6 research outputs found

    MODELING OF SALINITY PARAMETERS USING MIKE-21 SOFTWARE IN PANGANDARAN WATERS

    Get PDF
    Salinity is the level of saltiness or salt content dissolved in water. Salinity is the total concentration of dissolved ions in water. The amount of salinity greatly affects the growth and survival rate of biota in the waters. To find out the salinity can be done by direct measurements in the field or by modeling. The purpose of this study was to determine the value of the salinity parameter by modeling salinity using the MIKE-21 Software at the mouth of the Citanduy River, Pangandaran Waters. MIKE-21 software is a hydrodynamic modeling software used to predict marine physics parameters, one of which is the value of the salinity parameter. The results of salinity modeling carried out at 4 observation stations at the mouth of the Citanduy River obtained an average value of salinity at high tide at the mouth of the river was 17.05 ppt and at low tide was 14.31 ppt

    Pembuatan Dodol Jelly dengan Penambahan Agar Strip (Gracilaria sp.) di Kabupaten Karawang

    Get PDF
    Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut jenis Gracilaria sp. Untuk meningkatkan nilai jualnya, rumput laut Gracilaria sp. dapat diolah menjadi agar strip. Agar strip Gracilaria sp. kemudian digunakan sebagai bahan baku pembuatan dodol jelly. Menurut SNI 01-2986- 1992, dodol merupakan sejenis makanan yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya yang diizinkan. Namun dalam perkembangannya, dodol dapat dibuat dari bermacam-macam bahan makanan, misalnya dodol buah Garut atau dodol jelly rumput laut khas Lombok. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan produk dodol yang diolah dari karaginan dan agar strip Gracilaria sp. serta menguji kualitas sensori dodol tersebut. Penambahan agar strip Gracilaria sp. mempengaruhi mutu sensori produk dodol jelly pada parameter tekstur. Formulasi bahan dodol jelly meliputi: agar Gracilaria sp, karaginan, gelatin, sirup glukosa, sukrosa, pewarna makanan dan air. Dodol jelly yang dihasilkan memiliki kenampakan jernih dan tekstur kenyal. Nilai tertinggi 4.15 untuk rata-rata kesukaan panelis terhadap tekstur yakni dodol jelly tanpa penambahan agar strip. Untuk warna rata-rata panelis menyukai produk dengan penambahan agar strip 5 gram. Untuk penilaian terhadap aroma semua panelis menyukai aroma dodol dengan atau tanpa penambahan agar strip.

    Pengaruh Penambahan Gracilaria sp. terhadap Mutu Sosis Ikan Bandeng (Chanos chanos)

    Get PDF
    Sosis ikan mengandung protein tinggi yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Sosis ikan dapat dikombinasikan dengan sumber gizi lain untuk meningkatkan nilai gizinya. Penambahan Gracilaria sp. dalam pembuatan sosis ikan bandeng dapat meningkatkan nilai gizi dan kandungan serat pangannya (dietary fiber).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan bubur Gracilaria sp. dan daging ikan bandeng yang disukai panelis, dan pengaruh penambahan konsentrasi bubur Gracilaria sp. terhadap kadar proksimat dan zat besi pada sosis ikan bandeng.  Objek penelitian dibagi menjadi 2 (dua) kelompok percobaan yaitu: A0,  kelompok kontrol (sosis ikan bandeng tanpa penambahan bubur Gracilaria sp.) dan A1, kelompok sosis ikan bandeng dengan penambahan bubur Gracilaria sp. Penambahan bubur Gracilaria sp. sebanyak 1 : 8 (70 g : 580 g) dari berat lumatan daging ikan menghasilkan produk yang disukai oleh panelis dengan penambahan bubur Gracilaria sp. dapat meningkatkan nilai tekstur dan gel forming ability, serta dapat meningkatkan kadar serat pada sosis, namun mempengaruhi penurunan kadar protein dan lemak

    Analysis of The Standard Quality of The Crude Solar Salt become The Health and Industry's Salt in Karawang District

