57 research outputs found
Improved Stroke Detection at Early Stages Using Haar Wavelets and Laplacian Pyramid
Stroke merupakan pembunuh nomor tiga di dunia, namun hanya sedikit metode tentang deteksi dini. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk mendeteksi hal tersebut. Penelitian ini mengusulkan sebuah metode gabungan untuk mendeteksi dua jenis stroke secara simultan. Haar wavelets untuk mendeteksi stroke hemoragik dan Laplacian pyramid untuk mendeteksi stroke iskemik. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari pra proses tahap 1 dan 2, Haar wavelets, Laplacian pyramid, dan perbaikan kualitas citra. Pra proses adalah menghilangkan bagian tulang tengkorak, reduksi derau, perbaikan kontras, dan menghilangkan bagian selain citra otak. Kemudian dilakukan perbaikan citra. Selanjutnya Haar wavelet digunakan untuk ekstraksi daerah hemoragik sedangkan Laplacian pyramid untuk ekstraksi daerah iskemik. Tahapan terakhir adalah menghitung fitur Grey Level Cooccurrence Matrix (GLCM) sebagai fitur untuk proses klasifikasi. Hasil visualisasi diproses lanjut untuk ekstrasi fitur menggunakan GLCM dengan 12 fitur dan kemudian GLCM dengan 4 fitur. Untuk proses klasifikasi digunakan SVM dan KNN, sedangkan pengukuran performa menggunakan akurasi. Jumlah data hemoragik dan iskemik adalah 45 citra yang dibagi menjadi 2 bagian, 28 citra untuk pengujian dan 17 citra untuk pelatihan. Hasil akhir menunjukkan akurasi tertinggi yang dicapai menggunakan SVM adalah 82% dan KNN adalah 88%
PREDIKSI NILAI DENGAN METODE SPECTRAL CLUSTERING DAN CLUSTERWISE REGRESSION
Prediksi nilai adalah hal yang terus dikembangkan dalam penggalian data. Regresi linier merupakan metode dasar dalam memprediksi nilai berdasar variabel-variabel pada data. Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas dari hasil regresi adalah persebaran data latih. Data latih terkadang membuat persamaan regresi kurang optimal. Hal ini dapat diantisipasi dengan mengelompokkan data terlebih dahulu kemudian membangun model regresi dari masing-masing kelompok. Pengelompokan data dilakukan dengan menggunakan algoritma Spectral Clustering, sedangkan model regresi dibangun dengan algoritma Clusterwise Regression. Hasil prediksi merupakan hasil perkalian keanggotaan fuzzy data uji dengan persamaan regresi pada masing- masing kelompok. Metode ini diujicobakan terhadap beberapa dataset yang bervariasi yang dibandingkan dengan metode regresi linear biasa. Ukuran pengujian yang digunakan adalah Root Mean Square Error yang menghitung kesalahan dari hasil prediksi. Semakin kecil nilai RMSE suatu metode maka metode tersebut semakin baik. Berdasar pada uji coba yang dilakukan, penggunaan metode yang diusulkan mampu memprediksi nilai dengan kesalahan sekitar 3 sampai 6 persen. Parameter jumlah cluster juga berpengaruh terhadap hasil prediksi yaitu berbanding terbalik dengan nilai RMSE.
