4 research outputs found

    PEMODELAN BATUAN PEMBENTUK ASAM UNTUK PERANCANGAN WASTE DUMP YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Studi Kasus di Tambang Emas Toka Tindung Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara

    Get PDF
    Pemodelan batuan pembentuk asam yang terlatak di Kabupaten Minahasa Utara, Proyek Toka Tindung ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam mendesaign wasde dump yang berwawasan Lingkungan. Pemodelan batuan asam dalam penelitian ini memakai metode blok model. Litologi, zone oksidasi, dan alterasi yang mengandung AMD (acid mine drainage) diklasifikasikan berdasarkan kode masing-masing dalam matriks. Pemodelan batuan PAF menggunakan program Surpac diperoleh gambaran tentang penyebaran batuan PAF dan penampang setiap perlapisan batuan serta posisi batuan PAF tersebut terhadap batuan lainnya. Pemodelan batuan waste dengan kode 0 untuk material barren, kode 1 untuk material NAF, kode 2 untuk material PAF rendah, dan kode 3 untuk material PAF tinggi. Berdasarkan pemodelan tersebut dapat dihasilkan total waste sebesar 24.609.000 ton. Sekitar 8,1% terdiri dari material PAF klasifikasi rendah dan PAF klasifikasi tinggi. Air asam tambang atau acid mine/rock drainage pada tambang Toka Tidung adalah air yang berasal dari kegiatan tambang terbuka Toka Tidung dicirikan oleh tingkat keasaman yang tinggi (pH rendah) dengan peningkatan kandungan logam terlarut. Mineral utama yang penghasil AAT adalah mineral sulfide berupa pyrite (FeS2). Pyrite tidak stabil pada saat tersingkap ke permukaan bumi sehingga dapat bereaksi dengan air dan oksigen. Reaksi kimia: mineral pyrite + oksigen + air = AAT + logam berat Penanganan air asam tambang Toka Tidung dilakukan dengan mencegah pembentukannya dan menetralisir air asam yang tidak terhindarkan terbentuk. Secara detil biasanya penanganan material AMD didasarkan pada prosedur baku perusahaan dalam penanganan sesuai operasionalisasi di lapangan. Berdasarkan jumlah material AMD yang telah dilaporkan maka yang lebih penting adalah ketersediaan material untuk penanganan material AMD dengan rancangan teknis waste dump untuk penimbunan material waste dengan metode enkapsulasi (incapsulation). Untuk menangani air asam tambang PT MSM merencanakan untuk membuat perlakuan berupa penetralan air asam adalah menambahkan CaCO3 ke dalam air. Adapun jumlah batugamping yang ditambahkan dilakukan berdasarkan kondisi pH awal dari air yang akan dinetralkan. Dosis batugamping yang dibutuhkan untuk menetralkan air berkisar 1,00 kg/m3 – 1,60 kg/m3. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan 1% sulfur pada batuan sebanyak 1 ton akan menghasilkan H2SO4 asam sulfat sebanyak 30,62 kg yang membutuhkan 31,25 kg CaCO3 untuk menetralkannya

    PROGRAM KESADARAN BAHAYA MERKURI DAN SIANIDA DI DAERAH LINGKAR TAMBANG: STUDI KASUS DAERAH KAO TELUK, MALIFUT DAN KAO, HALMAHERA UTARA

    Get PDF
    Daerah lingkar tambang adalah daerah yang sangat rentan untuk tumbuhnya pengolahan emas dengan menggunakan metode amalgamasi dan sianidasi yang diinisiasi oleh masyarakat pendatang. Oleh fungsi waktu akhirnya masyarakat lokal menguasai teknologi amalgamasi dan sianidasi. Aktifitas ini semakin marak jika bijih emas mempunyai sifat yang cocok untuk diolah dengan amalgamasi dan dilanjutkan dengan sistem sinaidasi. Tambang rakyat ini merupakan isu yang kompleks, dan sama halnya dengan yang terjadi di berbagai negara lain, umumnya orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang jenis ini di Kao teluk, Malifut dan Kao kabupaten  Halmahera Utara merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memiliki alternatif mata pencaharian yang lain yang lebih baik. Menjadi tanggungjawab bagi setiap individu dalam masyarakat untuk memberikan pengetahuan pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang rakyat dan tambang skala kecil ini dalam praktik penggunaan merkuri dan sianida dengan aman. Metode ini telah berhasil dengan baik dengan melibatkan lebih dari 900 orang mulai dari anak-anak SD, SMP dan SMA yang orangtuanya/keluarganya terlibat dalam pengolahan emas, Puskemas, Remaja Gereja, Jemaat Gereja, Ibu-ibu Pengajian, Puskemas, Ibu-ibu di enclove pengolahan emas serta penambangan emas itusendiri. Terbentuknya penyuluh-penyuluh untuk pertambangan emas traditional yang mengerti adat dan bahasa lokal sangat penting dan lebih efektif jika didukung bahan-bahan penyuluhan yang kominikatif yang mengacu kepada adat dan kegiatan local
    corecore