    Get PDF
    "Krosok" salt, or "Crude Solar Salt", is salt produced through the evaporation and crystallization of seawater. Some krosok salts have different qualities, and this is influenced by the quality of seawater as raw material, available production facilities and post-harvest handling. This krosok salt is mainly produced by salt farmers along the north coast of Karawang Regency. This study aimed to determine the quality of krosok salt obtained from salt farmers in Karawang Regency and to raise salt quality standards to increase the sale value of salt by creating healthy and industrial salt products. The method is to re-crystallize the "krosok" salt by adding binders or additives. Based on the results of the salt crystal test in the laboratory, it is known that the crystallization of "krosok" salt in Karawang Regency has a NaCl content of up to 99.35%; this value is already above the SNI quality standard of 98% as health salt. Meanwhile, for hazardous materials such as (Hg) and (As), the content is around 0.001%, below the SNI threshold of 0.1%

    Pengaruh Penambahan Arang Aktif Terhadap Mutu Sabun Mandi Cair Rumput Laut (Gracilaria sp.)

    Get PDF
    Sabun merupakan molekul organik yang terdiri dari dua gugus yaitu gugus polar dan non polar. Formulasi penambahan arang aktif pada sabun mandi cair dipercaya dapat menyerap dan mengangkat kotoran dari permukaan sampai ke dalam pori-pori. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan pembuatan sabun mandi cair rumput laut dengan penambahan arang aktif, serta melakukan pengujian mutu sabun mandi cair rumput laut yang meliputi pengujian organoleptik, pH, kadar logam merkuri, viskositas dan stabilitas busa. Penelitian dilakukan dari tanggal 11 Maret 2019 sampai dengan 29 Juni 2019 di PT. Rumah Rumput Laut Bogor, dengan bahan baku rumput laut diambil dari Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan perlakuan penambahan dan tanpa penambahan arang aktif. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan statistik untuk mencari nilai rata-rata. Formulasi bahan dalam pembuatan sabun mandi cair rumput laut adalah TEA dan setil alkohol 2.08%, EDTA, sodium klorida dan penoxyetanol 0.98%, gliserin dan VCO 3,47%, esensial oil 0.58%, bubur 23.16%, asam sitrat dan arang aktif 2.32%, aquades 50.96%, KOH 1.97% dan minyak jarak 4.63%. Pengujian mutu yang dilakukan pada sabun mandi cair rumput laut pada laboratorium dengan penambahan arang aktif adalah pH sebesar 9.44, tidak ditemukannya logam merkuri, viskositas sebesar 424 cPs, stabilitas busa sebesar 78.95% dan nilai kesukaan terhadap warna, aroma, kekentalan, jumlah busa, kesan licin, kesan lembut yang ditinggalkan sebesar 6 (suka) dari skala 1 sampai dengan 7

    PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT ADANYA BREAKWATER DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, INDONESIA

    Get PDF
    Garis pantai pada umumnya mengalami perubahan posisi dari waktu ke waktu akibat adanya abrasi dan sedimentasi. Perubahan garis pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya akibat adanya bangunan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan garis pantai akibat adanya bangunan pantai breakwater di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Metode pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Dari hasil pengolahan dan analisis data citra satelit Landsat 7 dan 8 dari tahun 2010 sampai tahun 2017 terdapat endapan sedimen atau akresi di pantai Pulau Pramuka akibat adanya bangunan breakwater. Luas endapan sedimen yang terjadi pada tahun 2010 sebesar 7.731 ha, pada tahun 2015 sebesar 7.974 ha, sedangkan pada tahun 2016 sebesar 5.285 ha dan pada tahun 2017 sebesar 5.387 ha. Timbulnya endapan sedimen di pinggiran pantai akibat breakwater ini mengakibatkan terjadinya perubahan garis pantai di sekitar Pulau Pramuka.The coastline generally changes position timingly due to abrasion and sedimentation. Changes in the coastline are influenced by several factors, one of which is due to the existence of coastal buildings. This study aims to determine changes in the coastline due to the breakwater beach building on Pramuka Island of Seribu Islands. Data processing and analysis methods were carried out using remote sensing technology. From the results of the processing and analysis of Landsat 7 and 8 satellite image data from 2010 to 2017, there were sediment deposits or accretion on the coast of Pramuka Island due to the breakwater building. The area of sediment deposits that occurred in 2010 was 7,731 ha, in 2015 it was 7,974 ha, while in 2016 it was 5,285 ha and in 2017 it was 5,387 ha. The emergence of sediment deposits along the coast due to this breakwater had resulted in a change in the coastline around Pramuka Island
    corecore