3 research outputs found

    PENGARUH PENERAPAN BLENDED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

    Get PDF
    PENGARUH PENERAPAN BLENDED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Oleh : TAOFAN ALI ACHMADI 11503241017 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut di kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta setelah diterapkan pendekatan blended learning; (2) Mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa kelas XI TP4 dengan menggunakan metode blended learning dan kelas XI TP2 yang tidak menggunakan metode blended learning pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut di kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Tempat penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan yang terdiri dari 2 (dua) kelas, yaitu kelas eksperimen (XI TP4) dan kelas kontrol (XI TP2). Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen dengan memberikan metode blended learning, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Hasil belajar kelompok tersebut berupa nilai yang diperoleh dari pretest dan posttest. Teknik analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan data yaitu dengan teknik analisis deskriptif yang meliputi: modus, median, mean, varians, dan standar deviasi. Kemudian dilakukan uji persyaratan analisis dengan uji homogenitas dan uji normalitas. Kemudian untuk menguji hipotesis digunakan statistik parametris dengan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan (t hitung=16,60>t tabel=2,002) pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta setelah diterapkannya metode blended learning; (2) Terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan (t hitung=13,16>t tabel=2,002) anatara kelas XI TP4 yang diajarkan menggunakan metode blended learning dengan kelas XI TP2 yang tidak menggunakan metode blended learning. Kata kunci : Blended Learning, Prestasi Belajar, SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

    No full text
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh Mahasiswa S1 kependidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik pengalaman lapangan memiliki bobot sebayak 3 SKS lapangan. Praktik pengalaman lapangan mempunyai mata kuliah prasyarat yaitu mata kuliah mikro teaching dan beberapa mata kuliah pendidikan yang lainnya. Praktik pengalaman lapangan melibatkan instansi lembaga lain yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini praktikan diberi kesempatan untuk melakukan praktik pengalaman lapangan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Sebelum melakukan PPL terlebih dahulu dilaksanakan observasi sekolah bermaksud untuk mengetahui kondisi pada saat mengajar di kelas, iklim mengajar, karakter siswa dan media pembelajaran yang digunakan. Kegiatan PPL dilakukan tanggal 1 Juli sampai 18 September 2014. Sebelum mengajar praktikan membuat administrasi guru berupa RPP, silabus, prota, prosem dan lain-lain. Mata diklat yang diampu praktikan adalah Praktek Permesinan II dan Teknik Gambar Manufactur kelas XI Teknik Permesinan . Dalam satu kali tatap muka adalah 8 jam pelajaran dan terjadwalkan hari senin, selasa, kamis dan jum`at. Dari kegiatan PPL ini dapat diambil pengalaman secara nyata untuk menjadi seorang guru baik dalam persiapan mengajar, pelaksanaan mengajar, evaluaisi, menghadapi siwa-siwa yang berbeda-beda karakternya dan menghadapi berbagi hambatan yang mengahdang pada saat pebelajaran untuk mejadi guru yang professional.

    Evaluasi Pengintegrasian Soft Skills Dalam Praktik Bengkel Pemesinan Di SMK Lombok NTB

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan pengintegrasian soft skill dalam praktek bengkel pemesinan SMK di Lombok Nusa Tenggara Barat, yang meliputi: (1) kondisi siswa; (2) kondisi guru; (3) perencanaan pembelajaran; (4) proses pengintegrasian soft skills; dan (5) hasil pengintegrasian soft skills. Penelitian ini merupakan peneltian evaluasi menggunakan model Countenance Stake. Populasi penelitian adalah semua SMK Negeri di Lombok yang memiliki jurusan Teknik Pemesinan berjumlah enam SMK. Sampel penelitian berjumlah tiga SMK dengan 103 siswa dan tiga orang guru ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data di lapangan menggunakan lembar observasi dan melalui lembar kuesioner. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan bantuan EXEL dan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi siswa dalam pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori baik dengan persentase pencapaian sebesar 69,90%; (2) kondisi guru dalam pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori baik dengan perolehan persentase pencapaian sebesar 77,78%; (3) kondisi perencanaan pembelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase pencapaian sebesar 66,67%; (4) proses pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori cukup baik dengan persentase pencapaian sebesar 53,85%; dan (5) hasil pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori baik dengan persentase pencapaian sebesar 68,93%,. Semua komponen belum memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, rekomendasi yang diberikan adalah (1) guru harus lebih inten dalam mengapersepsi serta memotivasi siswa; (2) guru harus diberikan pelatihan terkait cara mengevaluasi tingkat atribut soft skills siswa; (3) rapat koordinasi perumusan RPP sebaiknya tidak dilakukan pada awal tahun melainkan setiap awal semester; (4) guru harus memperhatikan komponen-komponen pembelajaran yang sudah dirancang supaya proses pembelajaran terlaksana dengan sistematis dan terskema; dan (5) guru harus meningkatkan atribut soft skills siswa pada atribut kerjasama, berfikir kreatif, dan komunikasi melalui pemberian stimulus kepada siswa dalam proses pembelajaran supaya siswa dapat mengeksplor ide dan gagasanny
    corecore