7 research outputs found
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE KOTA PALANGKA RAYA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah pembelajaran
matematika dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together dapat menghasilkan hasil belajar matematika yang lebih baik daripada
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (2) Apakah hasil belajar
matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi lebih baik jika
dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya
diri sedang, hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri sedang
lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap
percaya diri rendah. (3) Apakah hasil belajar matematika siswa dengan model
pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil
belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD baik
untuk siswa dengan sikap percaya diri tinggi, sedang maupun rendah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksprimen semu
dengan desain faktorial 2 x 3. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai
dengan Desember 2010 dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri se Palangka
Raya semester I tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitian diperoleh dengan
stratified random sampling dan cluster random sampling. Banyak anggota sampel
112 siswa yang terdiri dari siswa-siswi SMP Negeri 1, SMP Negeri 6, dan SMP
Negeri 8 Palangka Raya dan masing-masing sekolah diambil 1 kelas sebagai kelas
eksprimen (pembelajaran kooperatif NHT) dan 1 kelas untuk kelas kontrol
(pembelajaran kooperatif STAD). Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan di SMP
Negeri 2 Palangka Raya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi berupa nilai UN SMP mata pelajaran matematika untuk penetapan
pengambilan sampel berstrata, nilai leger raport mata pelajaran matematika untuk
data kemampuan awal, metode tes untuk data hasil belajar matematika pada
kompetensi dasar sistem persamaan linear dua variabel dan metode angket untuk data
sikap kepercayaan diri. Sebelum instrumen tes dan angket diujicobakan terlebih
dahulu dilakukan uji validitas isi oleh 3(tiga) validator. Hasil uji coba menunjukkan
bahwa 30 butir soal tes valid dan 40 item angket dapat digunakan untuk instrumen
penelitian. Pada uji coba tes hasil belajar matematika dilakukan uji tingkat kesukaran,
daya beda dan uji reliabilitas. Sedangkan pada uji coba angket sikap percaya diri
dilakukan uji konsistensi internal dan uji reliabilitas. Instrumen tes yang valid
dihitung nilai uji reliabiltas dengan KR-20 diperoleh nilai indeks 0,8311, sedangkan
nilai indeks reliabilitas angket 0,8356.
Prasyarat analisis data dengan menggunakan uji Lilliefors untuk uji
normalitas dan uji Bartlett untuk uji homogenitas. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil analisis dua jalan dengan taraf
signifikansi α = 5 %, menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan pengaruh
penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas
VIII materi sistem persamaan linear dua variabel (Fa = 0,5499 < 3,8870 = Ftabel), (2)
terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri tinggi,
percaya diri sedang dan percaya diri rendah terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel ( Fb = 30,5719 > 3,0397 =
Ftabel), dan (3) terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan
sikap percaya diri siswa terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi pokok
sistem persamaan linear dua variabel (Fab = 3,9947 > 3,0397 = Ftabel).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) penggunaan model pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together sama efektifnya dengan penggunaan model
pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions terhadap hasil belajar
matematika siswa pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel, (2) hasil
belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi lebih baik jika
dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya
diri sedang, hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri sedang
lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri
rendah, dan (3) Pada pembelajaran dengan model NHT, siswa dengan sikap percaya
diri tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa
dengan sikap percaya diri sedang maupun rendah. Sedangkan untuk siswa dengan
sikap percaya diri sedang mempunyai hasil belajar matematika yang sama baiknya
dengan siswa dengan sikap percaya diri rendah. (4) Pada pembelajaran dengan model
STAD, siswa dengan sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil belajar matematika
yang sama baiknya dengan siswa dengan sikap percaya diri sedang. Sedangkan untuk
siswa dengan sikap percaya diri tinggi maupun sedang mempunyai hasil belajar
matematika yang lebih baik dari siswa dengan sikap percaya diri rendah.(5) Pada
siswa yang mempunyai sikap percaya diri tinggi, sedang maupun rendah penggunaan
model pembelajaran NHT sama efektifnya dengan penggunaan model pembelajaran
STAD.
Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT),
Pembelajaran Kooperatif Student Teams-Achievement Divisions
(STAD), Sikap Percaya Diri, dan Hasil Belajar Matematika
Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri di Kelas XI MIA SMA Negeri 3 alangka Raya
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan kesalahankesalahanyangdilakukansiswadalammenyelesaikansoaltrigonometri
dikelas XI MIA SMA Negeri 3 Palangka Raya, 2) mendeskripsikan faktorfaktoryangmenyebabkansiswamelakukankesalahandalammenyelesaikan
soaltrigonometridikelasXIMIASMANegeri3PalangkaRaya.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI MIA SMA Negeri 3 PalangkaRaya pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian yangdigunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 4 SMA Negeri 3Palangka Raya sebanyak 24 siswa dan dipilih 5 wakil subjek penelitianuntuk diwawancarai lebih lanjut. Instrumen tes dalam penelitian inisebelum digunakan divalidasi oleh tiga orang penelaah dan ditetapkan 4butir soal yang telah valid dan dapat digunakan. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah tes dan wawancara. Tahap analisis data yangdilakukan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soalpersamaan trigonometri adalah: 1) kesalahan memahami fakta, yaitukesalahan yang dilakukan siswa dalam menuliskan simbol-simbol padatrigonometri, disebabkan oleh faktor kemampuan mengingat masih rendah.2) kesalahan memahami konsep yaitu kesalahan yang dilakukan siswadalam menentukan rumus-rumus untuk menyelesaikan soal, disebabkanoleh faktor kurangnya pengetahuan yang dimiliki yang pernah diterimasebelumnya. 3) kesalahan memahami operasi yaitu kesalahan yangdilakukan siswa pada operasi-operasi perhitungan, disebabkan oleh faktorsiswa tidak teliti dan kurang terampil dalam melakukan dasar-dasarperhitungan. 4) kesalahan memahami prinsip yaitu kesalahan yangdilakukan siswa dalam menerapkan rumus atau melakukan langkahlangkah
penyelesaian persamaan trigonometri, disebabkan oleh faktorkurangnya kemampuan siswa dalam memahami, menerapkan danmenggunakan pengetahuan yang dimiliki sebelumny
EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL ON MATERIAL FLAT SIDE GEOMETRY OF STUDENTS’ LEARNING OUTCOMES OF CLASS VIII MTS AN-NUR PALANGKA RAYA
This study aimed to determine the effectiveness of problem-based learning model on ??the material of flat side geometry on the learning outcomes of Class VIII students of MTs An-Nur Palangka Raya.This type of research is quantitative with quasi-experimental methods and one-group pre-test-post-test research design. The population in this study were all students of class VIII MTs An-Nur Palangka Raya of 77 people. From this population, random cluster sampling was chosen. Therefore 26 students of Class VIII-C were selected as the experimental class. The instruments of the data collection in this study were pre-test and post-test. The hypothesis of this study was tested using one-sample t-test. The results of the study indicate an average pretest ( ) of 23.61 and an average posttest ( ) of 46.30 and the average difference ( ) is 22.69. Before analyzing the data, the normality of data is tested first. The normality test indicates = 2.168 and = 9,488. Because < and follows the normal distribution. The results of the t test show the value of tcount = 1.92 and ttable = 1.708 at degrees of freedom (db) = n - 1 = 25 and the error level ? = 5% is obtained. Because tcount > ttable, then H0 is rejected and is accepted. Therefore, it can be concluded that the PBL model is effective in improving students’ learning outcomes in the material of flat side geometry in class VIII MTs An-Nur Palangka Raya
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS Pada Materi SPLDV Kelas VIII SMPN 8 Palangka Raya
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas gurudan siswa, mengetahui hasil belajar siswa dan mengetahui responsiswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TS-TS. Subjekpenelitiannya adalah 40 siswa kelas VIII-9 SMP Negeri 8 PalangkaRaya pada tahun ajaran 2016/2017. Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah 1) Angket aktivitas guru, 2) Angket aktivitassiswa 3) Tes akhir hasil belajar, dan 4) Angket respon siswa. Soal tesakhir hasil belajar berjumlah 6 soal. Setiap butir soal tes akhirditelaah oleh tiga orang ratter dan diperoleh bahwa semua butirsoal telah dinyatakan valid atau layak untuk digunakan Hasilpenelitian menunjukan bahwa 1)Aktivitas guru terlaksana sangatbaik, 2) Aktivitas siswa terlaksana sangat baik, 3) Hasil belajar siswayang diukur berdasarkan hasil tes akhir diperoleh rata-rata sebesar81,43, terdapat 35 orang siswa tuntas (87,50%) yang memenuhi KKMsebesar 70 dan 5 orang siswa yang tidak tuntas (12,50%) danketuntasan klasikal belajar siswa sebesar 87,50%. Siswa lebih mudahmengerjakan soal menggunakan metode grafik dan substitusidibandingkan menggunakan metode eliminasi, dan 4) Persentaserespon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TS-TSsebesar79,90 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan siswaterlaksana sangat baik, pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dapatmeningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap modelpembelajaran kooperatif TS-TS termasuk kriteria sedang
IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIII SMPN 8 PALANGKA RAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa VIII SMPN 8 Palangka Raya dalam
menyelesaikan soal materi relasi dan fungsi berdasarkan langkah menyelesaikan soal yang meliputi
memahami soal, membuat rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan membuat
kesimpulan. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang
dilaksanakan dengan melibatkan 35 siswa kelas VIII-2, pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di
SMPN 8 Palangka Raya. Untuk mendapatkan data kuantitatif dilaksanakan tes pada siswa dengan
