27 research outputs found

    Penataan Jalur Hijau Jalan di Kota Gorontalo

    Full text link
    Ketersediaan Jalur Hijau Jalan sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau Perkotaan saat penting pada suatu kota. Hal ini dikarenakan pentingnya fungsi Jalur Hijau dalam menambah keamanan dan Kenyamanan bagi pengguna jalan. Oleh karena itu diperlukan penataan Jalur Hijau sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk mengurangi kesemrawutan di jalan-jalan pada kawasan perkotaan serta memberikan fungsi ekologis dan estetika dalam mengurangi kerusakan lingkungan melalui pencemaran udara yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya kendaraan bermotor di Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pola dan karakteristik RTH Jalur Hijau Jalan serta rekomendasi vegetasi yang sesuai pada jalan-jalan utama di Kota Gorontalo. Kondisi tersebut dapat menjadi dasar atau acuan dalam menata Ruang Terbuka Hijau khususnya Kawasan Jalur Hijau Jalan untuk Perkotaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa jalur hijau jalan yang tersedia saat ini di Kota Gorontalo berada di tepi dan median jalan John Ario Katili sepanjang 2,75 km dan Jalan Jusuf Dali sepanjang 1,74 km. Jalur hijau tepi jalan juga terdapat pada sebagian ruas jalan By Pass sekitar 700 meter. Arahan untuk penataan jalur hijau jalan perkotaan melalui studi kasus pada di Jalan Nani Wartabone dan Jalan Brigjen Piola Isa.   Kata kunci: Penataan, Jalur Hijau, Jalan

    Analisis Spasial Perubahan Area Terbangun Kota Gorontalo (Spatial Analysis of Gorontalo City Building Area Changes)

    Get PDF
    – Pembangunan di wilayah perkotaan terus berkembang yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk. Peningkatan ini berdampak pada semakin tingginya kebutuhan akan ruang kota. Hal ini menyebabkan kawasan terbangun di wilayah perkotaan semakin meningkat dan berkurangnya ruang terbuka sehingga mendorong penggunaan lahan sawah sebagai area permukiman dan perkantoran. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian atau evaluasi melalui analisis spasial untuk mengetahui Perubahan pemanfaatan lahan sawah yang ada di Kota Gorontalo dalam kurun waktu tertentu. Kajian ini merupakan salah satu acuan dalam arahan pembangunan yang berwawasan lingkungan untuk masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perubahan pemanfaatan lahan sebagai area terbangun dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2008 hingga 2013 . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial terdiri dari data citra dan peta digital sebagai data pendukung. Analisis dilakukan dengan teknik overlay peta penggunaan lahan dengan kurun waktu berbeda hasil interpretasi citra satelit digital. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis Perubahan area terbangun di Kota Gorontalo dalam kurun waktu 5 tahun yaitu Perubahan area terbuka menjadi area terbangun dan area terbangun menjadi area terbuka. Kata kunci: Perubahan, lahan, area terbangun, Gorontal

    Perubahan Index Hijau di Kelurahan Moodu Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo (Change Of Green Index In Kelurahan Moodu Kecamatan Kota Timur Of Gorontalo City)

    Get PDF
    – Peningkatan pembangunan pada wilayah perkotaan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan sehingga perlu dilakukan kajian tentang index hijau per kapita untuk mengetahui jumlah kebutuhan ruang hijau serta menganalisis Perubahan luas area hijau dalam kurun waktu 5 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan Aplikasi ArcGIS melalui Sistem Informasi Geografis untuk menghitung luas area hijau serta menghitung index hijau (green index) menggunakan rumus matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green index per kapita pada tahun 2013 adalah 15,30 m2 mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 16,22 m2. Meskipun demikian, kondisi ini belum sesuai dengan kajian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu standar green index 20 m2 per kapita. Kata kunci: index hijau, area hijau, lingkungan, perkotaa

    Kontribusi Supervisi Akademik dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar Negeri

    Full text link
    The background of this reaseach was teaching performance of teacher at state elementary school (SDS Negeri) are questioned. The fact showed that quality of output is not increase significantly based on national final examination. Some people argued that it is not only teacher falseness, but also headsmaster who can not do something so that teacher can teach with high quality. Some factors give effect on teaching performance, but in this research academic supervisition and leadership of headmaster hypothesized more effect on teaching performance.The research result showed that academic supervision and leadership of headmaster affected on teaching performance simultaniously. Contribution of both variables were 30,1%. It also means that almost 69,9% ofb variance of teaching performance can not be explained by both variables. This research study also showed that each variable give effect on teaching performance significantly. Each variables explained 15,68% and 6,96% of variance of teaching performance at elementary school teacher in South Pontianak

    Analisis Kebutuhan Infrastruktur Hijau di Kota Gorontalo

    Full text link
    Pembangunan infrastruktur merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan suatu wilayah perkotaan. Optimalisasi pemanfaatan infastruktur hijau di Kota Gorontalo diharapkan dapat mengurangi dan mengatasi dampak kerusakan lingkungan yang sering terjadi pada wilayah perkotaan pada umumnya seperti pencemaran dan banjir. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis spasial melalui aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memetakan sebaran infrastruktur yang ada. Melalui penelitian ini diperoleh data dan gambaran sebaran mengenai kondisi infrastruktur eksisiting yang ada di Kota Gorontalo. Saat ini jumlah infrastruktur hijau di Kota Gorontalo belum terpenuhi sesuai dengan kebutuhan jika didasarkan pada Undang-undang penatan ruang yaitu 30 persen dari luas wilayah. Luas taman yang ada di Kota Gorontalo saat ini adalah 6,05 ha sedangkan kebutuhan untuk taman berdasarkan jumlah penduduk adalah 5,94 hektar. Namun kebutuhan taman ini akan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk di Kota Gorontalo.     Kata Kunci: infrastruktur, lingkungan, perkotaa
    corecore