26 research outputs found

    SOCIAL TRUST AND DAIRY CATTLE FARMING CASE STUDY : DAIRY CATTLE FARMERS IN GETASAN VILLAGE, CENTRAL JAVA PROVINCE

    Get PDF
    ABSTRACT The study aimed to analyze the relationship between social trust and performance of dairy cattle farming in Semarang Regency, Central Java. The study was conducted in Getasan Village, Getasan District, Semarang Regency, Central Java, Indonesia. The sample size in this study was 96. The information gathered from the respondent’s interview via questionnaire were coded and processed using the (SPSS) and were analyzed quantitatively to the possible extent using descriptive statistics such as frequency distribution, mean, and percentage. The Spearman Rank Order Correlation test was used to determine the relationship between social trust and the performance of dairy cattle farming. This study indicates that the is significant relationship between social trust and performance of dairy cattle farming. The indicators of social trust could influence an organization and its members to improve the performance of dairy cattle farming. This study also proposed some recommendation. The government agents should be more careful in their contacts with rural communities and should avoid activities that can reduce the level of trust. Key Words : social trust, dairy cattle farmer

    PRODUCTION EFFICIENCY OF IRRIGATION LOWLAND ORGANIC PADDY FARMING SYSTEM AT BAROKAH FARMER’S GROUP IN SEMARANG REGION

    Get PDF
    ABSTRACT Product efficiency of irrigation lowland organic paddy farming system research had been conducted in November – December 2015 at Barokah Farmer’s Group in Semarang Region. Purposive sampling was used to choose location based on Organic Agro Ecological Zone. This research aimed to analyze farmer’s rationality in using production factor. Multiple regression linear was used to analysis the factors influencing production and was continued by allocate efficiency test. The result showed that organic paddy farm was profitable and farm scale, seed, manure, labor and irrigation have positive effect and significant on production factors. Then, to find maximum benefit, farmer needed reduce the use of seed, fertilizer and labor. Therefore, to reach both optimum production and advantage need to extend planting area. Keywords: efficiency farmer’s group, irrigation, organic padd

    PENGARUH MODAL SOSIAL TERHADAP TINGKAT ADOPSI INOVASI PADI ORGANIK PADA ANGGOTA KELOMPOK TANI PAGUYUBAN AL-BAROKAH, DESA KETAPANG, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh modal sosial terhadap tingkat adopsi inovasi padi organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017 di Kelompok Tani Paguyuban Al-Barokah, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survai. Penentuan populasi dengan menggunakan metode purposive pada 4 kelompok tani. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus dengan jumlah responden 78 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Variabel network berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat adopsi inovasi padi organik (2) Variabel trust berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat adopsi inovasi padi organik (3) Variabel norm berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat adopsi inovasi padi organik (4) Variabel network, trust, dan norm berpengaruh sangat nyata secara bersama-sama terhadap tingkat adopsi inovasi padi organik. Kata Kunci : Modal sosial, adopsi inovasi, padi organi

    Pengaruh Kinerja Penyuluh Pertanian terhadap Perilaku Petani Padi Sawah di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Januari – 25 Februari 2017 di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja penyuluh pertanian terhadap perilaku petani padi sawah di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Metode penentuan sampel menggunakan multistage random sampling yaitu mengambil 8 desa dari 24 desa di Kecamatan Gabus, dari 8 desa diambil 1 kelompok tani di tiap desa secara acak dengan pertimbangan kelompok tani tersebut aktif, berbadan hukum, dan dalam binaan penyuluh pertanian. Setiap jumlah anggota kelompok tani diambil 20% menjadi sampel penelitian. Total responden penelitian adalah 113 orang petani. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan bantuan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 120 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program komputer IBM SPSS 22. Kinerja penyuluh terdiri dari variabel kemampuan motivasi penyuluh, frekuensi penyuluhan, dan kemampuan komunikasi penyuluh. Perilaku petani terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dalam 7 sapta usahatani. Berdasarkan hasil penelitian kinerja penyuluh (kemampuan motivasi, frekuensi penyuluhan, dan kemampuan komunikasi) secara serempak berpengaruh nyata terhadap perilaku bertani petani padi sawah di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Secara parsial, terdapat pengaruh nyata kemampuan motivasi terhadap perilaku bertani, terdapat pengaruh nyata frekuensi penyuluhan terhadap perilaku bertani dan tidak terdapat pengaruh yang nyata kemampuan komunikasi terhadap perilaku bertani petani. Kata kunci : Kinerja, Penyuluh Pertanian, Perilaku Petani, Padi Sawa

