TRANSFER TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG TERHADAP PAGUYUBAN GAPOKTAN SEKAMPUNG (PAGAS), DESA SUMBERSARI, KECAMATAN SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Abstract

National corn demand from year to year always increases in line with the development of industries that require raw materials derived from corn, especially the animal feed industry. Lampung Province is the third national corn producer after East Java and Central Java with a total production in 2021 of 2.83 million tons of dry beans. East Lampung Regency is the main corn producing district in Lampung Province with a total production of 950.234 tons. Sekampung sub-district is one of the areas in East Lampung Regency whose corn productivity is still low compared to other sub-districts. One of the reasons for the low productivity of maize in Sekampung Sub-district is because the maize cultivation technology applied by farmers under the PAGAS Gapoktan is very diverse and many are still very traditional, with the use of seeds of low quality. The purpose of PKM is to transfer knowledge and technology of intensive corn cultivation and provide skills on how to produce or produce high quality corn seeds, both for hybrid, synthetic and composite corn seeds. The service method used includes showing several picture slides, simulations with writing demonstrations, discussions, and showing several demonstration plots. The results of the PKM show that there is an increase in the mastery of knowledge and skills both cognitively, affectively, and psychomotorically. The knowledge ability and attitude change of the target audience about corn cultivation increased to 100%, while psychomotorically on how to produce hybrid, synthetic and composite corn seeds rose from zero to around 72.87%.  Keywords: Maize, Cultivation intensive, technology transferKebutuhan jagung nasional dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan sejalan dengan berkembang industri yang memerlukan bahan baku yang berasal dri jagung terutama industri pakan ternak.  Provinsi Lampung merupakan penghasil jagung nasional urutan nomor tiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan total produksi tahun 2021 sebesar 2,83 juta ton biji kering.  Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten penghasil jagung yang utama di Provinsi Lampung dengan dengan total produksi mencapai  950.234 ton.  Kecamatan Sekampung merupakan salah satu daerah yang ada di Kabupaten Lampung Timur yang produktivitas jagungnya masih rendah diandingkan kecamatan lainnya.   Rendahnya produktivitas jagung di Kecamatan Sekampung salah satu disebabkan karena teknologi budidaya jagung yang diterapkan oleh petani di bawah naungan Gapoktan PAGAS sangat beragam dan banyak yang masih sangat tradisional, dengan penggunaan benih yang kualitasnya masih rendah.  Tujuan PKM adalah untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi budidaya jagung secara intensif dan memberikan keterampilan tentang bagaimana menghasilkan atau memproduksi benih jagung yang berkualitas tinggi, baik untuk benih jagung hibrida, sintetik maupun komposit. Metode Pengabdian yang digunakan adalah meliputi tayangan beberapa slide gambar, simulasi dengan peragaan tulisan, diskusi, dan menunjukkan beberapa demplot.   Hasil PKM menunjukkan bahwa terjadi perubahan adanya peningkatan penguasaan pengetahuan dan keterampilan baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.  Kemampuan pengetahuin dan perubahan sikap khlayak sasaran tentanag budidaya jagung naik jadi 100%, sedangkan secara psikomotor tentang cara memproduksi benih jagung hibrida, sintetik dan komposit naik dsri nol menjadi sekitar 72,87%.  Kata Kunci:  jagung, budidaya intensif, transfer teknologi &nbsp

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image