148 research outputs found

    Arsitektur dan seni Islam: Persentuhan dari ragam entitas budaya

    Get PDF
    فذلكة: تميز عصر الرسول والخلفاء الراشدون بتغلب الصبغة الدينية، والبساطة والزهد والتقشف، واشتغلوا في نشر الاسلام، ولذا لم يكن هناك مجال كبير لنهضة الفنون الجميلة بأنواعها، ولكن ما كادت الفتوحات العربية الاسلامية تأتي إلى مرحلة الانتهاء ثم الاستقرار، وأصبحت الدولة العربية الاسلامية تضم بلادا كانت خاضعة للفرس والروم، حتى بدأ العرب المسلمون يجمعون مختلف الأساليب الفنية القديمة ويطبعونها بطابع دينهم الجديد. اقتبس الفن الاسلامي كثيرا من عناصره من الحضارات التى سبقته والأمم التى سادت قبله، ولكن هذه العناصر فقدت شخصيتها واندمجت فيه فأصبحت عربية اسلامية في شكلها وروحها وأوضاعها المختلفة، واتسع أفق الفن أمام العرب، ونجحوا في أن يخرجوا صورا فنية جديدة لا تخرج عما رسمه الدين الاسلامي. على أن الأمر الذي يسترعي النظر، أن العرب لم يعنوا بفن النحت والتصوير المجسم عنايتهم بالبناء والزخرفة. لأنهم رأوا في ذلك تشبها بعبدة الأوثان، لذا كان العنصر الأساسي في زخرفتهم الرسوم النباتية والهندسية. Abstract: During prophet Muhammad’s period and Khulafaurrasyidin’s religion greatness, most muslims lived in simplicity and asceticism. Most of their life was dedicated to spread religion. They did not think over any kinds of arts. Furthermore, after Islam was dispersed along the Arabian zone and its surrounding, the muslims began thinking literary works. The Islamic creativity was caused by acculturation between the Islamic. Arabic culture and the early culture. This blended culture became milestone of Islamic success in creating the Islamic art and arcitecture

    E-Learning: media dan model pembelajaran di SD

    Get PDF
    Pembelajaran berbasis elektronik sudah menjadi keharusan saat ini, tidak hanya di perguruan tinggi, namun sudah sejak di tingkat dasar seperti SD, e-Learning telah menjadi media penting yang membantu proses belajar mengajar. Tentu saja, ada banyak model e-learning seiring dengan munculnya beragam aplikasi (software) dan perangkat keras (hardware). Oleh karenanya, materi ini penting sebagai bekal bagi guru dan lembaga sekolah yang ingin menerapkan e-learning

    Pembuatan Live Streaming Youtube untuk Pembelajaran Berbasis Multimedia

    Get PDF
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan sains berdampak positif dengan munculnnya teknologi mutakhir yang amat membantu umat manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara mudah, cepat dan murah. Kemajuan teknologi juga menyentuh dunia pendidikan yang dengan teknologi, pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisian. Karena itu, muncul istilah e-learning, yakni model pembelajaran berbasis elektronik yang didukung dengan aneka produk hardware, software dan beragam fitur canggih yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam e-learning, pembelajaran dibedakan menjadi 2 macam Live (Synchronous) dan On Demand (Asynchronous). Maksudnya, ada pembelajaran yang memungkinkan berlangsung secara live (langsung) dimana guru dan siswa dapat bertatap muka baik face-to-face di dalam ruangan maupun melalui perangkat elektronik. Namun, ada juga pembelajaran yang “tidak langsung” yang prosesnya tidak pada saat yang sama, tapi tetap bisa diakses di lain waktu. Makalah ini memuat totorial lengkap pembuatan live streaming (siaran langsung) melalui Youtube yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran berbasis multimedi

    Tutorial Membuat Kuis/Soal Bahasa Arab Berbasis ICT dengan WonderShare Quiz Creator

    Get PDF
    Membuat soal/kuis merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan guru/dosen dalam proses pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran/kuliah bahasa Arab. Sebab, hal itu menjadi bagian dari evaluasi untuk mengukut kemampuan peserta didik. Terkait dengan kemajuan teknologi pembelajaran, kini telah hadir WonderShare Quiz Creator yang dapat dimanfaatkan guru/dosen untuk membuat soal-soal. WonderShare Quiz Creator salah satu yang terbaik karena hasil soal dapat berupa file flash sehingga dapat diakses pada hardware apa saja asal dilengkapi Flash Player, dapat juga dipublikasikan di laman website, dan bahkan dikemas dalam bentuk CD Pembelajaran

