133 research outputs found

    PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK UNTUK MEMOTRET HOTS MAHASISWA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS DI JURDIK FISIKA FMIPA UNY

    Get PDF
    Penelitian ini telah dilakukan untuk mengembangkan tes diagnostik Fisika untuk mendeteksi kelemahan kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika (PhysDiTHOTS) mahasiswa; untuk mendapatkan karakteristik PhysDiTHOTS; dan untuk mengukur kelemahan kemampuan berpikir tingkat tinggi Fisika mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Kisi-kisi instrumen dikembangkan berdasarkan aspek dan sub-aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi dan digunakan untuk mengembangkan item. Instrumen terdiri dari 24 item divalidasi oleh ahli Fisika, ahli pendidikan Fisika, dan ahli pengukuran pendidikan Fisika. Instrumen divalidasi diujicobakan kepada mahasiswa Jurusan Fisika Pendidikan, Matematika dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Data polytomous dianalisis sesuai dengan partial credit model (PCM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24 item PhysDiTHOTS cocok untuk PCM, keandalan dari tes ini adalah 0,77, indeks kesulitan item 'berkisar dari -0,97 menjadi 1,87, dan berdasarkan fungsi informasi dan SEM, tes ini sangat tepat untuk mengukur HOTS Fisika mahasiswa 'dari -1,6 ke 3,0. Oleh karena itu, PhysDiTHOTS adalah instrumen yang baik dan berkualitas untuk mendeteksi kemampuan berpikir kelemahan Fisika tingkat tinggi mahasiswa. Hasil pengukuran bahwa kelemahan urutan tinggi Fisika kemampuan berpikir untuk setiap aspek sebagai berikut. Urutan paling lemah pada kemampuan untuk menganalisis masing-masing adalah untuk memberikan fitur-fitur khusus, membedakan dan memilah. Untuk mengevaluasi kelayakan dari urutan paling lemah dikritik dan diperiksa. Adapun aspek-aspek mencipta dari urutan kelemahan berturut-turut adalah menghasilkan, merencanakan, dan memunculkan ide

    PENGARUH METODE SOCIO SCIENTIFIC ISSUES-BASED INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh metode Socio Scientific Issues-Based Instruction terhadap peningkatan kemampuan literasi sains peserta didik dalam pembelajaran fisika pada materi global warming, dan (2) mengetahui pengaruh metode Socio Scientific Issues-Based Instruction terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran fisika materi global warming. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Pretest- Posttest Control Group. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA di SMA Negeri 2 Klaten tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 179 peserta didik yang terbagi dalam empat kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh kelas XI MIPA 6 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 7 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu RPP, LDPD, angket literasi sains, soal tes, lembar observasi keterlaksanaan RPP, dan lembar validasi. Validitas isi pada instrument RPP, LKPD, angket literasi sains, dan soal tes menggunakan SBI dan Koefisien Reprodusitas dan Koefisien Skalabilitas. Validitas empiris pada instrument soal tes menggunakan nilai INFIT MNSQ dan reliabilitas pada instrument soal tes menggunakan nilai estimasi reliabilitas. Untuk teknik analisis data uji GLM-Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode SSI-BI dalam pembelajaran fisika berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas XI MIPA dengan sumbangan pengaruh sebesar 8,6% pada materi pemanasan global dengan kategori peningkatan rendah, (2) metode SSI-BI dalam pembelajaran fisika berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI MIPA dengan sumbangan pengaruh sebesar 26,6% pada materi pemanasan global dengan kategori peningkatan sedang

    Model Revitalisasi Sekolah Terdampak Erupsi Merapi Melalui Pembuatan Perangkat Pembelajaran Inovatif Berbahan Dasar Limbah Anorganik

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi lokal baik sumber daya manusia maupun material sisa bencana untuk merevitalisasi sekolah terdampak bencana Merapi. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development menggunakan lima fase perancangan pengajaran model spiral diadaptasi dari ā€˜five phases of instructional design\u27 dari Cennamo dan Kalk (2005:6). Kelima fase tersebut adalah: definisi, desain, peragaan, pengembangan, dan penyajian. Proses dimulai dari definisi menuju kearah fase desain, peragaan, pengembangan, dan penyajian secara spiral melibatkan calon pengguna, ahli materi, anggota tim instruktur, dan pebelajar. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terjadi peningkatan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah anorganik untuk membuat perangkat pembelajaran sains realistik, ditandai kemampuan menerjemahkan desain; (2) Respon guru dan siswa sangat baik (kategori rata-rata 4,3 dari skala 5) terhadap perangkat pembelajaran; dan (3) revitalisasi sekolah ditunjukkan dengan tersedianya perangkat pembelajaran sains yang dihasilkan masayarakat sehingga terjalin kemitraan yang kolaboratif

    REASONING-BASED DIAGNOSTIC TEST TO IDENTIFY LEARNING DIFFICULTIES AND MISCONCEPTIONS OF WORK AND ENERGY AMONG SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