    KONSOLIDASI LAHAN PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI,PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI

    Get PDF
    Abstrak Kelembagaan pengelolaan lahan pertanian dalam hal konsolidasi dan program pertanian korporasiadalah pengelolaan lahan pertanian terutama sawah untuk memenuhi skala pertanian optimal yangdikelola oleh kelompok tani dan untuk mendapatkan nilai bagi petani. Penelitian bertujuan untukmengembangkan kelembagaan petani dengan konsolidasi lahan dan pendekatan pertanian perusahaan.Metode survei digunakan untuk penelitian. Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari dan Desa Dukuh,Kabupaten Mojolaban ditentukan untuk lokasi penelitian dengan metode purposive berdasarkankeberadaan konsolidasi lahan pertanian. Simple random sampling digunakan untuk mendapatkan 40responden yang bergabung dalam program konsolidasi lahan dan 40 reponden yang tidak tergabungdalam konsolidasi lahan. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28 hasawah terintegrasi dengan program 4 kelompok tani. Implementasi program menjawab kelangkaanlahan, tenaga kerja dan dapat mengelola faktor-faktor produksi. Dampak dari program tersebut adalahpeningkatan produksi dan produktivitas padi, efisiensi biaya produksi sebesar Rp 374.643,56/ha/musim,meningkatkan penggunaan peralatan pertanian, menciptakan peluang kerja, terutama bagi perempuanuntuk menyiapkan bibit dan meningkatkan pendapatan petani Rp 3.185.241.56/ha/musim. Kata kunci: konsolidasi lahan,padi, pendapatan, produksi, produktivita

    Sustainability Beef Cattle Development for Beef Supply in Central Java, Indonesia

    Get PDF
    The study aims were to identify farm potency to support the production sustainability and technology adoption and to support the beef self sufficiency program in Central Java. The regencies were Blora, Sragen and Wonogiri. Farmers was chosen by purposive sampling is based on scale of ownership minimal 2 animal unit (AU). 50 (fifty) farmers on every regency was chosen. So Total of 150 beef cattle farmer was chosen as respondents. Beef cattle were owned by farmers were 2.48-3.62 AU. Usually farmers raise their cattle by small scale. Farmers with high number cattle own have adoption technology tend to decrease. The result showed production pattern positively influence technology level

    ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PENDUDUK DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perubahan fungsi lahan pertanian, 2) Dampaknya alih fungsi lahan terhadap kehidupan pendudukyang meliputi luas kepemilikan lahan, alih pekerjaan dan persediaan pangan pokok dalam keluarga. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2016 sampai Januari 2017 di Kecamatan Sayung. Sayung dipilih sebagai lokasi penelitian karena 1) cukup tinggi mengalami alih fungsi lahan, 2) merupakan wilayah pertumbuhan industri dan perumahan karena berbatasan dengan Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data penjualan lahan diperoleh dari arsip 4 desa terpilih. Setiap desa diambil 20 responden yang terdiri dari 2 orang setiap tahun selama 10 tahun terakhir sehingga total responden 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Demak terjadi peningkatan pengajuan perizinan alih fungsi lahan. Penurunan luasan lahan pertanian dari 2.136 ha menjadi 1.417 ha, turun dengan laju rata-rata 12,4% per tahun yang disebabkan oleh alih fungsi lahan. Faktor – faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sayung berturut-turut adalah kebutuhan ekonomi (41%), ibadah haji (16%), usaha (11%), pengobatan (9%), pembayaran hutang (8%), renovasi rumah (4%), pembelian motor (4%), pembagian warisan (4%) dan tukar tambah lahan (3%). Alih fungsi lahan sangat signifikan mempengaruhi jumlah penduduk yang mempunyai lahan pertanian, luas kepemilikan lahan, alih pekerjaan dan persediaan pangan keluarga.Keywords : alih fungsi; lahan; luas kepemilikan; alih pekerjaan; persediaan panga

    ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PENDUDUK DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perubahan fungsi lahan pertanian, 2) Dampaknya alih fungsi lahan terhadap kehidupan pendudukyang meliputi luas kepemilikan lahan, alih pekerjaan dan persediaan pangan pokok dalam keluarga. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2016 sampai Januari 2017 di Kecamatan Sayung. Sayung dipilih sebagai lokasi penelitian karena 1) cukup tinggi mengalami alih fungsi lahan, 2) merupakan wilayah pertumbuhan industri dan perumahan karena berbatasan dengan Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data penjualan lahan diperoleh dari arsip 4 desa terpilih. Setiap desa diambil 20 responden yang terdiri dari 2 orang setiap tahun selama 10 tahun terakhir sehingga total responden 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Demak terjadi peningkatan pengajuan perizinan alih fungsi lahan. Penurunan luasan lahan pertanian dari 2.136 ha menjadi 1.417 ha, turun dengan laju rata-rata 12,4% per tahun yang disebabkan oleh alih fungsi lahan. Faktor – faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sayung berturut-turut adalah kebutuhan ekonomi (41%), ibadah haji (16%), usaha (11%), pengobatan (9%), pembayaran hutang (8%), renovasi rumah (4%), pembelian motor (4%), pembagian warisan (4%) dan tukar tambah lahan (3%). Alih fungsi lahan sangat signifikan mempengaruhi jumlah penduduk yang mempunyai lahan pertanian, luas kepemilikan lahan, alih pekerjaan dan persediaan pangan keluarga.Keywords : alih fungsi; lahan; luas kepemilikan; alih pekerjaan; persediaan panga

    Analisis Karakteristik Entrepreneurship Pada Dua Orang Peternak Itik di Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. (The Entrepreneurship Characteristic Analysis of Two Duck Breeders at Ngrapah Village Banyubiru Sub-District Semarang Regency

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata laksana beternak itik yang baik, karakteristik entrepreneurship peternak itik yang berhasil, dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat baik internal maupun eksternal pada usaha peternakan itik di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2011 hingga bulan April 2011 di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif yang memfokuskan pada interaksi secara langsung, tidak berupa angka, dan tidak menggunakan tahapan dari prosedur statistik maupun cara kuantifikasi lainnya. Melalui penelitian yang dilakukan diketahui, bahwa jumlah populasi peternak itik yang ada di Desa Ngrapah sebanyak 36 orang peternak dengan total populasi ternak itik mencapai 7694 ekor. Metode yang digunakan ialah purposive sampling. Melalui tahapan yang telah dilakukan sebelumnya, maka peneliti memperoleh subjek yang digunakan dalam penelitian, yakni 2 orang peternak sebagai informan yang diteliti secara mendalam, dan 3 orang peternak yang diperoleh secara accidental untuk mengetahui keadaan peternakan itik secara umum. Metode pengumpulan data primer dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mendalam kepada peternak itik dengan berpedoman yang telah dibuat sebelumnya, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi terkait dalam penelitian. Data yang diperoleh, selanjutnya dideskripsikan sesuai dengan fakta dan keadaan yang ada di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan yang diteliti memiliki karakteristik entrepreneurship yang cukup tinggi dibanding dengan peternak itik secara umum, baik dari segi kreatifitas dan inovasi, pengambilan risiko, serta pandangan ke depan dan perencanaan usaha. Faktor pendukung dalam usaha yang dilakukan oleh para informan antara lain: sifat jujur serta ulet dalam menjalankan usahanya; tingkat pendidikan yang cukup baik, sehingga dapat menerima serta memahami ide serta teknologi seputar beternak itik. Faktor penghambat dalam usaha yang dilakukan oleh para informan antara lain: kurangnya usaha untuk meningkatkan daya jual produk yang dihasilkan; kurangnya penyuluhan mengenai kewirausahaan oleh instansi terkait

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG KONSEP DAGING SAPI YANG ASUH DI DESA BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

    Get PDF
    ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang daging sapi yang ASUH. 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu rumah tangga terhadap konsep daging sapi yang ASUH. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2017 sampai Maret 2017 di Desa Baturetno Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Metode penelitian ini adalah survai. Metode penentuan sampel menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 97 orang ibu rumah tangga.  Analisis data secara deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu rumah tangga termasuk dalam kriteria sedang. Hasil analisis menunjukkan secara signifikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang konsep daging sapi yang ASUH adalah pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, kesempatan memperoleh informasi dan keanggotaan dalam organisasi masyarakat, sedangkan variabel usia tidak berpengaruh secara signifikan.Kata Kunci: pengetahuan; ibu rumah tangga; daging sapi; ASU
    corecore