    قدرة التحمل من باسنترين في مواجهة التغيرات العالمية

    Get PDF
    وليس باسنترين (Pesantren) أو المعهد مؤسسة تعليمية فقط ولكنه وحدة اجتماعية من المجتمع المسلم الاندونيسي المستقل والحضاري. وبقدرة التحمل الداخلي قام باسنترين بثبات واستمرار لخذمة الأمة والمجتمع وحراسة الحضارة. وإذا نشأ تاريخ الإسلام في إندونيسيا في الأصل من والي سونغو الذين كانت دعوتهم ونضالهم مركزا على نمط باسنترين، فهذا يعني أن باسنترين قد ساعد وجود الإسلام في الأرخبيل إلى هذا اليوم. لم يكن تذبذب الاجتماعية والسياسية والاقتصادية والثقافية على مدى السنوات قادرا على تغيير هوية باسنترين. وكان القضايا والانقسام الجدلي بين علوم دينية وعلوم عامة، وبين تربية رسمية وغير رسمية، وبين انقسام باسنترين إلى سلف وخلف، وبين تقليدية وحديثة وحتى ما بعد الحداثة يمكن التغلب عليها بشكل مستقل من قبل باسنترين. والآن، يواجه باسنترين بقدرة التحمل تدفق المعلومات العالمية والتقدم في التكنولوجيا الحديثة. زُعمت المنافسة العالمية في جميع المجالات التي لم تعد مساحة محدودة والوقت قد أنجبت نموذجا جديدا للإمبريالية والرأسمالية والحداثة ومذهب المتعة والعلمانية والمذاهب الأخرى، فضلا المذاهب عبر الوطنية التي تهدد سلامة الجمهورية الإندونيسية. كل هذا يشكل تحديا للباسنترن أو المعهد كوحدة إجتماعية بل تحديا للأمن القومي. وهذه الرسالة تحاول استكشاف متانة أو قدرة التحمل لباسنترين، ومعرفة المشاكل والفرص له في مواجهة التغيرات العالمية. وبعبارة أخرى، إن أساس "المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح" في إعادة الطعن. من جهة، وجب باسنترين على التكيف في تصدى تغير المناح العالمي، ولكن في جهة أخرى، لزم له القيام على التقاليد وجميع خصائصه. Endurance of Pesantren to Confront Global Changes Pesantren (Islamic boarding school) is not only an educational institution but also it has been a social unit of independent and civilized Indonesian Muslim community. By the endurance pesantren has, this educational and religious institution can exist and continuously serve the society, as well as guarding civilization. If the history of Islam in Indonesia is originally derived from Wali Songo whose model of education and struggle is based on pesantren, it means pesantren has evidently assisted the existence of Islam in the archipelago. Social, political, economical and cultural fluctuation over the years has not been able to change the identity of pesantren. Issues and polemical dichotomy between public science and theology, formal and non-formal, Islamic boarding schools salaf and kholaf, traditional, modern and even post-modern can be independently overcome by pesantren. The endurance of Islamic boarding school has recently been challenged in the hurly-burly of global information flow and progress of modern technology. Global competition in all areas that are no longer limited by dimension of space and time is considered to emerge a new model of imperialism, capitalism, modernism, secularism, hedonism and other mainstreams-no exception, the return swift of transnational teachings that threaten the integrity of Republic Indonesia. All is a challenge for pesantren as a social unit and even the unit of national endurance. This article tries to explore the endurance of Islamic boarding schools that are attractive to explore. Additionally, this article is designed to map the problems and opportunities of pesantren to face global change. In other words, jargon “al-Muhafadzah 'ala al-Qadim al-Salih al-Akhdu wa bil-jadiin al-Ashlah” that has been regarded as inextricable principle in the body of pesantren is challenged. In one hand, pesantren is obliged to adjust in addressing global changes; on the other hand, it is obligatory that pesantren is highly recommended to keep maintained with the traditions and all its characteristics. Enduransi Pesantren Menghadapi Perubahan Global Pesantren tidak hanya sebuah lembaga pendidikan, tapi ia telah menjadi bagian dari unit sosial masyarakat muslim di Indonesia yang mandiri dan berkarakter. Dengan enduransi (daya tahan) yang dimilikinya, pesantren tetap eksis dan terus melayani umat, sekaligus mengawal peradaban. Jika sejarah Islam di Indonesia bermula dari Wali Songo yang model pendidikan dan perjuangannya berbasis pesantren, maka berarti pesantren telah terbukti mendampingi eksistensi Islam di Nusantara hingga saat ini. Perubahan sosial, politik, ekonomi dan budaya dari tahun ke tahun, tetap tidak mengubah identitas pesantren. Isu-isu dan polemik dikotomis antara ilmu umum dan ilmu agama, antara pendidikan formal dan non-formal, antar pesantren salaf dan pesantren kholaf, antara tradisional, modern bahkan post-modern, semua dihadapi oleh pesantren dengan caranya sendiri. Kini, di tengah deraskan arus informasi global dan kemajuan teknologi modern, enduransi pesantren kembali diuji. Persaingan global di segala bidang yang tidak lagi dibatasi ruang dan waktu, ditengarai dapat melahirkan imperialisme model baru, kapitalisme, modernisme, hedonisme sekuralisme dan isme-isme lain. Tak terkecuali, derasnya kembali ajaran trans-nasional yang mengancam keutuhan NKRI. Semua ini menjadi tantangan bagi pesantren sebagai unit sosial dan bahkan unit ketahanan nasional. Tulisan ini mencoba mengeksplorasi enduransi pesantren yang menarik untuk ditelusuri, sekaligus memetakan problematika dan peluang pesantren dalam menghadapi perubahan global. Dengan kata lain, jargon “al-Muhafadzah ‘ala al-Qadim al-Shalih wa al-Akhdu bil-Jadiin al-Ashlah” yang telah mengakar di tubuh pesantren, kembali ditantang. Di satu sisi, pesantren diharuskan beradaptasi dalam menyikapi perubahan global, tapi di sisi lain, pesantren wajib tetap bertahan dengan tradisi dan semua karakteristiknya

