Industri tekstil merupakan pendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Sidoarjo. Semakin tinggi permintaan tekstil batik, dapat meyebabkan peningkatan yang seimbang antara produksi dan limbah produksi. Kandungan limbah batik dengan zat organik seperti BOD dan COD yang tinggi, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi karbon aktif batu bara pada proses adsorpsi. Karbon diaktivasi terlebih dahulu, bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja absorben selama proses adsorpsi. Aktivator yang digunakan adalah larutan kimia asam kuat-HCL. Penelitian ini menggunakan variasi absorben 86 gram, 190 gram, dan 278 gram. Sedangkan waktu kontak yang digunakan 2,5 jam dan 5 jam. Penelitian skala laboratorium ini menggunakan alat yang sederhana namun bersifat aplikatif dengan menggunakan botol bekas air mineral. Berdasarkan proses adsorpsi yang dilakukan, efisiensi penyisihan COD terbesar adalah 16.444,08 mg/L. Dengan persentase penyisihan sebesar 98,74 % pada waktu kontak 2,5 jam. Sedangkan efisiensi penyisihan BOD terbesar adalah 1.640,70 mg/L. Dengan persentase penyisihan sebesar 92,30 % pada waktu kontak 2,5 jam. Jumlah adsorben yang menghasilkan nilai efisiensi penyisihan tersebut adalah sebesar 190 gram. Didapatkan juga isoterm yang paling tepat adalah isoterm BET. Dengan nilai Y =0,5881ln(x) + 2,22 dan nilai Regresinya (R2) 0,8295. Berdasarkan perhitungan isoterm model BET, proses adsorpsi yang terjadi adalah adsorpsi secara fisika dan multilayer. Setelah proses adsorpsi akan dilakukan analisa karbon menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Untuk mengetahui perbedaan permukaan sebelum dan sesudah proses adsorpsi dilakukan. Hasil Analisa SEM menunjukkan bahwa rongga yang mulanya masih kosong telah tertutupi oleh adsorbat yang teradsorpsi. Adsorpsi terjadi pada multilayer pada pori karbon aktif yang terlihat berdasarkan hasil foto SEM. Kesimpulannya, karbon aktif ini dapat digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan zat organik BOD dan COD pada limbah cair industri bati