2 research outputs found
Sistem Penimbangan Otomatis Menggunakan Mikrokontroler ATmega16
Sistem penimbangan yang sudah ada sekarang masih memerlukan peran pengguna dalam proses penimbangannya yaitu untuk menambah atau mengurangi massa barang.Berdasarkan hal tersebut, maka sistem penimbangan otomatis dibuat untuk mengatur massa barang (misalnya kopi, gula, beras dan sejenisnya) sesuai dengan yang diinginkan. Sistempenimbangan otomatis ini dirancang dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16. Sistem ini menggunakan program CodeVision dengan bahasa C dan didukung oleh load cell sebagai sensor massanya. Komponen pendukung lainnya adalah motor DC 12V yang digunakan sebagai katup dan LCD yang digunakan untuk menampilkan program. Sistem penimbangan otomatis ini diujicobakan pada massa yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil percobaan, dapatditarik kesimpulan bahwa akan lebih baik bila bahan yang ditimbang adalah bahan yang tidak “lengket” atau tidak menggumpal. Sebagai contoh yaitu gula dan beras. Sedangkan contoh bahan yang “lengket” atau menggumpal adalah kopi dan terigu. Pada percobaan penimbangan kopi, diperoleh kesalahan maksimal 8%, pada percobaan penimbangan gula diperoleh kesalahan maksimal 4% sedangkan pada percobaan penimbangan beras diperoleh kesalahan maksimal 4%
Pendampingan Pembelajaran Nodemcu Menyongsong Era Revolusi Masyarakat 5.0 pada Siswa SMA X di Kota Bandung
Menyongsong era revolusi masyarakat 5.0 generasi muda perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat pada waktu yang akan datang. Hal ini yang menjadi dasar dilakukan pendampingan pembelajaran NodeMCU sebagai salah satu perangkat Internet of Things yang berguna untuk mengendalikan perangkat dari perangkat mobile atau perangkat komputer jarak jauh. Evaluasi hasil pendampingan digunakan dua cara yaitu, metode survey dan participatory action research. Pendampingan diikuti oleh 43 siswa-siswi SMA X di Bandung selama dua hari. Hasil kuesioner pertama dan kedua setelah dibandingkan terdapat peningkatan pemahaman sebelum dan sesudah mentorship sebesar 20%-25% yang diperoleh dari persentasi siswa yang menjawab benar materi kuesioner. Sedangkan hasil kuesioner ketiga diperoleh pencapaian kepuasan siswa rata-rata di atas 3 yang berarti siswa merasa penyampaian materi, Fasilitas, dan kualitas kegiatan pendampingan bernilai ”baik”