    Arab Indonesia digital

    Get PDF
    Arab Indonesia Digital adalah database kamus arab indonesia berbasis digital yang dibuat dengan 2 versi, yaitu versi online yang ditampilkan di blog dan versi offline yang berupa file pdf, dengan tujuan pengguna bisa secara mudah mencari terjemahan kosakata Arab ke Indonesia ataupun Indonesia ke Arab

    Asramaisasi Pelajar Bahasa Arab dalam Penciptaan Bi'ah Arabiyah

    Get PDF
    Asramaisasi pelajar Bahasa Arab dianggap sebagai solusi terbaik dalam memecahkan problematika yang ada baik yang menyangkut faktor akademis maupun nonakademis. Dalam proses pembelajaran Bahasa Arab, arsamaisasi pelajar Bahasa Arab diyakini memiliki efektifitas dalam menciptakan Bi'ah Arabiyah (lingkungan berbahasa Arab). Hal ini karena di dalam proses asramaisasi tersebut terbuka lebar kesempatan bagi para pelajar untuk menjadi ‘pemakai bahasa’ dengan adanya pembiasaan, interaksi, dan komunikasi yang terjadi di antara mereka. Berdasarkan nilai manfaat tersebut, maka program asramaisasi pelajar Bahasa Arab menjadi trend baru yang diadakan dan berusaha dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan, baik di tingkat menengah bawah (SMP/MTs), tingkat menengah atas (SMU/MA), maupun tingkat perguruan tinggi. Para pengelola lembaga pendidikan berupaya keras menciptakan performance fisik lembaga yang disempurnakan dengan keberadaan asrama. Berbagai sebutan dilekatkan pada asrama tersebut seperti asrama pelajar, ma’had atau pesantren mahasiswa, dan sebagainya. Beberapa problematika yang muncul sehubungan program asramaisasi pelajar Bahasa Arab dalam rangka menciptakan Bi'ah Arabiyah, diantaranya yang menonjol adalah masalah urgensitas asramaisasi pelajar bahasa dan efektifitasnya, terutama bagi pelajar di tingkat pemula dan masalah strategi penciptaan Bi'ah Arabiyah di asrama pelajar Bahasa Arab yang erat hubungannya dengan menejemen lembaga. Penelitian ini berusaha mengungkap berbagai kendala yang muncul dalam penciptaan Bi'ah Arabiyah di asrama pelajar Bahasa Arab dan juga menawarkan beberapa solusi yang dirasa perlu untuk diterapkan guna mengatasi problem yang ada

