5 research outputs found

    PELATIHAN BAHASA JEPANG DASAR BAGI PEMANDU WISATA DI PURA LUHUR ULUWATU DESA PECATU, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG

    Get PDF
    Pura Luhur Uluwatu yang berada di ujung selatan kaki Pulau Bali terletak di Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung sangatlah terkenal, dan keberadaannya merupakan salah satu daya tarik wisata unggulan di Bali. Di berbagai majalah dan brosur pariwisata Bali kerap kali terpampang foto Pura Uluwatu yang berdiri menjulang dengan latar belakang hamparan laut biru yang memukau. Pura Uluwatu telah menjadi ikon pariwisata Bali. Warga Desa Adat Pecatu yang mengemban tanggung jawab dan menjadi pendukung utama kegiatan perawatan maupun ritual keagamaan di Pura Uluwatu, sehingga bisa terus menebarkan pesona yang mampu menarik minat wisatawan. Pura Luhur Uluwatu merupakan salah satu obyek wisata andalan di Pulau Bali, dan pada kenyataannya Desa Pecatu  mengalami pertumbuhan pesat wisatawannya sejak tahun 1990-an. Berdasarkan Struktur Desa Pecatu, Pura Luhur Uluwatu berada pada Manajemen khusus dan berada di bawah Desa Adat Pecatu yang di bawahnya ada bidang Pemandu Wisata. Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali sebagai lembaga pendidikan vokasi mengamati perlunya peningkatan SDM Pemandu Wisata Pura Luhur Uluwatu, terutama bahasa asing termasuk bahasa Jepang. Dengan meningkatkan kualitas bahasa dalam melayani wisatawan asing diharapkan kedatangan wisatawan asingpun meningkat, dan pada gilirannya peningkatan ekonomipun meningkat pula. Dari pengamatan yang dilakukan, Pemandu Wisata di Pura Uluwatu masih kurang mampu berkomunikasi dengan orang asing, terutama dengan orang Jepang. Oleh karena itu kemampuan komunikasi Pemandu Wisata yang masih minim harus ditingkatkan. Kondisi ini perlu disikapi dengan memberikan pelatihan bahasa Jepang Dasar bagi Pemandu Wisata di Pura Luhur Uluwatu, khususnya bahasa Jepang yang menekankan pada pelayanan pariwisata dan komunikasi sehari-hari. Dengan meningkatnya kemampuan bahasa Jepang yang tepat, diharapkan akan meningkatkan kualitas layanan Pemandu Wisata Pura Luhur Uluwatu kepada pengunjung (customer service) khususnya wisatawan Jepang dapat mencapai kepuasan pengunjung (customer satisfaction) yang pada gilirannya wisatawan asing akan lebih banyak datang dan nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat

    Pengembangan Produk Olahan Stroberi Bagi UKM di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada Buleleng, Bali

    Get PDF
    Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng merupakan desa utama penghasil buah stroberi di Bali. Buah stroberi dan olahannya menjadi ciri khas oleh-oleh daerah ini. Produk olahan stroberi yang sudah dihasilkan antara lain berupa dodol dan minuman fermentasi. Hasil panen yang berlebihan dan tidak terdistribusi dengan baik mengakibatkan terbuangnya buah stroberi yang akhirnya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk. Maka perlu adanya pengembangan produk mulai dari variasi jenis produk olahan stroberi hingga ke pengemasan kualitas agar dapat dipasarkan lebih luas. Metode pelaksaan kegiatan ini diawali dengan observasi dan indentifikasi permasalahan, sosialisasi dan memberikan solusi yaitu berupa pelatihan yang dibutuhkan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di desa ini dalam pengembangan produk olahan stroberi. Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan olahan produk yang menghasilkan variasi produk berbahan dasar stroberi yaitu nugget, marshmallow, selai dan candy. Pelatihan packaging menghasilkan beberapa pilihan packaging. Serta Pelatihan digital marketing dengan mendaftarakan UKM di marketplace Tokopedia. Peserta pelatihan ini melibatkan 28 UKM Desa Pancasari. Pada pelatihan yang diberikan menghasilkan variasi produk olahan stroberi dengan kemasan sesuai standar serta pemahaman digital bisnis. Pelatihan ini memberikan pemahaman baru kepada UKM dan petani Desa Pancasari dalam mengembangkan inovasi produk dan manajemen usaha agar tidak mengandalkan metode konvensional, sehingga dari segi pengelolaan, pemasaran, finansial dan bidang lainnya bisa lebih cepat dan meningkatkan perkembangan usaha

    Spatial Analysis of Mangrove Distribution Using Landsat 8 Oli in Badung Regency and Denpasar City, Bali Province, Indonesia

    Get PDF
    Bali is an island situated among the Indonesian archipelago with huge potential to host mangrove forests. Using remote sensing technology advances, satellite images, such as Landsat images, might be employed to analyse mangrove forest distribution and density. This paper presents an analysis of mangrove distribution in Badung Regency and Denpasar City, Bali, as a basis for the management and conservation of mangrove ecosystems. This study used Landsat 8 OLI images and a vegetation index to analyse the mangrove forest distribution and density in this area. It started by identifying mangrove forests using the RGB 564 band and continued to distinguish between mangrove and non-mangrove objects using unsupervised classification, before analysing mangrove density using the NDVI formula. The results show that the mangrove forest area in 2020 was 1,269.20 ha, with an accuracy rate of 83%. Mangroves were found on the deepest or most curved coastline of the Benoa Bay area, on enclosed waters. This distribution follows the river network in the lower reach, which has thick deposits and is uninfluenced by large currents and waves. Based on the vegetation index analysis results, the mangrove forest area observed mainly had a moderate density, with a total area of 510.85 ha (40%), followed by high density (413.15 ha/ 33%) and low density (340.51 ha/ 27%)

    PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE ULUWATU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE

    No full text
    Ramalan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke dalam suatu daerah tujuan wisata sangat diperlukan oleh pelaku bisnis wisata untuk perencanaan bisnis mereka. Tujuan penelitian ini adalah membuat model dan memperoleh hasil peramalan jumlah kunjungan wisatawan pada beberapa periode ke depan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Box-Jenkins dengan pendekatan model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Langkah pertama yang dilakukan dengan cara melihat kestasioneran data, selanjutnya mengidentifikasi model dari correlogram ACF dan PACF. Dari correlogram tersebut dapat dibentuk model ARIMA sementara dan dilakukan overfitting. Langkah berikutnya yaitu penaksiran dan estimasi parameter model. Selanjutnya langkah akhir adalah pemeriksaan diagnostik dengan melihat nilai residual dan normalitas. Hasil akhir menunjukkan bahwa model ARIMA (1,1,0) tanpa konstanta adalah model yang terbaik dalam meramalkan kunjungan wisatawa

    PERAMALAN MORTALITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEE-CARTER FORECASTING MORTALITY USING THE LEE-CARTER METHOD

    No full text
    This thesis describes the application of the Lee-Carter method to forecasting mortality rates. These rates are available for the period that goes from 1950 to 2000. The index of the level of mortality is estimated using The Singular Value Decomposition. The Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) used to forecast the mortality index for the time period that goes from 2001 to 2025 in order to project life expectancy at birth using life tables
    corecore