22 research outputs found
Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter
Penggunaan beban non linier seperti VSD menimbulkan harmonisa yang besar. Dengan timbulnya harmonisa tersebut maka dilakukan pengurangan spektrum harmonisa dengan cara pemasangan filter pasif. Daya pada induktor pada filter dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi dengan cara mengganti induktor menjadi trafo. Sisi sekunder disearahkan dan dinaikkan menggunakan full bridge DC-DC converter kemudian diubah menggunakan inverter dengan harapan dapat menjadi sumber energi alternatif baru. Pemanfaatan dibatasi hanya pada daya trafo filter saja, sehingga tidak memperhatikan arus harmonisa. Full bridge DC-DC converter menggunakan metode phase shifted pada pengaturan tegangan DC-nya. Sedangkan inverter menggunakan metode Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Pada perencanaan terdiri dari baterai accu 36 V, full bridge DC-DC converter penaik tegangan DC menjadi 300V, SPWM inverter perubah tegangan DC 300V menjadi AC 220V, dan mikrokontroler ATmega16 sebagai
pembangkit pulsa PWM dan SPWM. Pada pengujian
keseluruhan sistem, dengan beban variasi (170 watt)
mampu menghasilkan tegangan AC 200 volt RMS
dengan arus 0.7 A. Kemudian setelah dilakukan
integrasi dengan trafo filter, menghasilkan tegangan AC
150 volt RMS dengan beban 18.4 watt. Dan THDi sistem
berubah dari 85.3% menjadi 52.89%. Ketika beban
ditambah sampai 300 watt, tegangan keluaran inverter
turun. Dengan demikian desain dari full bridge DC-DC
converter kurang bisa memenuhi perencanaan daya 450
VA
Pemanfaatan Harmonisa Pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter Dan Inverter
ABSTRACT
The use of non linear loads such as VSD cause a large harmonics. Because of the harmonic actually need to reduction the spectrum of harmonic by installation of passive filters. Power on the filter inductor can be utilized as a source of energy by replacing the inductor into the transformer. Rectified secondary side and raised using a full bridge DC-DC converter is then converted using an inverter in the hope of a new alternative energy sources. Utilization is limited by the power from filter transformers only, so do not pay attention the harmonic currents. Full bridge DC-DC converter using phase-shifted method on its DC voltage regulation. While the inverter using the Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) method. In planning consists of a battery 36 V, full bridge DC-DC converter as step up DC voltage into 300V, inverter changes 300V DC voltage into 220V AC, and the microcontroller ATmega16 as a pulse generator PWM and SPWM. In testing the entire system, with load variation (170 watts) is capable of producing 200 volts AC voltage with a current 0.7 A. Then, after integration with the filter transformer, resulting voltage is 150 volts AC with a load of 18.4 watts. And THDi system changed from 85.3% to 52.89%. When the load is increased to 300 watts, the inverter output voltage drop. Thus the design of full bridge DC-DC converter is less able to meet the planning of power 450 VA.
