42 research outputs found

    GAMBARAN IDENTITAS SOSIAL PADA WARGA PENGANUT BUDAYA BERSIH DESA WILAYAH SAWO KELURAHAN BRINGIN SURABAYA

    Get PDF
    Indonesia memiliki banyak keberagaman tradisi yang masih dilakukan secara turun-temurun. Salah satu tradisi upacara ritual yang masih dilaksanakan pada masyarakat Indonesia adalah bersih desa atau sedekah bumi. Melekatnya tradisi upacara ritual dengan kehidupan bermasyarakat, dapat menjadi sebagai ciri atau identitas. Akan terkesan janggal jika suatu tradisi atau budaya tidak dilakukan. Sehingga individu yang menganut budaya ini menjadikannya sebagai identitas sosial akan memiliki nilai-nilai, emosi, dan pemikiran serta melewati proses identitas sosial terhadap budaya bersih desa. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan identitas sosial pada warga penganut budaya bersih desa berdasarkan komponen identitas sosial dan proses identitas sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah studi fenomenologi kepada dua informan yang menjalankan upacara kebudayaan ini di suatu daerah. Hasil dari penelitian ini, yaitu berdasarkan tiga komponen identitas sosial, yaitu komponen evaluatif berdasarkan nilai kehidupan, yaitu selamat dan bersyukur, komponen emosi berdasarkan perasaan individu, yaitu empati, cuek dan senang. Serta komponen kognitif yang meliputi proses identitas sosial, yaitu terdiri dari social categorization yang didasarkan atas lingkungan desa, tradisi adat, dan sejarah desa, prototypes yang didasarkan atas bentuk representasi kognitif meliputi kegiatan sedekah bumi dan partisipasi warga dalam kegiatan tersebut, dan depersonalization yang berdasarkan hasil internalisasi dari anggota kelompok, yaitu desa aman, warga rukun, saling membantu, dan tidak membeda-bedakan antar individu

    THE STUDENTS’ SATISFACTION ON GETTING CLINICAL TEACHING DURING CLINICAL PRACTICE

    Get PDF
    Background: Clinical practice was one of the important parts in nursing student’s educational process. It gave a lot of experience to the student about truly learning. Clinical practice was one of function that should be available in professional practitioner, especially in service area like nursing. Clinical instructor participation on clinical teaching influenced student clinical performance. Purposes: The purpose of this research is to explore the satisfaction of nursing students in having clinical teaching during clinical practice process. Method: This research was a kind of qualitative research design with phenomenological approach and undergraduate bachelor degree nursing students as informant. The number of informant was 6 students. The research conducted on May 2011, by focus group discussion (FGD) method. The informants were taken by purposive sampling. Result: The research showed that clinical teaching process had a lot of benefits in giving direction and guidance to the students during practice. Characteristic of the guide, time and intensity of teaching influenced clinical teaching during practice. The students felt satisfy about clinical teaching process they got during nursing clinical practice. Conclusion: There is still need introspection activity between clinical instructor and students in order to make close, honest and open relationship. Clinical instructor selection is a need, to get a good character of instructor. Increasing amount of outside town clinical instructor consider to intensify clinical teaching. Keywords: Students Satisfaction, Clinical Teaching, Clinical Practic

    Grit dan Religiositas terhadap Work Engagement pada Pengurus Ormawa yang Beragama Kristiani di Surabaya

