75 research outputs found

    Kebijakan dan Manajemen Strategi Rehabilitasi Hutan Rawa Gambut Terdegradasi

    Full text link
    Rehabilitasi hutan rawa gambut terdegradasi, khususnya ex-Proyek Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah sangat dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi ekonomi dan ekologi hutan yang rusak. Beberapa kebijakan dan manajemen strategi rehabilitasi harus diputuskan dengan memperhatikan aspek politik, ekosistem, sosil ekonomi, budaya dan kelembagaan yang sejalan dengan Keputusan Menhut No. 20/Kpts-II/2001 dan Pedoman ITTO tentang Rehabilitasi Hutan. Beberapa kebijakan dikemukakan meliputi investasi kehutanan jangka panjang, pendekatan pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan adaptif, pengentasan penduduk miskin, rehabilitasi hutan berbasis pengelolaan DAS dan desentralisasi kehutanan. Tiga manajemen strategi utama, yakni restorasi hutan primer terdegradasi, pengelolaan hutan sekunder dan rehabilitasi lahan hutan yang terdegradasi beberapa manajemen strategi rehabilitasi hutan rawa gambut ex-PLG diuraikan dalam tulisan ini

    Kebiasaan Makanan Ikan Motan, Thynnichthys Thynnoides, Bleeker, 1852 Di Rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri, Riau [Food Habits of Thynnichtys Thynnoides Bleeker, 1852 in Floodplain River of Kampar Kiri, Riau]

    Full text link
    Study on the food habits of Thynnichthys thynnoides in the floodplain of Kampar Kiri River, Riau, was conducted from July to Desember 2006, using experimental gillnet and trap. The main objectives of the study were to analyze the food compotition of T. thynnoides from two areas (Mentulik and Simalinyang) and the changes of the food in relation to season. Total samples are 252 fishes, comprises 125 fishes from Mentulik and 127 fishes from Simalinyang. Food analysis was determined by using Index of Preponderance. The result showed that the main food of T. thynnoides both in Mentulik and Simalinyang was Bacillariophyceae. At Mentulik, the most common prey items were Cocconeis, Cyclotella, and Nitzschia; on the other hand at Simalinyang Cocconeis, Cyclotella, and Pleurotaenium more representative. The composition of food items varied monthly, especially at Simalinyang. T. thynnoides from Mentulik and Simalinyang has same trophic positions

    Analisis Persebaran Polutan Karbon Monoksida dan Partikulat dari Kebakaran Hutan di Sumatera Selatan

    Full text link
    Kebakaran hutan merupakan masalah serius yang dihadapi pada permasalahan pencemaran udara masa kini karena berperan sebagai sumber terbesar emisi CO. Wujud polutan dari kebakaran hutan pada umumnya dalam bentuk asap yang mengandung banyak partikulat. Sumatera Selatan memiliki kawasan hutan sebesar 4.222.484,9 ha. Besarnya luasan kawasan hutan di Sumatera Selatan berbanding lurus dengan besarnya potensi kebakaran hutan yang dapat terjadi. Jumlah titik api di Sumatera Selatan mengalami peningkatan sebesar 12% pada periode 2014-2015. Intesitas kebakaran hutan di Sumatera Selatan yang cukup tinggi memberikan perkiraan bahwa banyak dampak besar yang akan ditimbulkan. Gangguan kesetimbangan ekosistem, permasalahan kesehatan, sampai lumpuhnya aktivitas masyarakat adalah dampak yang diperkirakan akan timbul akibat kebakaran hutan. Selain itu, kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan terhadap wilayah lain yang jauh jaraknya dari area terbakar. Besarnya wilayah dan waktu jangkauan dampak dari kebakaran hutan sering tidak dapat diperkirakan karena terbatasnya informasi prediksi persebaran polutan dari kebakaran hutan. Suatu analisis persebaran polutan sangat diperlukan sebagai penyedia informasi prediksi dari besaran dampak yang ditimbulkan dari suatu area kebakaran hutan. Model persebaran ini dapat dijadikan sebagai acuan peringatan dini bagi daerah sekitar yang akan terkena dampak kebakaran hutan. Digunakan 2 jenis variabel penelitian yakni kecepatan angin dan jenis hutan. Data kecepatan angin yang digunakan adalah nilai rata-rata, maksimum, minimum dan modus dari data kecepatan angin periode 21 juli 2015 – 12 november 2015. Periode ini adalah periode penurunan kualitas udara kota Palembang akibat peristiwa kebakaran hutan sampai memasuki musim hujan. Jenis hutan yang dipakai sebagai variasi skenario, yaitu hutan alam primer dataran tinggi, hutan alam sekunder dataran rendah, hutan rakyat bambang lanang, hutan alam gambut sekunder. Pembagian jenis hutan ini berdasarkan data biomassa yang telah dihimpun sebelumnya pada tahun 2014. Jumlah total skenario yang disusun sebanyak 40 skenario sesuai variabel yang ditentukan. Analisis persebaran dan nilai konsentrasi dari polutan CO dan partikulat berdasarkan skenario yang disusun dengan menggunakan persamaan gauss plume. Validasi data menunjukkan bahwa hasil pemodelan dengan skenario kecepatan angin rata-rata yang paling mendekati nilai ISPU. Konsentrasi polutan yang sampai ke kota palembang dari sejumlah titik api kebakaran hutan adalah 2322,21 μg/m3 CO dan 245,62 μg/m3 PM10. Konsentrasi polutan yang sampai ke kota Palembang dari kebakaran hutan seluas 1 ha pada setiap titik api adalah 8,54 μg/m3 CO dan 0,9 μg/m3 PM10. Jarak terjaruh persebaran emisi CO dan PM10 sampai nilai ambang batas (10000 dan 150 ) telah terlewati adalah 120 km untuk emisi CO dan 200 km untuk emisi PM10

