3 research outputs found

    Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Wayang Berbasis Aplikasi Game bagi Guru Bahasa Jawa di Magetan

    Get PDF
    Guru diharapkan dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meski hanya berupa sesuatu yang sederhana guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain guru dituntut dapat menggunakan alat yang tersedia di sekolahan, guru juga mendapat tuntutan untuk mengembangkan media pembelajaran. Bahkan jika media pembelajarannya belum tersedia, guru dituntut untuk dapat membuat terlebih dahulu. Berlatarbelakang permasalahan tersebut, maka tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu para guru bahasa Jawa di Magetan Jawa Timur dapat memiliki bahan media pembelajaran wayang berbasis aplikasi game untuk disosialisasikan kepada siswa. Sasaran dalam pengabdian ini adalah para guru bahasa Jawa di Magetan Jawa Timur. Atas dasar berbagai kendala yang dialami para guru bahasa Jawa, tim pengabdian menggunakan metode atau cara dalam memecahkan permasalah dalam bentuk pelatihan pengembangan media wayang berbasis aplikasi game yang mana para guru tersebut sangat antusias sekali dalam pengabdian ini. Pelatihan pengembangan media wayang berbasis game menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab juga praktik bersama guna memudahkan para guru dalam memahami apa yang disampaikan oleh para pengabdi. Kegiatan pelatihan ini diapresiasi sekali oleh para guru yang mayoritas memang kurang memahami media pembelajaran berbasis aplikasi game. Melalui pelatihan ini, para peserta menjadi mudah memahami mengenai media pembelajaran berbasis aplikasi game yang dapat digunakan untuk pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas

    Menjembatani Bahasa dan Budaya: Memanfaatkan 'Manjing Ajur Ajer' Sebagai Alat Pembelajaran Bahasa di Sekolah Menengah Atas Indonesia

    No full text
    This paper examines the representation of the proverbmanjing ajur ajer as used in a number of articles using the proverbmanjing ajur ajer. The aim is to explore the relevance of the values in the proverbs as a means of achieving educational goals. Using a qualitative approach themanjing ajur ajer proverbs selected from written and oral sources were studied. Although used in different contexts the use of these proverbs can largely be interpreted as character education values in positive attitude and behavior. It is also argued thatmanjing ajur ajer proverbs are represented positively, such representation is seen as a virtue. This research contributes practically to the achievement of students' affective competence.Penggunaan kearifan lokal dalam pendidikan bahasa di tingkat sekolah menengah atas (SMA) masih terbatas, meskipun memiliki potensi besar untuk memperkaya pembelajaran bahasa dan memperkuat identitas budaya siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi penggunaan peribahasa Jawa "Manjing Ajur Ajer" sebagai alat pendidikan bahasa di SMA. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, melalui wawancara dan kuesioner kepada siswa dan guru bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang peribahasa ini bervariasi, dengan sebagian besar siswa mengaitkannya dengan konsep kerja keras dan kejujuran, sementara sebagian lainnya mengalami kesulitan dalam meresapi makna yang lebih mendalam. Temuan ini menegaskan perlunya pendekatan pembelajaran bahasa yang lebih holistik dan berbasis budaya di SMA. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan kurikulum yang inklusif, pelatihan yang memadai bagi guru, serta penelitian lanjutan untuk memperdalam pemahaman tentang potensi penggunaan kearifan lokal dalam pendidikan bahasa. Dengan mengimplementasikan rekomendasi ini, pendidikan bahasa di SMA dapat menjadi lebih relevan, inklusif, dan berdaya saing dalam konteks global yang terus berkembang

    Makna Simbolik Pacul dan Nilai Pendidikan yang Terkandung di dalamnya (Kajian Etnolinguistik)

    No full text
    Penelitian ini berlatarbelakang dari rasa penasaran terhadap sebuah alat tradisional yang dipakai oleh petani untuk mencangkul di Sawah berupa pacul. Yang pada kenyataannya hanyalah sebuah alat sederhana namun ternyata memiliki makna simbolik atas penamaan tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna simbolik pacul dan nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan kajian teori mengenai makna simbolik, simbol dan nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah hasil transliterasi wawancara dengan narasumber yang ahli dibidangnya mengenai makna simbolik pacul dan nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian ini mendeskripsikan mengenai makna simbolik pacul yang merupakan kesatuan dari bawak, tandhing, lempeng dan langkir. Juga dapat mengetahui nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya diantaranya nilai religius, dan nilai sosial yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
    corecore