Kata Kunci: Clusterwise Regression, Pengelompokan, Penggalian Data, Prediksi, Regresi, Spectral Clustering
IMPROVED DEEP LEARNING ARCHITECTURE WITH BATCH NORMALIZATION FOR EEG SIGNAL PROCESSING
Deep learning is commonly used to solve problems such as biomedical problems and many other problems. The most common architecture used to solve those problems is Convolutional Neural Network (CNN) architecture. However, CNN may be prone to overfitting, and the convergence may be slow. One of the methods to overcome the overfitting is batch normalization (BN). BN is commonly used after the convolutional layer. In this study, we proposed a further usage of BN in CNN architecture. BN is not only used after the convolutional layer but also used after the fully connected layer. The proposed architecture is tested to detect types of seizures based on EEG signals. The data used are several sessions of recording signals from many patients. Each recording session produces a recorded EEG signal. EEG signal in each session is first passed through a bandpass filter. Then 26 relevant channels are taken, cut every 2 seconds to be labeled the type of epileptic seizure. The truncated signal is concatenated with the truncated signal from other sessions, divided into two datasets, a large dataset, and a small dataset. Each dataset has four types of seizures. Each dataset is equalized using the undersampling technique. Each dataset is then divided into test and train data to be tested using the proposed architecture. The results show the proposed architecture achieves 46.54% accuracy for the large dataset and 93.33% accuracy for the small dataset. In future studies, the batch normalization parameter will be further investigated to reduce overfitting
Urban Road Materials Identification using Narrow Near Infrared Vision System
An urban road materials vision system using narrow band near infrared imaging indexes were proposed. This proposed imaging indexes were enhancement for previous work on autonomous multispectral road sensing method. Each urban road material has different near infrared spectral patterns which is as the base of its spectral identification. The new proposed imaging indexes, which using similar formula of NDVI, was normalized with narrow band near infrared spectrum range of 720nm to 1000nm of wavelength, were used to identify concretes, aggregates/sands/rocks, clay, natural dry fibers and bitumen/asphalt that make up most of urban road materials. This paper proposes imaging indexes evaluation from experiment results to identify those urban road materials. There were seven narrow band optical filter sets with the center spectrum at 710nm, 730nm, 750nm, 800nm, 870nm, 905nm and 970nm. Normalization band used was 720nm using high pass optical filter. The proposed multi-spectral imaging indexes were able to show the potential to classify the selected urban road materials, another approach may need to clearly distinguish between concrete and aggregates. The comparison to the previous imaging indexes (NDVI, NDGR, NDBR) were presented that used for urban road materials identification
Sintesa Ekspresi Wajah Dengan Menggunakan Radial Basis Function Network
Pada penelitian yang sebelumnya [4] telah dilakukan penelitian tentang letak-letak (koordinat) facial characteristic points (FCP) yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali ekspresi-ekspresi wajah manusia. Diantaranya ada enam ekspresi wajah, yaitu gembira, sedih, marah, takut, terkejut, dan jijik yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dengan adanya dasar tersebut, maka dalam penelitian ini penulis berusaha mensintesa ekspresi wajah yang dikategorikan menjadikan enam ekspresi dengan menggunakan facial characteristic points tersebut. Prinsip dasar dari mensintesa ekspresi wajah adalah mencari pemindahan spasial relatif facial characteristic points pada setiap ekspresi. Permasalahan utamanya adalah bagaimana menghasilkan wajah dengan ekspresi tertentu dari sebuah citra input wajah tanpa ekspresi. Dengan menggunakan 30 pasang perpindahan titik FCP, dilakukan training terhadap Radial Basis Function Network (RBFN) 6 x n x 60 (6 input yang merupakan kadar dari keenam ekspresi, n hidden unit, dan 60 output yang merupakan 30 pasang perpindahan FCP, dimana n adalah variabel). RBFN yang telah ditraining dapat menghasilkan perpindahan FCP sesudai dengan ekspresi yang diinputkan. Informasi pemindahan FCP ini kemudian dimasukkan ke dalam algoritma Image Warping bersama-sama dengan citra input wajah tanpa ekspresi untuk menghasilkan citra wajah berekspresi tertentu
SEGMENTASI PEMBULUH DARAH RETINA BERBASIS FUZZY C MEANS DAN ESTIMASI DIAMETER PADA TITIK PERCABANGAN
Hypertensive Retinopathy adalah penyakit yang dapat merubah diameter pembuluh darah retina yang disebabkan adanya peningkatan tekanan darah pada penderita. Pengukuran diameter pembuluh darah retina perlu dilakukan secara cepat dan akurat untuk proses diagnosis pada pasien penderita Hypertensive Retinopathy, karena dengan mengetahui perubahan diameter pembuluh darah retina lebih awal dapat mencegah terjadinya kerusakan pada mata yang lebih parah. Nilai perubahan ukuran diameter pembuluh darah retina menjadi parameter penting dalam mendiagnosis Hypertensive Retinopathy. Sehingga diperlukan sebuah metode yang dapat memprediksi perubahan diameter pembuluh darah retina pada titik percabangan. Fungsi lingkaran merupakan metode yang mampu mengukur diameter pembuluh darah retina yang berstruktur lurus dan bercabang. Algoritma Fuzzy C Means memiliki kemampuan mendeteksi pembuluh darah retina yang abnormal serta lebih cepat dibandingkan dengan teknik konvensional, dan tidak mudah terpengaruh oleh citra yang terdapat noise. Pada penelitian ini diusulkan metode pengukuran diameter pembuluh darah dengan menerapkan fungsi lingkaran pada titik percabangan, dan diawali dengan penerapan algoritma Fuzzy C Means sebagai proses segmentasi citra retina,. Hasil penelitian pada citra retina disegmentasi dengan fuzzy c means dengan cluster 7 dan pengukuran diameter pembuluh darah pada jari-jari penampang lingkaran yang bervariasi yaitu 12 piksel, 10 piksel, 8 piksel dan 6 piksel dan didapatkan tingkat kesalahan root square error 1,250 piksel untuk pengukuran jari-jari penampang lingkaran 6 piksel.
