116 research outputs found

    Hydrogeochemical perspective to assess groundwater contamination within the aquifer below the landfill site

    Get PDF
    An investigation was carried out at Astrolabe Park Landfill, an unlined landfill located in the Botany Sands Aquifer, Southern Sydney. The primary objective of this research is to assess the vertical and horizontal trends of chemical constituent in the leachate plume within the groundwater. Two bundled-piezometers along flowpath were sampled to achieve changes downgradient the landfill. Data analysis has demonstrated that the centre of the leachate plume is located at the shallow depth between 3 to 6 meters below the ground surface. Five hydrogeochemical processes are well confirmed to affect the concentration of the chemical constituents within the leachate plume such as dissolution-precipitation, reduction, ion-exchange, mixing as well as adsorption processes are active in the contaminated groundwater. Moreover, the occurrence of organic clay/peat layer is responsible to decrease most of the chemical constituent at some depths. Along the flowpath, some internal and external factors change the chemical composition downgradient the landfill such as dilution and dispersion, grass watering, the occurrence of continuous layer of pyrite-bearing and nitrogen-based fertilizers on the golf course around the landfill site. Keywords : groundwater, contamination, landfill, hydrogeochemical processe

    Analysis of Groundwater Quality for Clean Water Supply in Pasaran Island, Bandar Lampung City, Indonesia

    Get PDF
    Pasaran is the only productive small island functioning as the anchovy and green clam production center in Bandar Lampung. Its water use has, however, increased since its designation as an economically fishery-based development area or minapolitan in 2012. This is due to the fact that groundwater resources in small island ecosystems surrounded by seawaters with a narrow diameter are easily affected by the insistence of seawater. Moreover, population pressure and land-use change are also feared to be affecting groundwater quality. Therefore, this research was conducted to analyze and evaluate groundwater resource quality in Pasaran Island using five wells on the entire island as sampling points selected based on census. The samples were tested for physical, chemical, and biological parameters in the laboratory and compared with water quality standards (Minister of Health’s Regulation No. 32/2007). The results showed relatively low water quality because the samples contained up to 3900 μS/cm salinity, 3771.9 mg/l chlorides, 31.7–141.52 mg/l nitrates, and 6.8–170 MPN/100ml total coliform which exceed the standards for drinking water. Meanwhile, wells 1, 4, and 5 were found to be safe for sanitation-hygiene purposes and well 1 was suitable for public baths even though they are not of drinking quality. This means the groundwater quality generally met Class II-water requirements for clean water supplies

    HIDROSTRATIGRAFI AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK DI SEBAGIAN WILAYAH KEPESISIRAN KEBURUHAN, KABUPATEN PURWOREJO

    Get PDF
    Daerah Kepesisiran Keburuhan memiliki berbagai macam variasi bentuklahan. Dinamika pesisir dengan penurunan muka air laut yang terjadi dahulu kala meninggalkaan bekas pada saat ini berupa Beting Gisik (Verstappen, 2013). Hingga saat ini bentuklahan yang dapat dijumpai di daerah kepesisiran Keburuhan mencakup gisik, Beting Gisik, Swale, dan Dataran Alluvium Kepesisiran. Berdasarkan sejarah geomorfologi daerah penelitian dapat dimungkinkan adanya jebakan air asin yang terjebak di daratan kini. Fenomena ini tentunya menjadi salah satu masalah yang perlu diperhatikan karena lokasi penelitian sebagian besar merupakan permukiman. Kondisi ini perlu perhatian karena daerah kepisisiran yang digunakan sebagai pemukiman penduduk dan lahan bercocok tanammembutuhkan airtanah segar (fresh groundwater) untuk kebutuhan sehari-hari saat ini. Untuk itulah, perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui sebaran/susunan material batuan penyusun akuifer di bawah permukaan tanah, yang mengandung airtanah potensial (fresh groundwater) dengan menggunakan Model Hidrostratigrafi 2 Dimensi dari identifikasi geolistrik

    TIlE DISTRIBUTION OF FLOOD HYDROGRAPH RECESSION CONSTANT FOR CHARACTERIZATION OF KARST SPRING AND UNDERGROUND RIVER FLOW COMPONENTS RELEASING WITHIN GUNUNG SEWU KARST REGION

