4 research outputs found

    Mineral Plasma Dan Respons Antibodi Pasca Cekaman Transportasi Pada Domba Dengan Ransum Yang Disuplementasi Seng Dan Minyak Ikan

    Full text link
    Seng sangat penting di dalam sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi,kandungannya di dalam bahan pakan di Indonesia secara umum rendah. Ternakbanyak mengeluarkan seng melalui urine bila mengalami cekaman transportasi,oleh karena itu kebutuhan seng mungkin meningkat. Penelitian ini bertujuanuntuk melihat mineral plasma dan respons antibodi setelah mengalami cekamantransportasi. Enam belas domba ekor tipis jantan dialokasikan ke dalamRancangan Acak Lengkap dengan menggunakan ransum basal yang memilikikandungan Zn sebesar 22.8 ppm. Perlakuan terdiri atas; ransum basal (R1), R1 +36 ppm Zn (R2), R1 + minyak ikan 1.5% (R3) dan R1 + 36 ppm Zn + minyak ikan1.5% 1.5% (R4). Ternak domba diberi makan dua kali pada jam 08.00 dan 16.00.Masing masing domba divaksinasi dengan Clostridium perfringens pada 41 dan 3hari sebelum transportasi. Ketika ternak mengalami cekaman transportasidiperoleh kondisi fisiologis sebagai berikut : (1) Seng plasma menurun untuksemua perlakuan (2) Kalium dan Mg plasma menurun dan kembali normal padajam ke-88 setelah transportasi (3) Natrium plasma meningkat pada perlakuan Zn+ minyak ikan pada jam ke-40 (4) Suplementasi Zn meningkatkan responsantibodi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi Znmeningkatkan kekebalan tubuh dan kadar seng mungkin perlu ditingkatkan lagidalam ransum setelah ternak mengalami cekaman transportasi

    Total Digestible Nutrient of Diet Containing PUFA- Concentrate Supplemented with Yeast and Curcuma Xanthorrhiza Roxb for Dairy Goat

    Full text link
    Penelitian ini didisain untuk mengevaluasi kecernaan nutrisi, dinyatakan dalam TDN, dari ransum yang mengandung PUFA konsentrat yang disuplementasi yeast dan Curcuma xanthorrhiza Roxb pada kambing perah. Dua puluh ekor kambing Peranakan Ettawah (PE) pada fase laktasi akhir dialokasikan kedalam 6 perlakuan dengan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan tersebut adalah: PD0: PUFA-diet tanpa suplemen, PDA: dengan Asifit, PDY: dengan 0,5% yeast, PDC: dengan 2% curcuma, dan PDM: dengan 0,5% yeast + 2% curcuma. Ransum- PUFA terdiri atas 80% PUFA- konsentrat sebagai ransum dasar dan 20% rumput gajah. Sumber PUFA terdiri atas jagung giling sangrai, tepung kedelai sangrai, dan minyak jagung. Hasil menunjukkan bahwa konsumsi DM, OM, CP, CF, NFE, ADF, dan GE tidak terpengaruh oleh perlakuan. Namun, EE dan NDF antarperlakuan berbeda signifikan (P<0.05), sedang Ca dan P berbeda sangat signifikan (P<0.01). Kandungan nutrisi yang tinggi (DM, OM, CP, EE, CF, NDF, and GE) ditemukan di feces pada kambing dengan perlakuan Curcuma (PDC), konsekuensinya adalah kecernaan nutrisinya secara signifikan (P<0.05) atau sangat signifikan (P<0.01) terendah. Total digestible nutrient (TDN) dari PDY dan PDM secara signifikan tinggi (79,89% dan 79,37%) disbanding ransum lainnya, terendah pada PDC (69,94%). Hal ini menunjukkan bahwa yeast atau ragi dengan konsentrasi 1,8 108cfu/d baik disuplementasikan tunggal atau dikombinasi dengan 2% Curcuma dapat dikatakan sebagai kandungan yang tepat untuk memperbaiki kecernaan nutrisi pada kambing perah dengan laktasi akhir pada penelitian ini