    Get PDF
    This study was designed to identify physics learning difficulties and misconceptions of work and energy among senior high school students. It was conducted by administering a set of reasoning-based diagnostic test to a group of senior high school students. The test consists of 35 multiple choice problems with space to write down the reasons and confidence level (%) of student in resolving the problem. The results were analyzed by the lost of the learning continuum and hierarchy of matter prerequisite, as well as reasoning used and confidence level (%) of student in resolving the problem to identify learning difficulties and misconceptions. The findings revealed that most of the students who were the subject of this study are: (1) experiencing learning difficulties, either in understanding of certain physics concepts as well as the application of mathematics concepts to resolving physics problems. (2) having misconceptions about some concepts of physics, especially those that have a relationship very closely, both functionally and the similarity of the term

    Pengembangan Instrumen Asesmen Pengetahuan Fisika Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kesiapan Peserta Didik Dalam Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer

    Full text link
    This research aims to 1) produce computer-based assessment instruments eligible to measure the cognitive abilities of senior high school students, 2) test the effectiveness of computer-based assessment instrument developed to measure the knowledge of physics in senior high school students, 3) measuring the level of readiness of students in dealing computer-based national examanation. This research uses a model of Research and Development (R & D) which consists of three main stages: the preliminary stage, the stage of development and evaluation phase. At the preliminary stage has been identified problems of computer-based assessment of learning physics. At the development stage has been carried out the design manufacture of computer-based assessment instrument physics, product validation, product revisions and testing of products on a limited basis. In the evaluation stage has been tested extensively, product revision, and the final product. Descriptive statistical test used to describe the results of the application of computer-based knowledge assessment. The results research show that : 1) computer-based assessment instruments eligible to measure cognitive abilities of senior high school students, 2) computer-based assessment instruments are more effective and efficient to measure the students knowledge of physics in senior high school rather than paper and pencil test, 3) 58.67% of students are ready to face computer-based test, 34% of students not yet ready for the computer based test and 7.33% are not ready to perform the test based computer

    PENGEMBANGAN HANDOUT KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan handout kontekstual yang layak digunakan pada pembelajaran fisika materi gerak melingkar untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas X SMA; (2) mengetahui besar peningkatan motivasi belajar peserta didik setelah menggunakan handout kontekstual pada pembelajaran fisika materi gerak melingkar, dan (3) mengetahui besar peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik setelah menggunakan handout kontekstual pada pembelajaran fisika materi gerak melingkar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model 4D yang terdiri dari define (pendefinisian), design (perancangan), development (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Tahap define merupakan tahap awal untuk mendefinisikan permasalahan. Tahap design merupakan tahap untuk mengembangkan rancangan awal (draft) handout kontekstual dan instrumen penelitian. Tahap development menghasilkan handout kontekstual yang layak digunakan. Tahap disseminate merupakan tahap penyebarluasan media dengan memberikan handout kepada guru fisika di SMA N 3 Bantul dan publikasi melalui website. Kelayakan handout kontekstual didasarkan pada penilaian validasi menggunakan Sbi dan berdasarkan hasil analisis angket respon peserta didik. Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dianalisis berdasarkan nilai Standard Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) telah dihasilkan handout kontekstual pada pembelajaran fisika materi gerak melingkar yang layak digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas X SMA; (2) peningkatan motivasi belajar sebesar 0,009 dengan kategori rendah; dan (3) peningkatan hasil belajar kognitif sebesar 0,14 dengan kategori rendah

    PENGARUH PENGGUNAAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XISEMESTER II SMA NEGERI 1 MLATI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) terhadap keaktifan peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mlati, dan 2) mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mlati. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengandesain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XIIPAdi SMA Negeri 1 Mlati yang terdiri dai dua kelas. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan undian dan diperoleh peserta didik kelas XIIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol.Instrumen dalam penelitian ini diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi keaktifan dan soal pre-test dan post-test yang sudah dinyatakan valid dan reliabel.Analisis untuk mengetahui perbedaan keaktifan menggunakan teori Arikunto yakni dengan menggunakan presentase sedangkan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan Uji Independent Sample T-test. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa 1) penggunaan metode pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) berpengaruh positif terhadap keaktifan peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mlati, dan 2) penggunaan metode pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mlati. Kata kunci : Children Learning in Science (CLIS), keaktifan, hasil belaja