    Get PDF
    Pengurus Ormawa membutuhkan work engagement untuk mendukung proses kerjanya. Work Engagement merupakan kondisi pikiran yang positif dan adanya pemenuhan diri pada pekerjaan dengan timbulnya rasa puas sehingga melibatkan afeksi dan perasaan termotivasi untuk mencapai kesejahteraan individu melawan timbulnya burnout saat bekerja. Dalam JD-R model, individu dengan job demands dan job resources memerlukan personal resources untuk dapat menunjukkan work engagement dan salah satu bentuknya adalah konsistensi minat dan daya tahan individu dalam melaksanakan tugas dalam organisasi yang disebut juga dengan grit. Faktor personal resources juga berkaitan dengan konstruk religiositas pada individu yang merupakan tata cara individu dalam menjalankan ajaran keagamaannya. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin menguji pengaruh antara grit dan religiositas terhadap work engagement pada pengurus Ormawa beragama Kristiani di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Google form dengan menyebarkan skala Utrecht Work Engagement Scale–9 (UWES-9), 12-Item Grit Scale, dan skala Religiositas dengan menurunkan berdasarkan aspek-aspek. Partisipan penelitian ini merupakan pengurus Ormawa beragama Kristiani (Kristen Protestan & Katolik) di periode 2022/2023. Penelitian ini memperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan antara Grit & Religiositas terhadap Work Engagement pada pengurus Ormawa beragama Kristiani di kota Surabaya. Sumbangan efektif yang diberikan pada penelitian ini sebesar 11,5% dan nilai sig. 0,002 (p<0,05) dengan persamaan garis linier y= 18,267 + 0,298x1 +0,083x2. Arti dari persamaan garis linier tersebut adalah setiap penambahan 1 poin Grit dan Religiositas akan menambah pula poin Work Engagement sebesar 0,38

    HUBUNGAN RELIGIOSITAS DENGAN KECERDASAN EMOSI PADA DOKTER MUDA YANG SEDANG MENJALANI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER DI SURABAYA

    Get PDF
    Kecerdasan Emosi merupakan salah satu aspek psikologis yang berperan penting dalam kehidupan seseorang. Kecerdasan emosi dapat menunjang kinerja seseorang baik dalam pekerjaan, pendidikan maupun dalam berinteraksi dengan orang lain. Peran kecerdasan emosi dalam menunjang kinerja seseorang dirasakan oleh dokter muda yang sedang menjalani pendidikan profesi dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiositas dengan kecerdasan emosi pada dokter muda yang sedang mejalani pendidikan profesi dokter di Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada dokter muda yang sedang menjalani pendidikan profesi dokter di beberapa rumah sakit di Surabaya (N = 95). Penarikan sample dilakukan dengan teknik non-random sampling (convenience sampling & snowball sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Religiositas dan skala Kecerdasan Emosi dimana masing-masing skala terdiri dari 5 aspek. Data dianalisis dengan teknik statistika non-parametrik yaitu Kendall’s Tau B. Hasil pengolahan data mendapatkan nilai r sebesar 0,277 yang memiliki nilai p 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan positif antara religiositas dengan kecerdasan emosi pada dokter muda yang sedang menjalani pendidikan profesi dokter di Surabaya, sehingga apabila religiositas tinggi maka kecerdasan emosi seseorang juga tinggi begitupun sebaliknya. Selain itu religiositas berkontribusi sebesar 7% terhadap kecerdasan emosi, maka 93% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.

    Hubungan antara Tingkat Religiositas dan Kecemasan Akademik pada Mahasiswa yang Beragama Katolik

    Get PDF
    Abstrak - Menjalani pendidikan di perguruan tinggi menjadi suatu hal yang didambakan. Meskipun demikian, pada mahasiswa, dapat terjadi gangguan pola pemikiran dan perilaku, sebagai bentuk dari kecemasan akademik. Religiositas mungkin berperan sebagai coping mechanism terhadap kecemasan akademik ini sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara religiositas dengan kecemasan akademik. Dengan metode kuantitatif, peneliti membuat alat ukur untuk kedua variabel yakni skala religiositas dan skala kecemasan akademik. Jumlah total responden adalah sebanyak 205 orang dengan kriteria subjek yakni mahasiswa yang beragama Katolik di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan nilai r = -0,156 dan p = 0,001 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan di antara kedua variabel dengan arah hubungan negatif, yang dapat diintepretasikan jika semakin tinggi tingkat religiositas, maka semakin rendah tingkat kecemasan akademik. Demikian pula sebaliknya, jika semakin rendah tingkat religiositas, maka semakin tinggi tingkat kedemasan akademi

    Alat Ukur Peminatan Psikologi (Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Sosial) Prodi S1 Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