    Total Digestible Nutrient of Diet Containing PUFA- Concentrate Supplemented with Yeast and Curcuma Xanthorrhiza Roxb for Dairy Goat

    Get PDF
    Penelitian ini didisain untuk mengevaluasi kecernaan nutrisi, dinyatakan dalam TDN, dari ransum yang mengandung PUFA konsentrat yang disuplementasi yeast dan Curcuma xanthorrhiza Roxb pada kambing perah. Dua puluh ekor kambing Peranakan Ettawah (PE) pada fase laktasi akhir dialokasikan kedalam 6 perlakuan dengan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan tersebut adalah: PD0: PUFA-diet tanpa suplemen, PDA: dengan Asifit, PDY: dengan 0,5% yeast, PDC: dengan 2% curcuma, dan PDM: dengan 0,5% yeast + 2% curcuma. Ransum- PUFA terdiri atas 80% PUFA- konsentrat sebagai ransum dasar dan 20% rumput gajah. Sumber PUFA terdiri atas jagung giling sangrai, tepung kedelai sangrai, dan minyak jagung. Hasil menunjukkan bahwa konsumsi DM, OM, CP, CF, NFE, ADF, dan GE tidak terpengaruh oleh perlakuan. Namun, EE dan NDF antarperlakuan berbeda signifikan (P<0.05), sedang Ca dan P berbeda sangat signifikan (P<0.01). Kandungan nutrisi yang tinggi (DM, OM, CP, EE, CF, NDF, and GE) ditemukan di feces pada kambing dengan perlakuan Curcuma (PDC), konsekuensinya adalah kecernaan nutrisinya secara signifikan (P<0.05) atau sangat signifikan (P<0.01) terendah. Total digestible nutrient (TDN) dari PDY dan PDM secara signifikan tinggi (79,89% dan 79,37%) disbanding ransum lainnya, terendah pada PDC (69,94%). Hal ini menunjukkan bahwa yeast atau ragi dengan konsentrasi 1,8 108cfu/d baik disuplementasikan tunggal atau dikombinasi dengan 2% Curcuma dapat dikatakan sebagai kandungan yang tepat untuk memperbaiki kecernaan nutrisi pada kambing perah dengan laktasi akhir pada penelitian ini

    Fermentabilitas Rumen dan Kecernaan In Vitro Ransum yang Disuplementasi Kulit Buah Kopi Produk Fermentasi Jamur Pleurotus Ostreatus

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi kulit buah kopi yang telah difermentasi jamur Pleurotus ostreatussebagai pakan suplemen secara in vitro berupa tingkat fermentabilitas dalam rumen dan kecernaan bahan kering serta bahan organik ransum. Kulit buah kopi produk biokonversi ditambahkan ke dalam ransum konsentrat sebanyak 0%(R0), 2%(R2), 4%(R4) dan 6%(R6) dari total bahan kering ransum. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dan tiga sumber cairan rumen kambing sebagai blok dan level pemakaian kulit buah kopi dalam ransum sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pH rumen dan NH3-N. Nilai rerata pH rumen dalam penelitian ini berada dalam kisaran normal. Suplementasi sampai level tertinggi (6%) tidak mengganggu metabolisme protein dalam rumen. Kadar VFA nyata menurun pada ransum yang disuplementasi dibandingkan ransum kontrol, dan tidak terdapat perbedaan yang nyata dalam produksi VFA diantara ransum yang disuplementasi. Produksi VFA berada dalam kisaran normal. Perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap populasi mikrobia rumen (protozoa dan bakteri). Hal ini memberikan indikasi bahwa suplementasi kulit buah kopi produk biokonversi sampai level 6% tidak membahayakan kehidupan mikroba rumen. Kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum yang disuplementasi menurun dibandingkan ransum kontrol. Level 6% penambahan di dalam ransum, kecernaan masih dikategorikan baik
    corecore