16 research outputs found

    Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Portable untuk Kegiatan Usaha Pencucian Mobil di Kota Surabaya

    Full text link
    Pencemaran lingkungan yang terjadi di Kota Surabaya tidak terlepas dari kegiatan industri salah satunya yaitu USAha pencucian mobil. Hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dikarenakan USAha pencucian mobil belum memiliki IPAL untuk mengolah limbah yang dihasilkan. Sehingga masih banyaknya USAha pencucian mobil yang membuang air limbah pencucian mobil langsung ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu.Dimensi untuk masing-masing unit ­­pre-treatment yang terdiri dari oil trap dan sumur pengumpul sebesar 1,3m x 0,6m x 1 m dan 1 m x 1 m x 1 m. Sedangkan dimensi unit IPAL portable yang terdiri dari tangki septik, aerobik biofilter, dan bak penampung secara berturut-turut sebesar 1,7 m x 0,4 m x 1,2 m; 0,5 m x 0,4 m x 1,2 m sebanyak 2 kompartemen; dan dimensi unit bak penampung yang diperoleh dari lahan IPAL portable yang tersisa sebesar 0,7 m x 0,4 m x 1,2 m. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan unit pre-treatment sebesar Rp 1.590.000,00. Sedangkan untuk unit IPAL portable sebesar Rp 3.900.000,00

    Isolation and Screening of Diesel Degrading Bacteria From Ship Dismantling Facility at Tanjungjati, Madura, Indonesia

    Full text link
    The ship dismantling industry is a cause of contamination of the environment by diesel. The objectives of this study were to isolate and screen diesel degrading bacteria from diesel contaminated areas. Diesel contaminated seawater and soil samples were collected from a ship dismantling facility at Tanjungjati, Madura, Indonesia. Isolation was conducted with an aseptic technique and growing the mixture culture was carried out based on the pour plate method. After 24 h of incubation, thirteen bacteria strains were isolated from diesel contaminated seawater and soil samples from the area of study. The isolated bacteria were identified based on morphological characterization. Mostly gram positive bacteria were found. The isolated bacteria were screened by using nutrient agar medium containing various diesel concentrations (0%, 5%, 10%, and 15% (v/v)). The result of the screening test showed that the bacteria coded EL and CT displayed the best resistance and highest growth in diesel polluted medium. It was shown that both of them potentially have a higher capability of utilizing diesel as carbon and energy source than the others

    Kajian Penambahan EDTA pada Fitoremediasi Logam Berat Timbal

    Full text link
    Pencemaran Pb yang terjadi di dalam tanah dapat disebabkan oleh proses alam dan kegiatan antropogenik. Sumber utama polusi Pb adalah cerobong asap dari pabrik yang menggunakan bahan baku Pb, limbah dari industri penyimpanan baterai, peleburan dan ekstraksi logam dari bijih Pb, kegiatan pelapisan logam, pupuk dan pestisida, serta penggunaan Pb pada bahan aditif bensin. Pb dapat dihilangkan dengan proses fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan proses remedasi lingkungan tercemar menggunakan tumbuhan. Penggunaan agen pengkelat seperti EDTA dalam proses fitoremediasi logam berat Pb dapat membantu proses fitoektraksi dan meningkatkan kelarutan Pb di tanah agar dapat dengan mudah diserap oleh tumbuhan. EDTA merupakan agen pengkelat yang terbukti efektif untuk Pb karena memiliki afinitas yang kuat dengan Pb

    Penurunan BOD dan COD Limbah Cair Industri Batik Menggunakan Karbon Aktif melalui Proses Adsorpsi secara Batch

