2,445 research outputs found

    Export-Led Growth Hypothesis: Comparison Between Islamic and Non-Islamic Countries in ASEAN

    Full text link
    This study aims to prove and analyze the effect of export growth on economic growth in the ASEAN countries. Using annual data from 2004 to 2014, the empirical result shows that export growth is significant and gives positive impact on the economic growth in ASEAN. However, investment and labor-force are less to affect the economic growth in ASEAN. This study also provides strong evidence that supports the hypothesis of export-led growth as described by Nurkse (Moon, 1997). Export-led growth is an economic strategy that is also used by Islamic countries in ASEAN. Export-led growth has two important reasons, it can generate profits and allow countries to balance their finances and the export growth can lead to greater productivity. This is consistent with the macro theory assumes that exports are injection to the economy (McCombie et al, 1994)

    Penerapan Fitur Adaptive Multi Rate (Amr) Pada Jaringan Gsm

    Full text link
    Adaptive Mutlirate (AMR) is a feature that plays an important role in the efficiency of use of cell/voice channels and GSM networks in overall and it can improve sound quality dynamically based on actual measurements (real time) between Mobile Station (MS) and Base Transmitter Station (BTS). Resources used as analytical parameters are SQI (Speech Quality Index), MOS (Mean Opinion Score) and the sound quality on the network without and with AMR. Measurements using Test Equipment Mobile System (TEMS) while locking devices to the single channel and comparing them between the two types of network. Based on test results it is obtained that with voice channels with AMR can increase the value of SQI approximately 40% for fullrate channels and about 60% for half-rate channels producing a remarkable (excellent) level, with research and further measuring it is expected to produce better and more perfect sound quality

    Industri Genteng Di Desa Sidoluhur Kecamatan Godean Kabupaten Sleman

    Full text link
    Desa Sidoluhur sebagai salah satu contoh pusat industri kecil dan rumah tangga dalam pembuatan genteng yang jumlahnya mencapai 416 unit. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologikal karena memanfaatkan tanah liat sebagai bahan baku dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap proses produksi. Penelitian menggunakan metode survei. Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha industri genteng di Desa Sidoluhur dengan pertimbangan bahwa wilayah dimana masing-masing bagian terambil sampelnya secara acak disetiap dusun. Jumlah responden yang diambil dengan menggunakan metode proporsional random sampling yaitu sebesar 81 pengusaha. Metode analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dengan dibantu tabel frekuensi dan statistik inferensia dengan dibantu tabel silang dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Desa Sidoluhur menunjukan karakteristik skala industri rumah tangga. (2) Faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap jumlah produksi yaitu modal. (3) pendapatan pengusaha dari industri genteng menjadi kemampuan andalan perekonomian pengusaha sebesar 78,75 % dalam pendapatan total pengusaha

    The Relation Between Minimum Wages and Poverty in Indonesia: an Islamic Perspective

    Get PDF
    This study is part of Islamic economics research that aims to determine the relationship between the minimum wage and poverty rate in Indonesia, especially case studies in West Java, Central Java, East Java, Special Region of Yogyakarta, and Banten during the period 2007-2013. In addition to the primary independent variable, there are six control variables are used, the level of education, the GDP per capita, unemployment rate, inflation rate, average wages and economic growth. The analysis technique used in this study are Arellano Bond Dynamic GMM (Generalized Method of Moment). The results of this study found that the minimum wage is not a significant effect on poverty levels in 2007-2013, especially in the districts/cities in West Java, Central Java, East Java, Special Region of Yogyakarta and Banten. Based on the explanation above, it can be concluded that government has responsibilities and sufficient role to reduce poverty through minimum wage standardization, the state also has responsibilities to create social security, both for those who are unable to work, informal workers and vulnerable workers, so that the level of wages (income) they can meet any basic needs according to Ibn Hazm include food, clothing, health, education and housing

    Pengembangan Tes Uraian Interaktif pada Mata Kuliah Biologi Lingkungan Berbantuan Microsoft Powerpoint dan Visual Basic For Aplication