    Get PDF
    The Psychology Undergraduate Program at the Psychology Faculty - UKWMS has five areas of specialization consisting of Industrial and Organizational, Clinical, Developmental, Educational, and Social Psychology. Students need to adjust their interests to the five areas of specialization so that they can determine their future career orientation according to the field of work that reflects their competence in each area of interest. These specific competencies will be developed through specialization courses in each area of interest. Therefore, students need to know in advance their interests so as not to be careless in taking specialization courses later. On the other hand, measuring tools to identify areas of interest in psychology are still relatively limited, so scientific research is needed to make standardized measuring tools so that later it can help students to determine their area of interest. This interest measurement tool consists of several work situations related to each area of interest in psychology, where the subject will be asked to choose the type of task that he likes the most to the least. The assignments is based on competency standards determined by the Association of Indonesian Psychological Higher Education Providers (AP2TPI). The validity of the measuring instrument is enforced using the criterion validity method. The results of a study of participants who have completed undergraduate education show that 80% of test results are in accordance with the chosen field of interest during college.Program Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi - UKWMS memiliki lima bidang peminatan yang terdiri dari Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Sosial. Mahasiswa perlu menyesuaikan minat yang dimilikinya dengan lima bidang peminatan tersebut, agar bisa menentukan orientasi karirnya di masa depan sesuai dengan bidang pekerjaan yang mencerminkan kompetensi di setiap bidang minat tersebut. Kompetensi-kompetensi yang spesifik tersebut akan dikembangkan melalui matakuliah peminatan yang ada di setiap bidang minat. Dengan begitu, mahasiswa perlu mengetahui terlebih dahulu minat mereka agar tidak gegabah dalam mengambil mata kuliah peminatan nantinya. Di sisi lain, alat ukur untuk mengidentifikasi bidang minat psikologi masih tergolong terbatas sehingga dibutuhkan penelitian ilmiah untuk membuat alat ukur peminatan psikologi yang terstandar sehingga nantinya bisa dijadikan landasan yang ilmiah bagi mahasiswa untuk menentukan bidang minat yang akan ditekuni. Alat ukur minat ini disusun berdasarkan tes inventory. Tes ini terdiri dari beberapa situasi kerja yang terkait dengan masing-masing bidang minat psikologi, dimana subjek akan diminta untuk memilih jenis tugas yang paling disukai sampai dengan yang paling tidak disukai. Tugas-tugas tersebut akan mengacu pada standar kompetensi lulusan masing-masing bidang minat dalam kurikulum Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI). Validitas alat ukur ditegakkan menggunakan metode validitas kriteria. Hasil penelitian pada partisipan yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan sarjana menunjukkan bahwa 80% dari hasil tes sudah sesuai dengan bidang minat yang dipilih ketika di perkuliahan

    EFEKTIVITAS MANAJEMEN KANDANG UNTUK MENDUKUNG OPTIMALISAI PRODUKSI TELUR PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR PANJALU

    Get PDF
    Di era saat ini usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM sedang mengalami proses membaik dan kebangkitan ekonomi dan usaha pasca pandemi Covid 19. Kita memahami bersama di saat pandemi semua jenis usaha baikdi tingkat level besar, menengah dan kecil mengalami kelesuan yang sangat tinggi, akibatnya tidak heran tidak sedikit jenis usaha yang mengalami gulung tikar, PHK masal, pengusaha atau pekerja UMKM tidak mampu mengembalikan modal usaha, operasional usaha minus terhadap pemasukan yang turun bahkan terjun bebas. Untuk itulah peneliti tertarik untuk mengambil penelitian tentang efektivitas manajemen kandang untuk mendukung optimalisasi produksi telur pada usaha ternak puyuh petelur Panjalu. Lokasi penelitian di Peternak puyuh petelur panjalu berlokasi di Dusun Cepoko, Desa Bendowulung Rt.01/Rw. 04 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas manajemen kandang untuk mendukung optimalisasi produksi telur pada usaha ternak puyuh petelur Panjalu. Metode penelitan menggunakan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen kandang untuk mendukung optimalisasi produksi telur pada usaha ternak puyuh petelur Panjalu efektif dengan berbagi upaya seperti: (1 )Lokasi kandang yang relatif jauh dari riuhnya permukiman warga, (2) Mempunyai sirkulasi udara yang baik, (3) Aman dari ancaman binatang pemangsa (Ular, Tikus, Kucing dan sejenisnya, (4) Memiliki sumber air yang selalu tersedia dengan baik, tidak tercemar, terlebih pada saat musim kemarau, (5) Kandang untuk beternak puyuh bukan merupakan kandang bekas ungags lain dan jauh dari kandang unggas lainnya, (6) Menjaga stabilitas suhu , (7) Kandang puyuh posisinya tidak langsung di atas tana