Kata kunci : Estimasi diameter pembuluh darah, Persilangan pembuluh darah, Titik percabangan pembuluh darah, Fuzzy C Mean
New Lossless Compression Method using Cyclic Reversible Low Contrast Mapping (CRLCM)
In general, the compression method is developed to reduce the redundancy of data. This study uses a different approach to embed some bits of datum in image data into other datum using a Reversible Low Contrast Mapping (RLCM) transformation. Besides using the RLCM for embedding, this method also applies the properties of RLCM to compress the datum before it is embedded. In its algorithm, the proposed method engages Queue and Recursive Indexing. The algorithm encodes the data in a cyclic manner. In contrast to RLCM, the proposed method is a coding method as Huffman coding. This research uses publicly available image data to examine the proposed method. For all testing images, the proposed method has higher compression ratio than the Huffman coding
PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION
Dalam pasar saham, harga suatu saham dapat berubah secara cepat dari waktu ke waktu. Para pemilik saham diharapkan dapat segera memutuskan kapan saham sebaiknya dijual atau tetap dipertahankan. Karenanya prediksi pergerakan harga saham sampai saat ini masih menjadi topik hangat untuk diperbincangkan dalam dunia jual beli saham. Model prediksi pergerakan harga saham yang akurat dapat membantu para investor dalam pertimbangan pengambilan keputusan transaksi saham. Di dalam praktiknya, harga suatu saham dapat diprediksi dengan menggunakan konsep analisa teknikal. Analisa teknikal didasarkan pada prinsip penggunaan data histori harga saham untuk memprediksi pergerakan saham di masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan metode Support Vector Regression dalam analisa teknikal untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang. Support Vector Regression (SVR) merupakan pengembangan dari metode support vector machine untuk kasus regresi. Metode ini mampu mengatasi overfitting serta mampu menunjukkan performa yang bagus. Dari serangkaian uji coba yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode SVR dapat memprediksi pergerakan harga saham dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai NRMSE terbaik yang didapatkan sebesar 0.14.
Kata kunci: Prediksi harga saham, Regresi, SVR, Analisa Teknika
Multitarget Tracking Menggunakan Multiple Hypothesis Tracking Dengan Clustering TIME Window Data Radar
Sistem radar dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem radar sipil dan sistem radar militer. Kedua jenis sistem radar tersebut memiliki kesamaan yaitu telah digunakan untuk pemantauan lalu lintas udara. Pesawat yang dipantau di udara saat ini mengalami jumlah peningkatan yang besar sehingga untuk memudahkan pemantauannya diperlukan suatu sistem yang dinamakan multitarget aircraft tracking. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan algoritma multitarget tracking (MTT) yang valid, yaitu dengan menggunakan kombinasi preprocessing data radar dengan clustering time window (CTW) dan algoritma Multiple Hypothesis Tracking (MHT).Penelitian ini diawali dengan penyiapan data rekaman radar yang direkam langsung. Kemudian data rekaman tersebut disimulasikan dengan algoritma yang telah dirancang. Pengecekan kemampuan algoritma tersebut dilakukan dengan membandingkannya dengan MHT tanpa clustering time window. Uji coba dilakukan dengan memakai data rekaman berdurasi kurang lebih 18 menit. Uji coba tersebut menghasilkan nilai correct target sebesar 87.66%, undetected target sebesar 12.81%, maintain target sebesar 80.5% dan inexisting target sebesar 23.65%. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa metode yang diusulkan lebih bagus jika dibandingkan dengan metode MHT tanpa CTW
- …