menggunakan instrumen berupa lembar tes yang telah di validitas oleh tiga orang ratter yaitu dua orang
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Palangka Raya dan satu orang guru mata
pelajaran matematika kelas VIII SMPN 8 Palangka Raya. Dari 4 butir soal yang di validitas, semuanya
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Berdasarkan hasil penelitian,
terdapat 4 siswa yang memiliki kriteria kesalahan rendah (11,42%), 9 siswa yang memiliki kriteria
kesalahan sedang (25,71%), 16 siswa yang memiliki kriteria kesalahan tinggi (945,71%) dan 6 siswa yang
memiliki kriteria kesalahan sangat tinggi (17,14%), dimana presentase kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal materi relasi dan fungsi jika ditinjau dari langkah penyelesaiannya adalah; 1)
Kesalahan pada langkah memahami soal (dapat mengetahui maksud soal dengan menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan) persentase kesalahan – (karena guru di sekolah tersebut tidak
membiasakan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan). 2) Kesalahan pada langkahmerencanakan
penyelesaian (dapat menentukan rumus yang digunakan serta menentukan langkah penyelesaiannya)
persentase kesalahan 77,85% dengan kriteria tinggi. 3) Kesalahan pada langkah melaksanakan rencana
penyelesaian (proses perhitungan aljabar yang tepat dan akurat sehingga menghasilkan jawaban yang
benar), persentase kesalahan 92,85% dengan kriteria sangat tinggi. 4) Kesalahan pada langkah membuat
kesimpulan dengan persentase kesalahan 93,57% dengan kriteria sangat tingg
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALANGKA RAYA
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika pada relasi dan fungsi
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya yaitu kurang dari 50% siswa yang mencapai standar
KKM sekolah yaitu 75. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa, dan
mengetahui hasil belajar matematika siswa pada materi relasi dan fungsi dengan model pembelajaran
NHT.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya sebanyak 32 siswa. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta tes akhir
hasil belajar. Soal tes akhir belajar sebanyak 5 butir soal ditelaah oleh 3 orang penelaah, yaitu dua
orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika UniversitasPalangka Raya dan seorang guru
matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Palangkaraya.
Aktivitas gurudan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tahun
ajaran 2019/2020 di kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya terlaksana sangat baik dengan presentase
aktivitas guru sebesar 84,14% dan presentase aktivitas siswa sebesar 78,54%. Dengan menggunakan
model pembelajaran ini membuat siswa lebih aktif selama proses pembelajaran, antusias, berani
menyampaikan pendapat dan percaya diri. Dari hasil tes akhir materi relasi dan fungsi yang diberikan
kepada 31 orang siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 3 Palangka Raya tahun ajaran 2019/2020, sebanyak
21 orang siswa tuntas dan 10 orang tidak tuntas. Presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal
adalah 67,74%. Sedangkan tingkat ketercapaian belajar siswa adalah 81,39% artinya penguasaan
belajar siswa secara keseluruhan terhadap materi tersebut sangat tercapai. Hal ini menunjukan bahwa
hasil belajar dengan menggunakan NHT secara klasikal meningkat dari sebelumnya kurang dari
50%menjadi 67,74%
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX MTS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika sebagian besar siswa di kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya tergolong rendah, tidak dimanfaatkannya fasilitas belajar dan sikap siswa yang kurang menyenangi pelajaran matematika. Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) Hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya. 2) Hubungan antara sikap siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya. 3) Hubungan antara fasilitas belajar dan sikap siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 119 siswa, sedangkan sampel diambil dari seluruh populasi. Teknik pengumpulan data fasilitas belajar dan sikap siswa diperoleh dengan pemberian angket, sedangkan hasil belajar matematika diperoleh dari pemberian tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket dan tes. Sebelum digunakan instrumen diuji coba di MTs An-Nur Palangka Raya yang berjumah 50 siswa. Dari hasil uji coba diperoleh untuk angket fasilitas belajar dari 35 pernyataan 22 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar = 0,78 dengan kriteria tinggi, sedangkan untuk angket sikap dari 35 pernyataan 23 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar = 0,75 dengan kriteria tinggi, dan untuk tes hasil belajar matematika dari 35 soal 29 valid dengan koefisien reliabilitas = 0,87 dengan kriteria sangat tinggi.
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis statistik parametrik untuk uji normalitas data fasilitas belajar diperoleh 2hitung = 4,85, data sikap diperoleh 2hitung = 10,68, dan data hasil belajar matematika 2hitung = 4,44. Adapun koefisien 2tabel dengan dk = 8-2-1=5 yaitu 11,07 dan dk = 7-2-1=4 yaitu 9,59. Koefisien-koefisien 2hitung dibandingkan dengan 2tabel, diperoleh 2hitung 2tabel yang berarti semua data berdistribusi normal. Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan: (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,26 dan menyumbang terhadap hasil belajar matematika sebesar 19%; (2) Ada hubungan positif yang signifikan antara sikap dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,23 dan menyumbang terhadap hasil belajar matematika sebesar 12%;(3) Ada hubungan positif yang signifikan antara fasilitas belajar dan sikap dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,31 dan menyumbang terhadap hasil belajar matematika sebesar 29%