6 research outputs found

    Memaksimalkan Kemampuan Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Dengan Kombinasi Teknik Probing Dan Scaffolding Pada Siswa Kelas Viia SMPN 20 Palu

    Full text link
    Masalah pokok dari penelitian ini adalah siswa masih kurang mampu dalam meyelesaikan persamaan linier satu variabel (PLSV). Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain siswa: (1) kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, (2) kurang bersemangat dalam belajar matematika, (3) kurang mengembangkan potensi yang dimilikinya, baik dari segi akademik maupun keterampilan sosial serta (4) kurang memiliki retensi terhadap pengetahuan prasyarat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan kombinasi teknik probing dengan scaffolding dalam megajarkan materi SPLSV. Rumusan masalah adalah: “bagaimana penerapan kombinasi teknik probing dan scaffolding dapat memaksimalkan kemampuan siswa SMP N 20 Palu dalam meyelesaikan SPLSV?” Tujuan menelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan kombinasi dua teknik tersebut yang dapat memaksimalkan kemampuan siswa SMPN 20 Palu dalam menyelesaikan SPLSV. Untk menjawab masalah penelitian tersebut maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan rangkaian empat kegiatan persiklus dengan mengacu kepada model Kemmis dan Mc. Taggart yakni: (1) perencanaan,(2) pelaksanaan tinadakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi, dengan subyek penelitian 32 siswa kelas VIIA SMPN 20 Palu tahun ajaran 2010/2011. Hasil analisis data menunjukkan bukti bahwa penerapan kombinasi teknik probing dan scaffolding dapat memaksimalkan kemampuan siswa kelas VIIA SMPN 20 Palu dalam menyelesaikan SPLSV dengan hasil: kemampuan interaksi edukatif: 28,13%, pada tes awal, 71,88%, siklus I dan 100% siklus II serta penguasaan bahan ajar: 56,09% pada tes awal, 73,28% siklus I dan 87,66% siklus II. Terjadi juga rata-rata aktivitas guru dan siswa rata-rata kategori baik. Kata

    Karakteristik Taksonomi Perilaku Pelajar Muatan Tujuan Khusus Pembelajaran Matematika Kurikulum Smu (Studi Reliabilitas Pengkodean Model Ole Holsti)

    Full text link
    Penelitian Ex Post Facto ini memiliki sasaran pengklasifikasian rumusan taksonomi pebelajar dan penguasaan materi matematika melalui evaluasi dan analisis isi yang dilaksanakan pada tujuh SMUN Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perimbangan prosentase distribusi indikator-indikator taksonomi perilaku pebelajar dan penguasaan materi matematika serta mengetahui taraf reliabilitas pengkodean pebelajar matematika SMAN Kota Palu. Unit analisis adalah tujuan khusus pembelajaran (TKP) matematika kelas I, II, dan III seabanyak 684 buah dan dikode oleh 21 orang pembelajar. Populasi targetnya adalah jumlah keseluruhan unit analisis sebagai populasi surveinya, sampel penelitian adalah pembelajar matematika pada tujuh SMUN yang diambil tiga orang tiap SMU melalui sampling. Data dianalisis melalui teknik prosentase untuk taksonomi dan penguasaan materi serta analisis reabilitas OLE HOLSTI untuk taraf ketepatan pengkodean TKP. Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa: (1) prosentase keseimbangan indikator-indikator rumusan taksonomi perilaku pebelajar dan penguasaan materi, distribusinya tidak proporsional, (2) tingkat realiabilitas pembelajar didalam ketepatan mengklasifikasikan indikator-indikator taksonomi dan penguasaan materi kategori rendah dan (3) kemampuan pembelajar matematika SMUN Kota Palu mengklasifikasi secara benar terhadap ranah-ranah dan kontruk isi pembelajaran matematika tergolong kategori rendah dan hanya sebagian kecil saja yang berkemampuan baik (tinggi)

    Penerapan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Di Kelas V SDN 2 Bukit Harapan

    Full text link
    Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa SDN 2 Bukit Harapan pada proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkah hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode pemberian tugas agar materi yang diajarkan lebih menarik, menyenangkan dan memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Bukit Harapan Melalui Penggunaan metode Pemberian tugas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek dari penelitian ini yaituseluruh siswa kelas V SDN 2 Bukit Harapan Yang berjumlah 8 Orang. Hasil dari pelaksanaan tindakan yang menunjukkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan Siklus II dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tes siklus I dengan ketuntasan klasikal 62,5%. Pada siklus II, dengan ketuntasan Klasikal 100%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan SDN 2 Bukit Harapan Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Volume Balok Dan Kubus Melalui Pendekatan Kontruktivisme Di Kelas IV SDN 3 Tonggolobibi

    Full text link
    Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV di SDN 3 Tonggolobibi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep volume balok dan kubus melalui pendekatan kontruktivisme di kelas IV SDN 3 Tonggolobibi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 35%. dan daya serap klasikal 46,5% Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 85% dan daya serap klasikal 75,5%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80%. Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran matematika materi konsep volume kubus dan balok di SDN 3 Tonggolobibi

    Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Menggunakan Benda Konkret Di Kelas IV SDN Makarti Jaya Bahodopi Morowali

    Full text link
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk memeperoleh diskripsi tentang penggunaan benda konkret (kertas berwarna) sebagai alat peraga sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Makarti Jaya pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancanagn penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Makarti Jaya yang melibatkan 21 orang siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa, pembelajaran menggunakan benda konkret (kertas berwarna) membuat siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias, ketakutan siswa akan pelajaran matematika berkurang serta siswa dapat menemukan sendiri cara-cara penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya sama, sehingga mereka tidak mudah lupa terhadap rumus yang sudah ditemukan

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII E SMP NEGERI 7 PALU

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam  meningkatkan pemahaman siswa pada pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII E SMP Negeri 7 Palu. Desain penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari  empat komponen, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII E SMP Negeri 7 Palu pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 orang siswa dan dipilih 5 orang siswa sebagai informan berdasarkan pada kemampuan akademiknya. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini diperoleh dari aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi, hasil wawancara, catatan lapangan serta hasil tes pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pertidaksamaan linear satu variabel melalui langkah, yaitu (1) menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, (2) menyajikan informasi, (3) penomoran (numbering), (4) mengajukan pertanyaan (questioning), (5) berpikir bersama (heads together), (6) menjawab pertanyaan (answering) dan  (7) memberikan penghargaan.Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Meningkatkan Pemahaman,  Pertidaksamaan linear Satu Variabel
    corecore