    Get PDF
    This research is carried out within two caves with underground river and one karst spring, which is located in Gunung Sewu karst area, Gunung Kidul. The objective of this research is to recognize someflood hydrograph properties of karst aquifer characterization in order to compare the comportment of aquifer to release itsflow components between underground river and karst spring. Water level data loggers are installed within two caves and one karst spring represent upper, middle, and lower elevation of karst topography, which are Beton, Seropan, and Toto Cave, respectively. In addition, time series discharge measurement in correspond to minimum, average, and maximum flow events is conducted to formulate the Annual Stage Discharge Rating Curve. Thereby, the full year river hydrograph may be defined Afterwards, by selecting several flood hydrograph events, the recession constant in each cave including diffuse flow (Kb),andfissure flow (KJ, and conduit flow (KJ recession constant, is then calculated and compared in every location. The result shows that Beton Spring that represents the upper part of research area confirms the quickest respond towards rainfall events. Also, this point specifies the medium number of diffuse recession constant (Kb=0.983), compared to Seropan (0.996), and Toto (0.937), means that the aquifer surrounding Toto Cave release its groundwater storage faster than Beton Spring and Seropan Cave. On the contrary,Seropan.Cave-perfor:ms.the highest value of diffuse recession constant (0.996) and this situation is confirmed by its dry season discharge that still above 810 It/second

    KARAKTERISTIK DAN POTENSI AKUIFER BEBAS DI CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) WATES, KABUPATEN KULON PROGO

    Get PDF
    Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan. Salah satunya adalah airtanah yang kebutuhannya terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Kondisi ini terjadi hampir di semua tempat dan salah satunya terjadi di Cekungan Air Tanah (CAT) Wates, Kabupaten Kulonprogo. Keadaan ini membuat pentingnya suatu penelitian tentang identifikasi potensi dan karakteristik airtanah di wilayah ini. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan dimulai dari pembatasan CAT, Penggambaran karakteristik akuifer dengan pembuatan flownet, data log bor dan juga interpretasi hasil pengukuran geolistrik secara Vertival Electrical Sounding (VES). Nilai ini kemudian digunakan untuk menghitung potensi ketersediaan airtanah secara statis maupun dinamis serta hasil aman penurapan airtanah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua akuifer utama di CAT Wates yaitu akuifer pada satuan geomorfologi Dataran Fluviomarin dan akuifer pada satuan geomorfologi Gumuk Pasir dan Beting Gisi

    KARAKTERISASI AKUIFER KARST MATAAIR NGELENG DENGAN PENDEKATAN VARIASI TEMPORAL SIFAT ALIRAN DAN HIDROGEOKIMIA

    Get PDF
    Sifat aliran dan hidrogeokimia adalah pendekatan utama dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variasi temporal sifat aliran akuifer Mataair Ngeleng, mengkaji variasi temporal hidrogeokimia akuifer Mataair Ngeleng, dan mempelajari hubungan antara sifat aliran dengan hidrogeokimia Mataair Ngeleng. Metode dalam penelitian tergolong sebagai survei lapangan dengan data: tinggi muka air, debit, dan kandungan unsur kimia air. Pengambilan sampel terbagi atas atas sampel jangka panjang dan sampel kejadian banjir. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pola grafis, analisis regresi, dan analisis deskriptif. Hasil analisis konstanta resesi menyatakan komponen aliran Mataair Ngeleng didominasi oleh komponen aliran diffuse. Hubungan variasi temporal sifat aliran dan hidrogeokimia menyatakan pada musim penghujan terjadi proses percampuran, kemudian pada periode musim kemarau didominasi proses interaksi air dengan material akuifer dan proses difusi. Agresivitas terhadap mineral kalsit pada musim penghujan berada pada fase tidak jenuh, sedangkan pada periode musim kemarau pada fase setimbang

    KAJIAN POTENSI DAN ARAHAN PENGGUNAAN AIRTANAH UNTUK KEBUTUHAN DOMESTIK DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di wilayah administrasi Kecamatan Depok, kabupaten Sleman,Propinsi DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah:1) mengetahui sebaran dan potensi airtanah diKecamatan Depok; 2) mengetahui kebutuhan air domestik Kecamatan Depok, dan 3)menentukan arahan penggunaan airtanah untuk kebutuhan air domestik di Kecamatan Depok.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survai dengan melakukanpengukuran lapangan. Sebanyak 116 sumur telah disurvai untuk mengetahui parameterairtanah berupa kedalaman muka airtanah, fluktuasi muka airtanah, Daya Hantar Listrikairtanah dan permeabilitas akuifer. 100 responden juga telah disurvai untuk mengetahuijumlah kebutuhan air domestik. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif,deskriptif dan spasial. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa potensi airtanah di wilayahpenelitian terbagi menjadi dua kelas, yaitu potensi airtanah sangat tinggi, dan tinggi,. Jumlahkebutuhan air domestik total adalah sebesar 18.332,48 m3/hari, di mana kebutuhan airtersebut tidak melampaui hasil aman penurapan airtanah yang terbagi menjadi zonapenurapan I dan zona penurapan II.Kata kunci: airtanah, potensi airtanah, kebutuhan air domestik, arahan penggunaan airtana

