki keragaman yang bervariasi pada setiap populasi. Performa karakter morfometrik ikan kuwe pada setiap populasi berdasarkan kurva dan koefisien Bruri menunjukkan performa yang homogen atau merata pada setiap populasinya

    STUDY OF THE ESCAPE BEHAVIOR OF BUTTERFLYFISH (CHAETODONTIDAE) ON BUTON POT FISHING GEAR

    No full text
      The pot construction used by fishermen is currently contrary to the Sustainable Development Goals (SDGs) which focus on the sustainable development of marine resources. The purpose of this study was to analyze the behaviour of the butterflyfish when they entered and escaped from the button pot. The research was conducted in April-May 2020. The data collected was in the form of types and body circumferences of fish that passed to the cover net. The results showed that a total of 353 fish were caught. The total number of fish caught was only 2.83% of the fish that escaped into the cover net which was dominated by fish from the Chaetodontidae family. The pattern of behaviour of the butterfly fish starts from when the fish approaches the pot (nearfild), when it enters the trap (ingress), and when it escapes, it has the same behaviour pattern as reef fish in general, namely spinning, walking along walls, and or swim while looking for gaps that can escape. &nbsp

    Study of Water Quality and Heavy Metals in Several Locations in Rivers and Estuaries of Lurang Village, North Wetar, Southwest Maluku, Indonesia

    No full text
    Water plays an important role in life and is a vital component that supports biodiversity and secures the existence of ecosystems. Water sampling in this study consisted of 13 stations, namely 10 stations in river waters and 3 stations in estuary areas in the waters of Lurang Village, North Wetar District, Southwest Maluku Regency, Indonesia. The water quality parameter measurement results show that the water quality conditions in several locations are below the optimum limit. Heavy metal test samples were taken from 4 locations, namely RW35, RW36, RW39 and RWBG.Ds to be tested for the metal content of Selenium (Se), Cadmium (Cd), Copper (Cu), Lead (Pb) and Mercury (Hg). The presence of heavy metals in waters is a result of pollution from industrial, agricultural and other waste products. This study aims to determine the water quality and distribution of heavy metals in the river and estuary waters in Lurang Village, North Wetar District, West Maluku Regency
    corecore