Keywords: Alternative energy sources, passive filters, full bridge DC-DC converter, SPWM inverte
RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA (BUCK CONVERTER - BOOST CONVERTER)
Electronic switch-mode DC to DC converters or also known as DC Chopper is mainly used to provide the varies DC output voltage magnitude according to demand of the load. Power input from DC-DC process is derived from the DC power source which typically has a fixed input voltage. Basically, to produce a DC output voltage which achieved, able to do by setting the length of linkage time between the output and input on the same circuit. Components used to perform a liaison function none other is the switches (solid state electronic switches) such as thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Generally there are two functions of DC Chopper operation that is reducee voltage (Boost Converter) from 39 Volt to 15 Volt , and increase voltage (Buck- Converter) 10 Volt to 25 Volt. In this last project we used a PI controller to obtain good output (constant) of a series of DC - DC converter. But, there are still happen any fault om method deciding parameters of KP and KI. So, causing deformity as 6.4% on buck converter�s output within 15 Volt as setpoint, and 28% on boost converter within 25 as setpoint at maximum load. Keyword : Buck Converter, Boost Converter, PI controlle
STOK KARBON TUMBUHAN BAWAH DAN IKLIM MIKRO RUANG TERBUKA HIJAU
This study was to determine differences in the percentage of canopy cover on carbon stock in three green oven space (RTH) areas at the Faculty of Forestry Mulawarman University (FFMU) and to determine differences in light intensity, temperature, and humidity at every plot location of understorey plants at the FFMU. The method used in this research was to measure the percentage of canopy cover, plant biomass, and carbon stock in plots of 2 x 2 m, measuring light intensity, temperature, and humidity from 06.00 in the morning to 18.00 in the afternoon. Data was collected at three RTHs, namely, RTH Guest House (Location 1), RTH Workshop (Location 2), and RTH Arboretum LSHK (Location 3). The result found the highest amount of carbon (130,8 tons/ha) and the percentage of crowns (59,42%). Medium green open space RTH Guest House amount of carbon (38,4 tons/ha), percentage of the canopy (55,69%), and the lowest RTH Arboretum LSHK amount of carbon (32 tons/ha) and percentage of the canopy (53.71%). Furthermore, the highest light intensity is in the RTH Guest House because the place is sparse, tenuous, and open so that light can directly enter and get more sunlight; moderate light is in the RTH Arboretum LSHK, and little light is in the RTH Workshop because the place is more closed so that light enters only a few. Then, for each temperature, the humidity values obtained are similar. The findings demonstrated variations in carbon storage due to vegetation density, age, growing place quality, and soil characteristics
Rumput Laut (Ulva lactuca) sebagai Pakan Substitusi Sapi Bali Sapihan di Musim Kemarau dengan Level Energi yang Berbeda
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas dan pengaruh rumput laut (Ulva lactuca) sebagai pakan substitusi untuk sapi Bali sapihan di musim kemarau dengan level energi yang berbeda. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu perlakuan in vitro untuk mengetahui level ideal pemberian tepung U. lactuca dengan perlakuan RA = hay rumput alam; RAK = RA+konsentrat; RAKU5 =RAK+U. lactuca 5%; RAKU10= RAK+U. lactuca 10%; RAKU15= RAK+U. lactuca 15%; RAKU20= RAK+U. lactuca 20%. Tahap kedua menggunakan rancangan Bujur Sangkar Latin dengan perlakuan R1 = EM 7,3 MJ, R2 = EM 8 MJ dan R3 = EM 8,7 MJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level ideal pemberian yang dapat digunakan adalah 15% dengan nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi yaitu 77,79 dan 78,56%. Tahap kedua yaitu pemberian tepung U. lactuca sebanyak 15% dari total ransum dengan level energy yang berbeda untuk sembilan ekor sapi Bali sapihan dengan tujuan mengetahui tingkat konsumsi dan kecernaan dengan perlakuan EM R1= 7,3 MJ; R= 8 MJ; dan R3= 8,7 MJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung U. lactuca sebanyak 15% tidak memberikan pengaruh negatif terhadap konsumsi dan kecernaan. Hasil sidik ragam menunjukkan ransum dengan energi 8 MJ memiliki konsumsi dan kecernaan yang sama dengan energi 8,7 MJ namun lebih tinggi dibandingkan dengan ransum berenergi 7,3 MJ
KAJIAN TINGKAT POTENSI WISATA UNTUK PENGEMBANGAN DESA WISATA ANDUNGBIRU KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO
Abstrak
Desa wisata Andungbiru merupakan destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Desa wisata Andungbiru telah ditetapkan sebagai desa wisata melalui Peraturan Bupati No. 22 tahun 2018. Desa wisata Andungbiru telah menawarkan atraksi wisata yang beragam berupa atraksi agrowisata kebun teh, river tubing, dan wisata candi kedaton dengan harapan dapat menarik sebanyak-banyaknya jumlah kunjungan wisatawan. Namun upaya tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Jumlah wisatawan masih tergolong rendah sehingga perlu adanya identifikasi faktor-faktor potensi wisata yang dimiliki oleh desa wisata Andungbiru guna sebagai pedoman arah pengembangan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat potensi dan interaksi antar atraksi di desa wisata Andungbiru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan yaitu 90 orang wisatawan dan 70 orang masyarakar desa Andungbiru yang dipilih secara accidental sampling serta seluruh pengelola Desa wisata Andungbiru sebanyak 15 orang diambil sebagai data pendukung. Untuk mengambil data aksesbilitas dan sarana prasarana didapatkan melalui observasi, sedangkan data atraksi, motivasi, SDM, dan partisipasi melalui kuesioner dan wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data pendukung seperti jumlah kunjungan wisatawan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mengetahui potensi menggunakan teknik skoring dengan skala guttman, dan untuk mengetahui tingkat interaksi menggunakan rumus gravitasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi desa wisata Andungbiru termasuk dalam potensi tinggi. Tingginya potensi tersebut didukung oleh faktor-faktor yang mempunyai kategori sangat tinggi pada daya tarik atraksi dan motivasi pengelola, kategori tinggi pada sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia, namun masih tergolong dalam kategori rendah pada faktor aksesbilitas dan partisipasi masyarakat. Interaksi paling rendah antara objek river tubing dengan kebun teh.
