7 research outputs found

    Pengaruh Perlakuan Pupuk Organik dan Varietas terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max, L. Merr.)

    Get PDF
    Permasalahan  yang  dihadapi  dalam upaya peningkatkan produksi  kedelai saat ini adalah kurangnya daya dukung lahan yang produktif. Hal ini disebabkan terjadinya  degradasi serta kerusakan lahan akibat pola pertanian konvensional saat ini yang lebih mengutamakan penggunaan input tinggi seperti pupuk an-organik dan pestisida. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas dan kualitas kedelai harus diupayakan dengan cara-cara yang lebih baik, seperti menggunakan pupuk organik. Sumber pupuk organik dapat berasal dari berbagai biomas  atau bahan organik, seperti sisa tanaman atau hewan. Setiap bahan organik memiliki kandungan atau komposisi unsur hara yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dalam rancangan acak kelompok, dengan 2 faktordan 12 perlakuan. Jika terdapat perbedaan nilai tengah dilakukan dengan menggunakan Uji Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 % dan 1 %. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa  perlakuan pupuk organik, serta interaksi antara pupuk organik dan varietas tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong isi dan berat biji pertanaman. Sedangkan perlakukan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong isi dan berat biji pertanaman. Varietas Detam memberikan jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong isi dan berat biji pertanaman lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Anjasmoro dan Edamami. Kata kunci : kedelai, pupuk,  organik

    Karakter Agronomi dan Potensi Hasil 10 Genotipe Padi Tipe Baru pada Dua Lingkungan Tumbuh Berbeda

    Get PDF
    The purpose of this study was to evaluate the agronomic characters and yield potential of ten new plant type (NTP) of rice genotypes planted on two different agroecologies. The study was done in East Lampung (Ultisols soil type, altitude 60 m asl, and average daily temperature 26,86°C) and Tanggamus (Andisols soil type, altitude 600 m asl, and average daily temperature 24.15°C) in January—Juni.  The research was arranged in randomized complete block design (RCBD) with 12 treatments and 3 replications. The treatment consisted of 10 new type of rice genotypes, i.e., IPB 3S, IPB 4S, IPB 5R, IPB6R, IPB117-F-7-2-1, IPB 117-F-7-7- 1, IPB 117-F-14-4-1, IPB 117-F-15-4-1, IPB 117-F-20-1-1, IPB 117-F-80- 2-1, and two varieties, i.e., Ciliwung and Ciherang as control. The results showed that all NPT genotypes had lower number of tillers but the hill height were taller than the Ciliwung and Ciherang varieties. Eight genotypes had a faster harvesting time, and one genotype had a higher yield than two control varieties

    Peningkatan Pertumbuhan, Produksi, dan Kualitas Jagung Manis dengan Berbagai Jenis Pupuk Organik

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menentukan apakah pemberian pupuk organik mampu meningkatkan pertumbuhan, produksi, dan mutu jagung manis dan (2) menentukan jenis pupuk organik terbaik terhadap peningkatan pertumbuhan, produksi, dan mutu jagung manis yang dihasilkan. Perlakuan disusun dengan faktor tunggal yang terdiri atas 5 perlakuan jenis pupuk organik. Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut: pupuk anorganik tanpa pupuk organik (P0), pupuk anorganik dan pupuk organik kotoran Sapi 1000 kg/ha (P1), pupuk anorganik dan pupuk organik kotoran Kambing 1000 kg/ha (P2), pupuk anorganik dan pupuk organik kotoran Ayam 1000 kg/ha (P3), dan pupuk anorganik dan arang sekam 1000 kg/ha (P4). Perlakuan diterapkan pada etak percobaan dalam rancangan kelompok teracak sempurna. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 (lima) kali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik mampu meningkatkan pertumbuhan, produksi, dan kualitas hasil jagung manis dan pemberian pupuk organik kotoran ayam mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi jagung manis terbaik melalui peningkatan tinggi tanaman, bobot basah tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol berkelobot, dan tingkat kemanisan biji.Â

    Peningkatan Performansi Benih Kedelai Edamame (Glycine max L. Merrill.) yang Telah Mengalami Deteriorasi melalui Metode Priming