    Full text link
    Industri tekstil merupakan pendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Sidoarjo. Semakin tinggi permintaan tekstil batik, dapat meyebabkan peningkatan yang seimbang antara produksi dan limbah produksi. Kandungan limbah batik dengan zat organik seperti BOD dan COD yang tinggi, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi karbon aktif batu bara pada proses adsorpsi. Karbon diaktivasi terlebih dahulu, bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja absorben selama proses adsorpsi. Aktivator yang digunakan adalah larutan kimia asam kuat-HCL. Penelitian ini menggunakan variasi absorben 86 gram, 190 gram, dan 278 gram. Sedangkan waktu kontak yang digunakan 2,5 jam dan 5 jam. Penelitian skala laboratorium ini menggunakan alat yang sederhana namun bersifat aplikatif dengan menggunakan botol bekas air mineral. Berdasarkan proses adsorpsi yang dilakukan, efisiensi penyisihan COD terbesar adalah 16.444,08 mg/L. Dengan persentase penyisihan sebesar 98,74 % pada waktu kontak 2,5 jam. Sedangkan efisiensi penyisihan BOD terbesar adalah 1.640,70 mg/L. Dengan persentase penyisihan sebesar 92,30 % pada waktu kontak 2,5 jam. Jumlah adsorben yang menghasilkan nilai efisiensi penyisihan tersebut adalah sebesar 190 gram. Didapatkan juga isoterm yang paling tepat adalah isoterm BET. Dengan nilai Y =0,5881ln(x) + 2,22 dan nilai Regresinya (R2) 0,8295. Berdasarkan perhitungan isoterm model BET, proses adsorpsi yang terjadi adalah adsorpsi secara fisika dan multilayer. Setelah proses adsorpsi akan dilakukan analisa karbon menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Untuk mengetahui perbedaan permukaan sebelum dan sesudah proses adsorpsi dilakukan. Hasil Analisa SEM menunjukkan bahwa rongga yang mulanya masih kosong telah tertutupi oleh adsorbat yang teradsorpsi. Adsorpsi terjadi pada multilayer pada pori karbon aktif yang terlihat berdasarkan hasil foto SEM. Kesimpulannya, karbon aktif ini dapat digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan zat organik BOD dan COD pada limbah cair industri bati

    Range Finding Phytotoxicity Test of Lead to Mangrove Plants of Rhizophora Mucronata

    Full text link
    Pollution of heavy metals can occurred in river and estuary area. Lead (Pb) was one type of heavy metals that was found in river and estuary area. Pb was one of the conservative heavy metals and Pb can be toxic to human being, animals and plants. The aim of this study was to determine the survival of mangrove of Rhizhophora mucronata against the Pb in range finding phytotoxicity test with various concentration of Pb. Pb in various of concentration were exposured to Rhizhophora mucronata for 7 days. Variations of Pb concentrations were 0 mg/L as control, 50 mg/L, 100 mg/L, 300 mg/L, 500 mg/L, and 700 mg/L. The physical observation was conducted during the range finding phytotoxicity test. The results showed that the Rhizophora mucronata was able to survive with Pb concentration of 100 mg/L. While the concentration of mortality (LC50) was at a concentration of 367.58 mg Pb /L. The death effects can be caused that the plants can absorb/accumulate contaminants in their bodies. In conclusion Rhizophora mucronata can survive at 100 mg/L Pb concentration

    Pengolahan Air Limbah dari Kegiatan Pemeliharaan dan Pencucian Lokomotif dengan Menggunakan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

    Full text link
    Kegiatan pemeliharaan dan pencucian lokomotif menghasilkan air limbah yang mengandung fosfat, COD, dan BOD yang tinggi. Metode pengolahan yang digunakan yaitu dengan tumbuhan atau disebut fitoproses. Penelitian ini menggunakan tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes). Sebelum dilakukan fitoproses, tahap propagasi, aklimatisasi, dan range finding test (RFT) dilakukan terlebih dahulu terhadap tumbuhan air yang digunakan. Kemudian, penelitian utama atau fitoproses dilakukan pada reaktor berupa kontainer berukuran 30 L dengan dimensi 38,5 x 30 x 24 cm selama 14 hari. Penelitian ini menggunakan air limbah yang berasal dari Depo Lokomotif Sidotopo, Surabaya yang memiliki nilai pH 6,3, fosfat 91,25 mg/L, COD 20944 mg/L, dan BOD 7960 mg/L. Pada tahap RFT menunjukkan bahwa tumbuhan eceng gondok dapat bertahan pada konsentrasi 40%. Lalu, hasil fitoproses menunjukkan bahwa tumbuhan eceng gondok dapat menyisihkan fosfat sebesar 99,9%, COD sebesar 90,5%, dan BOD sebesar 99,7%

    Bioremediasi Lumpur Alum Menggunakan Aspergillus Niger dengan Penambahan Serbuk Gergaji sebagai Bulking Agent

