78 research outputs found

    ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR AMPAS TEBU DAN TEMPURUNG KELAPA DENGAN MENGUJI VARIASI RASIO YANG PALING EFISIEN TERHADAP KETEL UAP SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

    Get PDF
    Bahan bakar merupakan segala sesuatu yang dapat dibakar dan menghasilkan panas. Bahan bakar yang terdapat di alam dapat berupa padat, cair, dan gas. Ketel uap sangat berhubungan erat dengan bahan bakar yang digunakannya. Berdasarkan pengalaman dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, bahan bakar biomassa dari limbah tanaman dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternative yang ketersediannya dapat terus dijaga dan menghasilkan nilai kalor yang tidak kalah tinggi serta biaya yang cukup terjangkau. Salah satu pabrik yang mengaplikasikannya adalah Pabrik Gula Sei Semayang yang menggunakan ampas tebu dan fiber (cangkang dan serabut sawit) sebagai bahan bakarnya dan menghasilkan efisiensi sebesar 66%. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai efisiensi tertinggi dan terendah serta mendapatkan variasi rasio yang paling efisien digunakan. Penulis melakukan pengujian dan menganalisa campuran ampas tebu (AT) terhadap tempurung kelapa (TK) dengan berbagai variasi rasio menggunakan cara metode tidak langsung, yakni 90% AT : 10% TK, 80% AT : 20% TK, 70% AT : 30% TK, 60% AT : 40% TK, dan 50% AT : 50% TK. Dari hasil pengujian, direkomendasikan rasio bahan bakar yang paling efisien digunakan pada ketel uap merk Yoshieme Japan, dengan suhu uap 325°C, kapasitas uap 60 T/jam, dan tekanan 29 kg/cm2 adalah 90% AT : 10% TK dengan efisiensi sebesar 78,75%

    KAJIAN PERFORMANSI DAYA DAN TORSI MESIN GENSET OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM DAN SERBUK BIOMASSA PELEPAH KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan pemakaian bahan bakar fosil yang terus meningkat menyebabkan timbulnya ancaman krisis energi. Mengantisipasi hal tersebut diperlukan pengembangan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif campuran bahan bakar untuk menghemat penggunaan minyak. Serbuk biomasa dari pelepah kelapa sawit merupakan sumber biomasa yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai campuran bahan bakar yang dapat digunakan pada bebagai mesin, salah satunya adalah pada mesin otto 4-langkah. Pada penelitian ini digunakan mesin genset otto 4-langkah STARKE tipe GFH1900LX dengan daya puncak 1,3 kW, daya rata- rata 1,0 kW, bore 55 mm, stroke 40 mm, Vd 95 × 10−6 3, Vc 10 × 10−6 3, rasio kompresi 10,5 : 1, dan jumlah silinder 1 silinder. Bahan bakar yang digunakan yaitu premium 100%, premium 99% + serbuk pelepah kelapa sawit 1%, premium 97,5% + serbuk pelepah kelapa sawit 2,5% dan premium 95% + serbuk pelepah kelapa sawit 5%. Pengujian dilakukan pada variasi jumlah lampu sebagai beban yaitu 200 watt, 400 watt, 600 watt, 800 watt 1000 watt dan 1200 watt. Dari hasil pengujian daya maksimal turun hingga 6,71%, dan torsi turun 4,64%

    RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS

    Get PDF
    Energi surya yang sampai ke permukaan bumi, dapat dikumpulkan dan diubah menjadi energi panas yang berguna melalui bantuan suatu alat yang disebut kolektor surya. Kolektor termal surya merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menyerap energi surya, yang kemudian mengubah energi surya menjadi energi termal, dan mentransfer energi tersebut ke fluida kerja untuk kemudian digunakan secara langsung atau disimpan terlebih dahulu pada suatu unit penyimpanan panas. Dalam aplikasinya kolektor termal surya banyak digunakan sebagai alat pemanas air pada rumah-rumahPada umumnya air panas diperoleh dengan cara memasak air dengan menggunakan bahan bakar. Tujuan dari rancang bangun ini adalah Merancang sebuah kolektor alat pemanas air tenaga surya sistem pipa – panas,Mengetahui intensitas radiasi yang diterima oleh kolektor surya plat datar. Alat yang dirancang adalah kolektor surya dengan ukuran 1,16 m x 0,80 m x 0,21 m. Kolektor surya terdiri dari lapisan kayu(Triplek), sterofoam dan rockwoll sebagai isolator, plat alumunium sebagai penyerap panas dan kaca sebagai penutup. Selain kolektor, dirancang juga ruang penampungan sebagai tempat pemanas air dengan ukuran 0,80 m x 0,45 m x 0,23 m dengan volume tampungan 5 liter. Pengujian dilakukan selama 5 (lima) hari pada kondisi cuaca cerah. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh panas radiasi rata-rata yang dapat diserap kolektor adalah 1856,755 watt, kehilangan panas rata-rata Kolektor adalah 520,33 Watt