    Get PDF
    One of the essential factors in edamame soybeans production is the use of quality soybean seed. Quality seeds had high viability and vigor values. One of the problems faced in the supply of quality seeds is seed deterioration. Seed deterioration is a process of decreasing seed vigor and viability during storage. Priming is a seed invigoration technique which is a process that controls the hydration-dehydration of seeds for metabolic processes to take place before germination. This objective was to determine the effect of priming media on the viability and vigor of edamame soybean seeds. This study was carried out from November 2021 to January 2022  in the Seed Technology Study Program greenhouse, Politeknik Negeri Lampung. This study used a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of two treatment factors. The first factor consisted of four soaking media, specifically K1 = Aquadest, K2 = 〖GA〗_3, K3 = coconut water, and K4 = Atonik. The second factor is soaking time (L), which consists of L1 = 4 hours, L2 = 8 hours, and L3 = 12 hours. The observed variables in this study were germination, vigor index, maximum growth potential, growth simultaneity, growth speed, and root length. The interaction between priming treatment and soaking time had a very significant effect on the germination rate (DB), maximum growth potential (PTM), and growth simultaneity (KST). Meanwhile, the growth speed (KCT), vigor index (IV), and root length (PA) had no significant effect. The best invigoration priming treatment is coconut water as a medium with a soaking time of 12 hours which has the highest value.Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam produksi kedelai edamame, yaitu penggunaan benih kedelai yang bermutu. Benih bermutu ditunjukkan dengan nilai viabilitas dan vigor yang tinggi. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan benih bemutu adalah kemunduran benih. Benih yang mengalami kemunduran mutu benih ditandai dengan penurunan vigor maupun viabilitas benih selama disimpan. Priming ialah teknik invigorasi benih yang merupakan suatu proses yang mengontrol proses hidrasi-dehidrasi benih untuk berlangsungnya proses metabolik menjelang perkecambahan. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh media priming terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai edamame. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2021 sampai Januari 2022 di greenhouse Program Studi Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, Faktor pertama terdiri dari empat media perendaman yaitu K1 = Aquadest, K2= , K3 = air kelapa dan K4= Atonik. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) yang terdiri dari L1= 4 jam, L2= 8 jam, L3= 12 jam. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh dan panjang akar. Interaksi antara perlakuan priming dan lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap variabel daya berkecambah (DB), potensi tumbuh maksimum (PTM) dan keserempakan tumbuh ( ). Sedangkan pada variabel kecepatan tumbuh ( ), indeks vigor (IV) dan panjang akar (PA) tidak berpengaruh nyata. Perlakuan  invigorasi priming yang paling baik adalah menggunakan media air kelapa dengan lama perendaman 12 jam yang memiliki nilai paling tinggi

    Aplikasi Paclobutrazol untuk Optimalisasi Pertumbuhan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum): Paclobutrazol Application for Red Ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) Growth Optimization

    Get PDF
    Red ginger is one of the herb plants that is widely used throughout the world, it can be used as spices, seasonings, raw materials for the traditional medicine industry, Phyto-pharmacy, healthy food and drinks, and also cosmetic and body care products. From 2014—2018 ginger production in Indonesia fluctuated with a growth rate of -36.36% 2018. The application of growth regulators in ginger cultivation can be an alternative to encouraging increased productivity and improving ginger quality. This research aimed to investigate the growth response of red ginger in various concentrations of growth regulator (paclobutrazol) and to obtain the optimum concentration of growth regulator (paclobutrazol) on stimulating red ginger growth. This research was conducted in Politeknik Negeri Lampung, from June to October 2020. Treatments were single-arranged in a completely randomized block design with three replications, each replication consisted of two samples, and each sample consisted of two subsamples. The treatments tested were five levels of paclobutrazol as a growth regulator (0 ml.l-1, 2 ml.l-1, 4 ml.l-1, 6 ml.l-1, and 8 ml.l-1). The result of this research showed that the best growth response of red ginger was obtained on the application of 4 ml.l-1 paclobutrazol. Keywords: red ginger, paclobutrazol, polynomial orthogonalJahe merah merupakan salah satu tanaman herbal yang banyak digunakan di seluruh dunia dan dapat digunakan sebagai bumbu, bahan baku industri obat tradisional, fitofarmaka, makanan dan minuman sehat, serta produk kosmetik dan perawatan tubuh. Dari tahun 2014—2018 produksi jahe di Indonesia berfluktuasi dengan laju pertumbuhan sebesar -36,36% pada tahun 2018. Aplikasi zat pengatur tumbuh pada budidaya jahe dapat menjadi salah satu alternatif dalam mendorong peningkatan produktivitas dan perbaikan mutu jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan jahe merah pada berbagai konsentrasi paclobutrazol dan untuk mendapatkan konsentrasi paclobutrazol yang optimum dalam merangsang pertumbuhan jahe merah. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung pada bulan Juni sampai Oktober 2020. Perlakuan disusun secara tunggal dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan, setiap ulangan terdiri dari dua sampel, dan setiap sampel terdiri dari dua sub sampel. Perlakuan yang diuji adalah lima kadar paclobutrazol sebagai zat pengatur tumbuh (0 ml.l-1, 2 ml.l-1, 4 ml.l-1, 6 ml.l-1, dan 8 ml.l-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pertumbuhan jahe merah terbaik diperoleh pada aplikasi paclobutrazol 4 ml.l-1. Kata kunci: jahe merah, paclobutrazol, polinomial ortogona

    Seleksi Tanam Tunggal 14 Klon Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Berantosianin dan Berumbi Besar dari Induk Ayamurasaki