    Pemijahan Ikan Sepat Siam, Trichogasterpectoralis Regan 1910 di Danau Taliwang, Sumbawa [Spawning Aspects Of Snake-skin Gouramy, Trichogaster Pectoralis, Regan 1910 In Lake Taliwang, West Nusa Tenggara]

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa aspek yang bertalian dengan pemijahan ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis, Regan 1910). Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2010 menggunakan alat tangkap jaring insang. Total ikan contoh yang tertangkap selama penelitian berjumlah 110 ekor ikan yang terdiri atas 59 ekor ikan jantan dan 51 ekor ikan betina. Kisaran panjang total dan bobot total ikan yang tertangkap adalah 125-196 mm dan 26,79-141,76 g. Nisbah kelamin ikan yang matang gonad adalah seimbang. Ukuran ikan jantan dan betina pertama kali matang gonad adalah 134 mm dan 136 mm. Ikan yang matang gonad paling banyak ditemukan pada bulan Juli. Fekunditas total berkisar 1.140-7.986 butir. Bobot ikan merupakan penduga fekunditas yang lebih tepat daripada panjang tubuh. Sepat siam merupakan ikan pemijah serempak

    Peramalan Pemakaian Energi Listrik di Medan dengan Metode Arima

    Full text link
    Dalam skripsi ini dilakukan peramalan Pemakaian Energi Listrik denganmenggunakan model ARIMA. Langkah pertama peramalan pemakaian energilistrik menggunakan metode deret berkala ARIMA. Langkah yang kedua yaitu menghasilkandata stasioner dan mengidentifikasi adanya faktor musiman dengan memplotdata dan autokorelasi dan autokorelasi residual setiap lag. Langkah ketigaadalah menentukan nilai orde model ARIMA sekaligus menjadikan model sementaradalam hal ini diperoleh model yang tepat adalah ARIMA (0, 1, 1)(1, 1, 1)12.Langkah ke empat adalah melakukan uji ketepatan model dengan uji residual, ujistatistik portmanteau dan overfitting model. Langkah terakhir adalah melakukanperamalan. Model peramalan pemakaian energi listrik diselesaikan dengan bantuansoftware minitab 16.0 sehingga di hasilkan peramalan hasil produksi aluminiumbatangan untuk 12 periode adalah Oktober 2012 : 281.729.975 kwh, November 2012: 278.681.405 kwh, Desember 2012 : 282.132.144 kwh, Januari 2013 : 247.835.406kwh, Februari 2013 : 232.297.702 kwh, Maret 2013 : 268.232.979 kwh, April 2013 :258.892.773 kwh, Mei 2013 : 279.447.958 kwh, Juni 2013 : 278.641.762, Juli 2013: 283.377.080 kwh, Agustus 2013 : 278.587.369 kwh, September 2013 : 266.888.954kwh

    Pertumbuhan Ikan Oskar (Amphilophus Citrinellus, Gunther 1864) Di Waduk Ir H. Djuanda, Jawa Barat [Growth of Midas Cichlid (Amphilophus Citrinellus, Gunther 1864) in Ir. H. Djuanda Reservoir, West Java]

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2011-Januari 2012 di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat, dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa aspek yang bertalian dengan pertumbuhan ikan oskar (Amphilophus citrinellus) di waduk tersebut, seperti hubungan panjang-bobot, faktor kondisi, dan koefisien pertumbuhan. Contoh ikan diambil di enam stasiun yang menggunakan alat tangkap jaring insang berukuran mata jaring 1; 1,5; 2; 2,5; 3; dan 3,5 inci. Contoh ikan yang tertangkap dipisahkan berdasarkan stasiun, kemudian diukur panjang dan ditimbang bobotnya. Total ikan contoh yang tertangkap selama penelitian berjumlah 460 ekor yang berasal dari enam stasiun pengamatan. Panjang total dan bobot tubuh ikan berkisar antara 62-210 mm dan 4,81-187,18 gram. Pola pertumbuhan ikan oskar ada-lah alometrik positif. Faktor kondisi ikan oskar bervariasi berdasarkan waktu dan stasiun pengamatan. Persamaan pertumbuhan panjang ikan oskar mengikuti formula Lt= 215,78 (1-e-0,39 (t+0,25))

    MORPHOREGRESSION AND FIRST SIZE AT MATURITY OF GOLDSTRIPE SARDINELLA (SARDINELLA GIBBOSA) FROM BALI STRAIT WATERS

    Get PDF
    Bali Strait was one of the highest density areas for small pelagic fish in Indonesian Fisheries Management Area (FMA)-573 with goldstripe sardinella (Sardinella gibbosa) as was one of the abundant species in the catch. The aims of this study were to reveal the morphoregression characteristics and the first size of maturity for Sardinella gibbosa in Bali Strait waters. A total of 1.282 goldstripe sardinella were measured in total length (TL), fork length (FL), and standard length (SL)) and weighed during the study. All of the length measurement methods were highly related to the weight, which were W = 4 x 10-6 TL3,1686 (R² = 0,9817); W = 4 x 10-6 FL3,2334 (R² = 0,9732); and W = 1 x 10-5 SL3,0239 (R² = 0,9656), respectively. Among all the measurement methods, total length estimated the weight more accurately than the others. The growth pattern of goldstripe sardinella in this study were various based on the measurement method, sex, and the maturity level of the fish. A total of 800 individuals were dissected and their gonads examined. The sex was identified by visual characteristics. The size at 50% maturity for goldstripe sardinella in Bali Strait was 148 mm TL for male and 155 mm TL for female. Most of the caught fish were under the size at 50% maturity
    • …
    corecore