    Keanekaragaman Fitoplankton Sungai Ciliwung Pasca Kegiatan Bersih Ciliwung

    Full text link
    - Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang tercemar karena banyak dimanfaatkan oleh warga Jakarta diantaranya untuk kegiatan industri dan rumah tangga. Salah satu parameter biologi yang dapat digunakan sebagai indikator Perubahan lingkungan yaitu Fitoplankton. Peran fitoplankton dalam ekosistem perairan yaitu sebagai produsen primer, hal ini karena fitoplankton memiliki kemampuan untuk fotosintesis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2016. Kegiatan Bersih Ciliwung dilaksanakan dari Rindam Jaya, Condet menuju Bidara Cina. Pasca kegiatan bersih ciliwung nilai oksigen terlarut (DO) dari hulu Rindam Jaya (Condet) menuju hilir hingga Bidara Cina mengalami penurunan, sehingga dapat mempengaruhi keanekaragaman fitoplankton. Perbedaan ini diduga memberikan gambaran keragaman komunitas fitoplankton yang berbeda sehingga dilakukan pengambilan sampel fitoplankton di kedua titik tersebut masing-masing dengan 3 kali pengulangan. Metode pengambilan sampel fitoplankton yang digunakan yaitu metode sampling Horizontal dan sampel diidentifikasi menggunakan Sedgewick Rafter Cell Counting (SRCC). Berdasarkan penelitian, total kelimpahan di Rindam Jaya lebih tinggi dibandingkan di Bidara Cina dengan angka berturut-turut 2511 Ind/L dan 1495 Ind/L. Hasil identifikasi fitoplankton yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanyak 53 genus yang termasuk ke dalam 5 divisi yaitu, Bacillariophyta (20), Chlorophyta (16), Chrysophyta (5), Cyanophyta (8), dan Rhodophyta (4). Kelimpahan fitoplankton pada stasiun Rindam jaya lebih tinggi dibandingkan di Bidara Cina. Kata Kunci - Fitoplankton, Sungai Ciliwung, BioIndikato

    ANALISA TEKANAN PADA BANTALAN LUNCUR MENGGUNAKAN MINYAK PELUMAS ENDURO SAE 20W/50 DAN FEDERAL SAE20W/50 DENGAN VARIASI PUTARAN

    Get PDF
    Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi dan memperkecil gesekan dan keausan diantara permukaan-permukaan yang bergerak relatif satu sama lain dengan menempatkan bahan pelumas diantara kedua permukaan yang bergerak tersebut.Bahan pelumas yang umum digunakan adalah berupa cairan (liquids) dan semi-liquid, tapi dapat juga berupa padat atau gas, atau kombinasi cair padat dan gas. Bahan pelumas dalam wujud cairan sering disebut dengan minyak pelumas. Minyak pelumas banyak digunakan pada motor bakar, baik untuk jenis pembakaran dengan busi (siklus otto) maupun untuk jenis pembakaran dengan tekanan (siklus disel dan siklus dual).Minyak pelumas juga digunakan pada sektor industri, misalnya untuk bantalan, roda gigi, pompa maupun kompresor, turbin dan lain-lain.Banyak jenis-jenis minyak pelumas yang beredar di pasaran saat ini sehingga konsumen bebas memilih jenis minyak pelumas yang digunakan sebagai bahan pelumasan. Khusus pada penelitian ini digunakan dua jenis minyak pelumas yaitu minyak pelumas Enduro SAE 20W/50 dan minyak pelumas Federal SAE 20W/50 sebagai perbandingannya. Dalam penelitian dilakukan perbandingan antara minyak pelumas oli kemasan dengan minyak pelumas oli drum untuk mengetahui pengaruh penggunaan oli drum pada bantalan luncur. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tekanan pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas Enduro SAE 20W/50 2665 Pa dan minyak pelumas Federal SAE 20W/50 sebesar 2978 Pa

    PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM-HIDROGEN -ETANOL 99% TERHADAP PERFORMANSI MESIN GENSET OTTO

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kelangkaan minyak yang terus-menerus terjadi, yang dimana manusia disadarkan bahwa cadangan minyak bumi dunia semakin menipis, sementara itu pemakaiannya terus meningkat. Untuk itulah diperlukan energi alternatif yang sumbernya tidak akan pernah mengalami kelangkaan. Adalah etanol dan hidrogen yang merupakan bahan bakar yang berasal dari sumber yang tak terbatas. Selama lahan masih ada etanol akan terus dapat diproduksi dan selama lautan masih menutupi dunia ini selama itu hidrogen juga dapat diproduksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan performansi dan emisi gas buang dari mesin genset Otto 4-langkah merk STARKE Tipe GFH1900LX dengan menggunakan bahan bakar premium, etanol, campuran premium-etanol dan campuran premium-etanol-hidrogen. Penelitian ini dilakukan dengan cara menimbang bahan bakar. Kemudian, memberikan beban pada mesin genset yang telah dihidupkan, tegangan dan kuat arus diukur dengan multimeter, putaran diukur dengan tachometer dan waktu habis bahan bakar dihitung dengan stopwatch, kemudian data dianalisa. Adapun hasil penelitian ini terlihat bahwa hasil performansi dari mesin genset terlihat cukup baik. Seperti daya yang dihasilkan dapat terpenuhi hingga beban 1000 watt kecuali pada etanol hanya sebatas 600 watt saja. Dan untuk penghasilan daya optimum itu pada masing-masing bahan bakar didapat perbandinga Sfc yaitu premium 100% sebesar 923,6453 g/kw.jam, etanol 99% sebesar 1404,878 g/kw.jam, campuran premium 75%+etanol 25% sebesar 940,7666 g/kw.jam dan campuran (premium 75% +etanol 99%) 97,5% + Hidrogen 2,5% sebesar 836,2369 g/kw.jam. yang menandakan bahwa campuran hidrogen membuat bahan bakar campuran menjadi lebih hemat

    Comparison of Beetle Nut Seed (Areca Cathecu L) Extract Tablet Therapy Result in Infestation Intestinal Worm at Mumbulsari-jember

    Full text link
    Worm disease is a disease that can be suffered by all ages. According to WHO data, the number of worms to reach one billion people in the world, and about 40-60 percent of Indonesia's population is infected with worms. Indonesia is included in a tropical country so that the various parasites thrive in the cycle so it can easily infect humans. According to the study of Kurniawati (2008) conducted at the elementary school age children in Mumbulsari Jember, infection was found positive by Ascaris lumbricoides with the highest percentage (68.96%), Enterobius vermicularis (34.48%), and hookworm (17.24% ). Empirically beetle nut is a drug effective against intestinal worms.Objective: to compare the therapeutic outcomes of beetle nut extract’s tablets (Areca cathecu L) in patients with intestinal nematode infestation in mumbulsari, Jember with standard treatment. Method: The design of the study is a randomized control clinical trial methods. Subjects who had tested positive for infection by stool examination will be divided into two groups randomly, group A as a treatment group given treatment tablets of extract of beetle nut, while group B as a control group given a standard drug that is pirantel pamoat. Two weeks later examined the amount of EPG (egg per gram) in stool samples and the results were analysed statisticaly using two way Anova. Result: The results of statistical analysis of two way ANOVA p <0.05 indicates the type of material factors of treatment had the same average decrease in the number of eggs. Factor type of intestinal worms had different average decrease in the number of eggs while the interaction factor showed an equal decrease number of eggs. In the Tukey-HSD test showed that Ascaris and Hookworm have a better therapeutic outcome than Trichuris trichiura. Conclusion: extract of beetle nut has an equal therapeutic outcome with pirantel pamoat on infestation of hookworm and Ascaris worms and have a better therapeutic outcome on infestation of Trichuris trichiura worm