    Full text link
    Penggunaan koagulan Al2SO4 dalam pengolahan air minum dan menghasilkan produk samping berupa lumpur alum. Dampak yang ditimbulkan dari akumulasi aluminium di badan sungai yakni dapat membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu kelangsungan hidup biota sungai. Bioremediasi merupakan salah satu teknologi remediasi yang memanfaatkan mikroorganismen dan dapat digunakan untuk menyisihkan logam aluminium. Salah satu mikroorganisme yang dapat menyisihkan logam aluminium adalah jamur Aspergillus Niger. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik awal lumpur alum dari IPAM X meliputi konsentrasi aluminium, pH, suhu, densitas, kadar air serta porositas, efisiensi penyisihan aluminium dengan variasi penambahan serbuk gergaji sebagai bulking agent dan konsentrasi penambahan jamur Aspergillus Niger (5 dan 10% (v/v)) serta bioremediasi paling efektif berdasarkan berbagai variasi yang telah disebutkan. Karakteristik lumpur alum dari IPAM X yakni memiliki konsentrasi aluminium 250 mg/L, pH 8,61 dengan suhu 31oC, massa jenis 1240 kg/m3, kadar air 98% serta angka porositasnya 0,0230. Pada penambahan 5 dan 10% (v/v) Aspergillus Niger didapatkan efisiensi penyisihan aluminium pada sampel 100% lumpur alum yakni masing-masing 8,45% dan 9,08% sedangkan pada sampel 97% lumpur alum dan 3% serbuk gergaji yakni masing-masing 8,27% dan 10,11%. Didapatkan kesimpulan bahwa bioremediasi yang paling efektif untuk penyisihan aluminium yakni pada penambahan 10% (v/v) Aspergillus Niger pada 97% lumpur alum dan 3% serbuk gergaji sebesar 10,11%

    Studi Kemampuan Desalinasi Air Laut Menggunakan Sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) pada Kapal Pesiar

    Full text link
    Industri kapal pesiar merupakan industri penting pada sektor transportasi laut dalam dunia maritim, yang berperan sebagai bisnis pariwisata bersifat kompleks. Perkembangan industri kapal pesiar diiringi oleh perkembangan teknologi pada kapal, salah satunya berupa teknologi desalinasi air laut untuk menghasilkan air tawar. Reverse Osmosis (RO) merupakan salah satu sistem dalam teknologi desalinasi yang seringkali dipergunakan untuk memenuhi persediaan air tawar pada kapal. Pengaplikasian sistem RO sangat dibutuhkan mengingat besarnya kebutuhan air tawar dan untuk mencukupi kebutuhan air tawar. Kinerja RO bergantung pada kualitas air laut sebagai sumber air bakunya. RO bekerja dengan memanfaatkan tekanan osmosis. Adanya tekanan hidrostatik yang lebih besar dari tekanan osmotik dimanfaatkan untuk membalikkan aliran, sehingga menghasilkan air tawar. RO memanfaatkan proses pompa bertekanan tinggi untuk mengalirkan air laut melewati struktur polimer membran. Pada RO terdapat konfigurasi modul membran utama yang memiliki dua fungsi, yaitu mendukung kinerja membran RO dan menyediakan manajemen fluida yang efisien. Dalam studi kasus yang berada pada Pelabuhan Palma, berlokasi di Kota Palma (Mallorca, Kepulauan Balearic, Spanyol) menunjukkan bahwa pada pelabuhan tersebut terjadi peningkatan penarikan air tawar oleh kapal pesiar. Kapal pesiar mengisi ulang kebutuhan air tawar setiap berlabuh, sehingga aktivitas kapal pesiar menjadi ancaman bagi ketersediaan air di pulau tersebut. Penanganan permasalahan kebutuhan air tawar pada kapal pesiar adalah dengan diaplikasikannya sistem RO pada kapal. RO mampu memasok kebutuhan air dengan debit produksi yang dibutuhkan, yakni sebesar 32,25 m3/jam. Rangkaian sistem RO disusun berdasarkan kualitas air laut yang digunakan sebagai air baku. Disamping sistem RO, dibutuhkan pula pengolahan air limbah termasuk pengolahan brine effluent atau RO Concentrate (ROC) sebagai produk samping dari RO
    corecore