    Get PDF
    Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) ungu memiliki kandungan antosianin yang tinggi dibandingkan dengan jenis ubi jalar warna lainnya, yaitu sebesar 110,51 mg100 g-1. Salah satu varietas ubi jalar ungu yaitu Ayamurasaki, varietas ini memiliki umur panen 4—7 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi klon ubi jalar ungu (berantosianin) dan memiliki bobot ≥ 250 g. tanaman-1 dari hasil persilangan bebas induk Ayamurasaki dengan seleksi tanam gulud tunggal. Penelitian ini dilakukan di lahan praktikum Politeknik Negeri Lampung yang terletak di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 dengan mengunakan metode seleksi tanaman tunggal dan dideskripsikan. Klon terpilih dari seleksi individu ditanam dalam 1 baris sebagai tanam tunggal. Pengamatan dilakukan mulai pada umur 21 hst dan diamati fenotipenya pada 2 tanaman setiap barisnya. Data pengamatan yang diambil yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Klon ubi jalar yang memiliki antosianin (ungu) yaitu pada klon A2, A3, A4, A5, A7, A11, A12, A14 (2) Klon ubi jalar yang memiliki bobot umbi besar ≥ 250 g.tanaman-1 yaitu A2, A4, A5, A8, A11 dan A15 (3) Klon ubi jalar yang berwarna ungu memiliki bobot umbi besar ≥ 250 g.tanaman-1 dengan umur panen 3,5 bulan (genjah) yaitu A2, A4, A5, dan A11

    TRANSFER TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG TERHADAP PAGUYUBAN GAPOKTAN SEKAMPUNG (PAGAS), DESA SUMBERSARI, KECAMATAN SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

    No full text
    National corn demand from year to year always increases in line with the development of industries that require raw materials derived from corn, especially the animal feed industry. Lampung Province is the third national corn producer after East Java and Central Java with a total production in 2021 of 2.83 million tons of dry beans. East Lampung Regency is the main corn producing district in Lampung Province with a total production of 950.234 tons. Sekampung sub-district is one of the areas in East Lampung Regency whose corn productivity is still low compared to other sub-districts. One of the reasons for the low productivity of maize in Sekampung Sub-district is because the maize cultivation technology applied by farmers under the PAGAS Gapoktan is very diverse and many are still very traditional, with the use of seeds of low quality. The purpose of PKM is to transfer knowledge and technology of intensive corn cultivation and provide skills on how to produce or produce high quality corn seeds, both for hybrid, synthetic and composite corn seeds. The service method used includes showing several picture slides, simulations with writing demonstrations, discussions, and showing several demonstration plots. The results of the PKM show that there is an increase in the mastery of knowledge and skills both cognitively, affectively, and psychomotorically. The knowledge ability and attitude change of the target audience about corn cultivation increased to 100%, while psychomotorically on how to produce hybrid, synthetic and composite corn seeds rose from zero to around 72.87%.  Keywords: Maize, Cultivation intensive, technology transferKebutuhan jagung nasional dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan sejalan dengan berkembang industri yang memerlukan bahan baku yang berasal dri jagung terutama industri pakan ternak.  Provinsi Lampung merupakan penghasil jagung nasional urutan nomor tiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan total produksi tahun 2021 sebesar 2,83 juta ton biji kering.  Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten penghasil jagung yang utama di Provinsi Lampung dengan dengan total produksi mencapai  950.234 ton.  Kecamatan Sekampung merupakan salah satu daerah yang ada di Kabupaten Lampung Timur yang produktivitas jagungnya masih rendah diandingkan kecamatan lainnya.   Rendahnya produktivitas jagung di Kecamatan Sekampung salah satu disebabkan karena teknologi budidaya jagung yang diterapkan oleh petani di bawah naungan Gapoktan PAGAS sangat beragam dan banyak yang masih sangat tradisional, dengan penggunaan benih yang kualitasnya masih rendah.  Tujuan PKM adalah untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi budidaya jagung secara intensif dan memberikan keterampilan tentang bagaimana menghasilkan atau memproduksi benih jagung yang berkualitas tinggi, baik untuk benih jagung hibrida, sintetik maupun komposit. Metode Pengabdian yang digunakan adalah meliputi tayangan beberapa slide gambar, simulasi dengan peragaan tulisan, diskusi, dan menunjukkan beberapa demplot.   Hasil PKM menunjukkan bahwa terjadi perubahan adanya peningkatan penguasaan pengetahuan dan keterampilan baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.  Kemampuan pengetahuin dan perubahan sikap khlayak sasaran tentanag budidaya jagung naik jadi 100%, sedangkan secara psikomotor tentang cara memproduksi benih jagung hibrida, sintetik dan komposit naik dsri nol menjadi sekitar 72,87%.  Kata Kunci:  jagung, budidaya intensif, transfer teknologi &nbsp
    corecore