Evaluasi Pengintegrasian Soft Skills Dalam Praktik Bengkel Pemesinan Di SMK Lombok NTB

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan pengintegrasian soft skill dalam praktek bengkel pemesinan SMK di Lombok Nusa Tenggara Barat, yang meliputi: (1) kondisi siswa; (2) kondisi guru; (3) perencanaan pembelajaran; (4) proses pengintegrasian soft skills; dan (5) hasil pengintegrasian soft skills. Penelitian ini merupakan peneltian evaluasi menggunakan model Countenance Stake. Populasi penelitian adalah semua SMK Negeri di Lombok yang memiliki jurusan Teknik Pemesinan berjumlah enam SMK. Sampel penelitian berjumlah tiga SMK dengan 103 siswa dan tiga orang guru ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data di lapangan menggunakan lembar observasi dan melalui lembar kuesioner. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan bantuan EXEL dan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi siswa dalam pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori baik dengan persentase pencapaian sebesar 69,90%; (2) kondisi guru dalam pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori baik dengan perolehan persentase pencapaian sebesar 77,78%; (3) kondisi perencanaan pembelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase pencapaian sebesar 66,67%; (4) proses pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori cukup baik dengan persentase pencapaian sebesar 53,85%; dan (5) hasil pengintegrasian soft skills masuk dalam kategori baik dengan persentase pencapaian sebesar 68,93%,. Semua komponen belum memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, rekomendasi yang diberikan adalah (1) guru harus lebih inten dalam mengapersepsi serta memotivasi siswa; (2) guru harus diberikan pelatihan terkait cara mengevaluasi tingkat atribut soft skills siswa; (3) rapat koordinasi perumusan RPP sebaiknya tidak dilakukan pada awal tahun melainkan setiap awal semester; (4) guru harus memperhatikan komponen-komponen pembelajaran yang sudah dirancang supaya proses pembelajaran terlaksana dengan sistematis dan terskema; dan (5) guru harus meningkatkan atribut soft skills siswa pada atribut kerjasama, berfikir kreatif, dan komunikasi melalui pemberian stimulus kepada siswa dalam proses pembelajaran supaya siswa dapat mengeksplor ide dan gagasanny

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image