    KARAKTERISTIK LAJU PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang sering dihadapi jasa laundry pada penyediaan mesin untuk pengering pakaian. Selama ini mesin pengering pakaian yang beredar di pasaran, sumber panasnya beragam, mulai dari uap panas (steam), gas (api) atau listrik (heater). Energi yang digunakan untuk prosedur ini sangat besar (energi yang dihasilkan lebih besar daripada yang dapat dimanfaatkan). Melalui pembuatan model fisik mesin portable pengering pakaian berdasarkan pompa kalor ini, diharapkan dapat menghemat energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performansi siklus kompresi uap pada mesin pengering pakaian sistem pompa kalor daya 1 PK serta mengetahui karakteristik laju pemgeringan pakaian. Penelitian ini menggunakan metode perhitungan termodinamika dengan refrigeran yang dipakai Hydro Chloro Fluoro Carbon (HCFC-22). Hasil dari penelitian ini diperoleh koefisien performansi siklus kompresi uap atau Coefficient of Perfomance (COP) dan karakteristik laju pengeringan pakaian

    PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM, HIDROGEN DAN ETANOL 96% TERHADAP PERFOMANSI DAN EMISI GAS BUANG MESIN GENSET OTTO

    Get PDF
    Semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan pemakaian bahan bakar fosil yang terus meningkat menyebabkan timbulnya ancaman krisis energi. Mengantisipasi hal tersebut diperlukan pengembangan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif. Pencampuran bahan bakar untuk menghemat penggunaan minyak merupakan salah satu alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan performansi dan emisi gas buang yang dihasilkan mesin genset Otto 4 langkah merk STARKE tipe GFH1900LX dengan menggunakan bahan bakar premium 100%, etanol(96%) 100%, campuran premium 50% dengan etanol 50%, serta penambahan hidrogen sebesar 2,5% pada bahan bakar campuran etanol dan premium. Penelitian ini dilakukan dengan cara menimbang bahan bakar kemudian, memberikan beban pada mesin genset yang telah dihidupkan, tegangan dan kuat arus diukur dengan multimeter, putaran diukur dengan tachometer dan waktu habis bahan bakar dihitung dengan stopwatch, kemudian data dianalisa. Dari percobaan menggunakan bahan bakar etanol 100%, sfc yang tertinggi yang dihasilkan adalah 4320g/Kw.jam tergolong boros jika di bandingkan dengan campuran bahan bakar premium 100% sebesar 3043 g/Kw.jam, serta etanol 50% + premium50% sebesar 4071 g/ Kw.jam, dan campuran (premium50% + etanol50%)97,5% + hydrogen 2,5% sebesar 3975 g/Kw.jam akan tetapi bahan bakar etanol, hidrogen, dan campuran ini tetap mempunyai keuntungan, yaitu ketersediaan bahan baku yang melimpah

    ANALISA KONSUMSI DAN BIAYA ENERGI PADA MESIN PENGERING PAKAN TERNAK SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1 PK

    Get PDF
    Analisa ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapai para produsen pakan ternak untuk mengeringkan pakan ternak yang sudah dicacah dalam keadaan lembab menjadi kering agar tahan lebih lama. Oleh sebab itu dilakukan perancangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu unit mesin pengering pakan ternak portable dengan menggunakan AC rumah yang berorientasikan pada upaya efisiensi energi listrik yang dapat diaplikasin pada skala kecil dan besar . Analisa konsumsi dan biaya energi pada mesin pengering pakan ternak sistem pompa kalor dengan daya 1 PK ini didasarkan pada hasil perhitungan teoritis dan pompa kalor yang digunakan beroperasi menggunakan siklus kompresi uap menjadi batasan masalahnya. Manfaat penelitian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pengeringan pada sektor peternakan, pertanian, maupun home industry khususnya bagi wilayah- wilayah yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi di Indonesia. Kesimpulan perancangan ini diperoleh bahwa nilai laju ekstraksi air spesifik (Spesific Moisture Extraction Rate) untuk mesin pengering pakan ternak sistem pompa kalor adalah 0.0106 kg/kWh. Besarnya konsumsi energi spesifik (Spesific Energi Consumption) pada mesin pengering pakan ternak ini adalah 22,787 kWh/kg. Biaya Pokok Produksi yang dibutuhkan untuk proses pengeringan 1 kg pakan ternak dengan menggunakan sistem pompa kalor adalah Rp 20,012,- per kilogram
    • …
    corecore