2 research outputs found

    Pitarah Manusia Nusa Tenggara Timur Berdasarkan Ceritera Kromosom Y

    Get PDF
    STUDY OF HUMAN ANCESTORS NUSA TENGGARA TIMUR INDONESIA BASED ON Y CHROMOSOME.Genetic studies conducted in NTT region focused on four islands namely Flores, Sumba, Alor, and Timor. The islands of NTT are a transition zone between Papuan and Austronesian speakers. Genetically there is also an intensive mixing. The dominant genetic of tribes in Alor island is Papua / Melanesia, but on the other islands there is almost uniform mixing. In the western part of Sumba Island there is a majority area of the Papuan/ Melanesian genetic type, while the tribes in eastern Sumba, Sabu and Rote are Austronesian. Genetic mixing is also seen on Timor Island. West Timor is the more dominantly Austronesian type, while central and eastern Timor are a mixture of Papua/ Melanesia with Austronesian. On such Flores islands, the tribes in the eastern and central regions have the Papua/ Melanesian type, while the western part is almost entirely of Austronesian type. The tribes on Solor, Lembata and Adonara Islands also have mixed types between Austronesia and Papua/ Melanesia. Based on paternal lineage, the blood flowing in NTT people consists of seven line ages of East Asia, Taiwan, Southeast Asia, Arab, Japan, Europe and Papua/ Melanesia, characterized by the detection of thirty-two Y-DNA markers: C-M130/ RPS4Y, F-P14/F-M89 (East Asia), NO-M214, O-M175, O-M119, O-M95, O-P203, O-M110, O-M122, O-M134, O-P201, O-JST3002611 (Taiwan), K-M526, K-P397, K-P405, K-P79, K-P336, P-P295, Q-M242, Q-P36 (Southeast Asia), J-M172 (Arab), C-P343, D-M116 (Japan), E-P1 (Europe),C-M38, C-M208, C-P355, M-P256, M-M4, M-P34, S-M230, S-M254, S-P377 (Melanesia).Studi genetik yang dilakukan di daerah NTT difokuskan pada empat pulau yakni Flores, Sumba, Alor, dan Timor. Pulau-pulau di NTT menjadi zona transisi antara penutur Papua dan Austronesia. Secara genetika juga terjadi pembauran yang intensif. Suku di pulau Alor, genetiknya dominan Papua/ Melanesia, namun di pulau-pulau lain terjadi pembauran hampir merata. Di Pulau Sumba bagian barat ada kawasan yang genetikanya mayoritas bertipe Papua/ Melanesia, sedangkan suku di Sumba bagian timur, Sabu dan Rote bertipe Austronesia. Pembauran genetika juga terlihat di Pulau Timor. Timor barat lebih dominan bertipe Austronesia sedangkan Timor bagian tengah dan timur merupakan campuran Papua/ Melanesia dengan Austronesia. Di pulau florespun demikian, yakni suku-suku di bagian timur dan tengah memiliki tipe Papua/ Melanesia, sedangkan bagian barat hampir seluruhnya memiliki tipe Austronesia. Suku-suku di pulau Solor, Lembata dan Adonara juga memiliki tipe campuran antara Austronesia dan Papua/ Melanesia. Berdasarkan garis keturunan ayah, darah yang mengalir dalam orang NTT terdiri atas tujuh garis keturunan yaitu Asia Timur, Taiwan, Asia Tenggara, Arab, Jepang, Eropa dan Papua/ Melanesia, yang ditandai dengan terdeteksinya tiga puluh tiga penanda Y-DNA yakni: C-M130/ RPS4Y, F-P14/F-M89 (Asia Timur), NO-M214, O-M175, O-M119, O-M95, O-P203, O-M110, O-M122, O-M134, O-P201, O-JST3002611 (Taiwan), K-M526, K-P397, K-P405, K-P79, K-P336, P-P295, Q-M242, Q-P36 (Asa Tenggara), J-M172 (Arab), C-P343, D-M116 (Jepang), E-P1 (Eropa),C-M38, C-M208, C-P355, M-P256, M-M4, M-P34, S-M230, S-M254, S-P377. (Melanesia)

    The Use Value of Medicinal Plant Species of Dawan (Amanatun) Community in Hoineno Village, South Central Timor District

    Get PDF
    This research aims to determine the use of plants in traditional medicine. This ethnobotany study is quantitative and descriptive and includes exploratory survey techniques and interviews. The research sample included 30 people who identified as shamans/healers or had expertise in medicinal herbs. In this study, quantitative descriptive analysis was employed to analyze the data. Indonesian names, local names, scientific names, family names, organs used, and their advantages are all recorded. Species Use Value is used to calculate the use value of a plant species (SUV). The Dawan community (Amanatun) used 42 species found in this study to cure 30 ailments divided into 13 disease categories. Based on the species use value (SUV) assessment, Dawan (Amanatun) has a pretty high confidence level in 13 of the 42 medicinal plant species identified. Zingiber officinale Rosc. has the highest use value (SUV of 0.97), whereas Milletia sericea (Vent.) has the lowest value (SUV of 0.03).ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional. Studi etnobotani dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik survey ekploratif  dan wawancara. Sampel penelitian sebayak 30 orang yang tergolong dukun/tabib dan masyarakat yang memiliki pengetahuan  tentang tanaman obat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data yang dicatat adalah nama indonesia, nama lokal, nama ilmiah, nama family, organ yang digunakan, dan manfaatnya. Menghitung nilai guna suatu spesies tanaman dengan menggunakan perhitungan Spesies Use Value (SUV). Sebanyak 42 spesies yang teridentifikasi dalam penelitian ini dimanfaatkan oleh masyarakat Dawan (Amanatun) untuk mengobati 30 jenis penyakit yang dikelompokan dalam 13 kategori penyakit. Berdasarkan hasil perhitungan nilai guna spesies (SUV) menunjukan bahwa dari 42 spesies tanaman obat yang teridentifikasi, masyarakat Dawan (Amantun) memiliki tingkat kepercayaan yang cukup tinggi pada 13 spesies. Nilai guna paling tinggi yaitu Zingiber officinale Rosc. (SUV sebesar 0,97), dan terendah yaitu Milletia sericea (Vent.) (SUV sebesar 0,03)
    corecore