    Kajian Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemar Di Daerah Aliran Sungai Serang

    Get PDF
    DAS Serang memiliki karakteristik yang heterogen, sehingga tingkat kerentanan wilayah terhadap pencemarnya juga beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerentanan airtanah intrinsik dan spesifik terhadap pencemaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode DRASTIC (kerentanan intrinsik) dan Susceptibility Index (kerentanan spesifik). Validasi dilakukan dengan membandingkan tingkat kerentanan dengan hasil pengujian kualitas airtanah (nitrat). Kerentanan airtanah intrinsik dan spesifik memiliki lima kelas kerentanan, yatu : sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kerentanan airtanah intrinsik memiliki luasan tiap kelas kerentanan berturut – turut, sangat rendah 4185 Ha, rendah 7114 Ha, sedang 4227 Ha, tinggi 5251 Ha, dan sangat tinggi 914 Ha. Kerentanan airtanah spesifik memiliki luasan tiap kelas kerentanan berturut – turut, sangat rendah 4388 Ha, rendah 4892 Ha, sedang 3634 Ha, tinggi 4686 Ha, dan sangat tinggi 4091 Ha. Hasil validasi menunjukkan bahwa hasil metode DRASTIC memiliki tingkat akurasi 47 % dan metode SI 60 %

    KARAKTERISTIK MATAAIR KARST DI KECAMATAN TAMBAKBOYO, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Pengukuran debit dan menganalisa unsur terlarut digunakan untuk mengetahui karakteristik mataair karst. Penelitian yang berjudul “Karakteristik Mataair Karst di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur” bertujuan untuk mengetahui variasi debit spasial dan temporal mataair Lamijah, Pok Bango, dan Belik Anget serta mengetahui variasi spasial dan temporal konsentrasi unsur-unsur kimia yang terlarut pada Mataair Lamijah, Mataair Pok Bango dan Mataair Belik Anget. Pengukuran kalsium dilakukan di lapangan dengan menggunakan alat calcium test kit dan bikarbonat menggunakan alat alkalinity test kit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mataair Lamijah memiliki variasi nilai debit aliran yang mengalami kenaikan secara konstan, Mataair Pok Bango memiliki variasi temporal yang menurun diawali pada bulan Juni dan bulan November selanjutnya, Mataair Belik Anget sebagai mataaair yang mempunyai rerata debit yang paling besar. Karakteristik hidrogeokimia mataair menunjukan bahwa Mataair Lamijah dan Mataair Pok Bango mempunyai tipe kimia dominan Ca2+-HCO3-, sedangkan Mataair Belik Anget secara umum menunjukkan senyawa dominan Ca2+-HCO3-, kecuali pada bulan Juli dan Desember menunjukkkan dominasi Mg2+-HCO3-

    PENDUGAAN GEOL1STRIK UNTUK IDENTIFIKASI KETERDAPATAN AIRTANAH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MUARAKANDIS KABUPATEN MUSIRAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada lahan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Muarakandis, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selman. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan distribusi vertikal nilai tahanan jenis clan material batuan serta rnengevaluasi keterdapatan formasi pembawa airtanah untuk keperluan pembuatan sumur produksi. Distribusi vetikal nilai tahanan jenis batuan didekati dengan uji geolistnik pada 8 tifik pengamatan dengan kedalaman penetrasi yang bervariasi tnulai dari 100 hingga 500 meter. Selanjutnya, nilai tahanan jenis basil pengukuran di lapan gran pembuatan penampang serta analisis kandungan airnr ya didekati dengan interpretasi perangkat hmak 1P2Win versi 2.1. Hasil penelitian nienunjukkan bahwa secara vertikal material penyusun didominasi oleh material yang bersifai hat (clay) dan akuifer yang bersifat pereelahan sebagai batuan induk dengan nilai tahanan jenis bervariasi antara 2-10 Qmeter. Kisaran nilai ini menandakan bahwa di wilayah kajian tidak terdapat potensi airtanah dalam junilah yang eukup sebagai sumber air bersih, karena lapisan pembawa air dengan besaran tahanan jenisi antara 2-10 Qmeter tersebut sering dikalegorikan sebagai akuitard
    • …
    corecore