    STUDI DESKRIPSI TENTANG RELIGIOSITAS DAN FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELIGIOSITAS PADA MAHASISWA YANG BERAGAMA KATOLIK DI UNIVERSITAS X

    Get PDF
    Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religious, namun saat ini penanaman nilainilai religious mulai terdesak oleh perkembangan teknologi, khususnya perkembangan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat, terbuka dan kurang selektif bisa memberikan dampak negatif bagi keberadaan dan kewibawaan nilai-nilai religious yang dianut dalam kehidupan masyarakat. Mahasiswa juga tidak terlepas dari pengaruh tersebut padahal sebagai calon agen perubahan diharapkan memiliki religiositas yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari fenomena tersebut di atas terhadap perkembangan religiositas mahasiswa di universitas Y. Penelitian dilakukan terhadap 449 orang mahasiswa yang beragama Katolik di universitas X dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Pengambilan data menggunakan skala religiositas remaja. Hasil penelitian menunjukkan tingkat religiositas dalam kategori sangat tinggi sebanyak 52,9% dan kategori tinggi 40,9%. Faktor-faktor yang dominan dalam mempengaruhi religiositas adalah orangtua, saudara, teman, dan pemuka agama. Orangtua adalah faktor yang paling dominan dalam pertumbuhan religiositas mahasiswa

    HUBUNGAN ANTARA RELIGIOSITAS DENGAN HARDINESS PADA MAHASISWA KATOLIK TINGKAT AKHIR DI SURABAYA

    Get PDF
    Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Tidak sedikit mahasiswa yang berada dalam kondisi tertekan, sehingga dibutuhkan hardiness untuk dapat bertahan dalam situasi penuh tekanan. Hardiness adalah suatu karakteristik yang terdiri dari komitmen, kontrol, dan tantangan yang mempunyai fungsi dan strategi untuk dapat beradaptasi dan bertahan dalam menghadapi keadaan stres. Salah satu faktor yang mempengaruhi hardiness adalah strategi koping dengan implementasinya yaitu religiositas. Adanya hubungan spiritual dengan orang lain dan mengakui campur tangan Tuhan, akan membantu dalam mengendalikan dan mengarahkan diri dalam mengatasi permasalahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara religiositas dengan hardiness pada mahasiswa Katolik tingkat akhir di Surabaya. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 91 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu accidental sampling. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Hardiness dan skala Religiositas. Hasil analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment menghasilkan r=0,555 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan positif antara religiositas dan hardiness pada mahasiswa Katolik tingkat akhir di Surabaya. Semakin tinggi religiositas pada diri seseorang maka semakin tinggi pula hardiness seseorang dan begitu pula sebaliknya

    PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KECEMASAN PADA ANGGOTA KOMUNITAS ORANG MUDA KATOLIK (OMK) DI KEVIKEPAN SURABAYA SELATAN

    Get PDF
    Kecemasan merupakan salah satu fenomena yang kerap terjadi pada masa dewasa awal. Kecemasan tersebut dipicu oleh ketidakmampuan individu dalam menghadapi permasalahan dan perubahan pada masa tersebut. Di Indonesia, sebesar 9,8% penduduk berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan munculnya gejala kecemasan. Kecemasan pada masa dewasa awal ini juga dialami oleh anggota Orang Muda Katolik (OMK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiositas terhadap kecemasan pada anggota komunitas OMK di Kevikepan Surabaya Selatan. Penelitian ini dilakukan pada anggota komunitas OMK yang aktif di setiap paroki dalam Kevikepan Surabaya Selatan (N = 162). Penarikan sampel dilakukan dengan teknik Convenience Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Kecemasan dengan 3 aspek dan skala Religiositas dengan 5 dimensi. Data dianalisis dengan teknik statistika analisis regresi. Hasil pengolahan data mendapatkan nilai F sebesar 5,609 yang memiliki nilai p 0.019 (p < 0,05) yang berarti ada pengaruh religiositas terhadap kecemasan pada anggota komunitas OMK di Kevikepan Surabaya Selatan dan sebesar 3,4% variansi kecemasan dijelaskan oleh religiositas
    corecore