    Arsitektur dan seni Islam: Persentuhan dari ragam entitas budaya

    Get PDF
    فذلكة: تميز عصر الرسول والخلفاء الراشدون بتغلب الصبغة الدينية، والبساطة والزهد والتقشف، واشتغلوا في نشر الاسلام، ولذا لم يكن هناك مجال كبير لنهضة الفنون الجميلة بأنواعها، ولكن ما كادت الفتوحات العربية الاسلامية تأتي إلى مرحلة الانتهاء ثم الاستقرار، وأصبحت الدولة العربية الاسلامية تضم بلادا كانت خاضعة للفرس والروم، حتى بدأ العرب المسلمون يجمعون مختلف الأساليب الفنية القديمة ويطبعونها بطابع دينهم الجديد. اقتبس الفن الاسلامي كثيرا من عناصره من الحضارات التى سبقته والأمم التى سادت قبله، ولكن هذه العناصر فقدت شخصيتها واندمجت فيه فأصبحت عربية اسلامية في شكلها وروحها وأوضاعها المختلفة، واتسع أفق الفن أمام العرب، ونجحوا في أن يخرجوا صورا فنية جديدة لا تخرج عما رسمه الدين الاسلامي. على أن الأمر الذي يسترعي النظر، أن العرب لم يعنوا بفن النحت والتصوير المجسم عنايتهم بالبناء والزخرفة. لأنهم رأوا في ذلك تشبها بعبدة الأوثان، لذا كان العنصر الأساسي في زخرفتهم الرسوم النباتية والهندسية. Abstract: During prophet Muhammad’s period and Khulafaurrasyidin’s religion greatness, most muslims lived in simplicity and asceticism. Most of their life was dedicated to spread religion. They did not think over any kinds of arts. Furthermore, after Islam was dispersed along the Arabian zone and its surrounding, the muslims began thinking literary works. The Islamic creativity was caused by acculturation between the Islamic. Arabic culture and the early culture. This blended culture became milestone of Islamic success in creating the Islamic art and arcitecture

    Biodata dan Biografi Nabi Muhammad SAW

    Get PDF
    Buku berjudul Biodata dan Biografi Nabi Muhammad SAW adalah terjemahan dari kitab Tarikhul Hawadits wal Ahwaal an-Nabawiyah karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki. Buku ini memuat 2 bagian: Biodata dan Biografi. Biodata berisi tentang nasab Nabi, nama-nama isteri, anak, paman, kerabat, dsb. Nama sahabat pelayan Nabi, para penyairnya hingga nama-nama benda milik nabi spt nama unta, pedang, kuda, dsb yang menunjukkan bahwa Nabi memiliki ta'alluq dengan semesta. Sedangkan bagian kedua berisi biografi singkat Nabi terutama tentang peristiwa penting mulai dari lahir, masa di Mekah, hijrah ke Madinah, peristiwa perang, dsb yang semuanya dirangkai secara historis dari tahun ke tahun hingga tahun wafatnya Nabi Muhammad SA

    Metode Jibril teori dan praktik

    Get PDF
    Buku berjudul “Metode Jibril: Teori dan Praktik” ini memuat konsep dari Metode Jibril meliputi pengertian, landasan, metode, karakter, nilai guna dan problematika pembelajaran al-Qur’an. Buku ini juga membahas tataran implementasi (praktik) Metode Jibril yang meliputi: asas-asas implementasi, tujuan pembelajaran, jenjang pendidikan, metode dan tehnik, materi pelajaran, ujian dan penghargaan, media ajar, profil dan program unggulan. Nama “Metode Jibril” sendiri diinisiasi oleh R. Taufiqurrochman setelah ditashih oleh KH. Basori Alwi selaku pencetusnya
    corecore