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA KELAS X MIPA 1 DAN KELAS X MIPA 2 SMA NEGERI 1 TURI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran langsung terhadap peningkatan motivasi belajar fisika, (2) mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Teams Game Tournament terhadap peningkatan motivasi belajar fisika, (3) mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran langsung terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika, (4) mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Teams Game Tournament terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika, (5) menentukan model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar fisika, dan (6) menentukan model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain quasi experimental design. Subjek penelitian adalah peseta didik kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMAN 1 Turi. Penelitian dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran DI dan TGT. Model pembelajaran DI diterapkan pada kelas eksperimen 1 dengan 26 peserta didik. Sedangkan model pembelajaran TGT diterapkan pada kelas eksperimen 2 dengan 29 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket motivasi awal dan angket motivasi akhir kepada peserta didik untuk mengukur peningkatan motivasi. Pengadaan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep. Hasil nilai tes dan skor angket motivasi diuji dengan uji Mann-Whitney U untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penguasaan konsep dan motivasi belajar sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran. Besarnya peningkatan penguasaan konsep dan motivasi belajar dianalisis dengan analisis Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak ada pengaruh model pembelajaran DI terhadap motivasi belajar peserta didik, (2) ada pengaruh model pembelajaran TGT terhadap motivasi belajar peserta didik, (3) ada pengaruh model pembelajaran DI terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik, (4) ada pengaruh model pembelajaran TGT terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik, (5) model pembelajaran TGT lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar fisika, dan (6) model pembelajaran TGT lebih efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran materi Fluida Statik berbasis guided inquiry berbantuan aplikasi Edmodo yang layak untuk meningkatkan penguasaan materi dan keterampilan proses sains peserta didik SMA dan (2) mengetahui peningkatan penguasaan materi dan keterampilan proses sains peserta didik SMA setelah melalui proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berbasis guided inquiry berbantuan aplikasi Edmodo. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4D menurut Thiagarajan dan Semmel yang memiliki 4 tahap: define, design, develop, dan disseminate. Produk penelitian pengembangan ini berupa perangkat pembelajaran berbasis guided inquiry berbantuan aplikasi Edmodo pada materi pokok Fluida Statik. Uji coba produk meliputi uji coba terbatas pada peserta didik kelas XI-MIPA 3 SMAN 1 Seyegan dan uji coba lapangan pada peserta didik kelas XI-MIPA 2 SMAN 1 Seyegan. Kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari skor penilaian validator dan respon peserta didik. Peningkatan penguasaan materi peserta didik dianalisis menggunakan standar gain berdasarkan nilai pretest dan posttest. Keterampilan proses sains peserta didik dianalisis menggunakan standar gain berdasarkan hasil lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk perangkat pembelajaran berbasis guided inquiry berbantuan aplikasi Edmodo yang dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan penguasaan materi dan keterampilan proses sains peserta didik SMA dengan kategori sangat baik dan (2) perangkat pembelajaran berbasis guided inquiry berbantuan aplikasi Edmodo pada materi pokok Fluida Statik dapat meningkatkan penguasaan materi fisika peserta didik dengan standar gain 0,85 kategori tinggi dan keterampilan proses sains peserta didik dengan standar gain 43,39% kategori sedang

    PENGEMBANGAN APLIKASI PHYSICS MOBILE LEARNING PADA GADGET BERPLATFORM ANDROID GUNA MENINGKATKAN AKSES BELAJAR FISIKA DI ERA DIGITAL

    Get PDF
    Kemajuan dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi telah ā€œmembawaā€ manusia pada sebuah era yang sering disebut sebagai era digital. Pada era digital, manusia dapat memperoleh berbagai informasi dunia dalam waktu yang sangat cepat. Bahkan informasi tersebut kini bisa diperoleh dari ā€œgenggaman tanganā€ melalui sebuah gadget, baik yang berbentuk smartphone maupun tablet. Melalui perangkat tersebut, pengguna dapat menikmati berbagai aplikasi baik dalam kategori hiburan, informasi atau bahkan edukasi. Inovasi media pembelajaran Fisika perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga kompatibel dengan kemajuan TIK. Oleh karena itu diusulkan sebuah Penelitian dan Pengembangan dengan tujuan : 1) Mengembangkan aplikasi Physics Mobile Learning sebagai media pembelajaran Fisika yang dapat diakses melalui gadget berplatform Android, 2) Menguji kelayakan aplikasi Physics Mobile Learning baik dalam perspektif kontain maupun disain penyajian menurut para pakar (dosen ahli), praktisi (guru), dan pengguna (siswa). Metode penelitian yang akan digunakan adalah Reasech and Development (R&D) dengan model yang ditawarkan oleh Borg & Gall (1983: 775). 1) Research and information collecting, 2) Planning, 3) Develop preliminary form of product, 4) Preliminary field testing, 5) Main product revision, 6) Main field testing, 7) Operational product revision, 8) Operational field testing, 9) Final product revision, 10) Dissemination and implementation. Telah dihasilkan ā€œModelā€ aplikasi Physics Mobile Learning sebagai media pembelajaran Fisika yang dapat diakses melalui gadget berplatform Android pada materi Besaran dan Satuan, Kinematika dan Gravitasi. Aplikasi Physics Mobile Learning dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dilihat dari perspektif konten materi dan strategi penyajian materi, terbukti dari hasil penilaian Ahli (dosen) dan Praktisi (guru) pada kategori ā€œsangat baikā€. Sedangkan respon siswa terhadap produk berada pada kategori ā€œBaikā€
    • ā€¦
    corecore