7 research outputs found

    Model Hubungan Waktu Terjadinya Tumpahan Minyak Di Suatu Lokasi Dengan Bentuk Sebarannya Pada Daerah Terdampak Studi Kasus: Tumpahan Minyak Di Sekitar Pesisir Lhokseumawe-nad

    Full text link
    "> Maraknya kegiatan eksplorasi dan ekploatasi minyak dan gas bumi yang dilakukan di lepas pantaiLhokseumawe-NAD berpotensi menimbulkan terjadinya tumpahan minyak yang secara langsung jugaberpotensi mengancam kelestarian taman laut nasional dan keindahan lingkungan pantai yang ada disekitar Pulau Weh. Sebagai upaya untuk mengurangi ancaman tersebut, model Oil Spill dapatdigunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan dalam penanganan dan penanggulangantumpahan minyak secara dini. Model Oil Spill mempunyai kemampuan untuk mensimulasikanminimum drifting time dan pola sebaran tumpahan minyak yang ada di sekitar perairan Lhokseumawe.Berdasarkan hasil simulasi, pada bulan Januari, Pebruari, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,Nopember, atau Desember tumpahan minyak yang terjadi di sekitar perairan Lhokseumawe akansampai ke Pulau Weh dengan Minimum drifting time berkisar antara 24 jam – 288 jam dan bergantungpada kondisi angin dan arus harian. Pada bulan Maret sebaran tumpahan minyak tidak mencapaipantai Pulau Weh tetapi menyebar cenderung ke sebelah utara Pulau Weh. Pada bulan April atauMei sebaran tumpahan minyak tidak pernah sampai ke Pulau Weh

    Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Dampak Pemanasan Global

    Full text link
    Global warming can be influented by natural and human activities. Effect andimpact of it should be consider for all countries of the world . To reduce the global warming effects some activities will be shown in this paper. They will be divided into prevention and tackling activities

    Energi Terbarukan Dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Dari Palm Oil Mill Effluent

    Full text link
    Biodiesel kelapa sawit diprediksi oleh banyak kalangan menjadi andalan sebagai sumber bahan bakar nabati (BBN) yang paling tinggi produktivitasnya dibandingkan dengan sumber BBN lainnya. Proses produksi biodiesel kelapa sawit berpotensi mencemari lingkungan akibat dari keluaran limbah padat (tandan buah kosong, serat, cangkang buah dan abu bakar) dan limbah cair kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME). Makalah ini mengevaluasi dan mendiskusikan potensi penangkapan gas metan dari POME sebagai energi terbarukan dan estimasi penyelamatan emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi BBN. Data kualitas dan kuantitas gas metan yang diperoleh dari studi ini akan diadaptasikan dengan nilai faktor energi dan faktor emisi dari sumber pustaka yang terpercaya. Hasil evaluasi dan perhitungan menyatakan bahwa kualitas dan kuantitas POME menentukan jumlah gas metan yang dihasilkan secara signifikan. Hasil inventori energi mencatat bahwa potensi energi yang dihasilkan dari penangkapan gas metan dari POME berkisar 427,2 MJ/FU (fungsional unit). Nilai energi ini menaikkan net energy ratio (NER) dari 3,19 menjadi 3,31 atau sebesar 3,4 %. Inovasi penangkapan gas metan ini juga menghasilkan penyelamatan emisi gas karbon sebesar 126,4 kg/FU atau mengurangi emisi karbon sekitar 8,2 % dari nilai yang umum terjadi

    Simulasi Model Alokasi Kebutuhan Ruang Kota/ Wilayah Berdasarkan Keberlanjutan Fungsi Konservasi Air Dan Pencegah Banjir

    Full text link
    Regional Spatial Planning (RTRW) of a city or a region becomesimportant due to limitation of land, while land necessity is increasing. Inorder to achive the sustainable city / region, the attention to naturalcapabilities on water conservation and flood protection should be adaptedon RTRW. The RTRW should prevent the exsisting capabilities andincrease when the capabilitis are less. Using simulation of model as tool of analysis in the spatial planningprocess, we can see the city/ region capabilities on water conservation andflood protection, and then make decision on spatial use of the city / region.The simulation in this study was applied in the City of Batam, which wasfocused in Batam Island by using data on the year of 2000. The results ofthe simulation shows that regions which are categorized as having high andvery high capabilities on water conservation occupied only 13,36%, whilethose that have high and very high capabilities on flood protection is about23,75% of the island area. By applying of reboisation scenarios, theregions that have high and very high capabilities on water conservation canbe increased to become 56,97% and those that have high and very highcapabilities on flood protection increase to 53.58% of the island area
    corecore