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mengembangkan tes uraian singkat interaktif pada mata kuliah biologi lingkungan berbantuan komputer dengan Microsoft Office dan Visual Basic for Application. Instrumen tes yang dikembangkan bertujuan mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa pada mata kuliah biologi lingkungan. Instrumen tes yang dikembangkan berbasis Microsoft Office Powerpoint dan Visual Basic for Application. Penelitian ini merupakan Research and Development dengan modifikasi subjek coba pada beberapa tahapan penelitian. Penelitian hanya dilakukan sampai tahap perbaikan produk operasional. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Penelitian dan pengumpulan data awal, (2) Perencanaan, (3) Pembuatan produk awal, (4) Uji coba awal (validasi ahli), (5) Perbaikan produk awal, (6) Uji coba lapangan 1 dan 2, dan (7) Perbaikan produk operasional. Penelitian melibatkan subjek coba sebagai berikut: (1) Uji coba awal melibatkan ahli materi biologi lingkungan, ahli ICT, ahli penelitian dan evaluasi pendidikan; (2) Uji coba lapangan 1 kelompok kecil melibatkan 12 mahasiswa pendidikan biologi UMS yang mengambil matakuliah biologi lingkungan; dan (3) Uji coba lapangan 2 kelompok besar melibatkan 20 mahasiswa pendidikan biologi UMS yang mengambil matakuliah biologi lingkungan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis butir soal sesuai kaidah pada tahap validasi dan uji coba lapangan. Hasil akhir penelitian ini adalah tes uraian singkat interaktif berbantuan komputer pada materi biologi lingkungan yang valid secara internal, reliabel tinggi dengan koefisien 0,814>0,456 (r tabel), tingkat kesukaran sedang dengan indeks kesukaran 0,4 hingga 0,7, dan daya diskriminan (daya beda) baik dengan indeks diskriminan 0,4 hingga 0,7. Kesimpulan hasil penelitian adalah instrumen tes uraian singkat interaktif berbantuan komputer yang dikembangkan layak untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi biologi lingkungan

    Keragaman Fenotipe Tiga Populasi Belut Monopterus Albus (Zuiew 1793) Asal Jawa Barat Dan Respons Biometrik Pada Media Air Bersalinitas [the Phenotypic Diversity of Three Populations of Asian Swamp Eel Monopterus Albus (Zuiew 1793) From West Java and Biometrics Responses on Salinity]

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaman fenotipe belut asal Jawa Barat serta respons biometriknya dalam pemeliharaan pada media air bersalinitas untuk pengembangan budi daya. Belut ditangkap dari tiga lokasi yaitu Cianjur, Sukabumi, dan Karawang dengan ukuran tubuh berkisar antara 23,05+0,63 cm dan bobot 7,58+1,04 g. Sebanyak 30 ekor setiap populasi digunakan untuk pengukuran truss morfometrik dan 200 ekor untuk pengujian respons biometrik pada media air bersalinitas. Pemeliharaan dilakukan pada media air bersalinitas tanpa substrat dengan pemberian pelindung. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan perbedaan salinitas media pemeliharaan yaitu 0, 6, dan 12 g L-1 dengan padat penebaran 1 kg m-2. Pemeliharaan belut dilakukan selama 30 hari dengan penggantian air 100% setiap hari dengan pemberian pakan berupa cacing sutera Tubificidae sebanyak satu kali per hari secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belut asal Karawang dan Cianjur mirip berdasarkan keragaman fenotipenya dibandingkan populasi Sukabumi. Respons biometrik belut asal Karawang paling unggul dan media terbaik untuk pemeliharaan belut tanpa substrat adalah media dengan salinitas 6 g L-1

    Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda dan Teh Hijau

    Full text link
    Teh hijau memiliki nama spesies Camellia sinensis (L.) Kuntze, family Theaceae dan Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lam.) termasuk kedalam family sterculiaceae Tujuan Penelitian ini adalah melakukan standarisasi ekstrak air daun jati belanda dan ekstrak air the hijau. Ekstrak distandardisasi dengan beberapa dua parameter yaitu parameter spesifik dan parameter non spesifik. Kadar sari larut air pada jati belanda 12,88 % dan teh hijau 40,88, sedangkan kadar sari larut etanol pada jati belanda 4, 23 % dan pada teh hijau 4,23 %. Hasil pengujian kandungan kimia menunjukkan pada ekstrak jati belanda mengandung saponin dan flavonoid sedangkan pada teh hijau mengandung tanin dan flavonoid. Kadar air ekstrak daun jati belanda 0,95 % dan teh hijau 2,79%. Hasil kadar abu total jati belanda sebesar 37,61% dan teh hijau 36,84%. Kadar abu tidak larut asam yaitu pada jati belanda sebesar 3,54% dan teh hijau 3,77%. Hasil dari penetapan susut pengeringan pada ekstrak jati belanda yaitu 0,46 % dan teh hijau 0,46 %. Ekstrak jati belanda maupun teh hijau berdasarkan pengujian standarisasi meliputi parameter spesifik dan non-spesifik memenuhi standarisasi mutu bahan baku
    • …
    corecore