Kata Kunci: Desa Wisata, Pengembangan, Kunjungan Wisatawan, Potensi
Abstract
Andungbiru tourist village is a tourist destination located in Tiris District, Probolinggo Regency. Andungbiru tourism village has been designated as a tourism village through Regent Regulation no. 22 of 2018. The Andungbiru tourism village has offered various tourist attractions in the form of agro-tea garden attractions, river tubing, and Kedaton temple tours in the hope of attracting as many tourists as possible. However, these efforts have not been in accordance with what was expected. The number of tourists is still relatively low, so it is necessary to identify the factors of the tourism potential of the Andungbiru tourism village to serve as guidelines for better development directions. The purpose of this study was to determine the level of potential and interaction between attractions in the tourist village of Andungbiru, Tiris District, Probolinggo Regency.
This type of research is descriptive quantitative. The sample used was 90 tourists and 70 people from Andungbiru village who were selected by accidental sampling and all 15 managers of Andungbiru tourism village were taken as supporting data. To collect data on accessibility and infrastructure facilities obtained through observation, while data on attractions, motivation, human resources, and participation through questionnaires and interviews and documentation to obtain supporting data such as the number of tourist visits. The data obtained was then analyzed to determine the potential using a scoring technique with a Guttman scale, and to determine the level of interaction using the gravity formula.
The results of the study show that the potential of Andungbiru tourism village is included in the high potential. This high potential is supported by factors that have a very high category in the attractiveness of attractions and manager motivation, in the high category in infrastructure and human resources, but still in the low category in terms of accessibility and community participation. The lowest interaction between river tubing objects and tea gardens.
Keywords: Tourism Village, Development, Tourist Visits, Potentia
Pengaruh Kepercayaan, Corporate Image dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Perumahan Konsumen PT. Muliamas Land Kendal).
Abstrak
Penelitian ini dilakukan lantaran adanya latar belakang yang dipengaruhi dari Kepercayaan, Corporate Image dan Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan data yang didapatkan secara eksklusif diperoleh langsung dari narasumber dengan menggunakan kuesioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Konsumen Perumahan PT. Muliamas Land Kendal. Metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan kriteria sampel dan didapatkan sampel sebanyak 100 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis refresi liniear berganda dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian baik secara simultan maupun persial menunjukan bahwa Kepercayaan, Corporate Image dan Persepsi Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Kata Kunci: Kepercayaan; Corporate Image; Persepsi Harga; Keputusan Pembelian.
Abstract
This research was conducted because of the background influenced by Trust, Corporate Image and Price Perception of Purchasing Decisions. The research method used is a quantitative method with data obtained exclusively obtained directly from the speakers using questionnaires. The population used in this study was PT. Muliamas Land Kendal. The sampling method is purposive sampling with sample criteria and a sample of 100 people was obtained. Data analysis techniques use multiple liniear refractive analysis using spss programs. The results of the study both simultaneously and initially showed that Trust, Corporate Image and Price Perception have a positive and significant influence on Purchasing Decisions.
Keywords: Trust; Corporate Image; Price Perception; Purchasing Decisio